Anda di halaman 1dari 22

Artritis Kronis

Juvenil
Definisi
• Penyakit artritis kronis pada anak – anak umur dibawah 16
tahun
• Penyakit ini ditandai dengan peradangan pada sinovium dan
pada tipe tertentu disertai gejala sistemik
Klasifikasi
Ada 2 kriteria klasifikasi
• Klasifikasi yang dipakai AS
• Klasifikasi menurut EULAR (European League Agaiust
Rhematism)
Klasifikasi yang dipakai AS
Artritis dibagi dalam 3 subtipe
(berdasarkan gejala yang berlangsung minimal terjadi selam 6 bulan)

• Sistemik
• Demam tinggi yang mendadak
• Disertai bercak kemerahan dan manifestasi ekstraartikular lainnya
• Pausiartikular
• Artritis yang mengenai sendi < 4
• Poliartikular
• Artritis yang mengenai sendi > 5
Klasifikasi menurut EULAR
• Artritis sistemik
• Demam setiap hari
• Minimal selama 2 minggu
• Artritis, satu atau lebih
• Disertai; bercak kemerahan yang tidak menetap, limfadenopati,
serositis, hepatospelnomegali
• Faktor reumatoid (+)
• Kadar CRP meningkat

• Oligoartritis
• Artritis > 4 sendi pada 6 bulan awal
• Persisten : menyerang tidak lebih dari 4 sendi
• Eksten : menyerang > 4 sendi setelah 6 bulan pertama
• Menyerang sendi besar dan kecil (terutama ekstremitas bawah)
• Uvelitis anterior
• ANA (+)
• Poliartritis RF negatif
• Artritis > 4 sendi pada 6 bulan pertama
• RF (-)
• Uvelitis akut/kronis

• Poliartritis RF positif
• Artritis > 4 sendi pada 6 bulan pertama
• RF (+)

• Artritis psoriaktik
• Artritis dan psoriasis dan minimal 2 gejala daktilis
• Nail pitting onikolisis
• Riwayat keluarga (+)
• Sendi besar (ekstremitas bawah)
• ANA (+)
• Uvelitis akut/kronis

• Entesitis terkait artritis


• Artritis dan entesitis
• Uvelitis akut/kronis
• Riwayat keluarga (+)
• Sendi besar (ekstremitas bawah)
• ANA (+)
Epidemiologi
• Dijumpai pada anak – anak (usia 4-5 tahun)
• Perempuan lebih banyak (3:1)
• Prevalensi ARJ sekitar 1-2/100.000 populasi
• Insiden hanya sekitar 1% pertahunnya
• Perjalan penyakir ARJ bervariasi (17% berkembang
menjadi artritis kronik, 20% dengan gangguan mata)
• Pasien ARJ yang berlangsung lebih dari 7 tahun, 60%
mengalami kecacatan
Etiologi
• Faktor genetik
• Faktor lingkungan (infeksi dan hormonal)
Patogenesis
Patogenesis
Manifestasi klinik
• Artritis Sistemik
- Anak mendadak sakit berat yang diawali dengan panas tinggi
mendadak dan mencapai puncaknya pada sore hari dan selanjutnya
normal kembali keesokan harinya
- Saat panas kadang disertai bercak kemerahan seperti warna daging
ikan salmon, dapat ditemui pada ekstremitas dan badan
- Pada pemeriksaan patologi anatomi bercak hanya didapatkan
edemadan infiltrasi periartikuler
- Kelelahan, iritatif, nyeri otot dan hepatosplenomegali
- Serositis atau perikarditis
- Pada ¾ kasus ditemukan limpadenopati yang secara patologi
anatomi hanya didapatkan gambaran hiperplasi
- Artritis mungkin berlangsung beberapa minggu atau bulan, sendi
yang sering terkena adalah lutut dan pergelangan kaki,
temporomandibula dan jari tangan (jarang)
Manifestasi Klinik
• Oligoartritis/Pausi-Artikular
- Insidensnya 35% dari ARJ
- Ditandai dengan artritis pada 1-4 sendi, tanpa gejala sistemik
- Sendi yang sering terkena adalah lutut, pergelangan kaki, siku,
dan jari-jari tangan
- 40-70% mempunyai tes ANA positif, lebih sering pada anak
perempuan umur 1-3 tahun dan sering dengan komplikasi
uveitis kronik, unilateral atau bilateral
- Ada 2 kelompok, yaitu:
 Persisten, ditandai dengan artritis yang tidak bertambah
meskipun telah lebih 6 bulan
 Eksten, artritis semakin meluas setelah 6 bulan
Manifestasi Klinik
• Poliartritis
- Lemah, demam, penurunan berat badan, dan
anemia
- Uveitis (jarang)
- Artritisnya bersifat simetris, baik pada sendi kecil
maupun besar tetapi dapat pula diawali dengan
artritis lainnya pada beberapa sendi dan baru
beberapa bulan kemudian terjadi poliartritis, sendi
servikal C1-2 seringkali terkena
Manifestasi Klinik
• Entesitis yang Terkait dengan Artritis
- Artritis asimetrik, menyerang sendi besar
- Nyeri pinggang khususnya pagi hari, kesulitan duduk
maupun berdiri lama, jarang sekali tidur nyenyak
Diagnosis banding
• Infeksi : bakteri, virus, tuberkulosis
• Trauma
• Kelainan : leukemia, hemofilia
Pemeriksaan Lab
• Pemeriksaan darah lengkap
• Leukosit (meningkat)
• Trombosit (meningkat)
• Faal hati (hepatospelomegali)
• Test ANA (+/-)
• Faktor reumatoid (+/-)
• Test CRP (meningkat)
• Pemeriksaan radiologi
• Tidak semua sendi kelompok ARJ menunjakkan gambaran erosi
• (biasanya ditemukan) pembengkakkan jaringan lunak
• (biasanya) erosi sendi ditemukan pada kelompok poliartikular
Penatalaksaan
Tujaan penatalaksaan
• Mengatasi nyeri
• Mencegah erosi lebih lanjut
• Mengurangi kerusakan sendi permanen
• Mencegah kecacatan sendi permanen
• Meningkatkan nafsu makan
Mengatasi nyeri
Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS)

• Untuk mengurangi nyeri dan mnegontrol kaku sendi


• Efek analgesik sangat cepat
• Efek samping
• Nyeri perut, anoreksia, gangguan fungi hati, gastrointestinal dan
ginjal (nefritis interstitial)
• Dosis OAINS anak – anak :
• Aspirin : 75 – 90 mg/kg/hari (dibagi dalam 4 kali setelah makan)
• Tolmetin : 25 mg/kg/hari (dibagi dalam 4 dosis)
• Naproksen : 15 mg/kg/hari (dibagi dalam 2 dosis)
• Ibuprofen : 35 mg/kg/hari (dibagi dalam 4 dosis)
• Diklofenak : 2 – 3 mg/kg/hari (dibagi dalam 2 dosis)
Menekan inflamasi
Disease Modifying Antirheumatic Drugs (DMARD)

• Untuk menekan inflamasi dan erosi yang lebih lanjut


• Hidroksiklorokuin
• 4 – 6 mg/kg/hari (maksimal 300 mg/hari)
• Efek samping : toksik pada retina (dianjurkan evaluasi retina
setiap 6 bulan), urtikaria, iritasi saluran cerna, dan supresi
sumsum tulang
Mengatasi gejala sistemik
Glukokortikoid

• Untuk mengontol gejala sistemik artritis, perikarditis dan


demam
• Dosis : 0,5 – 2 mg/kg/hari
Mengatasi nutrisi
• Seringkali didapatkan gangguan pertumbuhan, baik lokal
(kerusakkan pusat pertumbuhan tulang) atau karena
asupan nutrisi yang kurang dan menurunnya produksi
insulin like growth factor
• Vitamin, zat besi dan kalsium
• Vitamin D dan kalsium
• (1-10 tahun) vitamin D 400IU dan kalsium 400 mg
• (diatas 10 tahun) vitamin D 400IU dan kalsium 800 mg
Prognosis
• Tergantung umur dan tipe artritis
• (biasanya) menunjukkan prognosis yang buruk
• Hanya 25 % (poliartikular) setelah 5 tahun mengalami perbaikan
• Sisanya mengalami erosi sendi

Anda mungkin juga menyukai