Anda di halaman 1dari 11

DEFINISI FRAKTUR

Fraktur merupakan suatu keadaan dimana terjadi


disintegritas tulang, penyebab terbanyak adalah
insiden kecelakaan, tetapi faktor lain seperti
proses degeneratif juga dapat berpengaruh
terhadap kejadian fraktur

Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas


struktur tulang berupa retakan, pengisutan
ataupun patahan yang lengkap dengan fragmen
tulang bergeser.
KLASIFIKASI FRAKTUR
Fraktur dapat dibagi menjadi :
a) Fraktur tertutup (closed),bila tidak terdapat
hubungan antara fragmen tulang dengan
dunia luar.
b) Fraktur terbuka (open/compound), bila
terdapat hubungan antara fragmen tulang
dengan dunia luar karena adanya perlukaan di
kulit. Fraktur terbuka terbagi atas tiga derajat
(menurut R. Gustillo)
ETIOLOGI
• Cedera traumatik
• Fraktur Patologik:
i. Tumor tulang (jinak atau ganas): pertumbuhan jaringan baru yang
tidak terkendali dan progresif.
ii. Infeksi seperti osteomielitis: dapat terjadi sebagai akibat infeksi
akut atau dapat timbul sebagai salah satu proses yang progresif,
lambat dan sakit nyeri.
iii. Rakhitis: suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh defisiensi
Vitamin D yang mempengaruhi semua jaringan skelet lain, biasanya
disebabkan oleh defisiensi diet, tetapi kadang-kadang dapat
disebabkan kegagalan absorbsi Vitamin D atau oleh karena asupan
kalsium atau fosfat yang rendah.
• Secara spontan :
disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada
penyakit polio dan orang yang bertugas dikemiliteran
Derajat I :
i. Luka <1 cm
ii. Kerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda
luka remuk
iii. Fraktur sederhana, transversal, oblik, atau
kominutif ringan
iv. Kontaminasi minimal

Derajat II :
i. Laserasi >1 cm
ii. Kerusakan jaringan lunak, tidak luas, flap/ avulsi
iii. Fraktur kominutif sedang
iv. Kontaminasi sedang
Derajat III :
Fraktur terbuka derajat III terbagi atas:
i. Jaringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat,
meskipun terdapat laserasi luas/flap/avulsi atau fraktur
segmental/sangat kominutif yang disebabkan oleh
trauma berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran
luka.
ii. Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang
terpapar atau kontaminasi masif.
iii. Luka pada pembuluh arteri/saraf perifer yang harus
diperbaiki tanpa melihat kerusakan jaringan lunak
•TANDA DAN GEJALA
1.Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen
tulang di immobilisasi.
2.Hilangnya fungsi,ekstremitas tidak dapat berfungsi dengan
baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang
tempat melekatnya otot.
3.Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi
otot yang melekat diatas/dibawah tempat fraktur.
4.Teraba adanya derik tulang yang disebut krepitus yang teraba
akibat adanya gesekan fragmen satu dengan yang lainnya.
5.Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi
sebagai akibat dari trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur.
•PATOFISIOLOGI
Proses fraktur terjadi karena kegagalan tulang menahan tekanan
terutama tekanan membengkok,memutar,dan tarikan.Trauma
muskuloskeletal yang bisa menjadi fraktur dapat menjadi trauma
langsung dan trauma tidak langsung.
Fraktur juga bisa terjadi adanya tekanan yang berlebih dibandingkan
kemampuan tulang dalam menahan tekanan.Tekanan yang terjadi
pada tulang dapat berupa hal-hal berikut:
1.Tekanan berputar
2.Tekanan membengkok
3.Tekanan sepanjang aksis
4.Kompresi vertikal
5.Trauma langsung
6.Fraktur remuk
7.Trauma karena tarikan pada ligamen.
•PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.Pemeriksaan rontgen
Untuk menentukan lokasi,luas dan jenis fraktur.
2.Scan tulang,CT-scan/MRI
Untuk memperlihatkan fraktur dan mengidentifikasikan
kerusakan jaringan lunak.
3.Pemeriksaan darah lengkap
Ht mungkin meningkat/menurun(perdarahan bermakna pada sisi
fraktur atau organ jauh pada trauma mutiple).
•PEMERIKSAAN FISIK
1.Anamnesa
2.Pemeriksaan umum
Dicari kemungkinan komplikasi umumnya seperti syok pada
fraktur multiple,fraktur terbuka:tanda-tanda sepsis pada fraktur
terbuka yang mengalami infeksi.
3.Pemeriksaan status lokasi
a.Look,cari apakah terdapat:
Deformitas,functio laesa(hilangnya fungsi),lihat ukuran
panjang tulangnya.
b.Feel,apakah terdapat nyeri tekan
c.Move,untuk mencari:
Krepitasi,nyeri bila digerakkan,seberapa jauh gangguan-
gangguan fungsi.
penatalaksanaan
a. Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat
atau alat lain untuk menangani kerusakan atau
gangguan pada tulang dan otot.
b. pembidaian
c. Fiksasi interna dilakukan dengan pembedahan
untuk menempatkan piringan atau batang logam
pada pecahan-pecahan tulang.
d. Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif Gips
adalah suatu bubuk campuran yang digunakan
untuk membungkus secara keras daerah yang
mengalami patah tulang

Anda mungkin juga menyukai