INOVASI

PEMBELAJARAN
DENGAN GEOMETRI

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Mashadi
Prodi S2 Matematika
FMIPA Universitas Riau
Pembelajaran
Adalah ... ...
Upaya yang Dilakukan Oleh guru/Dosen agar
Siswa/Mahasiswa belajar.
(analog: Pemberdayaan = upaya yang dilakukan
untuk agar seseorang atau Sekelompok orang
berdaya)
Guru/Dosen = pembelajar, Bukan sekadar pengajar .
Siswa/Mhwa = pelajar (student) atau pemelajar
(learner )
 2 6 12
 
3 11 33
2 6 8
  , kok tak boleh
3 11 14
Kenapa harus disamakan penyebutnya
Aturan dari mana ?
Lalu di siksa siswa menghapalnya ????

Kita mengajar matematika,

Bukan mengajar berhitung
 CONTOH DI SD

3+2=5
TERPAKU PADA RUMUS

Apa yang Pelajar lakukan jika

lupa rumusnya

Terka sahaja
jawabnya
atau lupakan
soal tersebut
apa itu N, L, X, f x dan f
 Mari kita lihat penyelesaian
secara geometri

• Terlebih dahulu buat grafiknya (ini untuk

pemahaman proses pembelajaran)
16 E

A B
6 D

149.5 154.5 159.5 Kurang dari

156
Segita mana yang
sebangun ABC  ADE
 16 E

A B
6 D

TT
149.5 154.5 160.5
156
AB BC 3
ABC  ADE  2  BC  BC = 3
AD DE 5 10
TC = 6+ 3 = 9
TC  banyaknya peserta seleksi yang tingginya kurang dari 156 cm

Jadi yang tingginya lebih dari 156 cm adalah 60 – 9 = 51 org

Review dulu :
Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (2,3) dan
sejajar dengan garis y  4x - 10

m  4 melalui titik (2,3), berarti x1  2 dan y1  3

masukkan ke rumus y - y1  m ( x  x1 )
Review 2 :
Tentukan persamaan garis lurus tegak lurus dengan garis
4x  2y  10  0 dan melalui titik (1,5)

berarti x1  1 dan y1  5
masukkan ke rumus y - y1  m ( x  x1 )

Dengan nilai m  ????

AYOOOOO :
Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (2,4)
membentuk sudut 300 dengan garis 2x  4y - 5  0

BI NGU NG
MAKA JANGAN MENGHAPAL RUMUS
DAN CARA MENGERJAKA NNYA
PAHAMI KONSEPNYA
 Persamaan garis singgung pada
lingkaran x2+ y2 = r2
y
Perhatikan gambar P(x,y)
disamping
x
Sudut antara OP dan P1 P siku - siku
O
Jadi P1 (x1,y1) •

OP1 .P1 P  x1 x  x1   y1  y  y1   0

x1 x  y1 y  x12  y12
x1 x  y1 y  r 2

5/31/2018 PROF. DR. MASHADI, M.SI, JUR

Kalau persamaan garis singgungnya
adalah x1x + y1y = r2.

Bisa tak dengan cepat anda tentukan persamaan

normalnya.
persamaan normalnya adalah :

y1x – x1y = 0 Dari mana mana ???

Selanjutnya dapat ditemukan sendiri

persamaan garis singgung untuk
lingkaran
x2 + y2 + Dx + Ey + F = 0
5/31/2018 PROF. DR. MASHADI, M.SI, JUR
CP1  x1  h, y1  k  P(x,y)
y
P1 P  x  x1 , y  y1  P1 (x1,y1) •

CP1 .P1 P  x1  h

. x  x1    y1  k 
. y  y1   0 • C(h,k) x
CP1 .P1 P  x1 x  x12  hx  hx1  y1 y  y12  ky  ky1  0 O
x1 x  hx  y1 y  ky  x12  hx1  y12  ky1

x1 x  hx  y1 y  ky  hx1  h  ky1  k  2 2

x  hx1  y  ky1  hx1  h  ky1  k

2
1
2
1
2 2

x x  hx
1 1  hx  h    y1 y  ky1  ky  k
2 2

x12  2hx1  h 2  y12  2ky1  k 2
5/31/2018 PROF. DR. MASHADI, M.SI, JUR
x
1
 h 
. x  h    y1  k 
. y  k   x1  h    y1  k 
2 2

x 1  h
. x  h   y1  k 
. y  k  r 2

Yang disebut denga Persamaan grs singgungnya

Bandingkan cara di atas dengan yang di buku SMA (1 hal penuh

Sekarang turunkan persamaan garis normalnya

5/31/2018 PROF. DR. MASHADI, M.SI, JUR MAT FMIPA UR

 Persamaan Lingkaran
Pusat (a,b) dan jari-jari r
y
b (a, b)
x
(0,0) a

(x – a)2 + (y - b)2 = r2
Pusat lingkaran (a,b) , r = jari-
jari 18
5/31/2018 Prof. Dr. Mashadi, Jurusan Matematika FMIPA Universitas
 TEOREMA NILAI RATA-RATA

• PELAJARAN SMP
MENGHITUNG RATA-RATA
DARI N BUAH BILANGAN
• y1, y2 , . . . , yn :

y1  y2  yn
yave 
n
 NILAI RATA-RATA DARI SUATU FUNGSI

• KATAKAN GAMBAR DI BAWAH

INI ADALAH FUNGSI
TEMPERATUR T(t), DENGAN:
 NILAI RATA-RATA DARI SUATU FUNGSI

• SECARA UMUM, MISALKAN KITA

MENCOBA MENGHITUNG NILAI
RATA-RATA SUATU FUNGSI
y = f(x), a ≤ x ≤ b.
• KITA MULAI DENGAN MEMBAGI
INTERVAL [a, b] MENJADI n
SUBINTERVAL YANG SAMA

x  (b  a) / n
 NILAI RATA-RATA DARI SUATU FUNGSI

• PILIH x1*, . . . , xn* DENGAN xi* 

[XI-1, XI]
• KEMUDIAN KITA HITUNG RATA-RATA
DARI NILAI
f(xi*), . . . , f(xn*):

f ( xi *)      f ( xn *)
n
 NILAI RATA-RATA DARI SUATU FUNGSI

• ∆x = (b – a) / n, LALU KITA BUAT

• n = (b – a) / ∆x DAN NILAI RATA-
RATANYA MENJADI
f ( x1 *)      f ( xn *)
ba
x
1
  f ( x1*)x      f ( xn *)x
ba
1 n
 
b  a i 1
f ( xi *)x INI APA ???? JIKA n 
 NILAI RATA-RATA DARI SUATU FUNGSI

• Berdasarkan Definisi dari definite

integral,
1 n 1 b
lim
n  b  a

i 1
f ( xi *)x  
ba a
f ( x)dx
• So, we define the average value of f
• on the interval [a, b] as:

1 b
f ave  
ba a
f ( x ) dx
 NILAI RATA-RATA DARI SUATU FUNGSI

• If f is continuous on [a, b], then

there exists
• a number c in [a, b] such that
1 b
f (c)  f ave  
ba a
f ( x) dx
•
•
• that is,
f ( x) dx  f  c b  a 
b
a
 Mean Value Theorem for
Integral

Misalkan f fungsi kontinu pada I = [a, b] dan

misalkan fungsi p integralnya pada I ada, dengan
p(x)  0 untuk semua x  I. Maka wujud c  I
sehingga
b b

 f (x) p( x)dx  f (c) p( x).dx

a a
 f(x)

a b

IDE DIMUAT DI MI
 f(c)

a b
b b

 f ( x)dx  f (c) dx  f (c).(b  a)

a a
The Mean Value Theorem
 Apa tak
membunuh
mahasiswa,
kalau lansung
ini yang
dijelaskan
Bimbing
mahasiswa
menentukan
persamaan
garis lurus
(a,f(a)), (b,f(b))
 (b,f(b))

(a,f(a))

Selanjutnya gunakan Teorema Rolle’s

Berapa panjang r (jari-jari lingkaran dalam)
Jari-jari lingkaran dalam pada segitiga ABC dapat
ditentukan dengan rumus berikut

s s - a s - b  s - c
L 1
r 
s s
Bukti : Pandang

Luas ABC = Luas AIB + Luas BIC + Luas CIA

1 1 1
L cr  ar  br
2 2 2
Silakan disederhanakan
Cara lain yang lebih seru

L= r(x+y+z)=r.s
 Coba lihat yang dihapal selama
ini

Tak masalah untuk

DARI MANA ?
RUMUS APA ? YANG ANDA GUNAKAN ?
2 4 24 22
Kok boleh untuk 5 5  5
3 5 3 5
5 15
PENGEMBANGAN SEDERHANA
Kebalikan teorema ceva ????
Boleh dicoba buktikan ????

Ada kasus lain lagi kok Teorema Ceva tsb

Teorema . (Teorema Menelaus).

Jika titik D, E dan F masing-masing terletak ada sisi BC, CA dan

AB pada segitiga ABC, Maka titik D, E dan F adalah segaris jika
dan hanya jika

AF BD CE
. .  -1
FB DC EA
P

Q
A

R
B C
Lingkaran Singgung Suatu Segitiga

Bagaimana membuatnya
 E
C

A
B D

Berapa panjang jari-jari lingkaran singgung luarnya

Teorema 4.1.5. Misalkan ABC suatu segitiga sembarang,
maka panjang jari-jari lingkarang singgung pada sisi
BC adalah

1
R a  s tan A
2
Kita bisa buat juga untuk segi empat konvek dan non konveks
MASIH
PENGEMBANGAN SEDERHANA
Definisi: Titik gergonne adalah titik
konkurensi yang dihasilkan dari
menghubungkan vertek segitiga
dengan titik berlawanannya yang
menyinggung lingkaran dalam
segitiga (incircle of the triangle).
Ge
Definisi: Titik nagel adalah titik konkurensi yang
dihasilkan dari menghubungkan vertek segitiga ABC
dengan titik berlawanannya yang menyinggung
lingkaran luar segitiga (excircle of the triangle)
Keisotomikan Titik gergonne
dan nagel serta perbandingan
luas segitiga yang ada.
dapat ditentukan
keisotomik konjugat
gergonne dan nagel
PENGEMBANGAN 2
Pengembangan Teorema Ceva
dan Teorema Menelaus pada
Segiempat
Teorema Ceva pada segiempat
konveks
A2 A1

B2 B1
B4 B3
P
A3
A4

A4 B1 A1 B2 A2 B3 A3 B4
   1
B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 A1
 A2
A1

A3 B2 B1
A4
Q
B4

A4 B1 A1 B2 A2 B3 A3 B4
   1
B3
B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 A1
Teorema Ceva pada segiempat
nonkonveks
A1

B4 B2
P
A2 B.1 A4
B3
T B4
B2

A3
Teorema Ceva pada segiempat
nonkonveks
A1

B2
P
A2 A4
B1 B3
B4

A4 B1 A1 B2 A2 B3 A3 B4
   1 A3
B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 A1
Teorema Ceva pada segiempat
nonkonveks
A1

B2 Q
B4
A2 A4 B1
B3

A4 B1 A1 B2 A2 B3 A3 B4
   1 A3
B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 A1
Teorema Menelaus pada segiempat
konveks.
A4

A1
A3
d
B4 B1
B2
B3
A2

A1 B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4
   1
B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 A1
 Teorema Menelaus pada
segiempat nonkonveks
A1
B1

B4
A2 A4
B3
B2
A1 B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 A3
   1
B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 A1
Teorema Menelaus pada
segiempat nonkonveks
A1
B1
B4

A2 A4

A1 B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 A3 B2
   1
B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 A1
B3
 Teorema transversal Menelaus
segiempat
B4

B2 h4
B1 h 3 A2 A1

B3 h1 h2

A3
A1 B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4
   1 A4
B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 A1
a
Bukti:
Membuat garis tegak lurus dari titik A1 , A2 , A3 , A4 ke garis B1 B2 B3 B4
masing-masing dengan panjang berturu-turut h1 , h2 , h3 , h4 maka
diperoleh
A1 B2 h4 A3 B4 h1 A2 B3 h3 A4 B1 h2
   
B2 A2 h3 B4 A4 h2 B3 A3 h1 B1 A1 h4

Dari keempat persamaan diperoleh

A1 B1 A2 B3 A3 B4 A4 B2 h4 h3 h1 h2
        1
B1 A2 B3 A3 B4 A4 B2 A1 h3 h1 h2 h4
Ini berarti bahwa,B1 B2 B3 B4 segaris.
PENGEMBANGAN 3
Pappus' Theorem
Let three points A, B, C be incident to a single straight
line and another three points a,b,c incident to (generally
speaking) another straight line. Then three pairwise
intersections 1 = Bc bC, 2 = Ac  aC, and 3 = Ab  aB
are incident to a (third) straight line.

A
 B
 C

3 2 1

 c
a b
 A
M
 

F

  E
B

L
D 
N


C
 O
PERHATIKAN INI !!!!!!

C
A
B

L N
M Q

M,L,N SEGARIS R
P

R


Q
 O
 Q


 P
R

 
L
K 
M

Tunjukkan K, L dan M segaris

 A B

Perhatikan  PQR
Dan garis KLM P
K
Tunjukkan D
L C
M
Q
E
R F

PK RQ QL
. .  1
KR QM LP
 Q
P, Q, R SEGARIS
R
Z
D
E
C F
P
X
A
B X=EF AB
Y=AB CD
Z=CD EF
 R

Perhatikan  PQR
Dan garis KLM AKAN DITUNJUKKAN

XN ZL YM
. .  1
NZ LY MX
 A

Silakan coba
F B

E C
D

K
L M
 D

R A
K P
B E
L
Q
M
F

C PK RM QL
. .  1
KR MQ LP
Perhatikan ini, spektakuler

A B C

K L

E F
D
 Syarat lengkungan fungsi sama, sangat diperlukan

Kalau tidak, maka tidak akan segaris, lihat contoh di atas

 c
a
b

Maka bcd,  acd,  abd, abc colinear

Apa maksud colinear disini ??????

NO TITLE NAME OF JOURNAL VOL (NO)
Matematika 5(2)/1999
Teorem Titik Tetap Pemetaan 2–Mengecut Pada
1 Ruang 2–Metriks

BULLETINof the MALAYSIAN MATHEMATICAL

2 Teorem Titik Tetap Pada Ruang 2-Metrik SOCIET 22/1999

3 ON FINITE DIMENSIONAL 2-NORMED SPACES SOOCHOW JOURNAL OF MATHEMATICS 27(3)/2001

4 ON n-NORMED SPACES IJMMS 27(10)/2001

Univ. Beograd. Publ. Elektrotehn. Fak 16/2005
ON VOLUMES OF n-DIMENSIONAL PARALLELEPIPEDS
5 IN lp SPACES
6 ORTHOGONALITY IN 2-NORMED SPACES REVISITED Univ. Beograd. Publ. Elektrotehn. Fak 17/2006
JURNAL MATEMATIKA DAN SAINS 15(3)/2010
A New Method for Dual Fully Fuzzy Linear Systems by
7 use LU Factorizations of the Coefficient Matrix
JMP 4(1)/2012
BEBERAPA KONSEP YANG BERKAITAN PADA RUANG
8 FUZZY BERNORMA DAN RUANG FUZZY BERNORMA-n
JP Journal of Mathematical Sciences 14(1&2)/201
SOME ALTERNATIVE CONCETS FOR FUZZY NORMED
5
9 SPACE AND FUZZY 2-NORMED SPACE
Bulletin of Mathematics 8(01)/2016
SOME RESULTS OF CONSTRUCTING SEMI GERGONNE
10 POINT ON A NONCONVEX QUADRILATERAL

15(1&2)/201
11 SEMI-EXCIRCLE OF QUADRILATERAL JP Journal of Mathematical Sciences 5

14(1&2)/201
12 SOME RESULT ON EXCIRCLE OF QUADRILATERAL JP Journal of Mathematical Sciences 5
8(1)/2016
THE DEVELOPMENT OF NAPOLEON’S THEOREM ON
13 QUADRILATERAL WITH CONGRUENCE AND TRIGONOMETRY Bulletin of Mathematics
JP Journal of Mathematical Sciences 17(2)/2016
RELATIONSHIP OF LEMOINE CIRCLE
14 WITH A SYMMEDIAN POINT
6(2)/2016
A NONCONVEX QUADRILATERAL AND SEMI GERGONNE Fundamental Journal of Mathematics and
15 POINTS ON IT: SOME RESULTS AND ANALYSIS Mathematical Sciences
 KITA MEMANG TAK
BISA MEROBAH
MASA LALU
TAPI KITA BISA
BERIHKTIAR UNTUK
MASA HADAPAN
NAK, SERIBU UPAYE
TAK NAK SEJUTA
ALASAN