Desain Jaringan
Desain Jaringan
o CESA
o DIAN
o RESA
o UDIONO
o YOGA
Proses di atas persis seperti proses routing di Internet. Sebuah berita
akan di pecah / di potong menjadi banyak paket kecil-kecil, dan di
beri label dengan sumber dan tujuan paket. Komputer kemudian
akan mengirim paket ke router, yang kemudian menentukan
kemana akan dikirim selanjutnya. Router hanya perlu mengetahui
beberapa route saja, contoh, bagaimana cara mengirim ke jaringan lokal,
route terbaik ke beberapa jaringan lokal, dan satu route ke arah
gateway yang menghubungkan Internet yang besar. Tabel yang berisi
daftar kemungkinan route di sebut tabel routing. Saat paket tiba di
router, alamat tujuan akan di periksa dan di bandingkan dengan tabel
routing di router tersebut. Jika router tidak mempunyai route yang
dituju, router akan mengirimkan paket ke route yang paling cocok yang
dapat di temukannya, biasanya lebih sering ke gateway Internet, melalui
route default. Router selanjutnya akan melakukan hal yang sama, dan
seterusnya, sampai akhirnya paket tiba di tujuan.
KERJASAMA KOMUNIKASI
Lapisan Nama
7 Aplikasi
6 Presentasi
5 Sesi
4 Transport
3 Jaringan
2 Data Link
1 Fisik
Sementara ISO/IEC 7498-1 menspesifikasikan secara detail
bagaimana lapisan saling berinteraksi satu sama lain, standard
ISO/IEC 7498-1 membebaskan detail implementasi kepada
para pembuat. Setiap lapisan dapat di implementasikan dalam
bentuk perangkat keras, terutama di lapisan bawah, atau
perangkat lunak. Selama antar muka antar lapisan mengikuti
standard, para peng-implementasi bebas memilih cara yang di
inginkan untuk membuat lapisan protokol-nya. Hal ini berarti,
sebuah lapisan yang dibuat oleh pembuat A akan dapat
beroperasi degnan lapisan yang sama dari pembuat B, dengan
asumsi bahwa spesifikasi di implementasikan dan di
interpretasikan dengan tepat.
MODEL TCP/IP
Rute mengatakan kepada Sistem Operasi bahwa jaringan yang diinginkan tidak terdapat pada
jaringan yang terhubung lokal secara langsung, dan harus menyampaikan (memforward) trafik
melalui router tertentu. Jika mesin A ingin mengirim paket ke mesin F, terlebih dulu akan
mengirimkan paket tersebut ke mesin G. Mesin G kemudian akan mencari mesin F di tabel
routing, dan melihat apakah ada sambungan secara langsung ke jaringan tempat mesin F berada.
Akhirnya, mesin G akan memetakan alamat hardware (MAC) dari mesin F, dan mengirim paket
tersebut ke situ. Ini adalah contoh routing yang sangat sederhana, di mana tujuan adalah hanya
satu hop jauhnya dari sumber. Saat jaringan menjadi lebih komplek, banyak hop yang mungkin
perlu dilintasi untuk sampai di tujuan terakhir.
NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT)
Agar dapat mencapai mesin di Internet, alamat harus diubah menjadi alamat
IP publik yang dapat di routing di Internet global. Hal ini dapat dicapai
menggunakan teknik yang dikenal sebagai Network Address Translation,
atau NAT. Sebuah peralatan NAT adalah sebuah router yang memanipulasi
alamat dari paket tidak sekedar mengirim / memforward saja. Di NAT
router, sambungan Internet memakai satu (atau lebih) alamat IP yang
dihubungkan secara global, sedangkan jaringan private memakai alamat IP
dari alamat IP yang private. Sebuah NAT router memungkinkan penggunaan
alamat IP global / publik untuk di share dengan semua pengguna di dalam,
yang semua memakai alamat private. NAT mengubah paket dari satu bentuk
ke bentuk lain sewaktu paket melewatinya. Bagi para pengguna jaringan
private, secara langsung dihubungkan dengan Internet dan tidak memerlukan
perangkat atau driver khusus.
ETHERNET
Switch
Switch merupakan perangkat yang banyak beroperasi seperti hub, namun
menyediakan sambungan khusus (atau switch) antar port. Tanpa mengirim ulang
semua lalu lintas ke setiap port, switch dapat menentukan port yang saling
berkomunikasi langsung dan menghubungkan antara kedua-nya saja. Switches
umumnya akan memperoleh kinerja yang jauh lebih baik daripada hub, terutama
pada jaringa yang sibuk dengan banyak komputer. Switch tidak jauh lebih mahal
dari hub, dan menggantikan hub dalam banyak situasi.
ROUTER
Tata letak jaringan yang juga sering dihadapi adalah point-to-multipoint. Apabila beberapa
node berbicara ke pusat akses, ini merupakan aplikasi point-to-multipoint. Contoh yang khas
dari tata letak point-to-multipoint adalah penggunaan akses point nirkabel yang menyediakan
sambungan ke beberapa laptop. Laptop tidak berkomunikasi satu sama lain secara langsung,
tetapi harus dalam wilayah akses point untuk dapat menggunakan jaringan
JARINGAN NIRKABEL 802.11
Satu sambungan 802.11g dapat menggunakan radio 54 Mbps, tetapi hanya akan
menyediakan throughput hingga 22 Mbps saja. Sisanya adalah overhead yang
dibutuhkan radio untuk proses koordinasi menggunakan protokol 802.11g.
Throughput adalah sebuah ukuran bit dari waktu ke waktu. 22 Mbps berarti bahwa dalam
suatu waktu, hingga 22 megabits dapat dikirim dari satu tempat ke tempat yang lain. Jika
pengguna mencoba untuk mendorong lebih dari 22 megabits melalui sambungan tersebut,
akan diperlukan lebih dari satu detik. Karena data tidak dapat dikirim secara langsung,
data diletakkan dalam antrian, dan dikirim secepat mungkin. Antrian data ini akan
meningkatkan waktu yang diperlukan untuk menyeberangkan bit terakhir di antrian.
Waktu yang diperlukan untuk menyeberang data disebut latensi, latensi tinggi
umumnya disebut 'lag'.
PERENCANAAN SAMBUNGAN
Repeater adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengatasi masalah keterbatasan
jarak atau kualitas sinyal suatu segmen jaringan komputer.
Komponen yang paling penting untuk membangun sambungan jaringan jarak jauh adalah
line of sight (sering disingkat sebagai LOS).
WEB CACHING
web proxy server adalah server pada jaringan lokal yang menyimpan copy dari web,
atau halaman web, yang baru atau sering di ambil. Ketika orang selanjutnya mengambil
halaman tersebut, mereka akan memperolehnya oleh server proxy lokal, bukan dari
Internet. Hal ini membuat akses web menjadi lebih sangat cepat dalam banyak kasus,
sekaligus mengurangi penggunaan bandwidth internet secara keseluruhan. Ketika server
proxy diimplementasikan, administrator juga harus menyadari bahwa beberapa
halaman tidak dapat di cache / di simpan - misalnya, halaman yang output dari script
di sisi server, atau konten lainnya yang dihasilkan secara dinamis.