Anda di halaman 1dari 16

Distilasi (penyulingan) adalah proses pemisahan komponen dari

suatu campuran yang berupa larutan cair-cair dimana karakteristik


dari campuran tersebut adalah mampu-campur dan mudah menguap,
selain itu komponen-komponen tersebut mempunyai perbedaan
tekanan uap dan hasil dari pemisahannya menjadi komponen-
komponennya atau kelompok-kelompok komponen.
Sebagai contoh, proses penyulingan dari larutan garam yang
dilakukan di laboratorium, pada gambar tersebut terlihat larutan
garam (NaCl) dimasukkan pada labu, dimana pada bagian atas dari
labu tersebut dipasang alat pengukur suhu atau thermometer.
Larutan garam di dalam labu dipanasi dengan menggunakan
pembakar Bunsen. Setelah beberapa saat, larutan garam tersebut
akan mendidih dan sebagian akan menguap. Uap tersebut dilewatkan
kondensor, dan akan terkondensasi yang ditampung pada erlemeyer.
Cairan pada erlemeyer merupakan destilat sebagai air murni.
Faktor-faktor penting dalam merancang dan mengoperasikan
kolom distilasi :
1. Jumlah tray yang diperlukan untuk mendapatkan pemisahan yang
dikehendaki.
2. Diameter kolom, kalor yang dikonsumsi dalam pendidih.

3. Konstruksi tray.
Tipe Distilasi
Karena karakter campuran yang berbeda maka distilasi
dilakukan dengan cara berbeda pula. Oleh karena itu distilasi
meliputi beberapa tipe yaitu: distilasi azeotropik, distilasi kering,
distilasi ekstraktif, distilasi beku (freeze distillation), distilasi
fraksinasi, distilasi uap (steam distillation) dan distilasi vakum.
Berdasarkan prosesnya, distilasi juga dapat dibedakan
menjadi distilasi batch (batch distillation) dan distilasi kontinyu
(continuous distillation). Disebut distilasi batch jika dilakukan satu
kali proses, yakni bahan dimasukkan dalam peralatan, diproses
kemudian diambil hasilnya (distilat dan residu). Disebut distilasi
kontinyu jika prosesnya berlangsung terus menerus. Ada aliran
bahan masuk sekaligus aliran bahan keluar.
Rangkaian alat distilasi yang banyak digunakan di industri
adalah jenis tray tower dan packed tower.
Perawatan peralatan distilasi
Kolom distilasi harus dirawat agar kebersihan dan
penggunaannya dapat seoptimal mungkin, dilakukan sebagai
berikut:
1. Pengaruh panas kolom pada unit kolom distilasi terbatas pada
kondensor dan pendidih ulang (reboiler), karena, pada umumnya,
kolom tersebut diisolasi, sehingga kehilangan kalor sepanjang
kolom relatif kecil.
2. Untuk umpan yang berupa zat cair pada titik gelembungnya (q =
1) yaitu cairan jenuh, kalor yang diberikan pada pendidih ulang
sama dengan yang dikeluarkan pada kondensor.
3. Untuk umpan yang berwujud selain cairan jenuh kebutuhan
kukus, pemanas dihitung dengan neraca panas (neraca entalpi).
ADSORPSI
Adsorpsi atau penjerapan adalah proses pemisahan bahan dari
campuran gas atau cair, bahan yang akan dipisahkan ditarik oleh
permukaan zat padat yang menyerap (adsorben).
Kebanyakan zat pengadsorpsi adalah adsorben. Bahan-bahan
yang berpori, dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding-
dinding pori.
Pemisahan terjadi karena perbedaan bibit molekul atau karena
perbedaan polaritas menyebabkan sebagian molekul melekat pada
permukaan itu lebih erat daripada molekul-molekul lainnya.
Pemeriksaan Pendahuluan Peralatan Adsorpsi
1. Persiapan media karbon aktif

Karbon aktif yang digunakan dalam peralatan ini adalah


produk komersil yang dijual di pasaran. Karbon aktif yang
digunakan terbuat dari bahan baku kayu. Langkah pertama dalam
tahap ini adalah mengayak karbon aktif menggunakan penyaring
elektrik untuk mendapatkan karbon aktif dengan kisaran ukuran
I 16-30 MESH, ukuran II 30-50 MESH dan ukuran III 50-100
MESH yang seragam.
Karbon aktif dihilangkan kandungan airnya dengan cara
dipanaskan pada kondisi vakum dalam vacum furnace pada
temperatur 105 C dan tekanan 50 mbar selama 12 jam.
2. Persiapan larutan yang akan mendapat perlakuan diadsorpsi
3. Pembuatan kurva kalibrasi
Pembuatan kurva kalibrasi dari pembacaan alat
spektrofotometer model 390 dengan panjang gelombang
minimum yang bisa digunakan 420 nm dan panjang gelombang
maksimumnya 980 nm.
4. Menyiapkan peralatan percobaan batch
Disiapkan peralatan jar test yang dilengkapi dengan
peralatan Blade jenis two blade, Gelas beaker, Pengatur
kecepatan putaran, Jarum pengukur kecepatan putaran
(tachometer).
ABSORBSI
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas
dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben
cair yang diikuti dengan pelarutan.
Absorben
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan
diabsorpsi pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara
reaksi kimia. Absorben sering juga disebut sebagai cairan pencuci.
Persyaratan absorben :
1. Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar
mungkin (kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih
kecil).
2. Selektif

3. Memiliki tekanan uap yang rendah.

4. Tidak korosif.

5. Mempunyai viskositas yang rendah.

6. Stabil secara termis.

7. Murah
Kolom Absorpsi
Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses
pengabsorbsi (penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan
di kolom/tabung tersebut.
Proses ini dilakukan dengan melewatkan zat yang
terkontaminasi oleh komponen lain dan zat tersebut dilewatkan ke
kolom ini dimana terdapat fase cair dari komponen tersebut.
Struktur dalam absorber
1. Bagian atas : Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair.

2. Bagian tengah : Packed tower untuk memperluas permukaan


sentuh sehingga mudah untuk diabsorbsi
3. Bagian bawah : Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam
reaktor.
Menara Isian (Packed Tower )
Packed towers hampir selalu memiliki tekanan yang rendah
dibandingkan tower yang lain. Isian (Packing) terdiri dari keping-
keping yang jumlahnya banyak untuk meningkatkan kapasitas
absorbsinya.
Aliran gasnya sekitar 500 ft3/min (14.2 m3/min) digunakan di
1 in/(2.5 cm) packing, untuk aliran gasnya atau 2000 ft3/min (56.6
m3/min) atau lebih digunakan di 2 in (5 cm) packing.
Perbandingan Bahan Pembuat Menara Isian (Packed Tower)
1. Bahan plastik :

 Harganya murah

 Daya tahannya lemah

2. Bahan keramik :

 Harganya mahal

 Daya tahannya lebih lama


Proses Pengolahan Kembali Pelarut Dalam Proses Kolom Absorber
Contoh pertama
Cairan absorber yang akan didaur ulang masuk kedalam kolom
pengolahan dari bagian atasnya dan akan dicampur /dikontakan
dengan stripping vapor. Gas ini bisa uap atau gas mulia, dengan
kondisi termodinamika yang telah disesuaikan.dengan pelarut yang
terpolusi. Absorber yang bersih lalu digunakan kembali di absorpsi
kolom.
Contoh kedua
Absorber yang akan didaur ulang masuk ke kolom pemanasan
stripping column. The stripping vapor dibuat dari cairan pelarut itu
sendiri. Bagian yang telah didaur ulang lalu digunakan lagi untuk
menjadi absorber.
Contoh ketiga
Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk mendaur
ulang. Absorber yang terpolusi dilewatkan kedalam destilasi kolom.
Dibawahnya, pelarut dikumpulkan dan dikirim kembali ke absorber.
EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya
dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang
tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari
satu pelarut ke pelarut yang lain.
Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan
alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode
pemisahan mekanis atau termis
Istilah-istilah berikut ini umumnya digunakan dalam teknik
ekstraksi :
 Bahan ekstraksi : Campuran bahan yang akan diekstraksi

 Pelarut (media ekstraksi) : Cairan yang digunakan untuk


melangsungkan ekstraksi
 Ekstrak : Bahan yang dipisahkan dari bahan ekstraksi

 Larutan ekstrak : Pelarut setelah proses pengambilan ekstrak

 Rafinat (residu ekstraksi) : Bahan ekstraksi setelah diambil


ekstraknya
 Ekstraktor : Alat ekstraksi

 Ekstraksi padat-cair : Ekstraksi, dari bahan yang padat

 Ekstraksi cair-cair (ekstraksi dengan pelarut = Solvent


extraction) : Ekstraksi dari bahan ekstraksi yang cair

Anda mungkin juga menyukai