Anda di halaman 1dari 22

PPOK/ COPD

Oleh:
Ns. I Made Aditisthana, S.Kep., CWCCA
 Sejumlah gangguan yang mempengaruhi
pergerakan udara dari dan keluar Paru
 Terjadi perubahan fisiologi saat bernafas
(perubahan ventilasi-perfusi)
 PPOK mencakup:
• Bronkitis kronik
• Emfisema
• Asma bronkiale*
Gold, 2001
 Hambatan aliran udara yang reversibel
sebagian
 Bersifat progresif
 Respons inflamasi paru terhadap partikel
atau gas yang berbahaya
Gangguan aliran udara yang progresif,
irreversibel

KEGAGALAN PERNAFASAN!!!
GANGGUAN ???

Obstruksi jalan nafas


Penumpukan mukus/sekresi
Loss of Recoil
Kerusakan dinding alveoli
↑ tahanan saluran nafas kecil
• Pria : Wanita = 3-10 : 1
• Belanda :

Pria dewasa = 10-15%


Wanita = 5%
Anak-anak= 5 %
• Di kota 1,5 x > di pedesaan
Smoking
Occupational exposures
Air pollution
Genetics
Other risk factors
• Adanya batuk produktif yang
berlangsung 3 bulan dalam 1 tahun
selama 2 tahun berturut-turut

• Penyebab utama : merokok dan polutan

• Eksaserbasi → musim dingin→


bronkospasme
POLUTAN

Iritasi sal nafas

Hipersekresi lender

& inflamasi

Sel goblet ↑

F/ silia ↓

Mukus ↑↑

Bronkiolus menyempit &


tersumbat

Alveoli rusak

f/ makrofag ↓

Infeksi >>>
• Suatu distensi abnormal ruang udara di luar
bronkiolus terminal dengan dinding alveoli
• Penyebab :

 Merokok
 Obnormalitas protein plasma
 Defisiensi antitripsin –α₁
• Inflamasi & pembengkakan bronki

Produksi mucus ↑

Elastic recoil ↓
Patofisiologi
Kolaps bronkiolus
Emphysema
Kerusakan alveoli

Area permukaan yg kontak langsung


dgn kapiler paru↓

↑ ruang rugi

Kerusakan difusi
oksigen

Hipoksemia

Hiperkapnea

Asidosis respiratorik
MANIFESTASI KLINIK

 Sesak
Batuk
Barrel chest
 Penggunaan otot asesori
 Sianosis
 Wheezing, creckles
Thacypnea
• Test faal paru
1. Menggunakan spirometri
2. Menentukan penyebab dyspnea, obstruksi,
derajat disfungsi
3. Pemeriksaan utama adalah FEV₁ dan rasio
FEV₁/FVC
4. FEV1 selalu menurun = derajat obstruksi
progresif Penyakit Paru Obstruktif Kronik
5. Kapasitas inspirasi=↓ pd emfisema
6. Volume residu: ↑ emfisema, bronkitis kronis
dan asma
LANJUTAN…
• Darah :
1. Eo dan total IgE serum meningkat.
2. Hb ↑
3. Analisa Gas Darah  PaO₂ ↓, PaCO₂ ↑,
asidosis respiratorik (emfisema &
bronkitis), Alkalosis respiratorik (asma)
4. Pulse oksimetri  SaO2 oksigenasi
menurun.
5. Elektrolit menurun oleh karena
pemakaian diuretika pada cor pulmunale.
• Radiologi :
1. Thorax foto (AP dan lateral)
2. Hiperinflasi paru-paru, pembesaran
jantung dan bendungan area paru-paru.

• Sinar X dada:
Hiperinflasi paru, diafragma mendatar

• Bronkogram
Dilatasi silindris bronkus pd inspirasi,
kolaps bronkial pd ekspirasi kuat,
pembusaran duktus mukosa
• EKG
Deviasi aksis kanan, peninggian gel P (asma
berat), disritmia atrial (bronkitis), peninggian
gel P pd lead II, III, AVF (bronkitis,
emfisema); aksis vertikal QRS (emfisema)
• Sputum
Kultur utk menentukan adanya infeksi,
identiikasi patogen
Intervensi yang diberikan bertujuan Untuk:
1. Memelihara kepatenan jalan nafas dengan menurunkan
spasme bronkus dan membersihkan secret yang
berlebihan
2. Memelihara keefektifan pertukaran gas
3. Mencegah dan mengobati infeksi saluran pernafasan
4. Meningkatkan toleransi latihan.
5. Mencegah adanya komplikasi (gagal nafas akut dan
status asmatikus)
6. Mencegah allergen/iritasi jalan nafas
7. Membebaskan adanya ansietas dan mengobati depresi
yang sering menyertai adanya obstruksi jalan nafas
kronis.
1. Farmacology management
• Bronchodilators
• β2 agonists
• Anticholinergics
• Corticosteroids
2. Hygiene Paru
Bertujuan utk membersihkan sekret, ↑ kerja
silia dan ↓resiko infeksi.
Dilaksanakan dengan nebulizer, fisioterapi
dada, postural drainase
3. Exercise
Bertujuan untuk mempertinggi kebugaran dan
melatih fungsi otot skeletal agar lebih efektif.
4. Menghindari bahan iritans
5. Diet
1. Gangguan Pertukaran Gas
2. Bersihan Jalan nafas tak efektif
3. Perubahan Nurisi Kurang dari
Kebutuhan Tubuh
4. Ansietas
5. Resti Infeksi
6. Kurang Pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai