pada Anak
Pembimbing :
dr. Meiharty, SpA
Oleh :
Amri Ageng Winahyu
030.12.015
PENDAHULUAN
– Human Immunodeficiency Virus adalah RNA retrovirus yang menyebabkan
Acquired Immunodeficiency Syndrome, di mana terjadi kegagalan sistem imun
progresif.
– Di Indonesia terjadi peningkatan jumlah ibu rumah tangga tertular AIDS, ibu
hamil yang terinfeksi HIV, jumlah bayi dengan HIV.
– Gejala meliputi infeksi bakteri yang berulang, demam, diare, dan sariawan yang
sukar pneumonia berulang, lymphadenopati generalisata, gangguan
perkembangan yang disertai failure to thrive, dan kelainan kulit kronis-berulang.
IDENTITAS PASIEN
– Nama : An. A
– Jenis Kelamin : Laki-laki
– Umur : 21 bulan
– Suku Bangsa : Betawi
– Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 04–01-2007
– Agama : Islam
– No. RM : 01123103
– Alamat : Jln. Lembur RT10/RW 06 No. 36
Kelurahan Makassar Jakarta Timur
WALI
Ayah Ibu
Nama : Tn.S Nama : Ny. S
Umur : 47 tahun Umur : 42 tahun
Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : Betawi Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Jln. Lembur RT10/RW 06 No. 36 Alamat : Jln. Lembur RT10/RW 06 No. 36
Kelurahan Makassar Jakarta Timur Kelurahan Makassar Jakarta Timur
RPK :
Setinggal serumah tidak Pilek
ada BAB cair Lemas
Ibu kandung sakit Rewel
Ayah kandung meninggal Mual (-) muntah (-)
sakit
Riwayat Penyakit yang pernah diderita
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi (-) Difteria (-) Penyakit ginjal (-)
Penyakit
Cacingan (-) Diare (-) (-)
jantung
Kejang
DBD (-) (-) Radang paru (-)
Demam
Otitis (-) Morbili (-) TBC (-)
Parotitis (-) Operasi (-) Lain-lain (-)
BCG 2 bulan
Campak 9 bulan
PEMERIKSAAN
FISIK
Status Gizi Tanda Vital
BB / U = 5,7kg/12,2kg = 46% Nadi : 120 x/ menit
Berat badan kurang kuat, isi cukup, equal kanan dan kiri,
regular
TB / U = 68cm/85cm = 80%
Nafas : 24x / menit
Tinggi badan kurang
tipe abdomino-torakal
BB / TB = 5,7kg / 8,2kg = 69%
Suhu : 36,7°C (diukur dengan
Gizi kurang thermometer raksa di axilla)
Status Generalis
- KEPALA TELINGA
normocephali, tidak terdapat deformitas, UUB Bentuk : normotia
sudah menutup Tuli : -/-
- RAMBUT Nyeri tarik aurikula :-/-
Rambut merah, distribusi tidak merata dan tidak Nyeri tekan tragus : -/-
mudah dicabut, tipis
-WAJAH
Wajah simetris, tampak lebih tua dari usianya,
tidak ada luka atau jaringan parut
- MATA HIDUNG :
Bentuk : kedudukan bola mata simetris Bentuk : Simetris
Visus : kesan baik Sekret : terdapat sekret
Cekung : +/+ Napas cuping hidung :-/-
Konjungtiva anemis :+/+ Deviasi septum :-
Mukosa hiperemis : -
Konka eutrofi : Sulit dinilai
BIBIR
Mukosa berwarna merah muda, kering,
sianosis (-)
MULUT
trismus(-), oral hygiene cukup baik, mukosa
gusi dan pipi berwarna merah muda
LIDAH = Normoglosia
TENGGOROKAN
Arkus faring simetris, tidak hiperemis, uvula
ditengah, tonsil T1-T1 tidak hiperemis, kripta
tidak melebar
LEHER
pembesaran tiroid maupun KGB (-)
, deviasi trakea (-)
THORAKS :
Simetris saat inspirasi dan ekspirasi, deformitas (-) dan retraksi (-)
JANTUNG PARU
– Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak. – Inspeksi
– Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V Bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tipe
linea midklavikularis sinistra. pernapasan abdomino-torakal, efloresensi kulit (-)
– Perkusi – Palpasi
Batas kiri jantung: ICS V linea Gerak napas simetris kanan dan kiri, vocal fremitus sama
midklavikularis sinistra. kuat kanan dan kiri.
Batas kanan jantung : ICS III – V – Perkusi
linea sternalis dextra. Sonor di kedua lapang paru.
Batas atas jantung : ICS III linea – Auskultasi
parasternalis sinistra.
Suara napas vesikuler, reguler, rhonki -/- , wheezing -/-
– Auskultasi : BJ I-II regular, tidak
terdapat murmur dan gallop
–
– ANOGENITALIA :
Anus tidak tampak merah, tidak terdapat ruam
kemerahan pada daerah gluteus bagian bawah.
ABDOMEN : – KULIT:
- Inspeksi :
Perut tampak datar, tidak dijumpai ada Sawo matang, tidak ikterik, kelembaban normal.
efloresensi seperti roseola spot, gerakan
peristaltik, ruam makulopapular.
- Auskultasi : Bising usus (+) 6 kali / KGB :
menit Preaurikuler : tidak teraba membesar
- Palpasi : Supel, turgor kulit menurun
Hepar tidak teraba, Postaurikuler : tidak teraba membesar
Lien tidak teraba Submandibula : tidak teraba membesar
- Perkusi : Timpani di seluruh kuadran
abdomen Supraclavicula : tidak teraba membesar
Axilla : tidak teraba membesar
Inguinal : tidak teraba membesar
ANGGOTA GERAK
KATEGORI IMUNOLOGIS
JUMLAH CD4+ DAN PERSENTASI TOTAL LIMFOSIT
DEFINISI STATUS
TERHADAP USIA
IMUNOLOGIS
0 – 1 tahun 1-5 tahun 6-12 tahun
µL % µL % µL %
1. Nonsuppressed ≥ 1500 ≥ 25 ≥ 1000 ≥ 25 ≥ 500 ≥ 25
– Malnutrisi sedang tanpa alasan jelas tidak membaik – Wasting yang parah, tidak bertumbuh atau malanutrisi yang parah tanpa
dengan terapi baku alasan dan tidak menanggapi terapi yang baku
– Diare terus-menerus tanpa alasan (14 hari atau lebih) – Pneumonia Pneumosistis (PCP)
– Demam terus-menerus tanpa alasan (di atas 37,5°C, – Infeksi bakteri yang parah dan berulang (mis. empiema, piomisotis, infeksi
tulang atau sendi, atau meningitis, tetapi tidak termasuk pneumonia)
sementara atau terus-menerus, lebih dari 1 bulan)
– Infeksi herpes simpleks kronis (orolabial atau kutaneous lebih dari 1 bulan
– Kandidiasis oral terus-menerus (setelah usia 6-8
atau viskeral pada tempat apa pun)
minggu)
– Tuberkulosis di luar paru
– Oral hairy leukoplakia (OHL)
– Sarkoma Kaposi
– Gingivitis atau periodonitis nekrotising berulkus yang
akut – Kandidiasis esofagus (atau kandidiasis pada trakea, bronkus atau paru)
– Tuberkulosis pada kelenjar getah bening – Toksoplasmosis sistem saraf pusat (setelah usia 1 bulan)
– Pneumonia bakteri yang parah dan berulang – Infeksi sitomegalovirus: retinitis atau infeksi CMV yang mempengaruhi
organ lain, yang mulai pada usia lebih dari 1 bulan)
– Pneumonitis limfoid interstitialis bergejala
– Kriptokokosis di luar paru (termasuk meningitis)
– Penyakit paru kronis terkait HIV termasuk
– Mikosis diseminata endemis (histoplasmosis luar paru, kokidiomikosis)
brokiektasis
– Kriptosporidiosis kronis
– Anemia (<8g/dl)
– Isosporiasis kronis
– Infeksi mikobakteri non-TB diseminata
TRANSMISI
DIAGNOSA
TATALAKSANA
Stadium klinis Ada tidaknya Rekomendasi terapi menurut umur [A
pediatrik pengukuran hitung (II)]*
CD4 <12 bulan ≥12 bulan LIP – lymphocytic interstitial pneumonia;
OHL- Oral hairy leukoplakia; TB –
4a CD4
tuberculosis
Tanpa CD4b Semua diobati * Kekuatan rekomendasi/Tingkat kepercayaan
Catatan:
3a CD4 Semua diobati,
1. Obati infeksi oportunistik sebelum mulai
bergantung nilai CD4
Semua diobati memberi ARV.
pada anak yang
2. Data awal CD4 berguna untuk memantau
terinfeksi TBc, LIP,
ARV meskipun tidak diperlukan untuk
OHL, trombositopenia
membuat keputusan memulai terapi ARV.
Tanpa CD4b Semua diobatic
3. Pada anak yang terinfeksi TB paru atau
2 CD4 Bergantung nilai CD4d kelenjar, CD4 dan status klinis digunakan
Tanpa CD4b Bergantung nilai limfosit totald untuk memantau dan memulai terapi
klinis sesuai panduan terapi TB
1 CD4 Bergantung nilai CD4d
4. Nilai CD4 dan limfosit total dilihat di
Tanpa CD4b Jangan diobati
tabel terpisah
Obat ARV