Anda di halaman 1dari 44

Tatalaksana hipertensi

di FKTP
dr.Zaenab Muslikhah
RSUD Muntilan
Pendahuluan

 Penyebab kematian tertinggi, disusul merokok dan dyslipidemia


 Mrpk factor risiko independen karena terlibat dalam mortalitas dan
morbiditas penyakit kardiovaskuler
 Lebih dari 10 guideline didunia, pendekatan hipertensi hendaknya mengacu
pada guide line yg ada

 Pengobatan hipertensi hendaknya meliputi pengendalian tekanan darah


sampai dengan normotensi, mengendalikan factor risiko serta mengobati
target organ damage yang telah terkena
Latar belakang

 International Society of Hypertension (ICH, 2014):


 Kenaikan TD> 140/80mmHg menyebabkan 9,4 juta kematian di dunia selama
th 201050% penyebab kematian kardiovasculer dan stroke
 40% penyebab kematian pada diabetes
 Risiko utama terjadinya gagal ginjal, keracunan kehamilan dan demensia
Epidemologi

 NHANES 2013, prevalensi HT di AS 18-32%


 Rata rata 20% penduduk dewasa
 72,6% pada kelompok usia >72 th
 Th 2013, 1 milyar penduduk dunia menderita HT, dg kematian 7,1 juta/th
 50% penyebabnya adl pola hidup tdk sehat
 30% karena asupan garam yang tinggi
 20% karena asupan kalium yang rendah (kurang sayur dan buah)
 Kurang aktivitas fisik , mrpk 20% penyebab HT, dan obesitas mrpk 30%
penyebab HT
Prevalensi hipertensi di Indonesia
Prevalensi hipertensi berdasar usia
Definisi

 Semua definisi hipertensi adalah angka kesepakatan berdasarkan bukti klinis


(evidence based), berdasar consensus atau berdasar epidemologi studi meta
analisis.
Kategori hipertensi
Patofisiologi hipertensi

 Mekanisme pengaturan tekanan darah terdiri dari mekanisme humoral,


regulasi neuronal, komponen autoregulasi perifer, mekanisme endotel
vaskular, serta kesetimbangan elektrolit dan bahan kimia lain
Faktor2 yang mempengaruhi TD

 Mediator humoral
 Reaktivitas vaskuler
 Vol darah sirkulasi
 Kaliber vaskuler
 Viskositas darah
 Curah jantung
 Elastisitas pembuluh darah
 Stimulasi neural
Mekanisme humoral

 dibagi menjadi 3 bagian meliputi RAAS (Sistem Renin Angiotensin Aldosteron),


hormon pelepas natrium (natriuretic hormone), serta resistensi insulin dan
hiperinsulinemia.
Diagnosis

 Pada umumnya , tdk ada keluhan


 The silent killer
 Keluhan dirasakan sete
 lah ada TOD (target organ damage)
Anamnesis

 Lama menderita HT
 Indikasi HT sekunder (riwayat keluarga, ggn ginjal, penggunaan obat-obatan)
 FT Risiko ( keluarga HT, pykt CV, DM, merokok, pola makan, obes,
kepribadian)
 Gjl kerusakan organ
 Tx HT sebelumnya
Px Fisik

 Pengukuran TD dlm posisi relax dan nyaman


 Ukuran manset yang benar ( dewasa,40% LL, rata2 L= 12-14 cm, P = 60-80%
Lingk lengan
 Lengan fleksi pd siku
 Palpasi TDS sp 30mmHg pulsasi tdk teraba, kemudian kendurkan pelan dg kec
2-3mmHg/dt
 Letakkan stetoscop di a brachialis, ulang
 Pengukuran pada a brachialis ka- ki, perbedaan N 5-10 mmHg
Penunjang

 DR
 GDP
 Profil lipid
 As Urat
 Fungsi ginjal, urinalisis
 EKG
Pemeriksaan organ target

 Jantung, EGG, Ro thorax


 Pembuluh darah
 Otak
 Funduscopy
 Fungsi ginjal
Tatalaksana Hipertensi
Guideline tatalaksana hipertensi
Kombinasi obat anti hipertensi
Strategi pemberian obat anti hipertensi
Obat obat PRB
Alhamdulillah
 Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai