Anda di halaman 1dari 5

SOP

AKUPUNTUR

POLITEKNIK Halaman Ditetapkan Oleh Direktur


No.
KESEHATAN
Dokumen 1/5 Poltekkes Depkes Kaltim
DEPKES KALTIM

Jl. W. Monginsidi
No. 38 Samarinda
Mengembalikan keseimbangan energi tubuh (homeostasis), menjaga sirkulasi
darah, menghangatkan tubuh, dan mengoptimalkan terbentuknya antibodi pada
1 Tujuan tubuh pasien dengan adanya aliran energi atau kekuatan kehidupan (Qi) yang
seimbang sehingga gangguan kesehatan dapat teratasi. (Saputra dan Agustin, 2005;
Gondo, 2009).
Indikasi :
1. Berbagai keadaan nyeri seperti nyeri kepala, migrain, nyeri bahu, nyeri
lambung, nyeri haid, nyeri sendi dan lain-lain.
2. Kelainan fungsional seperti asma, alergi, insomnia, mual pada kehamilan.
3. Beberapa kelainan saraf seperti hemiparesis, kesemutan, kelumpuhan
muka.
4. Berbagai keadaan lain seperti mengurangi nafsu makan, menurunkan
Ruang
2 kadar gula darah, meningkatkan stamina, efek analgesik pada operasi dan
Lingkup
lain-lain.
(RSCM, 2008)

Kontra indikasi :
1. Pasien dengan keadaan fisik yang terlalu lemah,
2. Pasien dengan gangguan pembekuan darah,
3. Pasien dengan tumor,
4. Pasien dengan infeksi sistemik,
5. Pasien yang memakai pacu jantung,
6. Luka di tempat penusukan,
7. Pada kehamilan terdapat titik-titik yang tidak boleh ditusuk karena dapat
menyebabkan abortus.
(RSCM, 2008)
https://www.scribd.com/doc/295468632/SOP-Akupuntur-Rev1
3 Acuan
https://www.scribd.com/document/335627945/SOP-Akupuntur
Akupuntur merupakan suatu metode terapi dengan penusukan pada titik-titik di
permukaan tubuh untuk mengobati penyakit maupun kondisi kesehatan lainnya
dengan berbagai macam teknik melalui penyisipan jarum besi yang tipis
4 Definisi menembus kulit di titik-titik tertentu pada tubuh pasien yaitu telinga, kepala,
sekitar telapak kaki dan tangan untuk mempengaruhi atau memperbaiki kesalahan
aliran bioenergi tubuh yang disebut dengan Qi (dibaca: Chi) (Djuharto, 1982;
Wijaya, 2013).
5 Prosedur KOMPONEN Ya Tdk
Fase Orientasi
a. Beri salam, panggil nama klien dengan namanya dan
memperkenalkan diri (untuk pertemuan pertama)
b. Menanyakan keluhan utama klien
c. Jelaskan tujuan, prosedur, kontrak waktu, dan hal yang perlu
dilakukan klien selama pengobatan berlangsung.
d. Berikan kesempatan kepada klien/anggota keluarga lainnya
bertanya sebelum kegiatan dilakukan
e. Memulai kegiatan dengan cara yang baik

Fase kerja
Persiapan Alat
Bed/tempat yang datar
3. Sarung tangan
4. Kapas alcohol
Bengkok
Jarum (ukuran jarum : 0,5 cun, 1cun, 1,5 cun)

Persiapan pasien
1. Mengkaji pasien terhadap tindakan yang akan dilakukan
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
prosedur yang akan dilakukan

Cara Kerja
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat yang diperlukan
3. Bersihkan (desinfeksi) daerah yang akan ditusukkan jarum
dengan kapas alcohol
4. Ambil jarum sesuai ukuran ( 0,5 cun : wajah ; 1 cun : lengan
; 1,5 cun : bokong) ukuran jarum disesuaikan dengan
ketebalan kulit. Jika menggunakan alat bantu masukkan
jarum ke dalam alat bantu dan dekatkan dengan kulit untuk
ditusukkan. Alat bantu biasanya berupa tabung kecil yang
terbuat dari bahan plastik seperti sedotan. Jika tanpa batuan
alat atau jari tangan telanjang. Jika jarum tebal: Jari salah
satu tangan memegang bagian pegangan jarum, arahkan mata
jarum pada titik akupuntur terpilih, dan tusukkan
dengan teknik tertentu (tegak lurus, menyudut, sejajar dan
lain-lain) Jika jarum tipis: Jari salah satu tangan memegang
pegangan jarum dan tangan lainnya memegnag batang jarum
sebagai pengarah mata jarum dan penunjang jarum. Jika
jarum berukuran kecil: jari telunjuk dan ibu jari menjepit
batang jarum (dekat mata jarum), kemudian jarum
ditusukkan dengan cara “memegaskan” jari telunjuk dan
jempol tersebut.
5. Tanyakan perasaan klien setelah ditusukkan jarum, apakah
sudah merasa nyaman/belum
6. Diamkan jarum di tempat penusukkan selama 15-20 menit
7. Setelah sesi terapi selama 15-20 menit, cabut jarum dan
desinfeksi dengan kapas alcohol

Fase terminasi
1. Jelaskan pada klien bahwa terapi sudah selesai dilakukan
2. Kaji respon klien setelah dilakukan terapi
3. Berikan reinforcement positif kepada klien
4. Rapikan pakaian klien dan kembalikan ke posisi yang nyaman
5. Rapikan alat-alat

Sikap :
1. Bekerja dengan hati-hati
2. Sabar dan tidak tergesa-gesa
3. Bersikap sopan dan ramah

Hasil :
1. Evaluasi hasil kegiatan dan respon klien setelah tindakan
2. Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
4. Cuci tangan

Dokumentasi :
1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam
pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif)
3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Perhatikan kesterilan jarum yang akan digunakan.
2. Perhatikan penggunaan ukuran jarum yang akan digunakan.
Ukuran disesuaikan dengan ketebalan kulit.
3. Pada klien yang sedang hamil, perlu diperhatikan terdapat
titik-titik yang tidak boleh ditusuk karena dapat
menyebabkan abortus.

Catatan :

Anda mungkin juga menyukai