Disusun Oleh:
Galih Maygananda Putra (2013730041)
• Tujuan:
1.Bagaimana pemeriksaan fisik rangsang meningens
2.Bagaimana pemeriksaan fisik nervus kranial I-VI
RANGSANG MENINGENS
Rangsang Meningens
1. Kaku kuduk
2. Kernig’s sign
3. Lasegue
pasif
penilaian : fleksi tungkai lainnya pada sendi panggul
dan lutut
BRUDZINSKI III
Cara : Tekan os zygomatikus
BRUDZINSKI IV
Cara : Tekan supra simpisis
sendi panggul
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS I-VI
Pemeriksaan Nervus I (n. olfaktorius)
Periksa lubang hidung apakah ada sumbatan atau
kelainan setempat, misalnya ingus atau polip
Interpretasi
Gangguan penghidu dapat dikasifikasikan baik secara
kuantitatif dan kualitatif.
Gangguan kuantitatif:
- anosmia (hilangnya daya penghidu)
- hiposmia (daya penghidu kurang tajam)
Gangguan tersebut selalu disebabkan oleh kerusakan
nervus olfaktorius di perifer, yaitu pada fila olfaktoria
(misalnya trauma pada fila di lamina kribriformis, atau
efek samping obat).
Gangguan penghidu kualitatif :
- parosmia (gangguan penghiduan bilamana tercium
bau yang tidak sesuai misalnya minyak kayu putih
tercium sebagai bau bawang goreng),
- hiperosmia (daya penghiduan yang terlalu peka,
dapat dijumpai pada penderita hiperemesis
gravidarum atau pada migren), dan
- kakosmia (Yunani; kakos: buruk, osmia: baui, adalah
mempersepikan adanya bau busuk yang padahal
tidak ada)
Gangguan ini biasanya disebabkan oleh disfungsi
sentral, seperti pada epilepsi lobus temporal
Pemeriksaan N. II (visus)
SNELL CHART
• Minta pasien membaca snell chart dari jarak 6 meter.
• Minta pasien untuk membaca dari huruf teratas hingga
huruf terbawah yang bisa dibaca pasien
Bila pasien dapat membaca sampai barisan paling
bawah, maka ketajaman penglihatannya normal (6/6).
Jika pasien hanya bisa membaca sampai batas 20,
berarti bahwa huruf yang seharusnya dapat dibaca
dari jarak 20 meter, ia hanya dapat membacanya dari
jarak 6 meter (6/20)
• Bila responden belum dapat melihat huruf teratas atau
3. Pemeriksaan pupil
Lihat diameter pupil, normal besarnya 3 mm.
refleks akomodasi.
caranya : pasien diminta untuk melihat telunjuk
pemeriksa pada jarak yang cukup jauh, kemudian
dengan tiba – tiba dekatkanlah pada pasien lalu
perhatikan reflek konvergensi pasien dimana
dalam keadaan normal kedua bola mata akan
berputar kedalam atau nasal.
Reflek akomodasi yang positif pada orang normal
tampak dengan miosis pupil.
refleks ciliospinal.
rangsangan nyeri pada kulit kuduk akan memberi
midriasis ( melebar ) dari pupil homolateral.
keadaan ini disebut normal.
SARAF OTAK V ( NERVUS TRIGEMINUS ).
Cara pemeriksaan.
Pemeriksaan motorik.
Cara pemeriksaan.
Pemeriksaan sensorik.
Dengan kapas dan jarum dapat diperiksa
rasa nyeri dan suhu, kemudian lakukan
pemeriksaan pada dahi, pipi dan rahang
bawah.
Pemeriksaan refleks.
a. Refleks kornea ( asal dari sensorik
Nervus V).
Kornea disentuh dengan kapas, bila normal
pasien akan menutup matanya atau
menanyakan apakah pasien dapat merasakan.
SARAF OTAK V ( NERVUS TRIGEMINUS ).
c. Refleks supraorbital
Dengan mengetuk jari pada daerah supraorbital,