Anda di halaman 1dari 24

Trauma Muskuloskeletal

pada Orang Dewasa

Spina

Oleh:

Suswatiningsih, Ns.
Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca/peserta didik diharapkan


mampu:
• menjelaskan prinsip umum penatalaksanaan gangguan
muskuloskeletal;
• menjelaskan deskripsi dari trauma spina, trauma panggul, trauma
paha, trauma lutut, trauma kaki, trauma bahu, trauma siku, trauma
tangan, dan pergelangan tangan;
• menjelaskan manifestasi klinis yang lazim didapatkan pada kondisi
trauma spina, trauma panggul, trauma paha, trauma lutut, trauma
kaki, trauma bahu, trauma siku, trauma tangan, dan pergelangan
tangan.
• menjelaskan pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada trauma
spina, trauma panggul, trauma paha, trauma lutut, trauma kaki,
trauma bahu, trauma siku, trauma tangan, dan pergelangan tangan.
• menjelaskan penatalaksanaan yang diperlukan pada kondisi trauma
spina, trauma panggul, trauma paha, trauma lutut, trauma kaki,
trauma bahu, trauma siku, trauma tangan, dan pergelangan tangan.
2
TRAUMA SPINA
Trauma Spina

Trauma spina merupakan suatu cedera


pada kolumna vertebralis, otot, ligamen,
diskus, dan gangguan pada medula
spinalis oleh berbagai keadaan akibat
trauma pada tulang belakang (servikalis,
toraks, dan lumbal).

4
Tinjauan Anatomis

5
Medula Spinalis

Medula spinalis merupakan lanjutan


dari batang otak yang berjalan ke
kaudal hingga setinggi vertebra L1.
Medula spinalis berjalan sepanjang
kanalis vertebralis dan memberi
cabang akar saraf (nerve root) pada
tiap segmen vertebra. Keluarnya
saraf dimulai di samping diskus
intervertebralis dan sisi lateral
vertebra sehingga mempunyai risiko
injuri (cedera) bila ada trauma di
daerah ini. Akar saraf ini membawa
pesan dari tubuh ke medula spinalis
dan kemudian ke otak. Selain itu,
juga membawa perintah otak ke
otot-otot tersebut yang
menyebabkan otot bergerak.
6
Trauma Spina Servikal

• Cedera yang mengenai kolumna


vertebralis servikal dan medula spinalis.
• Dislokasi servikalis adalah lepasnya salah
satu struktur dari tulang servikalis.
Subluksasi servikalis merupakan kondisi
sebagian dari tulang servikalis lepas.
Fraktur servikalis adalah terputusnya
hubungan dari badan tulang vertebra
servikalis.

7
Mekanisme Trauma

• Mekanisme trauma pada spinal dapat secara fleksi dengan manifestasi


distorsi (penyimpangan) spinal akibat perubahan disloksasi bagian
anterior dan robeknya ligamen longitudinal bagian posterior.
• Jatuh dengan posisi kepala terjatuh dengan mekanisme ekstensi
memberikan manifestasi robeknya ligamen longitudinal anterior dan
kompresi pada diskus dan ligamen flavum posterior.

8
Patofisiologi

Trauma pada servikal bisa menyebabkan cedera spinal stabil


dan tidak stabil.
• Cedera stabil adalah cedera yang komponen vertebralnya
tidak akan tergeser oleh gerakan normal sehingga sumsum
tulang yang tidak rusak dan biasanya risikonya lebih
rendah.
• Cedera yang takstabil adalah cedera yang dapat
mengalami pergeseran lebih jauh di mana terjadi
perubahan struktur dari oseoligamentosa posterior
(pedikulus, sendi-sendi permukaan, arkus tulang posterior,
ligamen interspinosa, dan supraspinosa), komponen
pertengahan (sepertiga bagian posterior badan vertebral,
bagian posterior dari diskus intervertebralis dan ligamen
longitudinal posterior) serta kolumna anterior (dua pertiga
bagian anterior corpus vertebra, bagian anterior diskus
intervertebralis dan ligamen longitudinal anterior).
9
Fraktur Atlantoaksial (C1–C2)
• Adanya fraktur menyebabkan gangguan pada
cincin dan karena bentuknya cincin, maka
gangguan terjadi pada lebih dari 1 lokasi.
• Pecahan-pecahan ini cenderung bergerak ke
lateral dari berat kepala dan kontraksi otot
melalui artikulasi, menyebabkan hilangnya
sokongan kepala dari kondilus oksipitalis.
• Penentuan stabilitas spinal merupakan faktor
yang penting dalam melakukan evaluasi
cedera vertebra. Stabilitas didefinisikan
sebagai kesanggupan vertebra untuk
membatasi displacement pada beban
fisiologis. Cedera pada servikal bagian atas
cenderung tidak stabil.
10
Diagnosis

• Anamnesis.
• Pemeriksaan
fisik,
didapatkan
adanya defisit
neurologis
sesuai segmen
spina yang
terlibat.
• Pemeriksaan
radiologis.

11
Penatalaksanaan

• Manajemen resusitasi
• Kolar servikal.
• Intervensi bedah
• Rehabilitasi.
12
Fraktur Servikal C3–C7

Fraktur servikal pada segmen C3–C7 sangat


sering terjadi. Kondisi ini bisa bersifat cedera
stabil ataupun tidak stabil yang memberikan
manifestasi defisit neurologis.

13
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan keadaan
umum, TTV (tanda-tanda
vital), adanya defisit
neurologis dan penurunan
status kesadaran pada
fase awal kejadian
trauma.
• Defek neurologis
ditentukan oleh lokasi dan
kekuatan trauma. Syok
spinal terjadi bila trauma
terjadi pada servikal atau
setinggi torasik. Teknik
pemeriksaan colok dubur
dengan menilai refleks
bulbokavernous.
14
Radiologis

15
Penatalaksanaan

• Prinsip keadaan darurat


medis.
• Intervensi traksi leher
dapat dilakukan untuk
menurunkan nyeri.
Suatu fraktur yang lebih
berat atau kompleks
memerlukan bedah
perbaikan atau fusi
tulang belakang.

16
Fraktur dan Dislokasi
Vertebra Toraks
Fraktur vertebra toraks merupakan suatu
keadaan rusaknya struktur badan vertebra
oleh suatu kondisi trauma dengan atau
tanpa defisit neurologis. Dislokasi vertebra
toraks adalah suatu kondisi lepasnya
struktur vertebra akibat ligamen dan kapsul
sendi teregang sampai batas kekuatannya
kemudian mengalami robek.

17
Mekanisme Trauma

• Fleksi.
• Fleksi dan kompresi digabungkan
dengan distraksi posterior.
• Rotasi-fleksi.
• Translasi horizontal.

18
Pemeriksaan Lokalis

• Look
Adanya perubahan warna kulit, abrasi, memar pada
punggung. Adanya hambatan untuk beraktivitas
karena kelemahan, kehilangan sensori, dan mudah
lelah.
• Feel
Prosesus spinosus dipalpasi untuk mengkaji adanya
suatu celah yang dapat diraba akibat robeknya
ligamentum posterior menandakan cedera yang tidak
stabil. Sering didaptkan adanya nyeri tekan pada area
lesi.
• Move
Gerakan tulang punggung atau spina tidak boleh dikaji.
Disfungsi motor paling umum adalah kelemahan dan
kelumpuhan pada seluruh ekstremitas bawah.
Kekuatan otot, pada penilaian menggunakan derajat
kekuatan otot. 19
Pemeriksaan Diagnostik

20
Penatalaksanaan

• Braces dan Orthotics.


• Pemasangan alat dan proses penyatuan
(fusi).
• Vertebroplasty dan Kyphoplasty.
• Pengelolaan penderita dengan paralisis.

21
Fraktur dan Dislokasi
Vertebra Lumbal
Kompresi vertikal (aksial) adalah suatu trauma
vertikal yang secara langsung mengenai
vertebra yang akan menyebabkan kompresi
aksial. Nukleus pulposus akan memecahkan
permukaan serta badan vertebra secara
vertikal. Material diskus akan masuk dalam
badan vertebra dan menyebabkan vertebra
menjadi pecah (burst). Pada kondisi ini terjadi
burst fracture, kerusakan pada badan tulang
belakang dan spina secara klinis akan lebih
parah apabila terjadi robekan ligamen posterior
sehingga akan terjadi fraktur spina tidak stabil.

22
Foto Rontgen

23
Penatalaksanaan

• Braces dan
Orthotics.
• Pemasangan
alat dan proses
penyatuan
(fusi).
• Pengelolaan
penderita
dengan
paralisis.

24

Anda mungkin juga menyukai