Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

JAGA
TIARA AYU PRATIWI
1610211229
Nama : Ny. W IDENTITAS
Jenis Kelamin : Pr PASIEN
Usia : 52 th
Alamat : Perum Lembah Asri 6/3
No. RM : 14466x
Agama : Katolik
Pekerjaan : Swasta
Status : Menikah
✗ Dada terasa panas
✗ Dada terasa panas 3 jam SMRS. Dada terasa
panas hingga ke belakang leher, nyeri dada (+),
keringat dingin (+), mual (+), muntah (+) 1x isi
makanan, sesak napas (+), gemetar (+) dada
terasa seperti ditindih. Sebelum keluhan muncul,
pasien mengatakan melakukan aktivitas
membersihkan rumah dan merasakan
setelahnya lemas . Tidak ada keluhan mengenai
BAK dan BAB
✗ Sebelumnya pasien tidak pernah merasakan
keluhan seperti ini. Riwayat hipertensi (+),
riwayat DM (+) , riwayat penyakit jantung
disangkal.
✗ Pasien merupakan ibu rumah tangga. Riwayat
merokok (-), riwayat konsumsi alkohol disangkal.
STATUS GENERALIS
✗ KU : Tampak sakit sedang
✗ Kes : Compos Mentis
✗ TB : 175 cm
✗ BB : 77 cm
✗ TD : 174/120 mmHg
✗ HR : 70x/menit
✗ RR : 26x/menit
✗ SpO2 : 98%
Kepala
✗ Bentuk: Normocephale.
✗ Rambut: Warna hitam, distribusi rambut merata,
rambut tidak mudah dicabut.
✗ Mata: Pelpebra tidak cekung dan tidak edema,
konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflex
cahaya (+/+), isokor, 3mm/3mm
✗ Telinga: Normotia, tidak ada cairan yang keluar dari
telinga.
✗ Hidung: Bentuk normal, tidak ada deviasi septum, tidak
hiperemis, dan tidak ada secret yang keluar dari
lubang hidung.
✗ Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1.
✗ Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak pucat,
tidak sianosis.
Leher
✗ Inspeksi: Proporsi leher dalam batas normal, tidak terlihat
adanya massa atau benjolan, tidak ada hambatan dalam
pergerakan.
✗ Palpasi: Trakea terletak ditengah, tidak teraba pembesaran
tiroid, KGB tidak teraba.

Thorax
Paru-paru
✗ Inspeksi : Bentuk dada normochest, pergerakan
dinding dada simetris, tidak terlihat adanya luka/ massa
didaerah dada.
✗ Palpasi : Vocal fremitus sama antara dada kanan
dan kiri.
✗ Perkusi : Suara perkusi sonor pada seluruh lapang
paru.
✗ Auskultasi : Suara nafas vesikuler lemah, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Tidak teraba pulsasi iktus kordis.
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni regular, tidak ada murmur dan tidak
ada gallop.
Abdomen
Inspeksi : Datar, dinding perut tidak tegang, tidak terlihat ada massa.
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Perut supel, tidak nyeri tekan pada 9 regio abdomen, hepar
tidak teraba membesar, lien teraba pada schuffner, tepi tajam
konsistensi kenyal dan tidak nyeri tekan.
Perkusi :-
✗ EKG
DIAGNOSA
STEMI LATERAL
✗ Rawat di ICU
✗ 02 3 lpm
✗ IVFD D5 10 tpm
✗ Arixtra 1 x 2.5 mg IV selanjutnya SC
✗ ISDN 3 X 5 mg
Selanjutnya
✗ CPG 1 x 75 mg
✗ Aspilet 1 x 80 mg
✗ Candesartan 1 x 8 mg
✗ Nifedipin 3 x 5 mg
✗ Simvastatin 1 x 10 mg
✗ Clobazam 2 x 5 mg
✗ Injeksi pethidin 2 x 50 mg IM bila nyeri
✗ Laxadinev 1 x 1C
✗ Inj Ranitidin 2x 1A
✗ Inj Ondancetron 2x1 A bila muntah
STEMI
INFARK MIOKARD AKUT

▧ Infark Miokard Akut (IMA) merupakan gangguan aliran


darah ke jantung yang menyebabkan sel otot jantung mati.
STEMI

▧ STEMI merupakan bagian dari spektrum sindrom koroner akut (SKA)


yang terdiri atas UAP, STEMI, NSTEMI.

▧ ST (STEMI) terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak


akibat oklusi trombus pada plak aterosklerotik yang sudah ada
sebelumnya.
Faktor Risiko Infark Miokard

▧ Usia, Jenis kelamin


▧ Ras,
▧ Riwayat keluarga
▧ Kadar serum lipid
▧ Hipertensi
▧ Merokok
▧ gangguan toleransi glukosa,
▧ Diet yang tinggi lemak jenuh, kolesterol, serta kalori
Gejala dan Tanda IMA

▧ Nyeri dada substernum yang terasa berat, menekan, seperti diremas-


remas
▧ Nyeri menjalar ke leher, rahang, epigastrium, bahu, atau lengan kiri,
atau hanya rasa tidak enak di dada
▧ Gejala penyerta: mual, muntah, sulit bernapas, keringat dingin, cemas,
lemah.
▧ Factor pencetus: aktivitas fisik, emosi
Diagnosis STEMI

▧ Diagnosis IMA dengan elevasi segmen ST ditegakkan berdasarkan


anamnesis nyeri dada yang khas dan gambaran EKG adanya elevasi ST
>2 mm, minimal pada 2 sandapan prekordial yang berdampingan atau
>1 mm pada 2 sandapan ekstremitas.
▧ Pemeriksaan enzim jantung terutama troponin T yang meningkat akan
memperkuat diagnosis
Diagnosis STEMI
TERAPI

▧ Morfin : 2,5-5 mg sc.iv tiap 5-15 menit (atau phetidin 25-50 mg i.v tiap
15-30 menit)
▧ Oksigen : 4 l/menit jika saturasi O2 < 90 %
▧ Nitrat : S.L. (0,3 – 0,6 mg)
▧ Aspirin : mula-mula 160-325 mg dikunyah, dilanjutkan oral
▧ Clopidogrel : 150-300 mg
▧ TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai