Pertemuan II
Pertemuan II
Erny Marlina
Definisi
KEMENKES No. 74 Th 2014 :
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
FUNGSI
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya
c. Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan
SEJARAH
PERKEMBANGAN
Di Indonesia puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika
dilangsunngkan rapat kerja kesehatan nasional (rakerkernas) I di jakarta waktu
itu dibicarakan upaya mengorganisasi sistem pelayanan kesehatan ditanah air,
karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirsakan kurang
menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA BP,P4M dan
sebagainya masih berjalan sendiri- sendiri dan tidak saling
berhubungan.melalui rakerkernas tersebut timbul
gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama dalam suatu
organisasi di percaya dan diberi nama pusat kesehatan masyarakat (
puskesmas). Dan puskesmas di waktu itu di bedakan dalam 4 macam,yaitu:
Puskesmas tingkat desa
Puskesmas tingkat kecamatan
Puskesmas tingkat kewedanan
Puskesmas tingkat kabupaten
Pada rakerkesnas ke II tahun 1969,pembagian puskesmas dibagi menjadi kategori, yaitu:
Puskesmas tipe A, dipimpin oleh dokter penuh
Puskesmas tipe B dipimpin oleh dokter tidak penuh
Puskesmas tipe C dipimpin oleh tenaga paramedik
Dan sejak tahun 1979 mulai dirintis pembangunan puskesmas didaerah-daerah tingkat
kelurahan atau desa yang memiliki jumlah penduduk sekitar 30.000 jiwa. Dan untuk mengkoordinasi
kegiatan-kegiatan yang berada di suatu kecamatan, maka salah satu puskesmas tersebut di tunjuk
sebagai penanggung jawab dan disebut puskesmas tingkat kecamatan atau disebut juga puskesmas
pembina. Dan puskesmas-puskesmas yang di tingkat kelurahan atau desa disebut sebagai puskesmas
kelurahan atau lebih dikenal dengan puskesmas pembantu. Dan sejak itu puskesmas dibagi dalam 2
kategori seperti apa yang kita kenal sekarang, aitu:
puskesmas kecamatan (puskesmas pembina )
puskesmas kelurahan /desa (puskesmas pembantu)
Wilayah Kerja
KB
Imunisasi
Gizi
Penanggulangan diare
Pengobatan ringan.
Konsultasi KB.
Tujuan Polindes :
1. Terwujudnya masyarakat sehat yang diaga terhadap permasalahan
kesehatan diwilayah desanya
2. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka menuingkatkan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
3. Terselenggarakannya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam
rangka meningkatkan keawspadaan dan kesigapan masyarakat terhadap resiko
dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit
menular yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta faktor-
faktor resikonya
4. Tersedianya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya dibidang
kesehatan
5. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasr yang dilaksanakan oleh
masyarakat dan tenaga professional kesehatan
6. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada didesa
Persyaratan Polindes
Secara umum persyaratan untuk mendirikan polindes adalah tersedianya
tempat yang bersih, namun serasi dengan lingkungan perumahan di desa serta
tersedianya tenaga bidan didesa. Secara lebih rinci, persyaratan yang perlu
diusahakan adalah:
1. Tersedianya bidan di desa yang bekerja penuh untuk mengelola
polindes.
2. Tersedianya sarana untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi bidan,
antara lain:
a. Bidan kit
b. IUD kit
c. Sarana imunisasi dasar dan imunisasi ibu hamil
d. Timbangan berat badan ibu dan pengukur tinggi badan
e. Infus set dan cairan dextrose 5%, nacl 0,9%
f. Obat-obatan sederhana dan uterotonika
g. Buku-buku pedoman KIA, KB, dan pedoman kesehatan lainnya
h. Inkubator sederhana
3. Memenuhi persyaratan rumah sehat, antara lain:
a. Penyediaan air bersih
b. Ventilasi cukup
c. Penerangan cukup
d. Tersedia sarana pembuangan air limbah
e. Lingkungan pekarangan bersih
f. Ukuran minimal 3x4 meter persegi
4. Lokasi dapat dicapai dengan mudah oleh penduduk sekitarnya
dan mudah dijangkau oleh kendaraan roda empat.
5. Ada tempat untuk melakukan pertolongan persalinan dan pera
watan post partum(minimal satu tempat tidur)