Anda di halaman 1dari 30

Oleh: Dosen :

Mirza Ma’ruf Nunung Badruzaman, Drs., M.S.P.A., M.B.A., Ak.


Muhamad Aria Septian
Selain melakukan analisa eksternal, Manajer strategis juga harus melihat ke dalam
perusahaan untuk mengidentifkasi factor-faktor strategis internal, yaitu kekuatan
dan kelemahan yang juga akan menentukan apakah perusahaan mampu
mengambil keuntungan dari peluang peluang yang ada sambil menghindari
ancaman-ancaman.
Mengikuti pandangan bahwa keunggulan kompetitif perusahaan ditentukan
terutama oleh sumber dayanya, Grant menawarkan pendekatan berbasis sumber
daya untuk untuk analisis startegi (ditunjukkan pada gambar di samping).
4. Pilih strategi yang
Strategi
mengeksploitasi sumber
daya dan kapabilitas

3. Menilai potensi sumber daya


dan kapabilitas dari segi :
•Potensi untuk keunggulan Keunggulan
kompetirifyang dapat bertahan Kompetitif
•Kelayakan hasil kembaliannya

5. identifikasi kesenjangan
sumber daya yang harus
dipenuhi

2. Identifikasi
kapabilitas perusahaan
Kapabilitas

1. Identifikasi dan
kelompokkan sumber
daya perusahaan
Sumber daya
 Identifikasi dan kelompokkan sumber daya perusahaan dari segi kekuatan dan
kelemahannya
 Gabungkan sumber daya perusahaan ke dalam kapabilitas khusus. Ini merupakan
kompetensi inti atau kompetensi khusus perusahaan yang merupakan “pembelajaran
kolektif dalam organisasi, khususnya bagaimana mengkoordinasi berbagai keahlian
produksi dan mengintegrasi berbagai aliran teknologi.
 Evaluasi potensi laba dari sumber daya dan kapabilitas dari segi potensinya untuk
menghasilkan keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan, dan kelayakan
kembaliannya (kapabilitas untuk menghasilkan laba yang berasal dari penggunaan
sumber daya dan kapabiilitas tersebut).
 Pilh strategi yang mengekploitasi sumber daya – sumber daya dan kapabiltas relative
perusahaan terhadap peluang-peluang eksternal.
 Identifikasi kesenjangan – kesenjangan sumber daya dan curahan investasi dalam
perbaikan kelemahan –kelemahan.
Sumber daya dapat ditempatkan berdasarkan tingkat kemungkinannya untuk di
duplikasi oleh perusahaan lain.

No. Sumber daya siklus Sumber Daya Siklus Sumber daya siklus
lambat Standar cepat

1. Perlindungan kuat Produksi massal Mudah ditiru


terstandar

2. Paten Merek dagang Skala ekonomis Proses Didorong oleh gagasan


rumit

3. Gillette sensor Chrysler Mini-van Sony walkman


Para Manager Strategis seharusnya mengenali
variabel-variabel dalam perusahaan mereka
yang mungkin merupakan kekuatan atau
kelemahan yang penting. Sebuah variabel ANALISIS
merupakan kekuatan apabila mempunyai ANALISIS
RANTAI
keunggulan kompetitif, dan variabel PIMS
NILAI
merupakan kelemahan apabila berupa
sesuatu yang tidak dilaksanakan dengan baik
oleh perusahaan dan perusahaan tidak
memiliki kapasitas untuk melakukannya.
ANALISIS
FUNGSIONAL
 Analisis PIMS adalah analisis yang mengidentifikasi faktor-faktor strategis utama
yang mempengaruhi 80% profitabilitas. Ukuran yang digunakan adalah Return On
Investment (ROI). Perusahaan dengan ROI yang tinggi mempunyai ciri-ciri:
1.Intensitas investasi rendah
2.Pangsa pasar tinggi
3.Kualitas produk relatif tinggi
4.Pemanfaatan kapasitas tinggi
5.Efektivitas operasi tinggi
6.Biaya langsung per unit relatif rendah terhadap persaingan
 Para peneliti PIMS menyatakan bahwa faktor terpenting yang mempengaruhi
kinerja unit bisnis secara relatif terhadap pesaingnya adalah kualitas produk atau
jasa.
 Analisa rantai nilai adalah satu cara untuk menguji sifat dan tingkat sinergi diantara
kegiatan-kegiatan internal perusahaan. Pengujian sistematis kegiatan individual dapat
mendorong kepada pemahaman yang lebih baik terhadap kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
 Seluruh kegiatan digambarkan dengan menggunakan rantai nilai.
1) Pertama, uji rantai nilai barang atau jasa tertentu dari segi berbagai kegiatan yang terlibat
dalam produksi atau provisinya. Porter mengidentifikasi lima kegiatan utama yang biasanya
terjadi disetiap bisnis
2) Kedua, menguji keterkaitan antara semua kegiatan, yaitu hubungan antara cara satu
kegiatan dilakukan dan biaya untuk melakukan kegiatan lain. Dalam usaha untuk mencari
cara mendapatkan keunggulan kompetitif dipasar, perusahaan dapat menjalankan fungsi
yang sama dengan cara dan hasil yang berbeda.
3) Ketiga, menguji sinergi potensial diantara produk atau unit bisnis. Tidak saja tiap elemen
berharga (seperti periklanan atau pemanufakturan) memiliki skala ekonomi, tetapi juga
lingkup ekonomis dari keseluruhan elemen. Lingkup ekonomis semacam itu dapat
dihasilkan apabila rantai nilai dari dua produk atau jasa yang terpisah berbagi kegiatan,
seperti saluran distribusi yang sama
 Analisis
Fungsional adalah analisis yang mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan fungsional. Analisis Fungsional meliputi analisis pemasaran,
sumberdaya manusia, keuangan, operasi, organisasi dan manajemen.
Analisis fungsional melibatkan para
Pemasa
ran personil setiap bidang untuk
merumuskan dan
mengimplementasikan dibawah
bimbingan perusahaan, tujuan,
strategi, dan kebijakan fungsional
Operasi Analisa
SDM
onal Fungsional

Keuang
an
 Pemasaran: penghubung utama perusahaan dgn
konsumen makan harus peduli terutama pada
posisi pasar perusahaan dan bauran
pemasarannya
 SDM: meningkatkan kesesuaian antara individu
dengan pekerjaan yang ada.
 Keuangan: menentukan sumber dan penggunaan
dana serta mengendalikan penggunaan tsb
 Operasi: mengembangkan dan mengoperasikan
sebuah sistem yg akan menghasilkan produk yang
dibutuhkan pada harga dan waktu yg ditentukan
IFAS membantu para manajer untuk mengatur faktor-faktor strategis ke dalam
kategori-kategori kekuatan dan kelemahan. Selain itu, ringkasan itu juga membantu
analisis tentang seberapa baik manajemen merespon faktor-faktor spesifik tersebut,
sesuai dengan kriteria yang dipandangnya penting bagi perusahaan.
Mengidentifikasi dan mendaftarkan item untuk masing-masing kekuatan
dan kelemahan

Berikan bobot pada item-item tersebut mulai dari 1.0 (paling penting)
sampai 0.0 (paling tidak penting)

Berikan rating pada kolom 3 untuk masing-masing faktor mulai dari 5


(sangat baik) sampai 1 (sangat buruk)

Kalikan bobot setiap faktor pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk
mendapatkan skor terbobot

gunakan kolom 5 (keterangan) untuk menunjukan bagaimana satu faktor


tertentu dipilih dan bagaimana pembobotan dan peringkat dilakukan

jumlahkan seluruh skor terbobot pada kolom 4 untuk memperoleh skor


terbobot total untuk perusahaan tersebut
 Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) (Sari
Roti) didirikan 08 Maret 1995 dengan nama PT
Nippon Indosari Corporation dan mulai
beroperasi komersial pada tahun 1996. Kantor
pusat dan salah satu pabrik ROTI
berkedudukan di Kawasan Industri MM 2100 Jl.
Selayar blok A9, Desa Mekarwangi, Cikarang
Barat, Bekasi 17530 – Jawa Barat, dan pabrik
lainnya berlokasi di Kawasan Industri Jababeka
Cikarang blok U dan W – Bekasi, Pasuruan,
Semarang, Makassar, Purwakarta, Palembang,
Cikande dan Medan.
 Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih
saham Nippon Indosari Corpindo Tbk, antara
lain: Indoritel Makmur Internasional Tbk
(DNET) (31,50%), Bonlight Investments., Ltd
(25,03%) dan Pasco Shikishima Corporation
(8,50%).
 Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup usaha utama ROTI bergerak di
bidang pabrikasi, penjualan dan distribusi
roti (roti tawar, roti manis, roti berlapis, cake
dan bread crumb) dengan merek "Sari Roti".
Pendapatan utama ROTI berasal dari
penjualan roti tawar dan roti manis.
 Pada tanggal 18 Juni 2010, ROTI memperoleh
pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
ROTI (IPO) kepada masyarakat sebanyak
151.854.000 dengan nilai nominal Rp100,-
per saham saham dengan harga penawaran
Rp1.250,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 28 Juni 2010.
JAMINAN MUTU
1.Senantiasa menghasilkan produk yang
bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman
VISI
MISI untuk dikonsumsi melalui penerapan
“Menjadi perusahaan Membantu meningkatkan kualitas GMP (Good Manufacturing Practice),
roti terbesar di hidup bangsa Indonesia dengan SSOP (Sanitation Standart Operating
memproduksi dan mendistribusikan Produce), HACCP (Hazard Analysis and
Indonesia dengan Critical Control Point) dan SJH (Sistem
menghasilkan dan makanan yang bermutu tunggi, sehat,
halal dan aman bagi pelanggan. Jaminan Halal), sehingga dapat
mendistribusikan memberikan kepuasan pelanggan atas
produk-produk produkproduk perseroan.
berkualitas tinggi
dengan harga 2.Menggalang partisipasi aktif dan
terjangkau bagi positif seluruh karyawan dalam rangka
rakyat Indonesia” memelihara, mengembangkan, dan
meningkatkan mutu kerja secara
berkelanjutan
 Pergerakan harga dan volume saham perseroan mengalami peningkatan
setiap triwulan dari tahun 2011 samapai tahun 2012. Tercatat bahwa pada
kuartal pertama tahun 2011 volume saham yang beredar sebesar 40.084.500
dengan harga penutupan Rp 2.825 per lembar saham, volume dan harga saham
terus mengalami peningkatan hingga kuartal keempat tahun 2012 tercatat
volume saham yang beredar sebesar 245.351.000 dengan harga saham
penutupan Rp 6.900 per lembar saham
Inbound Logistic :
 Penerimaan Bahan Baku : Para pemasok bahan baku utama, tambahan, dan
packaging untuk PT. NIC mengantarkan langsung barang-barangnya ke pabrik PT.
NIC terdekat di setiap wilayahnya. Untuk proses penerimaan bahan baku dari
suppliers. PT. NIC melakukan pemeriksaan terlebih dahulu melalui proses yang
cukup ketat, dengan tujuan agar pemasok yang telah terpilih dapat menjaga
konsistensi kualitas dari bahan baku yang diterima. Bahan baku yang diterima
selanjutnya disimpan di gudang bahan baku sesuai dengan persyaratan standar
penyimpanan masing-masing bahan.
 Pengendalian Kualitas : Pengendalian kualitas dilakukan oleh tenaga ahli di bidang
Quality Control melalui penyeleksian untuk masing-masing bahan baku, tambahan
serta packaging kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi.
Operations :
 Proses Produksi dan Operasional : Perusahaan mampu memproduksi secara terus
menerus selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Kapasitas produksi perseroan mencapai 4,2 juta potong roti per
hari. Peningkatan kapasitas produksi dilakukan seiringan dengan meningkatnya
permintaan pasar terhadap produk sari roti. Perusahaan menerapkan sistem Just In
Time sehingga barang yang dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen. Seluruh
proses produksi perseroan mengacu kepada GMP (Good Manufacturing Practice),
SSOP (Standard Sanitation Operational Procedure), SJH (Sistem Jaminan Halal), serta
penerapan ISO 9001:2008 (Quality Management System) dan ISO 22000:2005 (Food
Safety Management System).
 Pengendalian Proses Produksi dan Operasional : Sari Roti menjaga kualitas dari roti yang
dihasilkan dengan menyeleksi roti tersebut sebelum dikemas dan dipasarkan, roti
harus memenuhi standar bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan perusahaan
sehingga kualitas dari produk yang dihasilkan sama untuk memaksimalkan penjualan
dan meminimalkan barang kembali. Perseroan mengelompokkan dan mengevaluasi
usahanya secara geografis yaitu Bekasi, Pasuruan, Semarang, Medan, Palembang,
Makassar, Purwakarta, dan Cikande.
Outbond Logistic :
 Membangun pabrik-pabrik baru yang dekat dengan wilayah pemasaran :
 NIC mendekati pasar dengan membangun pabrik-pabrik baru yang berlokasi
dekat dengan wilayah pemasaran yang dituju. Berawal dari satu pabrik yang
berlokasi di Cikarang yang kemudian berkembang menjadi 3 buah pabrik di
Jabodetabek yang melayani pasar Jabodetabek, Bandung dan sekitarnya. Pabrik
baru di Pasuruan melayani pasar di Jawa Timur dan Bali. Pabrik di Semarang
melayani pasar di Jawa tengah dan pabrik di Medan untuk wilayah Sumatera Utara
dan sekitarnya.
Marketing and Sales :
 Melaksanakan aktivitas promosi baik above the line, through the line, dan below the
line secara terarah dan berkesinambungan.
 Memanfaatkan beragam kegiatan aktivasi seperti Rumah Sari Roti di Kidzania
Jakarta dan kegiatan Sari Roti Goes To School untuk meningkatkan Brand
Awareness serta membina hubungan dengan konsumen.
 Menyelenggarakan program Factory Visit dan dapat diikuti oleh setiap lapisan
masyarakat tanpa dipungut biaya apapun.
Service :
NIC bukanlah perusahaan yang langsung berfokus ke pelayanan kepada
masyarakat. Mereka memanfaatkan instansi-instansi minimarket untuk menjual
produk roti yang mereka produksi. Perseroan secara berkala melakukan peninjauan
terhadap produk dan senantiasa melakukan pengembangan untuk meningkatkan
kualitas produk yang dihasilkan serta melakukan penetrasi pasar yang lebih luas
dan dalam.
 Memiliki 10 pabrik produksi yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi serta
Filipina.
 Memiliki beragam varian produk yang terdiri dari Roti Tawar, Roti Manis Isi, Roti
Cream, Roti Sobek, Roti Burger dan Plain Roll, Chiffon Cake.
 Berhasil meraih penghargaan sebagai produk favorit masyarakat Indonesia.
 Brand “Sari Roti” yang sudah dikenal oleh masyarakat.
 Memiliki Supply Chain yang luas.
 Sistem pendistribusian yang cepat.
 Membangun jaringan dengan sistem keagenan.
 Harga produk yang terjangkau.
 Memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia.
 Inovasi kemasan terbaru yang lebih efisien.
 Masih terdapat resiko kontaminasi bahan baku pada saat proses pra-produksi,
selama produksi dan distribusi walaupun sudah berusaha menerapkan standar
mutu tinggi dalam proses produksi.
 Produk memiliki masa kadaluwarsa yang singkat sehingga meningkatkan
terjadinya pengembalian produk (retur penjualan).
 Belum menjangkau seluruh pulau di Indonesia.
 Produk tidak disajikan dalam keadaan hangat.
 Aktivitas distribusi memiliki intensitas tinggi dan berbiaya tinggi karena sifat
produk yang harus sering disupply mengingat produk tidak tahan lama.
 Menggunakan bahan baku impor.
 Alternatif-alternatif strategi yang cocok adalah strategi yang intensif, berkaitan dengan
pengembangan pasar. Penggunaan dasar stategi pengembangan pasar adalah memperluas
jaringan pasar.
-Memanfaatkan semaksimal mungkin sistem keagenan dan supplychine yang luas untuk lebih memperbanyak
konsumen dan lebih dekatdengan konsumen.

-Memanfaatkan sedikitnya kompetitor untuk memperluas pemasaran dengan membuka pabrik baru,
memperbanyak agen dan memperluas supply chine.

-Mengoptimalkan pendistribusian dengan mengelompokkan lokasi-lokasi yang berada dalam jangkauan pabrik.

-Mengoptimalkan pendistribusian dengan memanfaatkan supply chine yang luas agar sebisa mungkin produk
sampai di tangan konsumendalam kondisi yang fresh meskipun tidak dalam kondisi hangat

Segmentasi pasar yang dipilih oleh PT. Nippon Indosari Coperindo yaitukalangan menengah
keatas, tetapi dengan harga produk yang ditawarkan sangatdimungkinkan konsumen yang dituju
melipti kalangan menengah kebawah. Selainitu perusahaan harus mampu memperluas wilayah
baru maupun pelosok sehinggadapat mencapi visi menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai