BPJS Ketenagakerjaan
PERUBAHAN REGULASI
Program BPJS Ketenagakerjaan
PP 14/1993
dan turunannya PP 46/2015
PERUBAHAN
Grand DirectionATURAN
– August 18 / MANFAAT PROGRAM 4
PROGRAM
PP 14/1993 PP 44/2015
dan turunannya
Pelayanan kesehatan di
Biaya obat dan perawatan
maksimal Rp. 20 juta
fasilitas kesehatan yang
ditunjuk sesuai dengan
kebutuhan medisnya.
Rp 3.000.000
Rp 2.000.000
PERUBAHAN ATURAN
Grand Direction / MANFAAT PROGRAM
– August 18 6
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JKK
PP No 14 th 1993 PP No 44 th 2015
dan turunannya
Kadaluarsa klaim 2 tahun
terhitung sejak tanggal kecelakaan
Tidak ada kadaluwarsa klaim (setelah 30 Juni 2015) dan
tanggal lapor JKK tahap I ke BPJS
TK
PERUBAHAN ATURAN
Grand Direction / MANFAAT PROGRAM
– August 18 7
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JKK
PP No 14 th 1993 PP No 44 th 2015
dan turunannya
Pelayanan
Tidak ada Pelayanan Return Return to work:
to work Pelatihan kerja
Pelayanan
Tidak ada Promotif dan Preventif
Promotif dan
Preventif
PERUBAHAN ATURAN
Grand Direction / MANFAAT PROGRAM
– August 18 8
Jaminan Kecelakaan Kerja RTW
(Sesuai PP 44 Tahun 2015)
Skema JKK Baru dengan Rate Iuran sama dengan Program UU 3/1992 (PP 14 thn 1993)
Skema JKK lama (PP 14 thn 1993) Pengembangan Skema saat ini
(PP 44 thn 2015)
+
Prosthetics
9
Manfaat JKK - RTW
GOLDEN HOUR
Perusahaan
Prothesis dan Orthosis
Case Manager
Kecelakaan Perawatan Rehabilitasi
Kerja Pelatihan Kerja
Medis di RSTC Fisik & Mental
Kembali
Bekerja
Kompensasi
dan Santunan
10
PROGRAM
JAMINAN KEMATIAN
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JKM
PP 14/1993 PP 44/2015
dan turunannya
PERUBAHAN ATURAN
Grand Direction / MANFAAT PROGRAM
– August 18 12
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
IURAN PROGRAM
Iuran JHT
Peserta Penerima Upah yang bekerja pd
Iuran JHT bagi peserta penerima
Selain Penyelenggara Negara
upah yang bekerja selain
Iuran JKK dibayar Pemberi Kerja penyelenggara negara
Iuran JKK • Total 5,7%
• Risiko sangat rendah : 0,24%
• Didasarkan nilai nominal tertentu • 2 % oleh peserta
• Risiko Rendah : 0,54%
• 3,7 % oleh pemberi kerja
• Risiko sedang : 0,89%
Iuran JKM • Evaluasi berkala paling
• Risiko tinggi : 1,27%
lama 3 (tiga) tahun
• Risiko sangat tinggi : 1,74% • Rp 6.800,- setiap bulan
• Pengelompokan risiko dievaluasi setiap 2 Iuran JHT bagi peserta
tahun bukan penerima upah
Iuran JKM dibayar Pemberi Kerja • Berdasarkan nominal
• 0,3% tertentu sesuai tabel
PERUBAHAN
Grand Direction – August
ATURAN / MANFAAT
18 PROGRAM 13
PROGRAM
JAMINAN PENSIUN
JHT Jaminan Pensiun
Tujuan
Tabungan dari bagian pendapatan Mengganti pendapatan bulanan
selama aktif bekerja yang untuk memastikan kehidupan
disisihkan untuk bekal memasuki dasar yang layak saat memasuki
hari tua hari tua
Pembayaran manfaat
Sekaligus / lump sum Bulanan
Besar manfaat
Akumulasi iuran ditambah hasil Dihitung dengan formula tertentu
pengembangan berdasarkan masa iur, upah selama
masa iur, dan faktor manfaat (faktor
akrual)
Mekanisme penyelenggaraan
Tabungan wajib Asuransi sosial
15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
1 MANFAAT BERKALA
PERUBAHAN
Grand Direction – August
ATURAN / MANFAAT
18 PROGRAM 16
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
2
MANFAAT
SEKALIGUS
PERUBAHAN
Grand Direction – August
ATURAN / MANFAAT
18 PROGRAM 17
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
MANFAAT PENSIUN
ORANG TUA
PERUBAHAN
Grand Direction – August
ATURAN / MANFAAT
18 PROGRAM 18
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
PERUBAHAN
Grand Direction – August
ATURAN / MANFAAT
18 PROGRAM 19
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
PERUBAHAN
Grand Direction – August
ATURAN / MANFAAT
18 PROGRAM 20
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
PERUBAHAN
Grand Direction – August
ATURAN / MANFAAT
18 PROGRAM 21
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
PERUBAHAN
Grand Direction – August
ATURAN / MANFAAT
18 PROGRAM 22
1,00% 2,00% 3,00%
23
CONTOH 1 SIMULASI
JAMINAN PENSIUN
Contoh
Simulasi Jaminan Pensiun
JAMINAN PENSIUN
Kasus 1 SIMULASI JP
Tn S menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak Juli 2015 pada usia 33 tahun, 3 bulan pada bulan Oktober 2015, Tn S
mengalami kecelakaan dan mendapat perawatan intensif pada bulan desember Tn S dinyatakan lumpuh/cacat total dan
tidak dapat kembali bekerja.
TK mendapatkan manfaat Jaminan Pensiun Cacat (kejadian cacat > 1bln kepesertaan dan density rate 100%) maka
mendapat manfaat bulanan sebesar:
1% x 15 th x Rp 3.000.000 = Rp 450.000,-.
Pada bulan April 2016 , TK meninggal dunia, maka istri mendapat manfaat pensiun lanjutan sebesar =
50% x Rp 450.000 = Rp 300.000 (dikarenakan nilai manfaat < dari nilai manfaat minimum maka Istri mendapat manfaat
sebesar manfaat minimum yaitu Rp 300.000,-)
Kasus 2 SIMULASI JP
Tn S menjadi peserta Jaminan Pensiun periode Juli 2014 – Januari 2015, pada Februari 2015 berhenti bekerja lalu
meninggal dunia pada bulan September 2015 dikarenakan sakit.
Diperhitungkan
51 2021 5,50% 154,02% 9.700.000 5.840.000 5.840.000 8.994.994
52 2022 5,25% 145,99% 10.250.000 6.510.000 6.510.000 9.504.222
53 2023 5,00% 138,71% 10.800.000 7.190.000 7.190.000 9.973.380
54 2024 4,75% 132,11% 11.400.000 7.930.000 7.930.000 10.476.046
55 2025 4,75% 126,12% 12.000.000 8.770.000 8.770.000 11.060.372
56 2026 4,75% 120,40% 12.650.000 9.660.000 9.660.000 11.630.363
57 2027 4,75% 114,94% 13.350.000 10.630.000 10.630.000 12.217.866
58 2028 4,75% 109,73% 14.100.000 11.750.000 11.750.000 12.892.761
59 2029 4,75% 104,75% 14.850.000 12.930.000 12.930.000 13.544.175
60 indeks kenaikan inflasi sampai dengan tahun 2030 diperhitungkan terhadap batas atas
upah
31
Kasus 3 Lanjutan SIMULASI JP
A memasuki usia pensiun (60 tahun) pada tahun 2030, dengan masa iur 15 tahun. Untuk
menghitung manfaat bulanan A, perlu dihitung terlebih dulu upah tertimbang masing-masing
upah yang diperhitungkan di tahun 2030.
Upah Tertimbang(T) = Upah Diperhitungkan(T) x Indeks Inflasi(T)
Indeks Inflasi(T) = (1+Inflasi tahun ke T) x (1 + Inflasi tahun ke T+1) x ... x (1 + Inflasi tahun 2028)
x (1 + Inflasi tahun 2029)
Indeks Inflasi(2027) = (1 + Inflasi tahun 2027) x (1 + Inflasi tahun 2028) x (1 + Inflasi tahun 2029)
= (1 + 4,75%) x (1 + 4,75%) x (1 + 4,75%) = 114,94%
σ𝑁
𝑇=1 𝑈𝑝𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔(𝑇)
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑈𝑝𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 =
𝑁
32
Kasus 3 Lanjutan SIMULASI JP
A memasuki usia pensiun (60 tahun) pada tahun 2030, dengan masa iur 15 tahun (180 bulan).
Untuk menghitung manfaat bulanan A, perlu dihitung terlebih dulu upah tertimbang masing-
masing upah yang diperhitungkan di tahun 2030.
1.752.604.802
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑈𝑝𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = = 9.736.693
(12 × 15)
Manfaat Bulanan (MB) tahun 1 = 1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang
selama masa iur
= 1% x (180 / 12) x 9.736.693
= 15% x 9.736.693
= Rp.1.460.504
MB tahun 2 dan seterusnya = MB tahun sebelumnya x (1 + Inflasi tahun sebelumnya)
Jika inflasi pada tahun 2030 adalah 5%, maka manfaat bulanan tahun kedua yang diterima peserta
A pada tahun 2031 adalah sebesar:
33
Kasus 4 SIMULASI JP
Tn X menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak Januari 2015 pada usia 45 tahun, dan akan mencapai usia
pensiun (56 tahun) pada Januari 2026. Jika pada tahun 2015 Fulan memiliki upah sebesar Rp.3.000.000,
dan rata-rata kenaikan upah sebesar 10% per tahun.
Karena masa iur Tn X pada saat mencapai usia pensiun hanya mencapai 11 tahun, maka Tn X tidak
berhak atas manfaat pensiun bulanan ketika mencapai usia pensiun. MPLS dihitung pada saat klaim
berdasarkan data iuran Fulan dan data hasil pengembangan (yang pernah ditetapkan) pada tahun iuran
Tn X. Besar yang diterima Fulan sebesar Rp 57.331.000
Kasus 5 SIMULASI JP
Tn S menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak Januari 2015 pada usia 33 tahun, dan masa iur-nya akan mencapai 15 tahun
pada Desember 2029. Pada tahun 2030, Tn S terkena PHK dari perusahaannya pada usia 48 tahun. Jika pada tahun 2015
Tn S memiliki upah sebesar Rp.3.000.000, dan rata-rata kenaikan upah sebesar 10% per tahun, maka menjelang tahun
2029 Tn S memiliki upah :
Usia Masa Iur Tahun UPAH KENAIKAN DASAR UPAH
33 1 2015 3,000,000.00 10% 3,000,000.00
34 2 2016 3,300,000.00 10% 3,000,000.00
35 3 2017 3,630,000.00 10% 4,000,000.00
36 4 2018 3,993,000.00 10% 4,000,000.00
37 5 2019 4,392,300.00 10% 4,000,000.00
38 6 2020 4,831,530.00 10% 5,000,000.00
39 7 2021 5,314,683.00 10% 5,000,000.00
40 8 2022 5,846,151.30 10% 6,000,000.00
41 9 2023 6,430,766.43 10% 6,000,000.00
42 10 2024 7,073,843.07 10% 7,000,000.00
43 11 2025 7,781,227.38 10% 8,000,000.00
44 12 2026 8,559,350.12 10% 9,000,000.00
45 13 2027 9,415,285.13 10% 9,000,000.00
46 14 2028 10,356,813.64 10% 10,000,000.00
47 15 2029 11,392,495.01 10% 11,000,000.00
Walaupun memiliki masa iur lebih dari 15 tahun, Fulan yang terkena PHK pada tahun 2030 tersebut belum berhak atas
manfaat pensiun (baik manfaat pensiun bulanan maupun manfaat pensiun lump sum). Hal ini dikarenakan Tn S belum
mencapai usia pensiun 56 tahun.
Terima Kasih