LEPTOSPIROSIS
1. Alda Titania
2. Edy Kurniawan
3. Fika Aprilia
4. Irham Labib Huda
5. Nur Ika Syafira
6. Sri Devi M
KONSEP DASAR
ASUHAN KEPERAWATAN
LEPTOSPIROSIS
Pengkajian Data
1. Identitas
Nama, Umur, Jenis kelamin, Agama, Pekerjaan, Pendidikan, Alamat
2. Keluhan Utama
Demam yang mendadak. Timbul gejala demam yang disertai sakit
kepala, mialgia dan nyeri tekan (frontal) mata merah, fotofobia,
keluahan gastrointestinal. Demam disertai mual, muntah, diare, batuk,
sakit dada, hemoptosis, penurunan kesadaran dan injeksi konjunctiva.
Demam ini berlangsung 1-3 hari.
3. Riwayat Sekarang
Keluhan saat ini, Demam tinggi, sakit kepala, malaise ( lemah / lesu ),
muntah, konjungtivitis ( radang mata ), rasa nyeri otot betis dan
punggung. Gejala-gejala tersebut akan tampak antara 4 – 9 hari.
Fisik
Review of sistem :
Sistem pernafasan
Sistem cardiovaskuler
Sistem persyarafan
Sistem perkemihan
Sistem pencernaan
Sistem muskoloskletal
Laboratorium (Data penunjang)
Leukositosis normal, sedikit menurun
Proteinuria, leukositoria
Trombositopenia
Hiporptrombinemia
NIC NOC
NIC NOC
NIC NOC
NIC NOC
NIC NOC
NIC NOC
NIC NOC
NIC NOC
NIC NOC
NIC NOC
Identitas
Nama : Tn. A
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Serabutan
Pendidikan : SMA
Alamat : Balikpapan Baru
Keluhan Utama : Demam yang hilang timbul
Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RS dengan keluhan panas sejak 4 hari yang
lalu, panas hilang timbul, pasien juga mengeluhkan muntah 1x,
berupa makanan. Batuk (-), nyeri uluhati (+), BAB cair, ampas(+),
berwarna kuning, 3x sejak kemarin. BAK (+) normal.
Pasien juga mengeluhkan mata dan kulitnya berwarna
kekuningan sejak 2 hari yang lalu. Riwayat sakit seperti ini
sebelumnya belum pernah. Pasien mengaku dirumahnya banyak
tikus. Tanggal 16 April 2018 pasien memutuskan untuk ke RS AWS.
Nadi : 74 x/menit
Respirasi rate : 20 x/menit
Suhu : 37,4 C
Kepala Leher:
Peningkatan JVP -/-
Wheezing -/-
Cordis :
Thrill (–)
Pemeriksaan neurologis:
GCS 456
Reflex fisiologis (+) normal, reflex patologis (-)
Fasikulasi (-), Tonus (-), Klonus (-)
Kekuatan otot 3 3
3 3
Ekstremitas:
Akral hangat (+)
Oedem tungkai (-)
Nyeri tekan otot (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Lengkap
RFT
2. DS:Pasien mengatakan Nyeri ulu hati Agens Cedera Biologis Nyeri Akut
dan perutnya sakit
DO : wajah meringis.
P : Muntah
Q: diremas remas
R: Ulu hati
S: 3
T: dari kemarin, hilang timbul
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
3. DS : Pasien Mengatakan Lemas Tirah baring Intoleransi
DO: Malaise aktifitas
2. Nyeri akut
berhubungan Setelah dilakukan 2.1 Pemberian analgesik
dengan cereda tindakan keperaatan 2.2 Pemberian obat: intravens (IV)
agens biologis selama 3x24 jam 2.3 Pemberian obat: oral
(00132) diharapkan masalah nyeri 2.4 Manajemen nyeri
akut dapat teratasi dengan 2.5 Manajemen pengobatan
kriteria hasil : 2.6 Terapi music
• Mampu mengontrol 2.7 Monitor tanda tanda vital
nyeri 2.8 Pengaturan posisi
• Melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan menggunakan
manajemen nyeri
• Mampu mengenali
nyeri (skala,
intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
• Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
• Tanda vital dalam
rentang normal
NO DIAGNOSA NOC NIC
DX
3. Intoleransi
aktifitas Setelah dilakukan 3.1 Terapi aktivitas
berhubungan tindakan keperaatan 3.2 Manajemen lingkungan
dengan tirah selama 3x24 jam 3.4 Bantuan perawatan diri
baring (00092) aktifitas klien 3.5 Peningkatan latihan:
meningkat secara optimal 3.6 peregangan
Kriteria hasil : 3.7 Terapi latihan: ambulasi
• Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan
tekanan darah, nadi
dan RR
• Mampu melakukan
aktivitas sehari hari
(ADLs) secara
mandiri
• Keseimbangan
aktivitas dan istirahat
•
NO DIAGNOSA NOC NIC
DX
4. Diare
Setelah dilakukan
berhubungan 4.1 Manajemen Diare
tindakan keperaatan
dengan 4.2 Monitor Elektrolit
selama 3x24 jam
malabsorpsi 4.3 Manajemen Cairan
aktifitas klien
(00013) 4.4 Terapi Intravena
meningkat secara
optimal Kriteria
hasil :
• Klien BAB tidak
cair lagi
• Tidak lemas
NO DIAGNOSA NOC NIC
DX
5. Kekurangan
Setelah dilakukan
volume 5.1 Manajemen diare
tindakan keperaatan
cairan 5.2 Manajemen elektrolit
selama 3x24 jam
berhubungan 5.3 Monitor elektrolit
kebutuhan cairan
dengan 5.4 Pemasangan infus
klien terpenuhi
kehilangan 5.5 Terapi intravena (IV)
Kriteria hasil :
cairan aktif 5.6 Monitor tanda-tanda vital
• Mempertahankan
(00027) 5.7 Kateterisasi urin
urine output
sesuai dengan
usia dan BB, BJ
urine normal,
• Tekanan darah,
nadi
NO DIAGNOSA NOC NIC
DX
6. Kerusakan
Setelah dilakukan
Integritas 6.1 Pengaturan posisi
tindakan keperaatan
Kulit 6.2 Pengecekan kulit
selama 3x24 jam
berhubungan 6.3 Anjurkan klien tidak
integritas kulit klien
dengan defisit menggaruk bagian yang gatal
diharapkan :
imunologi
• Kurangnya
(00046)
kerusakan kullit
pada pasien
• Menjaga kulit
yang masih baik
IMPLEMENTASI
EVALUASI
2 Nyeri akut berhubungan dengan S : Klien mengatakan sakit diulu hati sudah tidak begitu
cereda agens biologis sakit
(00132) O: klien sudah membaik, tidak terlihat kesakitan seperti
awal dibawa ke rs
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intevensi
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI
3. Intoleransi aktifitas berhubungan S: Klien mengakatan sudah tidak begitu lemas lagi dan bisa
dengan tirah baring (00092) beraktifitas lebih nyaman
O : Klien sudah bisa melalukan aktifitas tanpa bantuan,tidak
lemas
A : masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
4. Diare berhubungan dengan S : Klien mengatakan BAB yang sudah tidak cair lagi
malabsorpsi (00013)
O : Klien tidak lemas, Peristaltik usus 14x/m
A : masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI