(Learning Project)
Oleh :
ABIMANYU DARMAWAN
Fakultas : Kedokteran
MENYETUJUI
Komisi Pembimbing
dr. Muklis Imanto, M. Kes., Sp. THT - KL dr. Merry Indah Sari, M. Med. Ed.
NIP. 197802272003121001 NIP. 198305242008122002
MENGETAHUI
Halaman
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel............................................................................. 20
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Anatomi Tonsil ............................................................................................... 5
Tonsilitis Kronis merupakan penyakit yang paling sering terjadi diantara semua
penyakit tenggorok terutama pada anak. Penyakit ini terjadi karena adanya serangan
lanjutan pada tonsil yang telah mengalami peradangan sebelumnya yang disebabkan
oleh virus atau bakteri.Tonsilitis Kronis menempati urutan kedua tertinggi penyakit
THT di Indonesia. Tonsilitis kronis merupakan penyakit yang paling sering terjadi
dari semua penyakit tenggorok yang berulang. Tonsilitis kronis umumnya terjadi
akibat komplikasi tonsilitis akut, terutama yang tidak mendapat terapi adekuat.
Selain pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat, faktor predisposisi timbulnya
tonsilitis kronis lain adalah higien mulut yang buruk, kelelahan fisik dan beberapa
Di Indonesia, tonsilitis kronis juga menjadi salah satu peyakit THT yang paling
Jambi, dari 30 sampel didapatkan distribusi terbanyak usia 5-14 tahun (50%), jenis
menelan (100%). Menurut data dari RSUD Raden Mattaher Jambi diketahui jumlah
penderita tonsilitis kronis pada tahun 2010 berjumlah 978 dari 1365 jumlah
kunjungan dan pada tahun 2011 berjumlah 789 dari 1144 jumlah kunjungan,
orang dan data pada tahun 2011 berjumlah 58 orang. Ada peningkatan jumlah
RSUD Raden Mattaher Jambi. Berdasarkan data rekam medis tahun 2010 di RSUP
dr. M. Djamil Padang bagian Poliklinik THT-KL subbagian laring faring ditemukan
tonsilitis sebanyak 465 dari 1110 kunjungan (Ivan Maulana Fakh & Novialdi, 2016).
Tindakan yang sering dilakukan pada tonsilitis kronis adalah operasi pengangkatan
kapsulnya dengan cara diseksi ruang peritonsilar antara kapsul tonsil dan dinding
muskuler. Namun sampai saat ini masih terdapat banyak kontroversi dikalangan para
ahli dibandingkan prosedur operasi pada bidang lain sehingga dibutuhkan penilaian
kasus demi kasus untuk setiap keadaan. Pilihan terapi dengan tonsilektomi
yang nyata, mengingat tonsil sebagai bagian system pertahanan tubuh (Fariz,
Mukhlis, 2016).
negara atau daerah tertentu. Kualitas hidup juga sering dikaitkan dengan kemampuan
aktivitas fisik seseorang dalam keadaan sehat atau sakit dalam kehidupan sehari-hari.
kebutuhan dasar untuk hidup seperti sandang, pangan, papan, dan pendidikan. Orang
yang dapat memenuhi dengan baik kebutuhan dasar untuk hidup dianggap
mempunyai kualitas hidup baik. Orang dengan kondisi pangan yang baik dan
pendidikan yang baik, akan mempunyai kualitas hidup yang baik. (Toha Muhamin,
2010).
3
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
dengan kualitas hidup pada anak di RSUD DR. H. Abdoel Moeloek Lampung?”
Lampung.
Lampung.
Bagi penderita tonsillitis kronis baik yang belum operasi atau sudah operasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
2.1 Tonsil
Tonsil palatina adalah kumpulan padat jaringan limfoid padat yang terletak di
Viswanatha, 2015).
mukosa. Hal ini terletak di atap dan dinding posterior nasofaring. Adenoid
pertama kali dijelaskan pada tahun 1868 oleh dokter Denmark Meyer di
2015).
6
Baik tonsil palatine dan adenoid adalah bagian dari cincin Waldeyer, yang
Kedua tonsil kanan dan kiri merupakan bagian dari cincin limfoid
(Viswanatha B, 2015).
7
(Viswanatha B, 2015).
Viswanatha, 2015).
(B Viswanatha, 2015).
atas tonsil. Lipatan ini memisahkan tiang atas tonsil dari dasar uvula.
Viswanatha, 2015).
Vaskularisasi
1. Arteri tonsillar
Inervasi
Sistem Limfatik
Arey meluas. Lipatan ini memancar ke depan dan lateral dari reses
Vaskularisasi
6. Arteri basisphenoid
vena internal
Inervasi
Sistem Limfatik
tonsil adalah 40% dan 3% lagi adalah sel plasma yang matang. Limfosit B
Sel limfoid yang immunoreaktif pada tonsil dijumpai pada 4 area yaitu epitel
sel retikular, area ekstrafolikular, mantle zone pada folikel limfoid dan pusat
germinal pada folikel ilmfoid (Wiatrak BJ, 2005). Tonsil merupakan organ
utama produksi antibodi dan sensitisasi sel limfosit T dengan antigen spesifik
(B Viswanatha, 2015).
2.2 Tonsilektomi
mayor yang paling umum dilakukan pada anak-anak. Prosedur ini masih
Pertama kali dijelaskan di India pada tahun 1000 SM, prosedur tonsilektomi
2.2.3 Epidemiologi
anak di Amerika Serikat. Pada tahun 1959, 1,4 juta tonsillectomies dilakukan
di Amerika Serikat. Angka ini telah turun menjadi 260.000 pada tahun 1987,
saat ini merupakan indikasi paling umum 24 untuk masuk ke rumah sakit.
Indikasi telah berevolusi dari terutama terkait dengan infeksi menjadi lebih
Indikasi mutlak :
kardiopulmoner.
Indikasi relatif :
13
1. Tiga atau lebih infeksi amandel per tahun meski mendapat terapi
medis.
2017 ).
1. Pendarahan diathesis.
2. Risiko anestesi yang buruk atau penyakit medis yang tidak terkontrol.
3. Anemia.
Kualitas hidup seseorang tidak dapat didefinisikan dengan pasti, hanya orang
terhadap posisinya dalam kehidupan, dalam konteks budaya dan sistem nilai
standar, dan keinginan. Hal ini merupakan suatu konsep yang dipadukan
demikian kualitas hidup akan berbeda bagi orang sakit dan orang sehat
(Kinghron, 2010).
Terdapat dua komponen dasar dari kualitas hidup yaitu subyektifitas dan
dapat ditentukan dari sudut pandang klien itu sendiri dan ini hanya dapat
kualitas hidup anak sehat dengan anak yang menderita suatu penyakit.
pengolahan pada berbagai bidang penting kualitas hidup anak, instrumen ini
1. Fisik (8pertanyaan)
2. Emosi (5 pertanyaan)
3. Sekolah (5 pertanyaan)
4. Sosial (5 pertanyaan)
1. Fisik (5 pertanyaan)
2. Emosi (4 pertanyaan)
3. Sekolah (3 pertanyaan)
internal yang baik dengan koefisien alpha secara umum antara 0,7 – 0,9 dan
memberi nilai 0-4 pada setiap pertanyaan dan dikonversikan dalam skala 0 –
analgetik, durasi perawatan rawat inap, asupan peroral dan pengembalian ke fungsi
setelah hasil terapi bedah dari intervensi terapetik merupakan faktor yang utama
terkait perubahan kualitas hidup pasien. Tidak ada definisi standar kualitas hidup,
tetapi pelayanan kesehatan sepakat bahwa kualitas hidup harus diukur dari perspektif
pasien. Sebuah hasil yang positif untuk peningkatan kualitas hidup pasien terutama
penggunaan antibiotik dan juga, secara tidak langsung, pada penghematan keuangan
Anak
Tonsilitis
kronis
Tonsilektomi
Teknik Rehabilitasi
Operasi
Kualitas Hidup
17
2.7 Hipotesa
HO : Tidak terdapat hubunga antara tonsilektomi dengan kualitas hidup pada anak
BAB III
METODE PENELITIAN
sectional. Baik variabel bebas maupun variabel terikat diukur dengan keadaan atau
Populasi pada penelitian ini yaitu semua pasien anak dengan tonsilektomi
yang datang di poli mata RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Lampung selama
orang.
19
Untuk memudahkan pelaksanan penelitian ini dan penelitian tidak terlalu luas
2 : kadang
– kadang
ada
masalah
3: sering
ada
masalah
4: selalu
ada
masalah
20
a. Rekam Medis
c. Kuesioner PedsQL
Informed consent
21
Entry data
Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diubah ke
keperluan analisis.
kemudian dicetak.
22
a. Analisis Univariat
frekuensi.
b. Analisis Bivariat
Analisa bivariat adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui
normal. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square karena
semua tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat sukarela dan
DAFTAR PUSTAKA
Fakh I M, Novialdi, Elmartis. 2016. Karakteristik Pasien Tonsilitis Kronis pada Anak di
Bagian THT-KL RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 5(2)::
436-437.
Fariz, Mukhlis. 2016. Indikasi Tonsilektomi pada Laki‐Laki Usia 19 Tahun dengan
Rusmarjono, Soepardi EA. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorokan kepala
& leher. Edisi ke‐6. Editor: Hendra U. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.
URL:http://emedicine.medscape.com/article/871977-overview.
doi:10.1016/j.ijporl.2005.02.020.
doi:10.1016/j. otohns.2005.10.039.
134:374–378. doi:10.1016/j.otohns.2005.11.035.
Mitchell R, Kelly J (2005) Quality of life after adenotonsillectomy for SDB in children.
37(1):9–19. doi:10.1093/ije/dym258
2003—HCUP Fact Book No. 9. AHRQ Publication No. 07-0007, January 2007.
http://www.ahrq.gov/data/hcup/factbk9/.