Anda di halaman 1dari 29

Case Report

Dermatitis seboroik
Indri Patra Tarigan
0961050037
Tinjauan pustaka
Definisi
• Dermatitis seboroik adalah penyakit papuloskuamosa kronis
yang menyerang bayi dan orang dewasa sering ditemukan
pada bagian tubuh dengan konsentrasi folikel sebaseus yang
tinggi dan aktif, seperti ; wajah, kulit kepala, telinga, badan
bagian atas dan fleksura (inguinal, inframma dan aksila).

• Dermatitis seboroik mengenai bayi baru lahir hingga 3 bulan


dan orang dewasa 30-60 tahun
ETIOLOGI
• jamur Malassezia, kelainan immunologi, aktivitas sebaseus
yang meningkat dan kerentanan imunitas pasAsam lemak
bebas dan radikal oksigen reaktif yang dihasilkan memiliki
aktivitas antibakteri yang merubah flora kulit normal
PATOGENESIS
• Spesies Malassezia dan Propionibacterium acne memiliki
aktivitas lipase yang menghasilkan transformasi trigliserida ke
dalam asam lemak bebas.
• Asam lemak bebas dan radikal oksigen reaktif yang dihasilkan
memiliki aktivitas antibakteri yang merubah flora kulit normal.
• Gangguan proliferasi epidermis, pasien dengan dermatitis
seboroik menunjukkan hiperproliferasi epidermis atau
diskeratinisasi yang terkait dengan peningkatan aktivitas
kalmodulin,
Gambaran klinis
• Lesi dermatitis seboroik tipikal adalah bercak-
bercak eritema, dengan sisik-sisik yang
berminyak
DIAGNOSIS
• Anamnesa
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Laboratorium
– Pemeriksaan KOH 20%
– Kultur
Histopatologi
• Akut dan subakut : infiltrat
superfisial perivaskular
limfosit dan histiosit,
spongiosis ringan, hiperplasia
psoriasiform ringan, follicular
plugging oleh ortokeratosis
dan parakeratosis, dan krusta
mengandung netrofil pada
ujung follicular ostia
• Kronik : kapiler dan vena
dilatasi di pleksus superfisia,
dan psoriasiform
Sampaio A, Mameri A, Sousa Vargas J, Ramos-e-Silva M, Nunes AP, Silva Carneiro SC. Seborrheic
dermatitis. An Bras Dermatol [serial on internet]. 2011. 86(6):1061-1074. Available from:
http://www.scielo.br/scielo.

•Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI. Fitzpatrick's dermatology in general medicine. 6th ed.USA: McGraw-
Hill; 2003.
Tatalaksana
• A. Anti Inflamasi
• Pengobatan konvensional untuk dermatitis seboroik pada kulit kepala dewasa diawali dengan
steroid topikal. Terapi ini bisa diberikan sebagai sampo, seperti flusinolon (Synalar), larutan
steroid topikal, losion yang digunakan pada kulit kepala, atau krim yang digunakan pada kulit.
• B. Immunomodulator
• Inhibitor kalsineurin topikal (misalnya, salep takrolimus atau ®Protopic), pimekrolimus krim atau
®Elidel) memiliki sifat-sifat fungisidal dan anti-inflamasi tanpa risiko atrofi kulit, yang disebabkan
oleh steroid topikal, inhibitor kalsineurin juga merupakan terapi yang baik padawajah dan
telinga akan tetapi penggunaan setiap hari selama satu minggu baru terlihat manfaatnya.
• C. Keratolitik
• Modalitas lama untuk pengobatan dermatitis seboroik memiliki sifat-sifat keratolitik tetapi tidak
memiliki sifat-sifat antijamur. Keratolitik yang digunakan secara luas untuk mengobati dermatitis
seboroik meliputi tar, asam salisilat dan sampo zinc pyrithione.
• D. Antijamur
• Sebagian obat antijamur menyerang Malassezia yang terkait dengan dermatitis seboroik.
• E. Tea tree oil ( pengobatan alami/alternatif)
• Terapi alami semakin popular seperti Tea tree oil (Melaleuca oil) adalah minyak esensial dari
tumbuhan semak asli Australia. Terapi ini ternyata efektif dan ditoleransi dengan baik bila
digunakan setiap hari sebagai sampo 5%.
CASE REPORT
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. S
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 72 tahun
• Status : Menikah
• Agama : Islam
• Suku : Batak
• Alamat : Rawa badak utara
• Pekerjaan : Pensiunan TNI
ANAMNESA

• Keluhan Utama
gatal pada kulit wajah
• Keluhan Tambahan
Kulit dahi terasa perih
ANAMNESA

 Riwayat Penyakit Sekarang


• Pasien datang ke poli kulit RS Pelabuhan dengan keluhan kulit wajah terasa
gatal dan berisik, terutama kulit di bagian dahi sejak 2 bulan yang lalu.
• Awalnya pasien mengatakan kulit kepala terasa gatal karena keseringan
memakai topi saat panas dan kulit kepala sering berkeringat, lalu pasien
mengatakan rambut mulai sedikit rontok. Lalu gatal menjadi hebat
dibagian dahi Pasien mengatakan sering menggaruk dahi nya sampai lecet
karena gatal, pasien mengatakan gatal lebih dirasakan ketika malam hari.
Pasien juga mengeluh kulit di lengan tangan terasa kering.
• Pasien juga mengeluh kulit di dahi lecet dan terasa perih.pasien sudah
berobat ke Puskesmas sebelumnya sebanyak 5 kali, tapi keluhan tidak
membaik. Tidak ada riwayat penyakit serupa dalam keluarga.
• Pasien mencuci muka dengan sabun mandi biasa. Dan keramas
menggunakan shampo
ANAMNESA
Riwayat Penyakit Dahulu
• Alergi makanan : disangkal
• Alergi obat-obatan : disangkal
• Dahulu tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga


• Sakit seperti pasien : disangkal
• Alergi : disangkal
ANAMNESA
Riwayat Psikososial
• Pasien mandi 2 kali sehari dengan air PDAM dan
keramas setiap 2 hari dengan shampoo
• Lingkungan bersih
• Tidak ada hewan peliharaan di rumah
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
 Status Generalis
 Keadaan umum : baik
 Kesadaran : compos mentis
 Kepala : tampak Lesi di Regio kepala dengan plak
eritematosa bentuk irreguler, berukuran plakat, berbatas difus,
diatasnya terdapat skuama halus berwarna putih yang
berminyak.
 Leher : dalam batas Normal
 Thorax : dalam batas Normal
 Abdomen : dalam batas Normal
 Extremitas : dalam batas Normal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Dermatologis
Regio Facial
Efloresensi:
Lesi di Regio kepala dengan plak eritematosa bentuk ireguler, berukuran plakat,
berbatas difus, diatasnya terdapat skuama halus berwarna putih yang berminyak.
• Permukaan : Kasar
• Ukuran : plakat
• Batas : tidak tegas
• Tengah : datar
• Tepi : tidak aktif
RESUME
 Pasien laki-laki 72 tahun
 Gatal pada kepala dirasakan sejak 2 bulan smrs, awalnya
timbul bercak kemerahan karena memakai topi dalam
keadaan berkeringat, lama kelamaan makin meluas ke dahi
yang lalu disertai rambut yang menipis pada daerah tersebut
 Sering menggaruk-garuk kepala dan dahi karena gatal
terutama saat malam hari.
 Tidak ada gatal-gatal di bagian tubuh yang lain
 Sudah berusaha membersihkan dengan sampoo tetapi tidak
membaik.
 Keramas tiap dua hari dengan shampoo
 Tidak memiliki hewan peliharaan di rumah
RESUME
Status Generalis
• Keadaan umum : baik
• Kesadaran : compos mentis
• Status gizi : kesan baik
• Kepala : tampak Lesi di Regio kepala terdapat plak
eritematosa bentuk ireguler, berukuran plakat, berbatas difus,
diatasnya terdapat skuama halus berwarna putih yang
berminyak.
• Leher : dalam batas Normal
• Thorax : dalam batas Normal
• Abdomen : dalam batas Normal
• Extremitas : dalam batas Normal
RESUME
Status Dermatologis
• Regio kapitis
• Efloresensi:
Lesi berukuran 5 x 7 cm di Regio kepala dengan plak
eritematosa bentuk ireguler, berukuran plakat, berbatas
difus, diatasnya terdapat skuama halus berwarna putih
yang berminyak.
RESUME
Pemeriksaan Penunjang
• Dengan pemeriksaan KOH untuk menyingkirkan
dd tinea kapitis
• Kerokan kulit
DIAGNOSIS KERJA

• Dermatitis Seboroik

DIAGNOSIS BANDING
• Tinea kapitis
PENATALAKSANAAN
PLANNING DIAGNOSIS
 Pemeriksaan dengan media biakan seperti Media Agar
Sabouraud ataupun Modifikasi Agar Sabouraud.

PLANNING TERAPI
• Non-medikamentosa (umum)
– Jaga hygiene, mandi air bersih
– Sampo menggunakan sampo bayi
– Mencegah trauma (e.g. tidak menggaruk)
– Memakai topi bila terkena sinar matahari saat siang hari.
PENATALAKSANAAN
• Medikamentosa
– Hydrokortisone 2,5% cream,
– Gentamycin Cream 0,1 % ,
– Cetirizine 10 mg,
– Methylprednisolone tab.
PENATALAKSANAAN
PLANNING EDUKASI
• Menjaga kebersihan diri, pakaian, alat mandi dan lingkungan
tempat tinggal
• Meminum obat dengan teratur dan kontrol rutin serta tepat
waktu apabila keluhan tidak membaik atau semakin parah
• Menggunakan sampo bayi atau sampo yang sudah di anjurkan
dokter.

PLANNING MONITORING
Keluhan dan gambaran klinis
PROGNOSIS
• Ad Vitam : Bonam
• Ad Functionam : Bonam
• Ad Sanactionam : Dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
• Clayton YM, Moore MK. Superficial Fungal Infection. Dalam : Harper J;
Oranje A, Prose N. editors. Textbook of Pediatric Dermatology. 2nd ed.
Massachusetts. Blackwell Publishing, 2006 : p 542-56.
• Prof. Dr. dr. Djuanda Adi. Tumor Kulit dalam : buku ajar ILMU PENYAKIT
KULIT DAN KELAMIN. Edisi ke-enam. Jakarta : Badan Penerbit FK-UI . 2013
; 200-202.
• Weston WL, Lane AT, Morelli JG. Color Textbook of Pediatric Dermatology.
3rd ed. St. louis : Mosby, 2002.
• Paller AS, Mancini AJ, Hurwitz Clinical Pediatric Dermatology. 3rd
ed.Philadelphia : Elsivier Saunders, 2006
• Rowell NR, Goodfield MJD. The Connective Tissue diseases. Dalam :
Champion RH, Burton JZ, Burns DA, Breatnach SDM, editors.
Rook/Wilkinson/Ebling Textbook of Dermatology, 6th ed. Oxford :
Blackwell Science, 1998 : p 2437-575
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai