Anda di halaman 1dari 61

Present by : 1.) Muhammad Afif M.

 2.) Novi puji Astuti


 3.) Serli Noor Fitriana
Standar Kompetensi :Memahami prinsip-prinsip
dasar bioteknologi serta
implikasinya pada
salingtemas.
Kompetensi dasar : Menjelaskan arti, prinsip dasar
dan jenis-jenis bioteknologi.
Indikator :
-Menjelaskan arti bioteknologi
-Menjelaskan prinsip dasar bioteknologi
-Menjelaskan nilai tambah yang diperoleh atas pengembangan
Bioteknolog
-Membedakan bioteknologi konvensional dan modern
-Mengkategorikan produk bioteknologi konvensional dan modern
-Menjelaskan perbedaan prinsip dasar pengembangan
Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti
makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti cara untuk
memproduksi barang atau jasa.
Bioteknologi merupakan biokimia, mikrobiologi, serta
rekayasa genetika secara terpadu, yang berfungsi untuk
menghasilkan barang atau jasa atau lainnya bagi
kepentingan manusia.
Pengertian Bioteknologi menurut OECD
(Organization for Economic Cooperation and
Development), Bioteknologi adalah suatu penerapan
prinsip ilmiah dan rekayasa pengolahan bahan oleh agen
biologi untuk menyediakan barang dan jasa.
CIRI UTAMA ILMU ILMU YANG DIGUNAKAN
BIOTEKNOLOGI: DALAM BIOTEKNOLOGI ANTARA
1. Adanya agen biologi LAIN:
berupa
•Mikrobiologi
mikroorganisme,
tumbuhan atau hewan • Biologi sel
2. Adanya
• Genetika
pendayagunsan
secara teknologi dan • Biokimia
industri
•Biologi molekuler
3. Produk yang
dihasilkan adalah •Enzimologi
hasil ekstraksi dan
•Ilmu pangan
pemurnian
•Rekayasa teknologi pangan
A. BIOTEKNOLOGI
KONVENSIONAL DAN MODERN
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
(TRADISIONAL)
Bioteknologi tradisional adalah praktik bioteknologi yang
dilakukan dengan cara dan peralatan sederhana tanpa
rekayasa genetika. Dengan ciri-ciri :

•Telah ada sejak awal peradaban manusia


•dilakukan tanpa menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dan
menggunakan peralatan yang sederhana
•dilakukan hanya berdasarkan pada pengalaman yang di
wariskan secara turun temurun, umumnya belum dapat
diproduksi secara masal.
•menggunakan langsung hasil yang diproduksi oleh
mikroorganisme, berupa senyawa kimia atau bahan pangan
tertentu yang bermanfaat bagi manusia

Adapun contoh dari bioteknologi konvensional ini yaitu pada


proses pembuatan bir, tempe, roti dll.
BIOTEKNOLOGI MODERN
Bioteknologi modern adalah praktik bioteknologi
yang diperkaya dengan teknik
rekayasa genetika ( suatu teknik manipulasi materi
genetikal ).
Cirinya berkebalikan dengan biotek tradisional
ditambah dengan menerapkan teknik Aseptis.
Teknik Aseptis adalah suatu cara kita pada waktu
bekerja (praktik) yang selalu.Menjaga sterilitas
ketika menangani pengkulturan mikroorganisme
untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur
mikroorganisme yang diinginkan. contoh dari
bioteknologi modern adalah kultur jaringan,
organisme transgenik, hewan hasil kloning dan
insulin buatan
Pengembangan bioteknologi
kondisi steril dan nonsteril
Bioteknologi kondisi nonsteril terjadi jika
proses fermentasi dilakukan pada lingkungan
yang terbuka sehungga memungkinkan
adanya kontaminasi mikroorganisme lain.
Bioteknologi non steril digunakan untuk:
1. Pengolahan limbah
2. Pembuatan pupuk kompos
3. Pembuatan zat-zat biokimia
Bioteknologi kondisi steril terjadi jika proses
fermentasi berlangsung tanpa adanya kontaminasi
mikroorganisme lain (steril). Proses ini memerlukan
alat-alat yang modern untuk mencegah terjadinya
kontaminasi mikroorganisme lain.
produk bioteknologi steril antara lain:
1. Antibiotik
2. Hormon buatan
3. Antibodi
4. Enzim
5. Asam amino
6. Steroid dll
A. Mikroorganisme Penghasil Makanan
dan minuman
MAKANAN BAHAN SUSU
Prinsipnya adalah memfermentasi susu menghasilkan asam
laktat.
Keju
Mikroba: Propiabacterium (bakteri asam laktat) yang juga berperan memberi
rasa dan tekstur keju.

Yoghurt
Mikroba: 1. Lactobacillusbulgaris pemberi rasa dan aroma
2. Streptococcus thermophilus menambah keasaman

Mentega
Mikroba: Leuconostoc cremoris
Yoghurt adalah bahan makanan yang berasal
dari susu sapi, yang merupakan hasil pemeraman
susu dalam bentuk mirip bubur atau es krim yang
mempunyai rasa agak asam sebagai hasil
fermentasi oleh bakteri-bakteri tertentu.
Yoghurt merupakan fermentasi susu oleh bakteri
asam laktat yang mempunyai flavor khas, tekstur
semi padat dan halus, kompak serta rasa asam
yang segar. Pada proses pembuatan yoghurt,
bakteri yang digunakan adalah Bakteri
Streptococcus thermophilus yang berfungsi
memberi rasa masam, dan Bakteri Lactobacillus
Diencerkan Dipanaskan
Susu + susu
dengan air sampai
murni hangat mendidih
skim bubuk

Didinginkan Diaduk + gula 6-


+ bakteri
hingga
starter
mencapai
dengan 8% dari
yoghurt 45oC rata susu segar

Dimasukkan ke
inkubasi 12-14
dalam botol
jam pada suhu YOGHURT
steril atau
ruang
gelas plastik
MENTEGA
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme
Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-
bakteri tersebut membentuk proses pengasaman.
Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak
mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk
untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
Skema Rekayasa Genetika Untuk Membuat Mentega
Perkembangan bioteknologi
 Era bioteknologi generasi pertama  bioteknologi sederhana.
Penggunaan mikroba masih secara tradisional, dalam produksi
makanan dan tanaman serta pengawetan makanan.
Contoh:
pembuatan tempe, tape, cuka
 Era bioteknologi generasi kedua.
Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril.
Contoh:
a. produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat
b. pengolahan air limbah
c. pembuatan kompos
 Era bioteknologi generasi ketiga.
Proses dalam kondisi steril.
Contoh:
produksi antibiotik dan hormon
 Era bioteknologi generasi baru  bioteknologi baru.
Contoh:
produksi insulin, interferon, antibodi monoklonal
• Roti, asinan, dan alkohol (bir, anggur "wine",
rum), oleh ragi
• Kecap, oleh Aspergillus oryzae
• Nata de Coco, oleh Acetobacter xilinum
Prinsipnya adalah pemecahan amilum oleh mikroba
menghasilkan gula, yang kemudian difermentasi
• Cuka, oleh Acetobacter aseti
Alkohol difermentasi dalam kondisi aerob
B. Mikroorganismen Penghasil Protein

PROTEIN SEL TUNGGAL


• adalah makanan berkadar protein tinggi, berasal dari
mikroorganisme
Contoh: 1. Mikoprotein dari Fusarium
Substrat: tepung gandum dan ketan
2. Spirulina dan Chlorella

• Kelebihan SCP:
1. Kadar protein lebih tinggi dari protein kedelai atau hewan
2. Pertumbuhan cepat
C. Mikroorganisme Penghasil Obat

• Antibodi Monoklonal
adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-
sel sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2
sel berbeda; penghasil sel Limpa dan sel mieloma) yang dikultur.
Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi
adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan
kehamilan
• Terapi Gen
adalah pengobatan penyakit atau kelainan genetik dengan
menyisipkan gen normal
•Antibiotik
Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan
penemuan penisilin dari Penicillium notatum.

- Penicillium chrysogenum memperbaiki


penisilin yang sudah ada. Dilakukan dengan
mutasi secara iradiasi ultra violet dan sinar
X.
- Cephalospurium  penisilin N.
- Cephalosporium sefalospurin C.
- Streptomyces streptomisin, untuk
pengobatan TBC
• Interferon
Adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh
tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh
memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi
virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika.

• Vaksin
Contoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria.
Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan
pemanasan atau pemberian bahan kimia.
Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen.
D. Mikroorganisme dalam Penambangan /
Biohidrometalurgi
 Thichacillus ferrooxidan berperan memisahkan logam dari bijihnya
atau kotoran sehingga didapat logam berkualitas tinggi.

Sebagai contoh pada tembaga (Cu).


aktivitas
Reaksi: CuFeS2 + 2 Fe2(SO4)3 + 2 H2O + 3 O2 —> CuSO4 + 5 FeSO4
+ 2 H2SO4 + Energi
aktivitas
CuSO4 + 2 Fe + H2SO4 + Energi ——> 2 FeSO4 + Cu2+ + 2 H+
+

 Thiobacillus ferrooxidan bersifat kemolitotrof


E. Mikroorganisme Dalam Menyelesaikan
Masalah Pencemaran
 Pencemaran oleh minyak.
Strain-strain Pseudomorms mengkonsumsi hidrokarbon.
Rekayasa genetik membentuk bakteri super yang
meogandung empat jenis plasmid pembawa gen untuk
konsumsi hidrokarbon.
 Limbah organik dapat diuraikan oleh bakteri aerob atau
anaerob.
F. Mikroorganisme Dalam
Pemberantasan Hama
Dalam membatasi pemakaian pestisida, dilakukan upaya pemberantasan hama
secara biologi antara lain penggunaan musuh alami dan menciptakan
tanaman resisten hama.
1. Bacillus thuringiensis
menghasilkan bioinsektisida yang toksin terhadap larva serangga.
-Transplantasi gen penghasil toksin pada tanaman, menghasilkan
tanaman yang bersifat resisten hama serangga.
- Kristal (racun Bt) diolah menjadi bentuk yang dapat disemprotkan ke
tanaman. Racun akan merusak saluran pencernaan serangga.
2. Baculovirus sp.
Virus disemprotkan ke tanaman. Bila termakan, serangga akan mati dengan
sebelumnya, menyebarkan virus melalui perkawinan.
Pengaruh spora dan toksin Bacillus
thuringiensis terhadap hama ulat.
IV. Kultur Jaringan Pada Tumbuhan

 Menurut Bahasa : Kultur adalah budidaya dan jaringan


adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang sama
 Kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan
tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat
seperti induknya
 Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman
dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun,
mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut
dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan
zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus
cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak
diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap
Penemu F.C. Steward menggunakan
jaringan floem akar wortel.
PROSES KULTUR JARINGAN

1. Pembuatan media
2. Inisiasi
3. Sterilisasi
4. Multiplikasi
5. Pengakaran
6. Aklimatisasi
Media merupakan faktor penentu dalam
perbanyakan dengan kultur jaringan. Media yang
digunakan biasanya terdiri dari garam mineral,
vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga
bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain
(Zat pengatur tumbuh [hormon]). Media yang
digunakan juga harus disterilkan dengan cara
memanaskannya dengan autoklaf
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian
tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman
yang sering digunakan untuk kegiatan kultur
jaringan adalah tunas
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur
jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di
laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril.
Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu
menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata
pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan
kultur jaringan juga harus steril
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon
tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan
ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya
kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan
eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan
diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang
steril dengan suhu kamar
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan
adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses
kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.
Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat
pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat
adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan
yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti
berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk
(disebabkan bakteri)
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar
dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan
secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan
sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari
udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil
Keuntungan :
 Pengadaan bibit tidak tergantung musim
 Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu
yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang sudah
respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000
planlet/bibit)
 Bibit yang dihasilkan seragam
 Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ
tertentu)
 Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah
 Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama,
penyakit, dan deraan lingkungan lainnya
 Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki Metabolit
sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu
tanaman dewasa
Kerugian :
 Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai
mahal dan sulit.
 Membutuhkan modal investasi awal yang
tinggi untuk bangunan (laboratorium khusus),
peralatan dan perlengkapan.
 Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk
mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar
dapat memperoleh hasil yang memuaskan
 Produk kultur jaringan pada akarnya kurang
kokoh
V. KLONING
Kloning berasal dari bahasa inggris clonning yang berarti suatu
usaha untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui
proses aseksual. Tujuan utama kloning adalah untuk
mengisolasi gen yang diinginkan dari seluruh gen yang ada
(kromoson) pada organisme donor. Untuk mencapai tujuan
tersebut, kloning dapat dilakukan dengan kloning embrio dan
transfer inti. Kloning embrio dilakukan dengan fertilisasi in
vitro, misalnya kloning pada sapi yang secara genetik identik
untuk memproduksi hewan ternak.
Sedangkan kloning dengan tanspfer inti yaitu pemindahan
inti sel yang satu ke sel lain sehingga diperoleh individu baru
yang memiliki sifat baru sesuai inti yang diterimanya.
Kloning dengan transfer inti dilakukan dengan
menggunakan sel somatis sebagai sumber gen. Contoh
kloning dengan transfer inti adalah domba Dolly.
Pada hewan dapat dilakukan dengan kloning
hewan itu sendiri
Pada manusia dapat dilakukan dengan
kloning embrio
Pada tumbuhan kloning dapat dilakukan
dengan teknik okulasi(perkembang biakan
tumbuhan dengan cara tempel tunas)
4 prinsip pengkloningan gen
Penyiapan gen
Penyiapan total DNA kromosom (kloning
"penembakan")
Penyisipan kedalam vektor
Ditempatkan di sel induk (host cell)
Perubahan sel induk (Host Cell)
Sel bakteri ini akan tumbuhdan
berkembang biak menghasilkan klon
Mendeteksi gen yang sudah klon.
Dengan menguji berdasarkan informasi
urutan asam amino protein
proses kloning
 Menghasilkan keturunan yang diinginkan
atau memiliki sifat unggul
 Memberi kesempatan pada pasangan
suami istri yang steril untuk mempunyai
keturunan
Organisme hasil kloning (klon) usianya relatif lebih
pendek dari pada organisme induknya
Populasi manusia meningkat drastis
Terjadi pengakuan akte kewarganegaraan atau akte
lain bagi para hasil kloning
Pelaksanaan kloning harus mempertimbangkan beberapa prosedur,
antara lain :
a. Riset klinis harus disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu
pengetahuan serta didasarkan atas eksperimen dengan fakta-
fakta ilmiah yang sudah pasti.
b. Riset klinis hendaknya diadakan secara sah oleh ahli yang
berkompeten dan di bawah pengawasan tenaga medis yang ahli
di bidangnya.
c. Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu
observasi yang cermat terhadap bahaya yang mungkin terjadi
dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.
d. Dokter seharusnya memberikan perhatian khusus dalam
menjalankan riset klinis; yang mengubah kepribadian orang
menjadi objek, akibat obat-obatan, atau prosedur percobaan.
VI. REKAYASA GENETIKA
Rekayasa genetika adalah suatu proses perubahan gen-gen dalam tubuh
makhluk hidup. Rekayasa genetika dilakukan dengan cara mengisolasi dan
mengidentifikasi serta memperbanyak gen yang dikehendaki.
Berbagai teknik rekayasa genetika berkembang dimungkinkan karena
ditemukannya :
a) Enzim restriksi endonuklease yang dapat memotong benang DNA.
b) Enzim ligase yang dapat menyambung kembali benang DNA.
c) Plasmid yang dapat digunakan sbagai wahana memindahkan potongan
benang DNA tertentu ke dalam sel mikroorganisme.
Sel inang dengan
Pemotongan fragmen DNA Plasmid rekombinan plasmid rekombinan
dengan enzim restriksi
Teknik rekayasa genetika dapat dilakukan melalui :
1. Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penyambung 2 DNA dari organisme yang
berbeda. Hasil penggabungan DNA dari individu yang tidak sama inj disebut
dengan DNA rekombinan. Gen dari satu individu yang disisipi atau
digabungkan pada gen individu yang lain disebut transgen, individunya
disebut transgenik. Rekombinasi DNA dapat terjadi secara alami dan buatan.
Secara alami dapat terjadi dengan cara :

a) Pindah silang, yaitu tukar menukar kromatid pada kromosom homolog


sehingga DNA terputus dan tersambungkan secara silang.
b) Transduksi,yaitu bersambungnya DNA bakteri yang satu dengan bakteri
yang lain dengan prantara virus.
c) Tranformasi, yaitu pemindahan sifat-sifat dari satu mikroba ke mikroba
lainnya melalui bagian-bagian DNA tertentu dari mikroba pertama.
Rekombinasi DNA secara buatan dilakukan dengan penyambungan DNA
secara in vitro. Alas an dilakukan rekombinasi DNA ini adalah :
a) Strutur DNA semua spesies sama.
b) DNA dapat disambung-sambungkan.
c) Ditemukan enzim pemotong dan penyambung.
d) Gen dapat terekspresi di sel apapun.

Teknologi rekombinasi DNA memerlukan suatu prantara atau vektor untuk


memasukkan gen ke dalam sel target berupa plasmid bakteri, sehingga
merupakan bentuk teknologi plasmid. Plasmid adalah lingkaran kecil DNA
bakteri atau eukariota bersel satu yang dapat bereplikasi. Alasan dipilihnya
plasmid bakteri adalah :
a) Memiliki kemampuan memperbanyak diri melalui proses replikasi dan
mudah disisipi gen lain.
b) Pasmid dapat dipindah ke sel bakteri lain.
c) Sifat plasmid pada keturan bakteri sama dengan induknya karena plasmid
tidak terikat dengan kromosom inti.
d) Merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu.
Metode rekombinasi DNA adalah :
a) Identifikasi gen yang diinginkan, dilakukan pada gen donor.
b) Isolasi gen donor, dilakukan dengan cara memotong gen donor
dari DNA sekitar yang mengelilinginya.
c) Ekstrasi plasmid (cincin DNA) dari sel bakteri.
d) Membuka plasmid dan menyisipkan potongan DNA pembawa
informasi yang dikehendaki.
e) Memasukkan plasmid berisi DNA rekombinan ke dalam sel
bakteri.
f) Membiakkan bakteri yang telah direkayasa di dalam tabung
fermentasi.
Contoh rekombinasi DNA pada bakteri adalah pada pembuatan
insulin oleh bakteri E. coli.
2. Teknik Hibridoma/Fusi Sel.
Teknik hibridoma adalah penggabungan 2 sel dari organisme berbeda ataupun
sama (fusi sel) sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel hybrid
(hibridoma) yang memiliki kombinasi sifat dari kedua sel tersebut. Proses
penggabungan sel menggunakan tenaga listrik, sehingga prosesnya disebut
elektrofusi.
Hal-hal yang diperlukan dalam teknik hibridoma, yaitu :
a) Sel umber gen adalah sel-sel yang memiliki sifat yang diinginkan.
b) Sel wadah adalah sel yang mampu membelah dengan cepat (misalnya sel
mieloma).
c) Fusi gen adalahza-zat yang mempercepat fusi sel (misalnya NaNO3).
Teknik hibridoma dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk penting,
misalnya antibodi monoclonal, pembentukan spesies baru, dan pemetaan
kromosom.
VII. PANFAATAN REKAYASA GENETIKA
Manfaat rekayasa genetik di bidang kedokteran dan farmasi

Insulin manusia yang


diproduksi oleh bakteri E.
coli.

Proses pembuatan insulin manusia


oleh bakteri E. coli melalui teknik
pencangkokan gen.
Manfaat rekayasa genetik di bidang kedokteran dan farmasi (2)

Teknik sintesis antibodi monoklonal.


Manfaat rekayasa genetik di bidang peternakan dan pertanian

Tahapan kloning embrio pada hewan ternak.


Manfaat rekayasa genetik di bidang peternakan dan pertanian (2)

(a) Tahapan kloning dengan transfer inti pada domba Dolly. (b) Domba Dolly.
Manfaat rekayasa genetik di bidang peternakan dan pertanian (3)

Rekayasa genetik pada tanaman dengan menggunakan Agrobacterium.


VIII. Dampak negatif bioteknologi
– Dampak terhadap lingkungan
Dampak bioteknologi terhadap lingkungan adalah timbulnya dampak yang
merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya
aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat.
Pelepasan organisme transgenik (berubah secara genetik) kealam bebas dapat
menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya
daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika,
perubahan genotipetidak terjadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi,
melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini
akan menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. “menciptakan” makhluk hidup
yang seragam bertentangan dengan prinsipdi dalam biologi sendiri, yaitu
keanekaragaman.
– Dampak terhadap kesehatan
Produk rekayasa di bidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius.
Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31
orang meninggal di Inggris. TomatFlavr Savrt diketahui mengandung gen
resisten terhadap antibiotik.Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH
disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya
bagikesehatan manusia.
Selain itu, di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen
asing, seperti, gen cry dari bacillus thuringiensis maupun bacillus sphaeericus,
dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula
bahwa insersi (penyisipan) gen asing ke genom inang dapat menimbulkan
interaksi antara gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang
menggunakan bioteknologi.
– Dampak di bidang sosial ekonomi
Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa
bioteknologi mengandung dampak ekonomi yang
membawa pengaruh kepada kehidupan masyarakat.
Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil.
Penggunaan hormon pertumbuhan sapi
(bovinegrowthhormone: BGH) dapat meningkatkan
produksi susu sapi sampai 20% niscaya akan menggusur
peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat
menimbulkan kesenjangan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai