Anda di halaman 1dari 11

1.

Bak koagulasi merupkaan tangki berpengaduk yang


berfungsi untuk mereaksikan air limbah dengan bahan kimia
koagulan.
2. Bak koagulasi merupakan tangki pengaduk dengan
kecepatan tinggi (kurang lebih 100 rpm), waktu tinggal
dalam tangki ini 5-10 menit,
3. umumnya berbentuk silinder agar tidak terjadi daerah mati
pada sudut-sudut tangki jika tangki berbentuk segi empat.
Untuk mengetahui ukuran bak koagulasi, kita terlebih dahulu
mengetahui volume limbah yang diolah

Contoh Design :
1. Air limbah yang akan dilakukan pengolahan = 30 m3/hari
2. Waktu tinggal air limbah dalam tangki koagulasi = 10 menit
3. Volume air limbah dalam tangki = 30 m3/hari x (10 menit /1440
menit/hari) = 0,21 m3 = 210 ml.
4. Volume tangki (10-20%) lebih besar dibanding volume air,
maka volume bak = 1,1 x 0,21 m3 = 0,231 m3
5. Tinggi tangki umumnya H/D = 1- 3, misalkan ditetapkan H/D = 2,
volume = 1/4 x phi x D^2 x H
6. maka volume = 1/4 x phi x 2 x D^3
7. Maka diperoleh Diameter tangki (D) = 0,55 m
8. Tinggi Tangki (H) = 1,1 m
1. Bak Flokulasi merupakan tangki berpengaduk yang
berfungsi untuk mereaksikan air limbah dengan bahan kimia
flokulan.
2. Bak flokulasi merupakan tangki pengaduk dengan
kecepatan lambat (kurang lebih 50 rpm), waktu tinggal
dalam tangki ini 20-45 menit,
3. umumnya berbentuk silinder agar tidak terjadi daerah mati
pada sudut-sudut tangki jika tangki berbentuk segi empat.
1. Air limbah yang akan dilakukan pengolahan = 30 m3/hari
2. Waktu tinggal air limbah dalam tangki flokulasi = 45 menit
3. Volume air limbah dalam tangki = 30 m3/hari x (45 menit
/1440 menit/hari) = 0,9375 m3 = 937,5 ml.
4. Volume tangki (10-20%) lebih besar dibanding volume air,
maka volume bak = 1,1 x 0,9375 m3 = 1,04 m3
5. Tinggi tangki umumnya H/D = 1- 3, misalkan ditetapkan H/D
= 2, volume = 1/4 x phi x D^2 x H
6. maka volume = 1/4 x phi x 2 x D^3
7. Maka diperoleh Diameter tangki (D) = 0,9 m
8. Tinggi Tangki (H) = 1,8 m

Anda mungkin juga menyukai