Anda di halaman 1dari 16

HIPOTERMIA

PEMBIMBING: DR. SATRIO ADI WICAKSONO,


SP.AN

Felix Setiawan
406171041
RSUD KRMT Wongsonegoro
REGULASI SUHU
 Manusia biasa tinggal di tempat suhu lebih
dingin daripada suhu tubuh  terus menerus
menghasilkan panas secara internal 
pertahankan suhu tubuh (homeostasis)
metabolisme sel (bergantung fluktuasi suhu
internal) berlangsung stabil
REGULASI SUHU
 Suhu tubuh normal 37C (oral)
 Suhu tubuh bervariasi sesuai individu dan
sepanjang hari 1C
 Tidak ada suhu tubuh tunggal (variasi tiap
organ)
 Batas suhu yang memungkinkan kehidupan
<43,3C
TEMPAT MEMANTAU SUHU TUBUH
 Suhu mulut = suhu aksila
 Suhu rektum > 0,56C

 Suhu temporal (dahi)  faktor terbaik suhu inti


 hampir identik dengan suhu darah yang
meninggalkan jantung
VARIASI NORMAL SUHU INTI
1. Variasi diurnal (35,5C jam 6-7 pagi – 37,7C jam
5-7 sore)
2. Wanita saat ovulasi hingga haid (meningkat
0,5C)  diduga karena sekresi hormon
progesteron
3. Olahraga  produksi panas oleh otot
4. Usia  semakin tua suhu tubuh semakin
rendah (rerata 36,4C)
5. Pengendali suhu tidak 100% efektif  saat
terpajan suhu ekstrem

 Suhu yang relatif konstan  hipotalamus


(termoregulasi)
PENYESUAIAN KOMPENSATORIK

Produksi panas
internal

Suhu inti
Pengeluaran
Asupan panas (kandungan panas
panas
tubuh total)

Lingkungan
eksternal
MEKANISME PERTUKARAN PANAS
 Panas  mengalir menuruni gradien
konsentrasinya (gradien termal)

1. Radiasi (gelombang elektromagnetik  merambat


melalui ruang)
2. Konduksi (kontak langsung)  bergantung pada
perbedaan suhu dan konduktivitas termal
3. Konveksi (arus udara)
 Proses kombinasi konduksi-konveksi diperkuat oleh
gerakan udara eksternal
4. Evaporasi (perubahan suatu cairan menjadi uap air)
 keringat (saraf simpatis)
 Suhu normal 100 mL keringat/hari
 Cuaca panas 1,5 L keringat/hari
 Olahraga berat 4 L keringat/hari
TERMOREGULASI

 Tubuh dianggap sebagai


1. Suhu inti sentral (organ abdomen dan toraks, SSP,
otot rangka relatif konstan  berfungsi baik pada
suhu 37,8C)
2. Suhu selubung luar (kulit dan jaringan subkutan 
umumnya lebih dingin dan berfluktuasi 20C-40C
tanpa mengalami kerusakan)
RESPON PAJANAN DINGIN
 Respon ini dikoordinasikan oleh hipotalamus
(sangat peka terhadap perubahan suhu darah
sekecil 0,01C) posterior

 Peningkatan produksi panas


 Hipotalamus (jalur descenden)  neuron motorik 
otot rangka  peningkatan tonus otot  menggigil
(meningkat 2-5x lipat)
 Peningkatan gerakan volunter (adaptasi perilaku)
 Penurunan pengeluaran panas
 Hipotalamus (peningkatan aktivitas simpatis) 
respon vasomotor arteriol kulit  vasokonstriksi
 Perubahan postur tubuh (adaptasi perilaku)
DEFINISI HIPOTERMIA
 Hipotermia adalah keadaan darurat medis yang
terjadi saat tubuh kehilangan panas lebih cepat
daripada yang bisa menghasilkan panas, yang
menyebabkan suhu tubuh sangat rendah.
 Hipotermia  suhu tubuh turun di bawah 35 C.
PENYEBAB
 Mengenakan pakaian yang tidak cukup hangat
untuk kondisi cuaca yang dingin
 Menetap dalam cuaca dingin terlalu lama

 tidak bisa keluar dari pakaian basah atau tidak


bisa pindah ke lokasi yang hangat dan kering
 Jatuh ke dalam air (dalam waktu lama), seperti
dalam kecelakaan berperahu
 Tinggal di rumah yang terlalu dingin, baik dari
pemanasan yang buruk atau terlalu banyak AC
TANDA DAN GEJALA
 Menggigil
 Fungsi luhur: kehilangan kemampuan membuat
penilaian, apatis, disorientasi, rasa lemah,
berbicara tidak jelas
 Depresi pusat pernapasan: napas pelan dan
lemah
 Penurunan aktivitas sistem kardiovaskular:
jantung melambat, curah jantung menurun 
pulsasi nadi melemah, hilang kesadaran
 Irama jantung terganggu  fibrilasi ventrikel 
kematian
DIAGNOSIS
 Diagnosis hipotermia biasanya terlihat
berdasarkan tanda fisik seseorang dan kondisi di
mana penderita hipotermia menjadi berubah.
TATALAKSANA

 Pindahkan ke dalam ruangan.


 Lepaskan pakaian basah dan keringkan.

 Bungkus dalam selimut.

 Beri minuman non-alkohol yang hangat, tapi


hanya jika bisa menelan dengan normal.
 Berikan energi makanan yang mengandung gula,
seperti coklat, tapi hanya jika bisa menelannya
secara normal.
 Jika mereka nadi tidak teraba dan tidak ada
nafas  CPR, sampai bantuan profesional tiba
dalam bentuk layanan ambulans atau tim medis.
KOMPLIKASI
 Pembekuan jaringan tubuh (frostbite)
 Kerusakan dan kematian jaringan akibat
gangguan aliran darah (gangren)
REFERENSI
 Sherwood Edisi 8 (Regulasi Suhu)
 https://www.nhs.uk/conditions/hypothermia/

 https://www.mayoclinic.org/diseases-
conditions/hypothermia/symptoms-causes/syc-
20352682

Anda mungkin juga menyukai