Anda di halaman 1dari 26

Feranita_Utama

Tujuan pembelajaran
Mahasiswa mengetahui definisi Diabetes Mellitus

Mahasiswa mengetahui klasifikasi dan gejala DM

Mahasiswa mengetahui besaran masalah DM

Mahasiswa mengetahui faktor risiko DM

Mahasiswa mengetahui pencegahan DM


Definisi
Diabetes: penyakit kronis yg terjadi ketika
pankreas tidak menghasilkan cukup insulin
atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
menggunakan insulin yang dihasilkan.

Insulin: hormon yg mengatur gula darah.

Hiperglikemia: efek umum dari diabetes yg tidak


terkontrol dari waktu ke waktu menyebabkan
kerusakan serius pd sistem tubuh, khususnya
saraf dan pembuluh darah.
• Nama lain: kencing manis, kencing gula
• Celcus dan Areteus  diabetes : orang yang
banyak minum dan banyak kencing
• 14 November Hari diabetes dunia
• Kondisi normal gula darah:
- saat puasa: 80-120 mg%
- 1 jam setelah makan: bs mncapai 170 mg%
- dua jam setelah makan dapat turun sampai
140 mg%
Klasifikasi DM
• Tipe I
• Tipe II
• Tipe Gestasional
• Tipe lainnya/tipe spesifik
DM Tipe 1
• Dikenal sebagai insulin-dependent atau childhood onset
diabetes, diabetes juvenile
• Kerusakan sel beta pankreas akibat reaksi autoimun.
• ditandai dengan kekurangan produksi insulin.
• Penyebab diabetes tipe 1 tidak diketahui dan tidak
dapat dicegah dgn pengetahuan saat ini.
• Gejala: ekskresi urin berlebihan (poliuria), rasa haus
(polidipsia), kelaparan konstan/sering merasa lapar
(poliphagi), penurunan BB, perubahan penglihatan dan
kelelahan. Gejala-gejala ini dapat terjadi secara tiba-
tiba.
• Merupakan tipe yang paling parah
DM tipe 2
• Dikenal dengan non-insulin-
dependent atau adult-onset
diabetes,
• disebabkan resistensi
hormon insulin, karena
jumlah reseptor insulin pada
permukaan sel berkurang,
meskipun jumlah insulin
tidak berkurang.
• Paling sering (90% penderita
diabetes kategori DM tipe 2)
• Gejala DM yang telah menahun:
– Gangguan penglihatan
– Gatal-gatal dan bisul
– Gangguan saraf tepi (perifer)
– Rasa tebal pada kulit
– Gangguan fungsi seksual
– Keputihan pada perempuan
• Komplikasi
– Akut : hipoglikemia,
hiperglikemia,
ketoasidosis diabetik
– Kronis berupa
komplikasi kronis
vaskuler dan non
vaskuler: rasa tebal,
gangguan
pendengaran,
gangguan saraf,
gangguan pembuluh
darah, gangguan
seksual, kelainan kulit.
DM Gestasional
• hiperglikemia yang berkembang selama
kehamilan.
• Wanita dengan diabetes gestasional berada
pada peningkatan risiko komplikasi selama
kehamilan dan saat melahirkan.
• Peningkatan risiko diabetes tipe 2 di masa
depan.
• Wanita kelebihan berat badan atau obesitas
memiliki kesempatan lebih tinggi diabetes
gestasional.
• Gestational diabetes yang paling sering hilang
setelah bayi lahir. Namun, seorang wanita yang
telah memiliki gestational diabetes lebih mungkin
untuk terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
• Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes
gestasional juga lebih mungkin untuk
mengembangkan obesitas dan diabetes tipe 2.
DM tipe spesifik/lainnya
• sindrom genetik, proses diperoleh seperti
pankreatitis, penyakit seperti cystic fibrosis,
paparan obat-obatan tertentu, virus, dan
penyebab yang tidak diketahui
Diagnostik DM
Berdasarkan pedoman ADA* 2011 dan konsesus PERKENI
2011 untuk pencegahan dan pengelolaan DM Tipe 2:
1. glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl bila terdapat
keluhan klasik DM penyerta, poliuria, polidipsia,
polifagia, dan penurunan BB yg tidak dapat dijelaskan
penyebabnya;
2. glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl dengan gejala
klasik penyerta;
3. glukosa 2 jam pasca pembebanan ≥200 mg/dl.
ADA : American Diabetes Association
PERKENI: Perkumpulan Endokrinologi Indonesia
Pra diabetes
1. Glukosa Darah Puasa (GDP) terganggu
Kriteria: kadar glukosa darah puasa seseorang berada
dalam rentang 100-125 mg/dl. (ADA 2011)
2. Toleransi Glukosa Terganggu (TGT).
kriteria: hasil glukosa darah 2 jam pasca pembebanan
berada dalam kisaran 140-199 mg/dl.

*Kadar gula darah puasa dikumpulkan setelah responden menjalani


puasa makan dan minum selama 12-14 jam sebelum pemeriksaan
darah, sedangkan nilai TGT diambil dari hasil glukosa darah 2 jam
pasca pembebanan 75 gram glukosa anhidrat.
Fakta dan Besaran Masalah DM
• Thn 2014 prevalensi global diabetes diperkirakan
9% di antara orang dewasa usia 18 + tahun.
• Thn 2012, sekitar 1,5 juta kematian secara
langsung disebabkan oleh diabetes
• > 80% kematian diabetes terjadi pada negara
berpenghasilan rendah dan menengah.
• WHO memproyeksikan bahwa diabetes akan
menjadi 7 penyebab utama kematian pada tahun
2030
• Sekitar 347 juta orang di seluruh dunia
mengidap diabetes
• Kardiovaskular bertanggung jawab 50-80%
kematian pada penderita diabetes
• Diabetes adalah penyebab utama kebutaan,
amputasi dan gagal ginjal
• Diabetes termasuk 4 penyakit utama menurut
WHO
Prevalensi diabetes menurut provinsi di Indonesia2013
Prevalensi Diabetes menurut karakteristik, Indonesia 2013
Hasil laboratorium penentuan kadar gula darah dengan cut off points merujuk
pada ADA 2011.
Faktor Risiko
• DM tipe 2: disebabkan obesitas terutama tipe
sentral, diet tinggi lemak dan rendah
karbohidrat, kurang olahraga serta faktor
keturunan.
Beberapa penelitian
• Bustan 2000 dan Irawan 2010: demografi, faktor perilaku dan gaya
hidup, serta keadaan klinis atau mental berpengaruh terhadap
kejadian DM Tipe 2 (Irawan, 2010).
• Berdasarkan analisis data Riskesdas tahun 2007 yang dilakukan oleh
Irawan, faktor risiko yaitu: jenis kelamin, status perkawinan, tingkat
pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi
alkohol, Indeks Masa Tubuh, lingkar pinggang, dan umur.
• Sebesar 22,6 % kasus DM Tipe 2 di populasi dapat dicegah jika
obesitas sentral diintervensi (Trisnawati and Setyorogo, 2012)
• Faktor yang paling dominan berhubungan dengan penyakit diabetes
melitus pada penduduk daerah perkotaan di Indonesia secara
berturut adalah obesitas, pendidikan, hipertensi, umur, konsumsi
kafein dan konsumsi alkohol (Wahyuni, 2011).
Pencegahan
Diabetes 2 dapat dicegah dengan cara:
mencapai dan mempertahankan berat badan yang
sehat;
• aktif secara fisik - setidaknya 30 menit secara teratur,
aktivitas intensitas sedang di hampir setiap hari. Lebih
banyak aktivitas diperlukan untuk mengendalikan
berat badan;
• makan makanan yang sehat antara 3 dan 5 porsi buah
dan sayuran sehari dan mengurangi gula dan lemak
jenuh;
• menghindari penggunaan tembakau (merokok
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular)
• Makanan yang dilarang atau dikurangi oleh
penderita DM:
– Nasi
– Gula
– Buah: durian, pisang, nangka, sawo, sirsak, dan
mangga
– Roti
– Lainnya: keju, permen, buah2an kering, susu
kental, manisan dan aneka kripik.
• Pengendalian diabetes melitus dapat
dilakukan dengan melaksanakan 4 pilar
meliputi kebiasaan makan, kebiasaan aktivitas
fisik/olahraga, konsumi obat dan edukasi.
Referensi
• WHO, 2015. Diabetes (Fact sheet N°312). Diakses dari
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/
• WHO, 2015. Diabetes Programme: About Diabetes. Diakses dari
http://www.who.int/diabetes/action_online/basics/en/.
• National Institutes of Health, 2014. Your Guide to Diabetes:
Type 1 and Type 2. Diakses dari
http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/type1and2/index.aspx
• Riskesdas 2013
• Irianto, K. 2013. Epidemiologi penyakit menular dan tidak
menular.

Anda mungkin juga menyukai