TERAPI REKREASI
OLEH:
KELOMPOK B1 B – B19
PSIKOSOSIAL
FISIK KOGNITIF
MENTAL SPIRITUAL
DEPRESI
Perubahan kognitif pada lansia :
Penurunan memory atau daya ingat dan IQ
Kemampuan fungsi belajar
Sulit memahami
Sulit memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
Mengalami penurunan motivasi.
TERAPI OKUPASI TERAPI REKREASI
• KONSEP KOGNITIF
3
PEMBAHASAN JURNAL
• Judul Jurnal: Terapi Rekreasi pada Penderita Demensia
• Penyusun: Hendry Irawan
PENDAHULUAN JURNAL
Di Indonesia, abad ke 21 merupakan abad lansia. Pertumbuhan lansia sangat
cepat, dibandingkan dengan negara-negara lain.
Tahun 2025, diproyeksikan ada sekitar 35,9 juta jiwa penduduk lansia atau
sekitar 13% dari perikiraan total penduduk Indonesia.
Terapi non farmakologis lebih banyak digunakan di negara-negara maju bila
dibandingkan terapi farmakologis.
Terapi non farmakologis mampu meningkatkan kualitas hidup lansia
(Buettner et al, 2016).
Intervensi untuk meningkatkan kemampuan kognitif lansia dengan
terapi rekreasi (recreation therapy)
Recreation therapy dapat meningkatkan aktivitas mental yang kompleks
di usia lansia berhubungan dengan kerentanan terhadap dementia yang
lebih rendah
Terapi rekreasi meliputi berbagai macam aktivitas yang disukai oleh tiap
penderita meliputi bernyanyi, melukis, membaca puisi, bermain puzzle,
bermain kartu, bermain catur, melakukan aktivitas di luar rumah
(Buettner et al, 2016).
Tujuan:
• Memberikan stimulasi yang tepat, relaksasi, rekreasi secara
aktif dan kesempatan bergerak pada lansia
• Menyediakan sumber rekreasi dan peningkatan kesehatan
HASIL PENELITIAN