Anda di halaman 1dari 33

Fisiologi neonatus

Dr.dr.Prambudi Rukmono, SpA(K)


FK UNILA
2014
SISTEM KARDIOVASKULAR

Sirkulasi janin
• Sirkulasi janin : 3 bypass
 Duktus venosus  menuju vena
kava inferior
 Foramen ovale : atrium kiri dan
kanan
 Duktus arteriosus : arteri
pulmonalis dan aorta
DUCTUS
VENOSUS

BY PASS I
BY PASS II
FORAMEN
OVALE
BY PASS III

PATENT
DUCTUS
ARTERIOSUS
…sistem kardiovaskular

 Vena umbilikalis (kaya oksigen)  duktus


venosus  atrium kanan  atrium kiri
(foramen ovale)  ventrikel kiri  aorta 
sirkulasi sistemik  vena kava superior
(miskin oksigen)  ventrikel kanan* 
sebagian besar melalui duktus arteriosus
 aorta desendens  arteri umbilikalis 
plasenta  dstnya
• Ventrikel kanan*  arteri pulmonalis
(sebagian kecil)  sirkulasi paru
…sistem kardiovaskular

• Resistensi vaskular paru tinggi,


resistensi vaskular sistemik
rendah  right to left shunt
melalui foramen ovale dan duktus
arteriosus
Sirkulasi neonatus

• Setelah lahir :
Tali pusat dipotong  duktus venosus
menutup, resistensi vaskular sistemik 
Tarikan napas  tekanan oksigen  
resistensi vaskular paru   sirkulasi
darah ke paru   aliran darah balik dari
paru   tekanan atrium kiri  
foramen ovale menutup
… sirkulasi neonatus

Setelah lahir :
 Duktus arteriosus sensitif terhadap
kadar oksigen dalam darah  pO2
darah meningkat  duktus
arteriosus menutup
… sirkulasi neonatus

• Darah miskin oksigen  vena kava


inferior/superior  atrium kanan 
ventrikel kanan  arteri pulmonal 
pertukaran oksigen dan karbondioksida
di paru  darah kaya oksigen  vena
pulmonalis  atrium kiri  ventrikel kiri
 aorta  sirkulasi sistemik  vena
kava inferior/superior  dstnya
NEONATAL
FETAL CIRCULATION
CIRCULATION
Sistem Pernapasan

• Janin : paru-paru terisi cairan amnion,


pembuluh darah paru konstriksi.
• Saat lahir : cairan di dalam alveolus
terperas keluar, saat bernapas cairan di
dalam alveolus diserap dan diganti oleh
udara. Oksigen dan tekanan udara dalam
paru-paru menyebabkan relaksasi
pembuluh darah paru. Bayi berubah dari
biru menjadi kemerahan.
…sistem pernapasan

• Usia gestasi < 34 minggu : produksi


surfaktan kurang  saat lahir dan
bernapas alveolus kolaps : hyaline
membrane disease  sesak napas
berkurang 48-72 jam setelah surfaktan
terbentuk
• Cairan dalam paru-paru tidak terperas
dengan baik misal lahir dengan bedah
kaisar, asfiksia berat  wet lung syndrome
 sesak napas berkurang 24-48 jam
setelah cairan dalam paru diserap
Pengaturan suhu

• Janin : suhu tubuh tergantung


lingkungan intrauterin
• Saat lahir : paparan terhadap
lingkungan ekstrauterin 
kemampuan mengatur suhu
terbatas
… pengaturan suhu

Mekanisme terjadinya hipotermi

Produksi panas < Kehilangan panas >


• Asupan makanan • Permukaan tubuh lebih
kurang luas
• Lemak coklat belum • Postur NKB : ekstensi
berkembang (26
• Lemak subkutan
minggu)
sedikit
• Respons vasomotor
kurang efektif
Mekanisme hilangnya panas
… hilangnya panas

• Konduksi : perpindahan panas tubuh


melalui kontak langsung pada
permukaan alat di sekitarnya  letakkan
pada alas/pembungkus yang hangat
• Konveksi : hilangnya panas tubuh
tergantung aliran udara  bungkus bayi
dan letakkan dalam ruangan yang
hangat
… hilangnya panas

• Evaporasi : panas tubuh menguap


tergantung kelembaban udara 
keringkan bayi, atur kelembaban dan
suhu ruangan
• Radiasi : perpindahan panas tubuh ke
lingkungan di sekitarnya  lampu
penghangat
Temperatur tubuh neonatus

37.5 C
Suhu normal
36.5 C
Stres dingin
36.0 C
Hipotermi sedang
32.0 C
Hipotermi berat
Dampak hipotermi/hipertermi
• Hipotermi  hipoksia, hipoglikemia,
asidosis metabolik, syok, DIC, kematian
• Hipertermi  apne, dehidrasi, asidosis
metabolik, syok, kerusakan otak,
kematian
Sistem Gastrointestinal
• Janin : kebutuhan nutrisi dan kalori langsung
didapat dari ibu melalui plasenta, gerakan usus
tidak aktif, tidak memerlukan enzim pencernaan,
kolonisasi bakteri di usus (-)
• Setelah lahir : gerakan usus mulai aktif,
memerlukan enzim pencernaan, kolonisasi
bakteri di usus (+)
• Syarat pemberian minum : sirkulasi baik, bising
usus (+), perut tidak kembung, pasase
mekoneum (+), muntah (-), sesak napas (-)
… sistem gastrointestinal

• Bayi asfiksia  sirkulasi ke usus


berkurang  sementara dipuasakan
• Bayi dengan berat lahir < 1500 gram 
saat lahir dipuasakan
• Bayi usia gestasi < 34 minggu : refleks
hisap <  bila klinis baik beri minum
dengan nasogastric tube
• Jumlah kebutuhan cairan hari pertama
bayi sehat : 60- 80 mL/kg/hari
Sistem Ginjal

• Janin : pembuangan toksin dan


homeostasis cairan/elektrolit melalui
plasenta
• Setelah lahir : ginjal berperan dalam
homeostasis cairan/elektrolit, > 90% bayi
BAK dalam usia 24 jam, produksi urin 1-2
mL/kg/jam
• Pematangan ginjal berkembang sampai
usia gestasi 36 minggu  neonatus
cukup bulan
… sistem ginjal

• Indikator abnormalitas sistem ginjal :


– Oligohidramnion (cairan amnion
< 200 mL)  agenesis ginjal
– Polyhidramnion (cairan amnion > 2
liter)  obstruksi
esophagus/duodenum
– Jumlah cairan amnion dipengaruhi :
proses menelan, diuresis
… sistem ginjal

• Hati-hati pemakaian obat nefrotoksik (contoh


: amikasin, gentamisin)  periksa dulu fungsi
ginjal (ureum, kreatinin)
• Kemampuan ginjal mengeluarkan kelebihan
cairan dalam tubuh terbatas  hati-hati
pemberian cairan terutama intravena
• Konsentrasi bikarbonat plasma lebih rendah
dibandingkan orang dewasa (dalam keadaan
asidosis metabolik ringan)
Sistem Hepatik
• Fungsi hati :
– Metabolisme karbohidrat, protein dan lemak,
asam empedu
– Fungsi ekskresi (aliran empedu)
– Detoksifikasi obat/toksin
• Hati-hati pemberian obat pada neonatus 
perhatikan dosis obat
• Bayi kuning > 2 minggu, buang air besar dempul
 kemungkinan atresia bilier  operasi segera
sebelum usia 8 minggu
Sistem Neurologi
• Bayi telah dapat melihat dan mendengar
sejak baru lahir  stimulasi suara dan
penglihatan
• Setelah lahir jumlah dan ukuran sel saraf
tidak bertambah
• Pembentukan sinaps secara progresif
sejak lahir sampai usia 2 tahun
• Mielinisasi (perkembangan serabut
mielin) sejak janin 6 bulan sampai
dewasa
… sistem neurologi

• Pacu tumbuh otak (golden period) :


trimester III sampai usia 2 tahun 
pertambahan lingkaran kepala (saat lahir
rata-rata 36 cm, usia 6 bulan 44 cm, usia 1
tahun 47 cm, usia 2 tahun 49 cm, usia 5
tahun 51 cm, dewasa 56 cm)
• Saat lahir bobot otak 25% berat dewasa,
usia 6 bulan hampir 50%, usia 2 tahun
75%, usia 5 tahun 90%, usia 10 tahun
100%
Sistem Imunologi
• Janin : sel fagosit, granulosit, monosit mulai
berkembang sejak usia gestasi 4 bulan
• Setelah lahir :
– Imunitas neonatus cukup bulan lebih rendah
dari orang dewasa
– Usia 3-12 bulan : keadaan imunodefisiensi
sementara
– Bayi mudah terkena infeksi
– Neonatus kurang bulan : kulit masih rapuh,
membran mukosa mudah cedera, pertahanan
tubuh lebih rendah  risiko infeksi lebih besar
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai