R. HARYA DANANJAYA
• PENDAHULUAN
• TEORI KAPASITAS DUKUNG
• KAPASITAS DUKUNG UJI DI LAPANGAN
• ANALISIS FONDASI
• PERANCANGAN FONDASI
• PERANCANGAN PENULANGAN
1. SPT
Hubungan SPT dan Kapasitas Dukung
• Data yang diperoleh nilai N Jumlah
pukulan yang diperlukan untuk memasukkan
silinder split barrel sampler sedalam 30,5 cm
pada setiap pengujian
• Nilai N dihubungkan secara empiris dengan
kerapatan relatif dari tanah
• Faktor2 kapasitas dukung (Nq, Ng) fungsi j
fungsi Dr bisa diperoleh dari uji SPT (lihat
grafik Peck et.al. 1953)
1. SPT
A) Terzaghi dan Peck (1948)
• Cara:
1. Mengestimasi scr kasar lebar fondasi (B) yang
terbesar dari bangunan
2. Pengukuran N-SPT pada interval 76 cm dasar
fondasi (Df) s.d. Df + B diambil nilai N rata2
atau rata2 terkecil jika lubang bor > 1
3. Dari grafik qa (penurunan max 1” dan
penurunan tak seragam 3/4” asumsi grafik
muka air tanah dibawah Df + B
4. Fondasi dangkal (Df < B) tanah dasar fondasi
pasir jenuh qa (dari garfik) dibagi 2
5. Df < Muka air tanah < Df + B interpolasi
1. SPT
qa =8N ç ÷ ( kN m )
2
/ B > 1,2 m
è B ø
1. SPT
• Nilai N = N rata2 dari Df s.d Df + B
D) Bowles (1968)
• Mayerhoff terlalu berhati-hati persamaan
Mayerhoff dianikkan ± 50 %
( )
qa =20NK d kN / m2 B ≤ 1,2 m
æ B + 0, 3 ö
2
qa =12, 5N ç
è B ø
( )
÷ K d kN / m
2 B > 1,2 m
æ Dö
K d = ç1+ 0, 33 ÷ £1, 33
è Bø
1. SPT
• Nilai N rata2 Df – 0,5 B s.d Df + 2B
Koreksi-Koreksi N-SPT
• Sebelum dipergunakan dalam hitungan N-
SPT dikoreksi
A) Koreksi pasir halus atau pasir berlanau di
bawah muka air tanah
1
N =15+ ( N '-15) ® N >15
2
• N’ = N tercatat hasil uji lapangan > 15
1. SPT
• Tanah halus mampat pada jumlah pukulan ± 15
tekanan air pori mjd tinggi kenaikan
jumlah pukulan
B) Koreksi Overburden
• Tahanan penetrasi kerapatan relatif dan
tegangan efektif suatu titik kedalamam
kedalaman >> N >>
N = CN N '
1. SPT
Koreksi Gibbs dan Holtz (1957)
5
CN =
1, 422 p'o +1
• p’o dalam (kg/cm2) ≤ 2,81 kg/cm2
sB = qb ç ÷ pasir
èb+ Bø
Dimana:
sB = Settlement fondasi sekala penuh
sb = Settlement dari uji beban pelat
B = lebar fondasi skala penuh
b = lebar atau diameter pelat uji
3. Uji Beban Plat
• Kapsitas dukung tanah c-j (Housel, 1929 dan
William, 1929
P= Aq + Ks
Dimana:
P = Beban totalpada pelat Uji
A = luas pelat uji
q = tegangan kompresi di bawah A
s = Tegangan geser satuan pada batas pinggir
K = keliling luasan pelat uji
3. Uji Beban Plat
• Cara menghitung:
• 2 pelat berukuran berbeda (A1 dan A2) di beri beban
P1 dan P2
• Gambarlah hrafik P atau bearing pressure (P/A) Vs
DH
• Pada penurunan tertentu ambil nilai P1 dan P2.
• Menggunakan rumus tadi q dan K
• q dan K dimasukkan pada dimensi fondasi
sesungguhnya
• Terzaghi tidak setuju digunakan hingga tahun
awal 1950-an
• P adalah beban yang mengakibatkan settlement
tertentu.