Abimanyu Darmawan
1518011157
1 Latar Belakang
2 Rumusan Masalah
3 Tujuan Penelitian
4 Manfaat Penelitian
Latar Belakang
TUJUAN KHUSUS
TUJUAN UMUM
Mengetahui
hubungan antara
tonsilektomi dengan Mengetahui gambaran tonsilitis kronis di RSUD
kualitas hidup pada 01 DR. H. Abdul Moeloek Lampung.
anak di RSUD DR.
H. Abdul Moeloek Mengindetifikasi dampak tonsilektomi dengan
Provinsi Lampung. 02 kualitas hidup sesudah operasi pada anak di RSUD
DR. H. Abdul Moeloek Lampung.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
Sebagai sarana belajar untuk
Sebagai referensi bagi melakukan penelitian dan
pembaca mengenai menambah wawasan mengenai
hubungan antara tonsilektomi hubungan antara tonsilektomi
dengan kualitas hidup pada dengan kualitas hidup pada anak
anak di RSUD DR. H. Abdul di RSUD DR. H. Abdul Moeloek
Moeloek Provinsi Lampung. Provinsi Lampung.
2. Bagi Mahasiswa
Dengan diketahuinya hubungan
antara tonsilektomi dengan kualitas
hidup pada anak di RSUD DR. H.
Abdul Moeloek Provinsi
Lampung, diharapkan mahasiswa
mengetahui hubungan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KUALITAS HIDUP
TONSILEKTOMI
ANATOMI TONSIL
Etiologi
Tonsilitis adalah
peradangan pada tonsil Organisme aerob Virus
yang disebabkan oleh
Grup A beta-hemolitik streptococci
bakteri atau virus. (GABHS) Group B, C, G streptococcus, Eipsten-Barr Adenovirus
Pengobatan yang tidak Hemophilus influenza (type b and nonty Influenza A dan B, Herpes
adekuat dan faktor peable) Staphylococcus aureus, simplex, Parainfluenza .
kebersihan akan Haemophilus parainfluenzae, Neisseria
menimbulkan gangguan species. Mycobacteria sp.
masalah pernapasan
yang menjadikan Organisme anaerob
pasien harus di terapi Fusobacterium Peptostreptococcuse,
bedah (Marbun, 2016). Streptococcus sp. Bacteroides. Virus :
Eipsten-Barr Adenovirus Influenza A dan
B, Herpes simplex, Parainfluenza.
FAKTOR RISIKO DAN PATOGENESIS TONSILITIS
PATOGENESIS
4. Stres
1. kelainan hematologi
- Anemia
Antara lain : - Gangguan hemostasis
- Leukimia
2. Alergi imunologi
- Alergi saluran pernapasan
EFEK SAMPING TONSILEKTOMI
Interprestasi hasil :
70 (anak sehat memiliki skor sekitar 83
dengan nilai terendah 70)
sedangkan anak dengan penyakit memiliki
skor <70 (rerata nilai 60 sampai dengan < 70)
Kerangka Teori
Tonsilitis
Tonsilektomi
Pasca tonsilektomi :
1. Hasil dari operasi
2. Konsumsi analgetik
3. Durasi perawatan rawat inap
4. Asupan peroral
5. Pengembalian ke fungsi awal
Gambar. Kerangka Teori Hubungan antara Tonsilektomi dengan Kualitas Hidup Pada Anak (Nizar, Qamariah, Muthmainah,
2016; Ramadhan & Sahrudin dkk., 2017; Amalia, 2017; Marsubrin, 2014; Burton ,& Glasziou , 2009).
Kerangka Konsep
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah pasien rawat jalan
yang di lakukan tonsilektomi di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018 yang
berjumlah 21 .
Sampel Penelitian
Rumus Slovin:
Teknik pengambilan sampel menggunakan
𝑁
𝑛= teknik total sampling sehingga tiap individu
1 + 𝑁𝑒 2
22 dalam populasi menjadi sampel penelitian
𝑛=
1 + 22(0,05) 2 yaitu sebesar 21.
𝑛 = 20,85 orang
𝑛 = 21 orang
Keterangan :
n = besar sampel
N = Jumlah populasi
e = Kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir (5% = 0,05)
KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI
Variabel Bebas
Variabel Terikat
3 ( skor 25) :
sering ada
masalah
4 ( skor 0) :
selalu ada
masalah
Alat dan Bahan Penelitian
01 03 05
Rekam Medik Slit Lamp
Alat tulis
02 04
Lembar Informed Lembar
Consent Observasi
Prosedur
dan Alur
Penelitian
Pengolahan dan Analisis Data
1. Analisis Univariat
Memeriksa Analisis ini untuk mengukur presentase (%) dan frekuensi (n)
data/Editing
anak ditonsilektomi dan mengukur tingkat kualitas hidup pada anak di
poli THT-KL RSUD DR. H. Abdul Moeloek Lampung.
Memberi
kode/Coding
2. Analisis Bivariat
Skala yang digunakan adalah ordinal dan ordinal. Hubungan antara
Tabulasi data variabel kategorik dan kategorik dapat menggunakan uji korelatif
/Tabulating maupun komparatif. Peneliti memilih uji hipotesis Chi Square untuk
mengetahui hubungan tonsilektomi terhadap kualitas hidup anak di
poli THT-KL RSUD DR. H. Abdul Moeloek Lampung.
Etika Penelitian
Analisis Bivariat
Hubungan Tonsilektomi dengan Kualitas Hidup di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung Tahun 2017-2018.
Kualitas Hidup
Tidak Terganggu Nilai
Variabel
terganggu p
n % n %
Tonsilekto Ya
mi Tidak
Total
DAFTAR PUSTAKA
Aliancy JF, Mamalis N. 2017. Crystalline lens and cataract. webvision: the organization of the retina and visual system
[Internet]. Salt Lake City (UT): University of Utah Health Sciences Center.
American Academy of Ophthalmology. 2011. Basic and clinical science course lens and cataract. Section 11. San Francisco:
American Academy of Ophthalmology.
American Diabetes Association. 2013. Diagnosis and classification of diabetes mellitus. Diabetes Care. 36(1):67-74.
Arikunto S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arimbi AT. 2012. Faktor – faktor yang berhubungan dengan katarak degeneratif di RSUD Budhi Asih tahun 2011 [skripsi].
Depok: Universitas Indonesia.
Bourne RR, Stevans GA, White RA, Smith JL, Flaxman SR, Price H, et al. 2013. Cause of vision loss worldwide, 1990-
2010: a systematic analysis. The Lancet Global Health. 1(6):339-349.
Dahlan MS. 2012. Langkah-langkah membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Sagung Seto.
Deepa K, Manjunatha-Goud BK, Nandini M, Kamath A, Sudhir, Bhavna N. 2011. Oxidative stress and calcium levels in
senile and type 2 diabetic cataract patients. International Journal of Pharma and Bio Sciences. 2(1):109-116.
Gupta VB, Rajagopala M, Ravishankar B. 2014. Etiopathogenesis of cataract: an appraisal. Indian Journal of
Ophthalmology. 62(2):103.
Hadini MA, Eso A, Wicaksono S. 2016. Analisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian katarak senilis di RSU
Bahteramas tahun 2016. Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo. 3:256–267.
IDF. 2017. IDF diabetes atlas eighth edition [internet]: International Diabetes Federation, [diunduh 19 februari 2018].
Tersedia dari http://www.idf.org/diabetesatlas
Ilyas S, Yulianti SR. 2017. Ilmu penyakit mata. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Situasi gangguan penglihatan dan kebutaan. Jakarta Selatan: Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI.
Kim SII, Kim SJ. 2006. Prevalence and risk factors for cataracts in persons with type 2 diabetes mellitus. Korean Journal of
Ophthalmology. 20(4):201-204.
Mescher A. 2011. Histologi dasar junqueira: teks & atlas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nanda A, Kotecha A. 2014. How to conduct a slit lamp examination set-up. 2(1):1-6.
Notoatmodjo S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Perkeni. 2015. Konsensus pengendalian dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia 2015. Pengurus Besar
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.
Pollreisz A, Schmidt-Erfurth U. 2010. Diabetic cataract – pathogenesis, epidemiology and treatment. Journal of
Ophthalmology. 1-8.
Pradhevi L, Moegiono, Atika. 2012. Effect of type - 2 diabetes mellitus on cataract incidence rate at ophthalmology
outpatient clinic, dr Soetomo Hospital Surabaya. Folia Medica Indonesiana. 48(3):137–143.
Prokofyeva E, Wegener A, Zrenner E. 2012. Cataract prevalence and prevention in Europe: a literature review. Acta
Ophthalmologica Scandinavica Foundation. 1-11.
Punthakee Z, Goldenberg R, Katz P. 2018. Definition, classification and diagnosis of diabetes, prediabetes and metabolic
syndrome. Canadian Journal Diabetes. 42:S10-S15.
Raman R, Pal SS, Adams JS, Rani PK, Vaitheeswaran K, Sharma T. 2010. Prevalence and risk factors for cataract in
diabetes: Sankara Nethralaya diabetic retinopathy epidemiology and molecular genetics study, report no. 17.
ARVO Journal. 51:6253-6261.
Riordan-Eva P, Cunningham E. 2011. Vaughan & asbury’s general ophthalmology 18th edition. New York: Mc Graw Hill.
Riset Kesehatan Dasar. 2013. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian ri tahun 2013. [diunduh 9
Desember 2017]. Tersedia dari:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf.
Sastroasmoro S, Ismael S. 2008. Dasar – dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Sagung Seto.
Siswanto, Susila, Suyanto. 2015. Metodologi penelitian kesehatan dan kedokteran. Yogyakarta: Bursa Ilmu.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. 2015. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II edisi
VI. Jakarta: Interna Publishing.
Wu Y, Ding Y, Tanaka Y, Zhang W. 2014. Risk factors contributing to type 2 diabetes and recent advances in the treatment
and prevention. International Journal od Medical Sciences. 11(11):1185-1200.
WHO. 2016. Global report on diabetes. [internet]: World Health Organization, [diunduh 19 februari 2018]. Tersedia dari:
http://www.who.int/diabetes/global-report/en/
Thank you
HAVE A GREAT DAY AND
WISH ME LUCK