Trauma Spina
Trauma Spina
Spina
Oleh:
Suswatiningsih, Ns.
Tujuan Pembelajaran
4
Tinjauan Anatomis
5
Medula Spinalis
7
Mekanisme Trauma
8
Patofisiologi
• Anamnesis.
• Pemeriksaan
fisik,
didapatkan
adanya defisit
neurologis
sesuai segmen
spina yang
terlibat.
• Pemeriksaan
radiologis.
11
Penatalaksanaan
• Manajemen resusitasi
• Kolar servikal.
• Intervensi bedah
• Rehabilitasi.
12
Fraktur Servikal C3–C7
13
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan keadaan
umum, TTV (tanda-tanda
vital), adanya defisit
neurologis dan penurunan
status kesadaran pada
fase awal kejadian
trauma.
• Defek neurologis
ditentukan oleh lokasi dan
kekuatan trauma. Syok
spinal terjadi bila trauma
terjadi pada servikal atau
setinggi torasik. Teknik
pemeriksaan colok dubur
dengan menilai refleks
bulbokavernous.
14
Radiologis
15
Penatalaksanaan
16
Fraktur dan Dislokasi
Vertebra Toraks
Fraktur vertebra toraks merupakan suatu
keadaan rusaknya struktur badan vertebra
oleh suatu kondisi trauma dengan atau
tanpa defisit neurologis. Dislokasi vertebra
toraks adalah suatu kondisi lepasnya
struktur vertebra akibat ligamen dan kapsul
sendi teregang sampai batas kekuatannya
kemudian mengalami robek.
17
Mekanisme Trauma
• Fleksi.
• Fleksi dan kompresi digabungkan
dengan distraksi posterior.
• Rotasi-fleksi.
• Translasi horizontal.
18
Pemeriksaan Lokalis
• Look
Adanya perubahan warna kulit, abrasi, memar pada
punggung. Adanya hambatan untuk beraktivitas
karena kelemahan, kehilangan sensori, dan mudah
lelah.
• Feel
Prosesus spinosus dipalpasi untuk mengkaji adanya
suatu celah yang dapat diraba akibat robeknya
ligamentum posterior menandakan cedera yang tidak
stabil. Sering didaptkan adanya nyeri tekan pada area
lesi.
• Move
Gerakan tulang punggung atau spina tidak boleh dikaji.
Disfungsi motor paling umum adalah kelemahan dan
kelumpuhan pada seluruh ekstremitas bawah.
Kekuatan otot, pada penilaian menggunakan derajat
kekuatan otot. 19
Pemeriksaan Diagnostik
20
Penatalaksanaan
21
Fraktur dan Dislokasi
Vertebra Lumbal
Kompresi vertikal (aksial) adalah suatu trauma
vertikal yang secara langsung mengenai
vertebra yang akan menyebabkan kompresi
aksial. Nukleus pulposus akan memecahkan
permukaan serta badan vertebra secara
vertikal. Material diskus akan masuk dalam
badan vertebra dan menyebabkan vertebra
menjadi pecah (burst). Pada kondisi ini terjadi
burst fracture, kerusakan pada badan tulang
belakang dan spina secara klinis akan lebih
parah apabila terjadi robekan ligamen posterior
sehingga akan terjadi fraktur spina tidak stabil.
22
Foto Rontgen
23
Penatalaksanaan
• Braces dan
Orthotics.
• Pemasangan
alat dan proses
penyatuan
(fusi).
• Pengelolaan
penderita
dengan
paralisis.
24