Asidosis metabolik
Osteodistrofi renal
Tirah Baring
Farmakologi
Pemberian obat anti hipertensi terutama
penghambat Enzim Converting Angiotensin (
ACE Inhibitor )
Pengendalian Kadar Gula dalam Darah dengan
pemberian OAD
Pemberian obat-obatan untuk gejala yang
muncul
Anjuran HD apabila :
Umur : 57 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
B. Anamnesa Penyakit
Keluhan utama : Mual dan Muntah
Telaah : Pasien datang dengan keluhan mual dan
muntah. Keluhan ini sudah dialami pasien sejak 3 hari
sebelum masuk rumah sakit. Mual dan muntah biasanya
muncul ketika pasien makan dengan volume muntah sedikit.
Pasien juga mengeluhkan dirinya lemas beberapa minggu
terakhir, Pasien juga mengeluh adanya rasa pusing serta tidak
ada selera makan, Pasien juga mengeluhkan buang air kecil
kesannya banyak, keluhan ini dialami pasien kurang lebih 4
hari ini. Air kencing berwarna kuning dan pasien tidak
merasakan rasa nyeri saat buang air kecil. BAB (+) kuning
kecoklatan dengan konsistensi lembek tanpa lendir dan darah.
Tidak ada sesak dan riwayat sesak. Tidak ada demam.
Riwayat penyakit terdahulu : Hipertensi
Riwayat penyakit keluarga : tidak jelas
Riwayat pemakaian obat : tidak jelas.
C. Status Present
Keadaan umum
Sensorium : Compos Mentis
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 88 x/i
Pernafasan : 20 x/i
Temperatur : 36,7 ˚C
Keadaan penyakit
Anemia : (+)
Ikterus : (-)
Sianosis : (-)
Dipsnoe : (-)
Edema : (+)
Purpura : (-)
Turgor : kembali cepat
Pancaran wajah : Lelah
Sikap tidur paksa : (-)
Keadaan gizi
TB : 152 cm
BB : 60 kg
RBW :
( Normoweight)
Pemeriksaan fisik
Kepala
Pertumbuhan rambut : Baik
Sakit kalau dipegang : (-)
Perubahan lokal : (-)
Muka
Sembab : (+)
Pucat : (+)
Kuning : (-)
Parese : (-)
Gangguan lokal : (-)
Mata
Stand mata : DBN
Gerakan : DBN, ke segala arah
Eksoftalmus : (-)kanan/(-)kiri
Ptosis : (-)kanan/(-)kiri
Ikterus : (-)kanan/(-)kiri
Anemia : (+)kanan/(+)kiri
Reaksi pupil : (+)kanan/(+)kiri, isokor dengan diameter 3 mm
Gangguan lokal : (-)kanan/(-)kiri
Telinga
Bentuk : DBN
Sekret : (-)
Radang : (-)
Hidung
Bentuk : DBN
Sekret : (-)
Radang : (-)
Bibir
Sianosis : (-)
Pucat : (+)
Kering : (+)
Radang : (-)
Gigi
Karies : (+)
Pertumbuhan : DBN
Lidah
Kering : (-)
Pucat : (+)
Beslag : (-)
Tremor : (-)
Tonsil
Merah : (-)
Bengkak : (-)
Leher
Inspeksi
Struma : Tidak ada pembesaran
Kelenjar bengkak : (-)
Pulsasi vena : (-)
Venektasi : (-)
Palpasi
Posisi trachea : Medial dalam batas normal
Sakit/ nyeri tekan : (-)
Tekanan vena jugularis : R-2cmH20
Thorax depan
Inspeksi
Bentuk : fusiformis
Simetris/asimetris : simetris
Bendungan vena : (-)
Ketinggalan bernafas : (-)
Venektasi : (-)
Pembengkakan : (-)
Mammae : Dalam batas normal
Ictus cordis : tidak terlihat
Palpasi
Nyeri tekan : (-)
Fremitus suara :
Lapangan paru atas : kiri = kanan
Lapangan paru tengah : kiri = kanan
Lapangan paru bawah : kiri = kanan
Iktus : teraba
Lokalisasi : (-)
Kuat angkat : (-)
Perkusi
Suara perkusi paru
Lapangan paru atas : sonor kanan = kiri
Lapangan paru tengah : sonor kanan = kiri
Lapangan paru bawah : sonor kanan = kiri
Batas paru hati
Relatif : ICR V, linea midclavicula dextra
Absolut : ICR VI, linea midclavicula dextra
Peranjakan Hati : 1 jari dari batas paru hati absolut
Batas jantung
Kanan : Linea Parasternalis Dekstra
Atas : ICR III sinistra
Kiri : Linea axilaris anterior Sinistra
Auskultasi
Paru- paru
Suara pernafasan
Lapangan paru atas : vesikuler ka = ki
Lapangan paru tengah: vesikuler ka = ki
Lapangan paru bawah : vesikuler ka = ki
Suara tambahan
Ronchi basah : (-)
Ronchi kering : (-)
Krepitasi : (-)
Gesekan pleura : (-)
Cor
Heart rate : 88 x/menit, reguler, intensitas normal.
Suara katup : M1 > M2; A2 >A1; P2>P1; A2<P2
Suara tambahan : (-)
Desah jantung fungsional/organis : (-)
Gesek pericardial/pleurocardial : (-)
Thorak belakang
Inspeksi
Bentuk : fusiformis
Simetris/asimetris : simetris
Benjolan- benjolan : (-)
Scapulae alta : (-)
Ketinggalan bernafas : (-)
Venektasi : (-)
Palpasi
Nyeri tekan : (-)
Fremitus suara
Lapangan paru atas : kanan = kiri
Lapangan paru tengah : kanan = kiri
Lapangan paru bawah : kanan = kiri
Penonjolan- penonjolan : (-)
Perkusi
Suara perkusi paru
Lapangan paru atas : sonor kanan = kiri
Lapangan paru tengah : sonor kanan = kiri
Lapangan paru bawah : sonor kanan = kiri
Batas bawah paru
Kanan : vertebra Thoracal X
Kiri : vertebra Thoracal XI
Auskultasi
Suara pernafasan
Lapangan paru atas : vesikuler kanan = kiri
Lapangan paru tengah : vesikuler kanan = kiri
Lapangan paru bawah : vesikuler kanan = kiri
Suara tambahan :
Ronki basah :(-)
Abdomen
Inspeksi
Membesar : (-)
Venektasi : (-)
Sirkulasi kolateral : (-)
Pulsasi : (-)
Palpasi
Defens muscular : (-)
Nyeri tekan : (-)
Lien : tidak teraba
Ren : tidak teraba
Hepar : tidak teraba
Undulasi : (-)
Perkusi
Pekak hati : (-)
Shufting Dulness : (-)
Suara abdomen : timpani
Auskultasi
Peristaltik usus : (+), DBN
Ekstremitas
Atas
Bengkak : (-)
Merah : (-)
Stand abnormal : (-)
Gangguan fungsi : (-)
Rumple lead test : (-)
Refleks
Biceps : ka=ki
Triceps : ka=ki
Bawah
Bengkak : (-)/(-)
Merah : (-)/(-)
Odema : (+)/(+)
Pucat : (-)/(-)
Gangguan fungsi : (-)/(-)
Varises : (-)/(-)
Refleks
KPR : ka=ki
APR : ka=ki
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN
Darah rutin
White Blood Cell : 6,2 x 109 /L
Haemoglobin : 7,5 g/dL
Red Blood Cell : 2,89 × 1012/L
MCV : 83,0 fL
MCH : 25,9 pg
MCHC : 31,3 g/dL
Platelet : 298 x 109/L
Urin rutin
Warna : Kuning
Berat jenis : 1,010
pH : 6,0
Kejernihan : Jernih
Protein : Negatif
Glukosa : Negatif
Bilirubin : Negatif
Urobilinogen : 3,5 EU/dl
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
FUNGSI GINJAL
Ureum : 253 mg/dl
Creatinine : 9,0 mg/dl
FUNGSI HATI
Bilirubin Total : 0,40 mg/dl
Bilirubin Direct : 0,21 mg/dl
SGOT : 17 u/L
SGPT : 9 u/L
Alkali Phospatase (AP) : 231 u/L
KADAR GULA DARAH
Glukosa Puasa : 101 mg/dl
Glukosa 2 jam PP : 163 mg/dl
RESUME
Anamnesa
Keluhan utama : Mual dan muntah
Telaah : Pasien datang dengan keluhan mual
dan muntah. Keluhan ini sudah dialami pasien sejak 3
hari sebelum masuk rumah, mual dan muntah biasanya
muncul ketika pasien makan dengan volume muntah
sedikit. Pasien juga mengeluhkan dirinya lemas
beberapa minggu terakhir, Pasien juga mengeluh
adanya rasa pusing serta tidak ada selera makan,
Pasien juga mengeluhkan buang air kecil kesannya
banyak, keluhan ini dialami pasien kurang lebih 4 hari
ini, Air kencing berwarna kuning dan pasien tidak
merasakan rasa nyeri saat buang air kecil, BAB (+)
kuning kecoklatan dengan konsistensi lembek tanpa
lendir dan darah. Tidak ada sesak dan riwayat sesak,
Tidak ada demam.
Riwayat penyakit terdahulu : Hipertensi
Status present :
Sensorium : compos mentis
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 88 x/i
Pernafasan : 20 x/i
Temperatur : 36,7 ˚C
Keadaan penyakit :
Pancaran wajah : Lelah
Anemia : (+)
Pemeriksaan fisik :
Wajah : Tampak sembab
Leher : dalam batas normal
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Extremitas : atas : dalam batas normal
bawah : dalam batas normal
Pemeriksaan laboratorium:
Hb : 7,5 g/dL
Ureum : 253 mg/dl
Creatinine : 9,0 mg/dl
CrCl =
=
=
= 6,53 ml/menit
DIAGNOSA BANDING
Gagal Ginjal Kronik Grade V + Hipertensi +
Anemia
Gagal Ginjal Akut + Hipertensi + Anemia
DIAGNOSA SEMENTARA
Gagal Ginjal Kronik V ec Hipertensi + Anemia
TERAPI
Non-farmakologi :
Diet Ginjal Rendah Garam, Rendah Protein
Batasi Cairan
Batasi Asupan Garam
Farmakologi :
IVFD Kaen 1B 10 gtt/i
IVFD Eas Primer 1 fls/h
Inj. Ceftriaxone 1gr / 12 jam
Inj. Ranitidine 1 amp / 12 jam
Inj. Ethiferan 1 amp / 8 jam
Amlodipin 5 mg 1 x 1
B. Complex 2 x 1
Ulsafat Syrup 3 x C1
Diskusi
Tanda dan Gejala yang ditemukan pada pasien
adalah
- Tidak selera makan, mual, dan muntah
- Sembab dan Oedem pretibial
- Anemia, Hb : 7,5 g/dL
- Hipertensi
- Peningkatan Ureum : 253 mg/dl
Creatinine : 9,0 mg/dl
- Penurunan CrCl : 6,53 ml/menit
Kesimpulan
Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan klinis
yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal
yang progresif dan ireversibel. Dan ditandai
dengan adanya uremia ( retensi urea dan sampah
nitrogen lainnya dalam darah).
Dua penyebab utamanya adalah DM tipe 1 dan
tipe 2 (44%) dan hipertensi (27%).
Penatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi
terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya, dan
upaya untukmemperlambat perburukan fungsi
ginjal, pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular, pencegahan dan terapi terhadap
penyakit komplikasi.