Anda di halaman 1dari 15

TROMBOSIT

DAN
HEMATOKRIT (HT) DARAH
Nilai Rujukan jumlah trombosit dari berbagai
sumber berbeda-beda,tetapi sumber
kepustakaan yang terbanyak menulis adalah
(150-400) x 109 / l. 6,9 atau (150 – 400) x
103/µl. 3,7 untuk nilai rujukan normal
Deskripsi :
Trombosit adalah komponen sel darah yang
dihasilkan oleh jaringan hemopoetik, dan
berfungsi utama dalam proses pembekuan
darah.
 Fungsi trombosit dipengaruhi oleh jumlah
dan potensinya dalam darah.
 Jumlah normal: 150.000 – 450.000 per
mikroliter darah
 Trombosis terjadi apabila aktivasi pembekuan
darah dan atau aktivasi sistem fibrinolisis
 Penurunan sampai dibawah 100.000/Mcl
berpontensi untuk terjadinya pendarahan dan
hambatan pembekuan darah
 Darah penderita trombosis lebih cepat
membeku daripada orang normal.
 Ada beberapa uji laboratorium untuk menilai
kualitas dan kuantitas trombosit.
 Uji Laboratorium untuk kualitas trombosit
adalah agregasi trombosit, retensi
trombosit, retraksi bekuan, dan antibodi
anti trombosit.
 Uji Laboratorium untuk kuantitas
trombosit adalah masa pendarahan dan
hitung trombosit.
Bahan pemeriksaan yang dianjurkan untuk
hitung trombosit adalah darah EDTA.
Antikoagulan ini mencegah pembekuan darah
dengan cara mengikat kalsium dan juga
dapat menghambat agregasi trombosit.
 Metode untuk menghitung trombosit telah
banyak dibuat dan jumlahnya jelas
tergantung dari kenyataan bahwa sukar untuk
menghitung sel-sel trombosit yang
merupakan partikel kecil, mudah aglutinasi
dan mudah pecah. Sukar membedakan
trombosit dengan kotoran.

 Hitung trombosit dapat dilakukan dengan


metode langsung dan metode tidak langsung.
 Sampel yang digunakan adalah darah vena dengan
antikoagulan EDTA (digunakan 1 mg EDTA untuk tiap ml
darah)
 Pembuatan sediaan apus serta perhitungan cara manual
langsung dan cara automatik dilakukan dalam waktu kurang
dari 2 jam setelah pengambilan sampel.
 Sampel yang diteliti adalah hasil dengan nilai rujukan normal
pada tes cara automatik untuk jumlah trombosit dan jumlah
eritrosit, serta tidak dijumpai flag.
 Kemudian tes hitung trombosit :
- Cara Manual
- Cara Automatik
 Hasil perhitungan cara manual kemudian dibandingkan
dengan cara automatik.
 Data disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis
dengan uji statistik.
 Cara Manual Langsung. Menggunakan kamar hitung
Improved Neubauer. Trombosit dihitung pada area
tengah kamar hitung dengan volume area
penghitungan 0,1µl, dengan menggunakan larutan
pengencer (Amonium Osalat 1%). Jumlah trombosit
dihitung dengan mikroskop binokuler olympus CH-2
japan dengan pembesaran okuler 10x dan objektif
40x dengan menggunakan persamaan :
Σ 𝑡𝑟𝑜𝑚𝑏𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑁 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟 (200)
Σtrombosit =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑎𝑚𝑎𝑟 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 (0,1 µ𝑙)

Σtrombosit = N x 2000 ( / µl)


 Cara Manual Tak Langsung, dilakukan dengan
melihat sediaan apus darah tepi yang sudah
diwarnai Wright-Giemsa, menggunakan
mikroskop binokuler olympus CH-2 japan
dengan pembesaran okuler 10x dan objektif
100x dengan menggunakan persamaan :

Σ 𝐸𝑟𝑖𝑡𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡
Σtrombosit = xN ( /µl)
1000
 Cara automatik menggunakan alat analisis sel darah
automatik. Prinsip kerja Cobas Micros OT 18
berdasarkan variasi impedans yang disebabkan oleh
lewatnya sel darah merah melalui micro aperture
yang sudah dikalibrasi. Alat ini dilengkapi set alarm
automatik. Alat akan menghitung sampai 3x dan
memberikan tanda berupa flag apabila ada hasil
diluar kemampuan alat. Akurasi hasil tes hitung
trombosit cara automatik didukung oleh
pengopersian alat yang didahului dengan kontrol dan
dilakukan kalibrasi secara teratur
 Nilai rujukan jumlahn trombosit pada alat ditetapkan
(50-400) 103. Cobas Micros OT 18 mempunyai
reproduksibilitas <5% untuk hitung trombosit.
 Sampel adalah darah vena dengan antikoagulan
diambil 1 mg untuk tiap ml darah.
 Pembuatan sediaan apus serta perhitungan cara
manual langsung dan cara automatik dilakukan
dalam waktu < 2 jam setelah pengambilam sampel.
 Tes Hitung trombosit memakai kamar hitung
improved neubauer dengan volume area hitung 0,1µl.
 Larutan pengencer yang digunakan adalah Amonium
oksalat 1%. Faktor pengencernya adalah 200.
 Jumlah trombositnya kemudian dihitung dengan
mikroskop binokuler olympus CH-2 japan dengan
pembesaran okuler 10x dan objektif 4-x
 Sampel adalah darah vena dengan antikoagulan
diambil 1 mg untuk tiap ml darah.
 Pembuatan sediaan apus serta perhitungan cara
manual langsung dan cara automatik dilakukan
dalam waktu < 2 jam setelah pengambilam sampel.
 Tes Hitung trombosit memakai kamar hitung
improved neubauer dengan volume area hitung 0,1µl.
 Larutan pengencer yang digunakan adalah Amonium
oksalat 1%. Faktor pengencernya adalah 200.
 Hitung menggunakan alat Cobas Micros OT 10 yang
dilengkapi alarm. Alat ini akan menghitung sampai 3
kali dan memberikan tanda berupa flag apabila ada
hasil diluar kemampuan alat.
 Dewasa
Pria : 40%-50%, 0,40-0,54(Unit SI); wanita :
36%-46%,0,36-0,46(Unit SI)
 Anak : Bayi baru lahir: 44%-64%; Anak : 1-3
tahun : 29%-40%; 4-10 tahun : 31%-43%
 Deskripsi : Hematokrit (Ht) adalah volume
sel-sel darah merah dalam 100 ml (1 dL)
darah, dihitung dalam darah, dihitung dalam
persen. Tujuan dari pemeriksaan tersebut
adalah untuk mengukur konsentrasi sel-sel
darah merah (teristrosit) dalam darah.
 Hematokrit biasanya 3x nilai hemoglobin,
kecuali bila ada bentuk dan besar eritrosit
abnormal. Perlu diperiksa gambaran darah
dan tes lain untuk diagnosis.
Faktor lain yang dapat mengganggu nilai
hematokrit ialah :
a. Jumlah lekosit yang sangat meninggi
b. Nilai glukosa dan natrium darah yang
meninggi yang dapat menyebabkan eritrosit
membengkak.
c. Hemolisis
d. Kesalahan teknik misalnya penggunaan
antikoagulan yang tak tepat.
 penurunan Kadar
Kehilangan darah akut, anemia, Leukimia,
penyakit Hodgkin’s, limforskoma, mieloma
multipel, gagal ginjal kronik, sirosis hepatis,
malnutrisi, defisiensi vitamin B dan C,
kehamilan, SLE, artritis rematoid, ulkus
peptikum, gagal sumsum tulang.
 Obat-obat yang dapat menurunkan Hasil (Ht)
Penicilin, kloramfenikol
 Peningkatan Kadar
Dehidrasi/hipovolemia, diare berat,
polistemiavera, asidosis diabetikum, emfisema
paru (stadium akhir), iskemia serebral sementara
(TIA), eklampsia, trauma, pembedahan, luka
bakar.
 Prosedur Kerja
 Darah Vena
 Ambil 7 ml darah vena dan masukkan
kedalam tabung jingga muda. Campurkan
dengan baik. Torniket sebaiknya
digunakan kurang dari 2 menit
 Jangan mengambil darah dari tangan yang
ada infus
 Kemudian pemeriksaan laboratoriumnya
adalah tes saring ganda dan tes
diagnosisnya adalah tes darah tepi

Anda mungkin juga menyukai