Anda di halaman 1dari 21

STERILISASI DAN DISINFEKSI

Conny Riana Tjampakasari


STERILISASI DAN DISINFEKSI

APA BEDANYA ?

STERILISASI
- Setiap proses baik fisika maupun kimia yang membunuh
semua bentuk hidup terutama mikroorganisme

DISINFEKSI
- Proses membunuh mikroorganisme (kecuali spora kuman)
dengan cara fisik atau kimia
- Dilakukan terhadap benda mati
Pengertian

 Antisepsis
Mencegah pertumbuhan / aktivitas mikroorganisme
 menghambat / membunuh
contoh : zat-zat kimia  jaringan hidup

 Antiseptik
Zat kimia yang dipakai untuk maksud antisepsis

 Disinfektan
Zat kimia yang dimaksud untuk disinfeksi

 Cide (sid)
Zat yang dipakai bersifat membunuh

 Statik
Zat yang dipakai bersifat menghambat pertumbuhannya
PENGGUNAAN ANTISEPTIKA
DAN DISINFEKTAN

Hal - hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi secara kimia :


1). Rongga (space) diantara alat-alat yang didisinfeksi

2). Disinfektan  membunuh (germisid)

3). Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat

4). Ventilasi ruangan

5). Pengenceran disinfektan harus sesuai anjuran

6). Hand lotion  setelah kontak dengan disinfektan


ANTISEPTIK KIMIA

Halogen

Komponen Klorin
 Sodium hypochlorite (liquid bleach)
 100 – 10.000 ppm hipoklorit bebas selama 10 – 60 ‘
 broad spectrum, tidak mahal
 pada temperatur  bersifat bakterisid
 toksik, korosif terhadap kulit dan metal
 tidak stabil; efektif pada pH 6,0
 standar pengolahan air minum

 Calcium hypochlorite butir, bubuk dan tablet


NADCC (Sodium dischloroisocyanurate)
 lebih stabil dari hipoklorit
 stabil pada pH 6,0
 toksik, korosif inaktivasi dengan komponen organik
 Chloramine – T (Sodium tosylchloramida)
 lebih stabil, berefek lebih ringan terhadap komponen
organik
 aktivitas sebanding dengan hipoklorit
 mudah rusak dibawah kelembaban, sinar dan panas

 Chlorine dioxide
 aktivitas lebih lama, sedikit korosif dan toksik

Yodium

 30 – 1000 ppm yodium bebas selama 10 – 30 ‘


 berspektrum luas, pH beragam
 tidak berwarna, sedikit toksik dan menyebabkan iritasi
 tidak membunuh spora
 germisid pada sabun dan antiseptik
Non Halogen

 Alkohol
 etanol (CH3CH2OH) 70 – 90 %; Isopropanol ((CH3)2 CHOH)
60 – 95 %; sangat efektif dalam 10 – 30’
 toksisitas rendah, bereaksi cepat, residu rendah, tidak
korosif
 mudah terbakar ; menyebabkan iritasi mata
 dapat merusak plastik dan karet
 dapat membunuh sel vegetatif dalam waktu 10 ‘ kecuali spora

 Fenol
 400 – 50.000 ppm; 10 – 30 ‘
 toleran terhadap komponen organik ; sulit larut dalam air
 menghasilkan residu aktif
 berbau khas, korosif terhadap jaringan, beberapa bentuk toksik
 kurang efektif terhadap spora
 Heksaklorofen (derivat fenol) berguna sebagai antiseptik kulit
(sabun dan lotion)
 standar pembanding aktivitas suatu disinfektan
 Hidrogen peroksida (H2O2)
 3 – 30 % dalam larutan; 10 – 60 ‘
 6 % ; 30 ‘ dapat membunuh spora
 larutan stok menimbulkan iritasi pada kulit dan mata
 reaksi cepat, tidak beresidu, non toksik, aman terhadap
lingkungan

 Komponen ammonium
 500 – 15.000 ppm ; 10 – 30 ‘
 kombinasi antara deterjen dan aktivitas germisid
 stabil dalam kondisi larutan ; toksisitas rendah
 non sporosid ; menghambat aktivitas virus dan
mikobakteria
 mendukung pertumbuhan bakteri formula antiseptik
 Zat Warna
 Derivat akridin dan zat warna rosanilin  bakteriostatik
 Akriflavin  mengobati infeksi traktus urinarius
 Ungu kristal  bakteriostatik ( Gram)
 mengobati kandidiasis dan vaginitis

 Peracetic acid (PAA)


 0,001 – 0,3 % dalam larutan
 fase gas 2 – 4 % ; 5 – 120 ‘
 berspektrum luas, sporosid  pada tekanan rendah
 dapat mentoleransi komponen organik, bereaksi cepat
 non toksik, tidak beresidu
 berbau tajam, korosif terhadap beberapa logam
 larutan stok bersifat iritasi terhadap kulit dan mata
 larutan stok harus terhindar dari panas, cahaya
 fase gas : mengakibatkan iritasi pada saluran napas ;
menimbulkan kebakaran pada suhu 55 oC
 sterilisasi ruang  bebas hama
Aldehida

 Glutaraldehida
 0,5 – 2,5 % dalam larutan ; 2 – 30 ‘ ; > 12 jam membunuh spora
 pH > 7,5
 Staphylococcus dan sel vegetatif (mati 5’)
 Mycobacterium tuberculosis dan virus (mati 10’)

 berspektrum luas ; tidak menimbulkan korosif pada logam


 berbau tajam ; toksik  kulit, mata, saluran napas ; tidak iritatif
 digunakan untuk steril dingin dan fiksasi; dekontaminasi
permukaan; instrumen; perlengkapan dan benda dari kaca

 Formaldehida (gas)
 1 – 3 jam, penetrasi sangat efektif, mudah terbakar
 penetrasi rendah pada lapisan permukaan
 dekontaminasi untuk biological safety cabinet, HEPA filter,
area tertutup
 Uap Formaldehid (formaldehida 37 % dalam air)
 3 -27 % formalin (1 – 10 % formaldehida) dalam 70 – 90 % alkohol ;
selama 10 – 30’
 berspektrum luas, tidak mahal, tidak korosif terhadap logam;
 dapat mentoleransi komponen organik
 berbau tajam
 menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan saluran napas
 berpotensi menyebabkan kanker
  24 jam membunuh semua spora
 disinfektan efektif bagi alat-alat dan berbagai bahan yang tercemar
spora atau Mycobacterium tuberculosis

 Ethylene oxide gas (ETO)


 50 – 1.200 mg/L ; 1 – 12 jam
 berspektrum luas, tanpa pemanasan dan tekanan
 mudah terbakar, toksik reaktif ; berpotensi menimbulkan kanker
dan mutasi
 sterilisasi bahan membutuhkan > 24 jam
 mudah menembus plastik dan mensterilkan isi bungkusan
(alat optik, kateter, bantal, kasur dan sepatu)
Logam – Logam Berat

 Logam berat  sebagai antimikroba (Oligodinamik)


 mempresitasikan ensim-ensim atau protein
esensial lain dalam sel
 Umum : Hg, Ag, As, Zn, dan Cu

Hg : - efektif untuk luka-luka kecil/ringan,


- sebagai preservatif di dalam serum dan vaksin
- HgCl2 tidak digunakan lagi karena dapat diinaktifkan oleh
bahan organik

Ag : - AgNO3 (1 %)
 mencegah infeksi gonokokus pada mata bayi yang baru lahir

As : - obat pertama untuk sifilis


- untuk infeksi yang disebabkan oleh protozoa

Zn : - (dalam bentuk pasta)  untuk infeksi oleh kuman / jamur


ANTISEPTIK FISIK DAN DISINFEKTAN

PEMANASAN BASAH

 OTOKLAF
 Udara dalam uap air panas  tekanan  ; suhu   tekanan 1½ atm ;
121 °C / 15 psi  15 - 90 ‘ (gravity displacement autoclave)
 132 oC / 27 psi  4 – 20 ‘ (pre-vacuum autoclave)
 dekontaminasi limbah infeksius
 kontrol penting maintenance dan kualitas
 penetrasi benda kaca, media dan instrumen

 MEREBUS (BOILING)
 Menggunakan uap air dengan tekanan
 teknik disinfeksi termudah dan termurah
 maksimum temperatur  100 oC ; 10 – 30’
 waktu : 15 menit, setelah air mendidih
 Sel vegetatif mati : 5-10 menit
 Spora dan kebanyakan virus, mampu bertahan
 PASTEURISASI
 disinfeksi dengan pemanasan; umumnya 77 oC ; ~ 30 ’
 berguna untuk pemanasan larutan sensitif dan benda medik
 murah, digunakan untuk produk susu dan makanan
 tidak membunuh spora

 TYNDALISASI ( STERILISASI FRAKSI)


 pemanasan untuk 80 – 100 oC ; 30’ dengan periode inkubasi
diantaranya
 pertumbuhan spora akan terhambat dan mati pada hari ke 2 / 3
 dapat digunakan untuk media bakteri, larutan kimia, materi biologi

PEMANASAN KERING

 PEMBAKAR (INCINERATION)
 temperatur hingga 1.000 oC ; 1 – 60 ‘
 volume redusi limbah sampai 95 % ; penggunaannya terbatas (ose)
 semua bentuk hidup akan mati ; dlakukan juga terhadap binatang
percobaan yang mati atau sampah keluarga di tempat pembuangan
sampah
PEMANASAN DENGAN UDARA PANAS
(HOT AIR STERILIZATION)

 Menggunakan  oven, suhu 160-180 C ; 2 – 4 jam


 Digunakan : alat-alat gelas
 piring petri, pipet, tabung reaksi, labu, dsb.
 sedikit korosif terhadap logam dan benda-benda tajam

RADIASI

Lampu Ultraviolet (germicidal lamp)


  : 220 – 290 nm (UV) ; efektif 257 nm
 Daya penetrasinya lemah
 Untuk memperoleh hasil yang baik : bahan-bahan yang
akan disterilkan (cairan, gas/aerosol)  ditempatkan
langsung dibawah UV dalam lapisan - lapisan tipis.
 Dapat merusak kulit dan mata
PENYARINGAN (Filtration)

 Mengalirkan cairan/gas  bahan penyaring, memiliki pori cukup


kecil untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu
 Saringan  tercemar, cairan dan gas yang melalui saringan  steril.
 Saringan umum : tidak dapat menahan virus

 Digunakan untuk : serum, ensim, toksin kuman, ekstrak sel.

MENYARING CAIRAN
 Dapat dilakukan dengan berbagai filter :

- Saringan Seitz  bahan asbestos


- Saringan Berkefeld  tanah diatomae
- Chamberland  porselen
- Fritted glass filter  serbuk gelas
MENYARING UDARA

 Untuk menjaga suatu alat (labu, tabung) yang sudah steril


tidak tercemar oleh kuman

 Untuk menjaga agar suatu biakan tidak tercemar oleh kuman lain

harus ditutup kapas  kapas tidak basah

Untuk mencegah pencemaran udara pada waktu menuang
perbenihan

Laminar flow bench

udara yang masuk disaring dengan saringan khusus


PENGENDALIAN MIKROBA SECARA FISIK

Membunuh kuman dengan panas (thermal kill)


 mudah, dipercaya dan relatif tidak mahal

Terminologi thermal kill


a). Thermall death point
suhu dimana suatu suspensi organisme telah disterilkan  10 ‘

b). Thermal death time


waktu yang diperlukan bagi suatu suhu tertentu untuk mensterilkan
suatu suspensi organisme

c). D value
waktu yang diperlukan untuk membunuh 90 % dari organisme dalam
suatu suspensi pada suatu suhu tertentu.

d). Z value
jumlah derajat kenaikan suhu yang diperlukan untuk menurunkan
D value sampai menjadi 1/10 nilai semula
CARA-CARA PENGUJIAN
ANTISEPTIK DAN DISINFEKTAN

 Zat-zat antimikroba uji keefektifan (koefisien fenol)

 Untuk membandingkan aktivitas suatu produk dengan daya bunuh


fenol dalam kondisi tes yang sama

1/80 1/90 1/100 1/110


(Berbagai pengenceran fenol) dan produk yang dicoba, dicampur
dengan suatu volume tertentu biakan Staphylococcus aureus atau
Salmonella typhi

Setelah interval selama 5, 10 dan 15 menit  dari tiap pengenceran


diambil  ditanam pada perbenihan, ± 1 - 2 x 24 jam  tumbuh /
tidak tumbuh.
Koefisien fenol :

ditentukan dengan membandingkan pengeceran tertinggi


tes produk yang membunuh kuman dalam waktu 10 menit,
dengan pengeceran fenol yang memberikan hasil yang sama

Koefisien fenol = titer pengenceran produk


titer pengeceran fenol

KF  1  Disinfektan layak digunakan

Misal :
pengenceran tertinggi tes produk yang membunuh kuman
= 1 : 200

pengeceran fenol = 1 : 90

koefisien fenol = 200 = 2,2


90

Anda mungkin juga menyukai