Anda di halaman 1dari 32

BISIKAN GAIB

BLOK SARAF DAN PERILAKU


KELOMPOK A-7
KELOMPOK A-7
Ketua : Bayu Hernawan Rahmat M (1102013054)

Sekertaris: Bayu Adhitya W (1102013053)

Anggota : Airindya Bella K (1102013016)

Ayu Nujma Paradis (1102011058)

Aiman Idrus Alatas (1102013015)

Betari Texania Harsa (1102013058)

Dea Melinda S (1102013072)

Darayani Amalia (1102013070)

Harvien Bhayangkara (1102013124)


 LI.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Sistem Limbik

 LI 2.Memahami dan Menjelaskan Gangguan simtomatologi dan psikopatologi pada


gangguan psikotik

 LI 3. Memahami dan Menjelaskan Skizfrenia


LO 3.1 Definisi

LO 3.2 Etiologi

LO 3.3 Klasifikasi

LO 3.4 Epideiologi

LO 3.5 Patofisiologi

LO 3.6 Manifestasi Klinik

LO 3.6 Diagnosis dan Diagnosis Banding

LO 3.7 Tatalaksana

LO 3.8 Komplikasi

LO 3.9 Prognosis

LO 3.11 Pencegahan

LI 4. Memahami dan Menjelaskan Ibadah Mahdah


LI 1 Memahami dan Menjelaskan
Anatomis Sistem Limbik
 LOBUS LIMBIK (BROCA)

 Pengertian: Lobus limbik merupakan bangunan berbentuk huruf C


pada dataran medial haemispherum yang melingkari corpus
callosum dan mempunyai kesatuan fungsi yang meliputi:
 Gyrus subcallosum s. Subiculum: Terltak di depan lamina
terminalis dan rostrum corpus collosum, jalan melingkari corppus
callosum sampai splenium corporis calloni.
 Gyrus cinguli: Terletak tepat di atas corpus callosum.
 Gyrus parahippocampi: Terletak antara fissura hippocampi dan
sulcus collateralis Ke depan dia lanjut menjadi uncus.
FORMATIO HIPPOCAMPI  Merupakan massa nuclei yang
terletak pada lobus temporalis
 Pengertian: Merupakan di daerah transisi dengan
bangunan yang mempunyai dataran postero inferor lobus
satu kesatuan fungsi yang frontalis.
meliputi:
Fungsi amigdala:
1. HIPOCAMPUS (cornu
 kalau dipacu, terjadi
ammonis) perubahan suasana hati (
mood )
2. GYRUS DENTATUS
 kalau dirusak, terjadi sikap
3. SUBICULUM s.GYRUS agresif
SUBCALLOSUM
 melalui hypothalamus, dia
 AREA SEPTI :

 merupakan bagian dari nuclei tel – encephalon

 dibentuk oleh : - cortex area septi

- gyrus para terminalis

- gyrus ( area ) subcallosum

Letak : antara septum pellucidum dengan comminssura anterior

 HYPOTHALAMUS

 Pengertian: merupakan bagian paling depan dari di-encephalon  satu-satunya bagian


di-encephalon yang tidak ditutupi oleh hemisphaerum cerebri  dapat dilihat lansung
pada dataran bawah otak
 THALAMUS  SERABUT PENGHUBUNG LOBUS LIMBIK :

 Pembentuk utama di-encephalon   1. Alveus ( sudah diterangkan )


subs.grissea
 2. Fimbria ( sudah diterangkan )

 3. Fornix ( sudah diterangkan )


Secara mandiri thalamus berfungsi:
 4. Tractus mammillothalamicus ( sudah
 Menerima segala sensasi sensorik kecuali diterangkan )
penciuman
 5. Stria terminalis ( sudah diterangkan )
 Karena hubungannya yang luas dgn cortex
lobus frontalis dan hypothalamus, maka
diduga dia juga berfungsi sebagai pusat  6. Stria medullaris ( sudah diterangkan )
perasaan subjektif dan kepribadian seseorang
 7. Commissura anterior ( sudah diterangkan )
FUNGSI SISTEM LIMBIK emosi sehingga melibatkan aktivitas
lokomotorik, saraf otonom dan
kelenjar endokrin

 berkaitan erat dengan keadaan emosi  Berkaitan erat dengan:


dan perilaku, terutama: reaksi takut,
marah dan libido  Perasaan
 khusus hippocampus mempunyai  Makan
fungsi:
 Pembelajaran  Berkelahi
 Ingatan sekarang ( hal – hal baru )
 Melarikan diri
 Berkaitan erat dengan fungsi
penciuman, walau tak cukup bukti  Mencari pasangan
 Berkaitan erat dengan respons
homeostatik terhadap perubahan
lingkungan

 Berkaitan erat dengan perubahan


LI 2.Memahami dan Menjelaskan Gangguan
simtomatologi dan psikopatologi pada
gangguan psikotik
 Kesadaran

 Emosi

 Perilaku motorik

 Pemikiran

 Perkataan/pembicaraan

 Persepsi

 Memori

 Kecerdasan

 Atensi

 pertimbangan
PSIKOPATOLOGI
 Gangguan Kepribadian: paranoid, Skizoid, Skizotipal, Antisosial, Ambang,
Histrionik, Narsistik, Menghindar, Dependen, Obsesif-Kompulsif , Tidak Ditentukan
(Pasif-Agresif, Depresif, Sadomasokistik, Sadistik)

 Gangguan Aspek Motorik


 Gangguan Presepsi: Ilusi, Halusinasi
 Gangguan Pikiran
 Gangguan Afek
 Gangguan Kesadaran
 Gangguan Ingatan
LO.3.1 Definisi

 Skizofren adalah gangguan mental heterogen yang terdiri dari sebagian


besar gangguan psikotik mayor dan ditandai dengan terganggunya bentuk
dan isi pikiran.
LO.3.2 ETIOLOGI
Untuk mengetahui perjalanan penyakit maka dilakukan pendekatan organobiologik,
psikodinamik, psikoreligius dan psikososial.
a. Organobiologik
Banyak teori yang dikembangkan untuk mengetahui penyebab skizofrenia yaitu :
 Faktor genetik
 Virus atau infeksi lain selama kehamilan yang mengganggu
perkembangan otak janin
 Auto antibodi, menurunnya auto imun selama kehamilan
 Malnutrisi, terutama pada trimester pertama kehamilan
b. Psikodinamik
Mekanisme terjadinya skizofrenia bisa diterangkan 2 teori :
 Teori homeostatik deskriptif

Gambaran gejala-gejala dari suatu gangguan jiwa yang menjelaskan


terjadinya gangguan keseimbangan atau homeostasis seseorang, sebelum
dan sesudah terjadinya gangguan jiwa.
 Teori fasilitatif etiologik

Faktor-faktor yang mempermudah penyebab penyakit itu muncul,


bagaimana perjalanan penyakitnya dan penjelasan mekanisme psikologis
dari penyakit yang bersangkutan. Terdapat teori Freud yaitu suatu
gangguan jiwa muncul karena ada konflik internal (dunia dalam) pada diri
seseorang yang tidak bisa beradaptasi dengan dunia luar. Tiap diri ada3
unsur psikologik, yaitu Id, Ego, dan Super Ego. Id adalah bagian dari jiwa
seseorang yaitu nafsu. Super Ego adalah badan penyensor, yang
membedakan mana yang boleh, mana yang tidak. Ego adalah yang
menjalankan kebutuhan Id setelah disensor Super Ego.
LO.3.3 Klasifikasi
 Skizofrenia Paranoid
 Skizofrenia Hebefrenik
 Skizofrenia Katatonik
 Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated)
 Depresi Pasca-Skizofrenia
 Skizofrenia Residual
 Skizofrenia Simpleks
 Skizofrenia lainnya
LO.3.4 Epidemiologi

 Tiga per empat dari jumlah pasien skizofrenia umumnya dimulai pada usia 16
sampai 25 tahun pada laki-laki. Pada kaum perempuan, skizofrenia biasanya
mulai diidap pada usia 25 hingga 30 tahun. Penyakit yang satu ini cenderung
menyebar di antara anggota keluarga sedarah

 Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan bervariasi terentang dari 1


sampai 1,5 persen dengan angka insidens 1 per 10.000 orang per
tahun. Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama,
perbedaannya terlihat dalam onset dan perjalanan penyakit. Onset untuk laki laki
15 sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun. Prognosisnya adalah lebih
buruk pada laki laki dibandingkan wanita.

 Beberapa penelitian menemukan bahwa 80% semua pasien skizofrenia


menderita penyakit fisik dan 50% nya tidak terdiagnosis. Bunuh diri adalah
penyebab umum kematian diantara penderita skizofrenia, 50% penderita
skizofrenia pernah mencoba bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10% berhasil
melakukannya. Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala depresif, usia muda
dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi.
LO.3.5 PATOFISIOLOGI
Hipotesis/teori tentang
patofisiologi skizoprenia :
 Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem
dopaminergik

 Hiperdopaminergia pada sistem mesolimbik, berkaitan


dengan gejala positif

 Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan


nigrostriatal, bertanggungjawab thd gejala negatif
Jalur dopaminergik saraf

 Jalur nigrostriatal: dari substantia


nigra ke basal ganglia, fungsi
gerakan, EPS

 jalur mesolimbik : dari tegmental


area menuju ke sistem limbik, fungsi
memori, sikap, kesadaran, proses
stimulus

 jalur mesocortical : dari tegmental


area menuju ke frontal cortex, fungsi
kognisi, fungsi sosial, komunikasi,
respons terhadap stress

 jalur tuberohypophyseal: dari


hipotalamus ke kelenjar pituitary,
fungsi pelepasan prolactin
LO.3.6 MANIESTASI KLINIK
Ada 2 gejala skizofrenia yaitu :
1) Gejala positif /gejala tipe I
o Delusi adalah kepercayaan yang tidak sesuai realita, misalnya merasa dirinya
nabi
o Halusinasi adalah pengalaman indrawi yang tidak nyata, misalnya merasa
melihat, mendengar atau membaui sesuatu yang sebenarnya tidak ada
o Pikiran dan bicara kacau adalah pola bicara yang kacau, misalnya tidak
nyambung, menyambung kata berdasar bunyinya yang tidak ada artinya
o Perilaku kacau atau katatonik adalah perilaku sangat tidak dapat diramalkan,
aneh dan sangat tidak bertanggung jawab, misalnya tidak bergerak sama sekali
dalam waktu lama, tiba-tiba melompat-lompat tanpa tujuan

2) Gejala negatif/gejala tipe II


o Afek datar adalah secara emosi tidak mampu memberi respon terhadap
lingkungan sekitarnya, misalnya ketika bicara ekspresi tidak sesuai, tidak ada
ekspresi sedih ketika situasi sedih
o Alogia adalah tidak mau bicara atau minimal, misalnya membisu beberapa hari
o Avolition adalah tidak mampu melakukan tugas berdasar tujuan tertentu (dalam
jangka lama), misalnya tidak mampu mandi sendiri, makan sampai selesai
Selain gejala-gejala tersebut terdapat beberapa ciri lain skizofrenia, yang
sebenarnya bukan kriteria formal untuk diagnosa namun sering muncul sebagai
gejala, yaitu :
1) afek yang tidak tepat (misalnya tertawa saat sedih dan menangis saat
bahagia),
2) anhedonia (kehilangan kemampuan untuk merasakan emosi tertentu, apapun
yang dialami tidak dapat merasakan sedih atau gembira) dan ketrampilan
sosial yang terganggu (misalnya kesulitan memulai pembicaraan,
memelihara hubungan sosial, dan mempertahankan pekerjaan)
LO.3.7 Diagnosis Dan Diagnosis
Banding
Pedoman Diagnostik (PPDGJ-III)

 Minimal ada satu gejala sangat jelas, atau dua gejala bila tidak terlalu jelas:
 Thought echo, thought insertion, thought withdrawal, thought broadcasting;
 Delusion of control, delusion of influence, delusion of passivity, delusional perception;
 Halusinasi auditorik;
 Waham yang menetap.

 Atau minimal terdapat dua gejala yang harus slalu ada secara jelas:
 Halusinasi yang menetap dari panca indra;
 Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan sehingga timbul inkoherensi;
 Gejala katatonik
 Gejala negatif

 Gejala diatas berlangsung dalam jangka waktu satu bulan atau lebih

 Terdapat perubahan yang konsisten dan bermakna dari aspek perilaku pribadi
Kriteria DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual – IV)

A. Khas / Karakteristik : 2 gejala berikut atau lebih dari yang


berikut ini, masing-masing ditemukan pada bagian waktu
yang bermakna selama periode 1 bulan : (gejala tahap
aktif psikosis)
 Delusi / waham
 Halusinasi
 Disorganized speech
 Perilaku kacau atau katatonik
 Gejala negatif

Hanya 1 gejala kriteria A yang diperlukan jika waham kacau


atau halusinasi terdiri dari suara yang terus menerus
mengomentari perilaku / pikiran pasien / dau atau lebih suara
yang saling bercakap.
B. Disfungsi Sosial/Okupasional : untuk jangka waktu yang
cukup lama, salah satu area fungsi sosial/okuparsional
terganggu, yaitu:
 pekerjaan
 hubungan interpersonal
 perawatan diri tidak yang memadai
 (atau bila onset pada anak – anak atau remaja, gagal
mencapai tingkat pencapaian interpersonal, akademik, atau
pekerjaan yang diharapkan)
C. Lamanya Gangguan : sedikitnya 6 bulan terus menerus;
Periode 6 bulan ini harus termasuk paling kurang 1 bulan (atau
kurang jika berhasil diobati) gejala yang memenuhi kriteria A
(gejala fase aktif) dan dapat termasuk perode gejala prodromal
atau residual. Selama periode prodromal atau residual ini,
tanda dari gangguan mungkin dimanifestasikan oleh hanya
gejala negative atau dua atau lebih gejala yang tercantum pada
kriteria A yang timbul dalam bentuk yang kurang jelas
D. Penyingkiran gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E. Penyingkiran zat / KMU
F. Hubungan dengan gangguan pervasif
G. Perjalanan Penyakit Skizofrenia : Setelah episode
serangan skizofrenia yang pertama, pasien skizofrenia
akan memiliki periode pemulihan yang bertahap, yang
dapat memakan waktu yang lama untuk menuju pada
periode fungsi dasar yang relatif normal. Dalam periode
pemulihan menuju keadaan relative normal tersebut,
kekambuhan (relaps) biasanya terjadi. Masing-masing
relaps akan diikuti oleh pemburukan lebih lanjut pada
fungsi dasar pasien. Semakin sering relaps, semakin sulit
kembali ke fungsi dasar semula. Pada akhirnya, pasien
skizofrenia menyadari adanya kesulitan atau kegagalan
untuk kembali ke fungsi dasar semulanya, dan keadaan
inilah yang membuat pasien menyimpulkan bahwa
kehancuran yang bermakna pada kehidupannya telah
terjadi akibat gangguan ini.
Diagnosis Banding
 Gangguan psikotik sekunder dan akibat obat
 Berpura-pura dan gangguan buatan
 Gangguan psikotik lain
 Gangguan mood
 Gangguan kepribadian
LO.3.8. Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana Skizofrenia

a) Terapi Somatik (Medikamentosa)


1. Antipsikotik Konvensional: Haldol (haloperidol), Stelazine ( trifluoperazine),
Mellaril (thioridazine), Thorazine ( chlorpromazine), Navane (thiothixene), Trilafon
(perphenazine), Prolixin (fluphenazine)
2. Newer Atypcal Antipsycotic: newer atypical antipsycotic yang tersedia, antara lain :
Risperdal (risperidone), Seroquel (quetiapine), Zyprexa (olanzopine)

b) Terapi Psikososial
1. Terapi perilaku dengan menggunakan hadiah dan latihan ketrampilan sosial untuk
meningkatkan kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan
praktis, dan komunikasi interpersonal
2. Terapi berorintasi-keluarga
3. Terapi kelompok
4. Psikoterapi Re-edukatif
5. program rehabilitasi
c) Perawatan di Rumah Sakit (Hospitalization)

Indikasi utama perawatan rumah sakit adalah untuk tujuan diagnostik, menstabilkan
medikasi, keamanan pasien karena gagasan bunuh diri atau membunuh, prilaku yang
sangat kacau termasuk ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar.
Lo.3.9 KOMPLIKASI
Schizophrenia bisa menimbulkan kompilkasi seperti:
 • Bunuh diri
 • Perilaku yang mencederai diri sendiri
 • depresi
 • kecanduan alkohol dan obat bius
 • konflik keluarga
 • ketidak mampuan pergi sekolah atau bekerja
 • gangguan kesehatan sebagai efek samping obat anti
psikotik yang diminum
LO.3.10 Prognosis
Secara umum prognosis skizofrenia tergantung pada:

 1. Usia pertama kali timbul ( onset): makin muda makin buruk.


 2. Mula timbulnya akut atau kronik: bila akut lebih baik.
 3. Tipe skizofrenia: episode skizofrenia akut dan katatonik lebih baik.
 4. Cepat, tepat serta teraturnya pengobatan yang didapat.
 5. Ada atau tidaknya faktor pencetusnya: jika ada lebih baik.
 6. Ada atau tidaknya faktor keturunan: jika ada lebih jelek.
 7. Kepribadian prepsikotik: jika skizoid, skizotim atau introvred lebih jelek.
 8. Keadaan sosial ekonomi: bila rendah lebih jelek.
LO.3.11 Pencegahan
 Pencegahan universal, ditujukan kepada populasi umum agar tidak
terjadi faktor risiko. Caranya adalah mencegah komplikasi
kehamilan dan persalinan.

 Pencegahan selektif, ditujukan kepada kelompok yang mempunyai


risiko tinggi dengan cara, orang tua menciptakan keluarga yang
harmonis, hangat, dan stabil

 Pencegahan terindikasi, yaitu mencegah mereka yang baru


memperlihatkan tanda-tanda fase prodromal tidak menjadi
skizofrenia yang nyata, dengan cara memberikan obat antipsikotik
dan suasana keluarga yang kondusif.
LI 4. Ibadah Mahdah
Ibadah Mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang
telah ditetapkan Allah akan tingkat, tata cara dan perincian-
perinciannya. Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :

 Wudhu,
 Tayammum
 Mandi hadats
 Shalat
 Shiyam (Puasa)
 Haji
 Umrah
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat Hipertiroid 1
    Referat Hipertiroid 1
    Dokumen26 halaman
    Referat Hipertiroid 1
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Referat Hipertiroid 1
    Referat Hipertiroid 1
    Dokumen26 halaman
    Referat Hipertiroid 1
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Encephalitis
    Encephalitis
    Dokumen19 halaman
    Encephalitis
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Encephalitis
    Encephalitis
    Dokumen19 halaman
    Encephalitis
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-5-1
    Bab 1-5-1
    Dokumen106 halaman
    Bab 1-5-1
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Radio
    Jurnal Radio
    Dokumen22 halaman
    Jurnal Radio
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Data Ga Penting
    Data Ga Penting
    Dokumen8 halaman
    Data Ga Penting
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • BAB II Fix
    BAB II Fix
    Dokumen33 halaman
    BAB II Fix
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen48 halaman
    Bab I
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Radio
    Jurnal Radio
    Dokumen22 halaman
    Jurnal Radio
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Jurding Radiologi
    Jurding Radiologi
    Dokumen13 halaman
    Jurding Radiologi
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Jurding Radiologi
    Jurding Radiologi
    Dokumen13 halaman
    Jurding Radiologi
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Sistem Enhanced Cekal System
    Sistem Enhanced Cekal System
    Dokumen1 halaman
    Sistem Enhanced Cekal System
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Ahmad Rizky - Hiperplasia Endometrium
    Ahmad Rizky - Hiperplasia Endometrium
    Dokumen17 halaman
    Ahmad Rizky - Hiperplasia Endometrium
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Agama Agama PDF
    Agama Agama PDF
    Dokumen13 halaman
    Agama Agama PDF
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • WRAP UP SK 2 (3) Emergency
    WRAP UP SK 2 (3) Emergency
    Dokumen57 halaman
    WRAP UP SK 2 (3) Emergency
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen17 halaman
    Dokumen
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kasus
    Presentasi Kasus
    Dokumen28 halaman
    Presentasi Kasus
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Grading Ulkus Decubitus Berdasarkan Klasifikasi NPUAP
    Grading Ulkus Decubitus Berdasarkan Klasifikasi NPUAP
    Dokumen2 halaman
    Grading Ulkus Decubitus Berdasarkan Klasifikasi NPUAP
    BayuHernawanRahmatMuharia
    100% (1)
  • Preskas FIX
    Preskas FIX
    Dokumen17 halaman
    Preskas FIX
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Luka Bakar Dan Penanganannya A
    Luka Bakar Dan Penanganannya A
    Dokumen1 halaman
    Luka Bakar Dan Penanganannya A
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Ketuban Pecah Dini
    Ketuban Pecah Dini
    Dokumen27 halaman
    Ketuban Pecah Dini
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • M TB
    M TB
    Dokumen42 halaman
    M TB
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Epi Lepsi
    Epi Lepsi
    Dokumen26 halaman
    Epi Lepsi
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Case Report Neuro
    Case Report Neuro
    Dokumen25 halaman
    Case Report Neuro
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Abses Otak
    Abses Otak
    Dokumen28 halaman
    Abses Otak
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Case Report Neuro
    Case Report Neuro
    Dokumen25 halaman
    Case Report Neuro
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Cedera Kepala
    Cedera Kepala
    Dokumen40 halaman
    Cedera Kepala
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen33 halaman
    Vertigo
    BayuHernawanRahmatMuharia
    Belum ada peringkat