Anda di halaman 1dari 36

Sake merupakan minuman beralkohol berasal dari Jepang, yang

terbuat dari beras. Sementara definisi yang dikeluarkan oleh


pemerintah Jepang sendiri terhadap sake adalah minuman beralkohol
yang terbuat dari beras, koji beras dan air, untuk kemudian
mengalami proses fermentasi dan filtrasi. Definisi tersebut secara
prinsip mengacu pada tipe sake tradisional yang tidak umum di
Jepang.

Di Kyushu Selatan, sake berarti minuman yang disuling. Di Okinawa


sake merujuk ke shocu yang terbuat dari tebu.Sake memiliki aroma
yang mirip dengan tape beras.
Di tahun 1944, selama perang dunia II, para produsen sake mulai
menambahkan alkohol dalam proses pembuatan sake untuk
menambah volume produksi sake mereka. Penambahan alcohol ini
bertujuan untuk mengatasi kekurangan produksi sake akibat
penurunan jumlah produksi beras akibat perang. Pada saat itu, sudah
sekitar 2000 tahun secara tradisional digunakan 100 % beras murni.
Produksi sake Jepang dibagi dalam 2 tipe yang berbeda. Pertama
tanpa penggunaan tambahan dan yang lain dengan menggunakan
bahan tambahan.

Proses Pembuatan Sake

Ada lima elemen yang penting dalam proses pembuatan sake yaitu
kualitas air dan beras, keahlian teknis, kualitas ragi dan kondisi
(cuaca) tempat produksi. Proses pembuatan sake adalah proses
fermentasi yang melibatkan beras dengan cukup banyak air.Pada
produk akhirnya mengandung 80 persen air. Kualitas air dan beras
yang baik merupakan persyaratan awal untuk mendapatkan sake
dengan mutu yang tinggi.

Tahapan proses pembuatan sake adalah sebagai berikut

1. Penggilingan beras (rice milling)


Beras yang sudah dipilih untuk pembuatan sake, di giling untuk
memasuki tahap fermentasi. Walaupun tidak semudah seperti yang
dibayangkan, karena proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar
tidak terlalu banyak panas yang dihasilkan atau tidak memecah
butiran beras. Persentase beras yang digiling akan mempengaruhi
taste yang dihasilkan.

2. Pencucian dan Perendaman


Selanjutnya apa yang disebut dengan nuka (bubuk putih) yang masih
tertinggal pada beras setelah dipolis, dicuci untuk menghilangkan
nuka tersebut. Tahapan ini akan memberikan perbedaan pada kualitas
beras yang dikukus selain itu juga memberikan efek pada flavor yang
dihasilkan. Proses dilanjutkan dengan perendaman untuk
mempertahankan sejumlah kandungan air pada beras yang dikukus.
Derajat beras yang mengalami penggilingan pada tahap awal akan
menentukan tahapan awal dari pengukusan, artinya berapa seharusnya
kandungan air yang akan dicapai. Semakin banyak beras yang
dipolish, maka akan semakin cepat air yang terserap dan semakin
pendek waktu yang diperlukan untuk perendaman.

3. Pemasakan
Pemasakan yang dilakukan dalam proses ini adalah pengukusan.
Namun pengukusan yang dilakukan berbeda seperti kita memasak
nasi. Beras tidak dicampur dengan air, kemudian dibiarkan mendidih
dengan sedikit uap. Uap yang ada kemudian cukup untuk memanasi
seluruh beras yang ada sehingga menghasilkan beras yang bagian
permukaan luarnya sedikit keras serta bagian dalam menjadi lebih
lembut. Umumnya setiap batch kemudian dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu bagian yang kemudian diberi koji mold diatasnya dan
bagian lainnya langsung ditempatkan pada wadah fermentasi.

4. Pembuatan Koji (Seigiku)


Pembuatan koji adalah yang utama dari keseluruhan proses fermentasi
.Koji mold berada dalam kondisi bubuk halus yang berwarna gelap
dan kemudian ditaburkan diatas beras yang telah mengalami
pengukusan dan sudah didinginkan. Kemudian diletakkkan di suatu
ruangan dengan kelembaban yang lebih tinggi dari rata-rata serta suhu
yang terjaga. Selama 36-45 jam kemudian perkembangan koji di cek
untuk kemudian dilakukan pencampuran dan pengadukan secara
konstan. Proses ini dianggap selesai jika butiran beras terlihat samar
seperti butiran es dan mengeluarkan bau seperti sweet chestnut. Koji
digunakan paling tidak 4 kali selama proses dan selalu dibuat fresh
dan digunakan segera.Karenanya setiap batch, paling tidak 4 kali
melalui jantung proses ini.

5. Pencampuran Ragi
Beras yang telah ditaburi koji lalu dicampur dengan ragi dan disimpan
selama dua minggu.

6. Moromi
Setelah itu dipindahkan ke dalam tangki yang lebih besar dan
ditambah air hingga kondisinya seperti bubur atau disebut moromi.
Moromi kemudian mengalami fermentasi selama 18-32 hari,
kemudian suhu dan faktor lainnya di ukur dan disesuaikan untuk
menghasilkan profil flavor yang tepat yang dipersyaratkan.

7. Pengepresan (joso)
Sake -yang telah dihasilkan melalui serangkaian prosedur yang telah
ditetapkan-, kemudian mengalami pengepresan melalui beberapa
metode. Sisa yang berwarna putih yang disebut sebagai kasu dan
padatan yang tidak dapat difermentasi dipres dan dikeluarkan
sehingga menghasilkan cairan sake yang jernih. Tahap ini sering
dilakukan dengan mesin, walaupun proses secara tradisional masih
juga digunakan.

8. Filtrasi (roka)
Setelah membiarkan beberapa hari untuk membiarkan lebih banyak
padatan keluar, sake biasanya di saring melalui filter charcoal untuk
mendapatkan rasa dan warna yang diinginkan.

9. Pasteurisasi
Hampir kebanyakan sake di pasteurisasi paling tidak sekali. Hal ini
dilakukan dengan melakukan memanaskannya dengan cepat melalui
suatu pipa yang terendam dalam air panas. Proses ini mematikan
bakteri serta menonaktifkan enzym yang akan memberikan pengaruh
yang tidak baik nantinya pada rasa dan warna sake. Sake yang tidak
mengalami pasteurisasi disebut sebagai namazake,dan harus disimpan
dalam pendingin untuk mempertahankan kesegaran rasanya.

10. Aging (penuaan)


Tahap ini adalah tahap final dalam proses pembuatan sake. Hampir
semua sake mengalami proses penuaan sekitar 6 bulan,
menyempurnakan rasa .Sebelum dikirim sake biasanya di campur
dengan air murni untuk menurunkan kadar alkoholnya dari 20 persen
menjadi 16 persen atau konsentrasi lainnya di bawah 20 persen . Pada
tahap ini biasanya sake mengalami pasteurisasi kedua.

TAG : cara membuat sake,bahan membuat sake,langkah langkah


pembuatan sake,sake jepang,membuat sake

SAKE, minuman khas Jepang yang satu ini memang telah


dikenal seantero dunia. Terbuat dari beras yang telah
diolah, sake menjadi minuman khas negeri Bunga Sakura.

Untuk mengetahui bagaimana cara meramu sake hingga


akhirnya jadi minuman khas, Andriantomo selaku Marketing
dan communications Ephicure Wine Lounge memberikan
bocorannya.

"Dalam membuat minuman sake dibutuhkan empat bahan


utama, yaitu air, beras, jamur koji, sama ragi," jelas
Andriantomo kepada okezone saat ditemui di Ephicure Wine
Lounge, FX Lifestyle X'nter, Senayan, Jakarta Selatan baru-
baru ini.
Kendati berbahan utama beras, namun Andriantomo
memastikan, untuk membuat saketidak bisa menggunakan
sembarang beras. Pasalnya, aroma dan cita rasanya akan
terasa berbeda.

"Untuk membuat sake, beras yang digunakan adalah beras


sakamai karena aroma serta cita rasanya sangat khas, dan
memiliki rasa yang berbeda. Terlebih sebelum diolah padinya
harus melalui proses pemolesan yang tinggi sebab proses
pemolesannya ini memiliki efek yang signifikan terhadap
kualitas dan kemurnian sake," jelasnya.

Selain beras, digunakan pula air untuk membuat sake. Namun


kualitas air yang digunakan pun sangat menentukan
pembuatan sake.

"Kualitas dan kemurnian dari sumber air juga sangat penting,


karena bila sumber airnya tidak bagus maka saat
dikonsumsi sake akan terasa asam," imbuhnya.

Untuk menambah rasa pada sake, Andriantomo


menuturkan, sake diberi koji yaitu sejenis jamur yang biasa
dikonsumsi oleh masyarakat.

"Jamur koji ini memiliki kadar gula sehingga menimbulkan


rasa manis, sedikit pada saketetapi penggunaannya koji harus
terlebih dahulu melalui proses fermentasi," paparnya.

Langkah terakhir menambahkan ragi ke dalam sake, tetapi


prosesnya sama seperti penambahan gula pada sake.

"Terakhir adalah diberi ragi, jenis raginya pun sangat khusus


prosesnya juga harus melalui fermentasi. Tetapi cara
pembuatannya sama seperti pembuatan anggur dan bir,"
tandasnya.

PENGERTIAN SAKE
Sake adalah sebuah minuman beralkohol
dari Jepang yang berasal dari hasil fermentasi beras.
Sering juga disebut dengan istilahanggur beras.
Penjabaran tertulis tentang proses pembuatan sake
tercantum dalam buku pertama sekitar tahun 700
setelah Masehi.
Di Jepang, kata "sake" berarti "minuman
beralkohol". Di beberapa wilayah regional dapat
memiliki arti yang lain. Di KyushuSelatan, sake berarti
minuman yang disuling. Di Okinawa, sake merujuk
ke shchu yang terbuat dari tebu. Sake memiliki aroma
yang mirip dengan tape beras.
Pemerintah Jepang sendiri mendefinisikan sake
sebagai minuman beralkohol yang terbuat dari beras,
koji beras dan air, yang selanjutnya mengalami proses
fermentasi dan filtrasi.
Pada tahun 1944, selama perang dunia II, para
produsen sake mulai menambahkan alkohol dalam
proses pembuatan sake dengan tujuan untuk
meningkatkan volume produksi. Hal ini dilakukan
karena produksi beras pada saat perang dunia II
menurun drastis.
Secara tradisional, sebenarnya sake terbuat dari
100% beras murni. Hal ini telah berjalan sekitar 2000
tahun. Namun, ada perubahan dengan penambahan
alkohol saat perang dunia II. Di Jepang sendiri, sake
dibagi dalam 2 tipe, yaitu sake tanpa bahan tambahan
dan sake dengan menggunakan bahan tambahan.
Sake, dalam bahasa jepang sendiri
adalah Seishu atau Nihonshu, yang dapat didefinisikan
sebagai:
Fermentasi dari beras, koji beras, kapang/jamur yang
digunakan untuk mengubah pati dalam beras menjadi
gula yang dapat difermentasi lanjut, ditambah air, dan
selanjutnya dipres melalui suatu alat sehingga
dihasilkan suatu cairang yang bening.
Fermentasi dari beras, air, sake kasu (sesuatu yang
tertinggal setelah pengepresan sake yang masih
mengandung elemen yang masih dapat difermentasi),
koji beras, dan lainnya yang diperbolehkan menurut
peraturan kemudian dipress melalui suatu alat
penyaring.
Sake dimana kasu telah ditambahkan dan kemudian
dilewatkan melalui penyaringan.
Sake juga diproduksi di negara China dan Korea,
tetapi hasil akhirnya sering berbeda. Perbedaan
utamanya adalah pada pemanfaatan jenis kapang (koji)
yang digunakan untuk memecahkan pati[1].
Koji Jepang terdiri dari kapang yang ditumbuhkan
pada beras yang telah dikukus atau pada tepung terigu.
Bila digunakan terigu, biasanya tidak dilakukan proses
pengukusan. Pada koji China, kapang yang
ditumbuhkan adalah Phycomycetes, sedangkan kapang
yang digunakan pada pembuatan koji Jepang adalah
Ascomycetes, seperti Aspergillus oryzae, Aspergillus
awamori, Aspergillus sojae].
2.2 JENIS-JENIS SAKE
Dikenal beberapa jenis sake yang digolongkan
berdasarkan pernambahan alkohol, aroma, harga,
kualitas, dan kompleksitas].
Tidak ditambah alkohol Ditambah sedikit alkohol
Junmai Daiginjoshu. Daiginjoshu
Junmai Ginjoshu Ginjoshu
Junmaishu Honjozoshu
Ada pula Futsuushu yang merupakan sake biasa
dan murah yang tidak dimasukkan ke dalam
penggolongan sake[3]. Produksi jenis sake ini telah
mencapai 80% dari total produksi sake[3]. Akhiran -shu
disini artinya sake. Terkadang nama jenis-jenis sake
tersebut disebut tanpa akhiran -shu[3].
2.2. MIKROORGANISME YANG BERPERAN
DALAM PEMBUATAN MINUMAN SAKE
M
ik
ro
organisme yang berperan
dalam proses pembuatan
minuman sake yaitu (ragi roti)Saccharomyces
cerevisiae.Jenis yeast yang paling populer adalah ragi
rotiSaccharomyces cerevisiae. Dulu waktu studi master
di Delft, riset saya tentang yeast ini. Yeast ini sudah
dipakai sejak 4000 tahun silam untuk membuat roti dan
minuman keras (bir, wine, sake, arak, dll). S.
cerevisiae merupakan powerhouse bagi riset biologi
molekuler dan genetika. Organisme ini menjadi model
untuk mempelajari metabolisme, genetika, termasuk
aplikasinya dalam metabolic engineering di organisme
tingkat tinggi. Di industri, yeast ini digunakan untuk
produksi alkohol dan asam organik karena
ketahanannya terhadap kedua produk di atas. Single cell
protein diperoleh dari fermentasi yeast. Industri
fermentasi terbesar di dunia dalam skala produksi
adalah fermentasi gula (sucrose, glucose) oleh yeast ini
menjadi alkohol (ethanol). Kapasitas produksi ethanol
dunia berkisar 50 milyar liter di tahun 2006 di mana 75
% diproduksi via proses fermentasi, sisanya dengan
proses katalitik. Brazil adalah produser ethanol dari
fermentasi terbesar di dunia disusul USA dan China. Di
samping itu, yeast ini juga direkayasa genetika guna
produksi obat-obatan, flavor, antibiotik, dan bahan
kimia industri.
Starter yang digunakan dalam proses pembuatan
minuman koji disebut koji. Koji dibuat dengan spora
koji, digunakan untuk inokulasi beras, gandum, jelai
atau kedelai untuk membuat dasar dari makanan dan
minuman fermentasi, seperti miso, acar, shoyu (kecap),
mirin atau sake. Dibutuhkan 48 jam untuk membuat
koji dan itu cukup singkat.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan koji
yaitu:
Koji spora
Nasi Putih
Air
Inkubator
Dua botol air panas
Termometer yang akurat, besar, muadah dibaca, dan
mengapung.
Sebuah botol semprot diisi dengan etil alkohol untuk
mensterilkan piring dan perlengkapan - sangat penting.
Koji tidak akan menetaskan dengan baik jika
terkontaminasi. Bilas dengan baik setelah sterilisasi
peralatan.
Dua delapan atau sepuluh piring kaca inch baking.
Sebuah wadah plastik dengan tutup yang cukup besar
untuk memegang piring kue
Pemasok:
Spora Koji dapat dipesan dari G.E.M. Budaya,
30301 Sherwood Road, Fort Bragg, CA 95437 USA
(707) 964-2922. Rasio inokulum adalah satu gram
inokulum spora hingga sebelas pon substrat koji. Tetapi
jika Anda mencampur spora koji dengan tepung beras
untuk menambah volume, itu jauh lebih mudah untuk
mengukur. Rasio inokulum adalah satu gram spora
tepung inokulum untuk satu pon substrat koji.
Untuk mempersiapkan spora koji untuk digunakan:
Remah roti dan dua setengah cangkir tepung beras
dalam wajan untuk mensterilkan.Dinginkan sampai
suhu kamar dan tuangkan ke dalam, penyimpanan yang
sangat,bersih,kering, lebar mulut. Tekan paket koji
spora untuk memindahkan isinya ke salah satu
ujungnya. Potong ujung paket terbuka.Dengan menutup
hidung dan mulut tuangkan spora koji ke dalam toples
sangat lambat, sangat hati-hati.
Spora Koji sangat baik dan pasti tidak boleh
dihirup, sehingga setiap kali Anda menangani bedak,
Anda harus menutup hidung dan mulut dengan kain.
Jika tidak, Anda akan tumbuh jamur di paru-paru Anda.
Mereka adalah hijau cerah dalam dan tuangkan seperti
asap. Setelah bubuk dicampur dengan nasi, Anda tidak
akan perlu khawatir tentang menghirup spora. Aduk
secara memutar sampai isinya tercampur sempurna dan
seragam dalam warna. Label tabung beserta tanggal
dan jenis spora yang dikandungnya.
Takar jumlah campuran spora yang diperlukan dan
mengganti tutup. Silakan menyimpan bagian yang tidak
terpakai dari campuran spora di tempat yang sejuk dan
kering, gelap, seperti lemari es atau pantry berpendingin
udara jauh dari sumber panas. Disimpan dengan cara ini
akan mempertahankan potensi penuh selama enam
bulan atau lebih.

* Catatan: Jika Anda tidak memiliki skala yang


akurat, gelas ukur dan mengukur sendok akan cukup.
Membeli atau menggiling beberapa sedikit saja tepung
beras putih yang tidak akan berkemas turun dan karena
itu akan membuat pengukuran lebih konsisten.
Untuk membuat koji pemula (dua puluh empat jam
pertama):
Cuci enam cangkir beras pendek-butiran putih yang
berkualitas baik Jepang, menghapus sebanyak pati
permukaan sebagai mungkin. Pati akan menyebabkan
beras untuk benjolan dan ini tidak kondusif untuk
tumbuh koji.
Rendam beras dalam dua belas gelas air suling atau
musim semi (harus bebas klorin) selama enam jam. Uap
beras selama lima puluh menit. Anda dapat
menggunakan air rendaman dan hanya menambahkan
lebih banyak air ke panci.
Sementara beras uap, mensterilkan pendingin piknik
dan botol air panas dan kemudian, dengan
menggunakan termometer, mengisi pendingin piknik
dengan air untuk menghangatkannya. Air akan perlu 35
derajat celcius.
Tepat sebelum beras telah selesai memasak, mengisi
botol air panas dengan air 35 derajat Celcius.
Sebarkan handuk bersih kecil pada permukaan kerja.
Loyang persegi kapas dikelantang di atas itu, cukup
besar untuk menampung beras.
Kosongkan beras ke alun-alun kapas dikelantang,
menyebarkan ke satu inci di ketebalan.
Periksa suhu beras. Perlu untuk mendinginkan
sekitar 45 derajat celcius. Tutup hidung dan mulut
dengan syal dan taburi satu sendok teh campuran
tepung koji / beras di atas nasi.
Mencampurnya ke dalam beras dengan baik.
Sebarkan nasi dengan ketebalan satu inci lagi.
Taburkan satu sendok teh kedua mixure tepung koji /
beras di atasnya dan aduk rata.
Gundukan beras di pusat kain untuk membentuk
sebuah bola.
Tempatkan termometer di bola beras, memperluas
atas sehingga Anda akan dapat menariknya untuk
mengambil bacaan.
Bungkus kain di sekitar bola dan kemudian
membungkus handuk sekitar itu. Kosong dan kering
pendingin piknik.
Letakkan salah satu botol air diisi panas pada bagian
bawah pendingin piknik dan kemudian menempatkan
bola nasi yang dibungkus di atasnya.
Letakkan botol air panas kedua di atas, atau sebagian
meliputi, bola dibungkus dan menutup pendingin.

Anda sekarang memiliki koji bayi dan Anda tidak bisa


meninggalkan tanpa pengawasan. Anda akan perlu
memeriksa suhu dengan termometer setiap tiga jam
untuk selanjutnya dua puluh empat dan mengganti air
dalam botol air panas dengan air 35 derajat C. ketika
suhu turun. Margin adalah 25 sampai 40 derajat celcius.
Hati-hati tentang overheating, juga - koji menghasilkan
panas sendiri, terutama dalam delapan jam terakhir.

Dua puluh empat jam kedua:


Ketika Anda membuka bola, itu akan memiliki bau,
manis sporey. Cukup indah, sebenarnya. Butir harus
lebih atau kurang ditutupi dengan bubuk putih dan
serpihan terpisah. Jika hal ini tidak terjadi, Anda akan
perlu untuk mengulang di atas, merawat untuk
mensterilkan peralatan dll, karena kontaminasi mungkin
alasan itu tidak mengerami. Untuk tahap selanjutnya,
Anda akan perlu untuk:
Mensterilkan dua (delapan sampai sepuluh inci)
piring kaca persegi atau persegi panjang baking
piring. Bagilah bola beras secara merata dalam dua dan
menyebarkannya di lapisan bahkan dalam setiap
hidangan. Cut alur-alur yang mendalam inci dan dua
inci terpisah. Hal ini dilakukan karena spora akan
memproduksi panas mereka sendiri dan alur mencegah
beras dari menjadi terlalu hangat. Tutupi bagian bawah
wadah plastik dengan satu inci air. Tempatkan dalam
wadah nampan, meletakkan tutup di atasnya dan
kemudian menutupinya dengan handuk.
Memeriksa setiap empat jam untuk selanjutnya dua
puluh empat untuk memastikan bahwa suhu tidak pergi
di atas 45 derajat celcius. Margin sekarang menjadi
sedikit lebih lebar (25 sampai 40 derajat adalah yang
terbaik). Jika berjalan terlalu tinggi atau terlalu rendah,
Anda dapat mengaturnya dengan menempatkannya di
lokasi lain di rumah Anda yang hangat atau dingin, atau
dengan meletakkan botol berisi air hangat atau dingin
panas di bawah hidangan dalam wadah.
Setelah dua puluh empat jam, melihat-lihat. Beras
harus ditutupi dengan cetakan kabur putih, tidak hanya
di atas tetapi di seluruh, mendorong butir terpisah. Ini
akan terlihat agak seperti beludru putih. Sekarang Anda
dapat menggunakannya untuk membuat sake, miso,
shoyu, acar, atau apa pun yang Anda inginkan. Hal ini
dapat didinginkan selama sekitar dua minggu.

2.3. PROSES PEMBUATAN


SAKE
Sake adalah minuman
beralkohol yang berasal dari
Jepang yang sudah dikenal sejak
berabad-abad yang lalu. Selain di
Jepang, dikenal pula sake di
negara Cina dan Korea. Produk ini berwarna kuning
pucat, jernih, dan mengandung alkohol sekitar 15-16%.
Pada awal pengolahannya sake dibuat secara tradisional
dalam skala industri rumah tangga dan nampak keruh
karena tidak dilakukan penjernihan. Namun saat ini
sake telah dibuat dengan cara yang lebih moderm
sehingga dihasilkan suatu produk yang lebih baik dan
merupakan komoditi bernilai ekonomis tinggi.
Bahan baku utama pembuatan
sake adalah beras. Beras yang
digunakan harus disosoh sehingga beras yang telah
disosoh mempunyai berat sekitar 70-75% dari berat
semula. Penyosohan tersebut dilakukan agar kandungan
protein, lemak, dan mineral pada bahan baku tersebut
berkurang karena adanya pemisahan antara grem, dedak
dan bulir beras tersebut.
Seperti halnya pembuatan minuman yang sejenis, air
yang akan digunakan mempunyai persyaratan tertentu
yaitu tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan
netral atau sedikit alkali dan kandungan besinya tidak
lebih dari 0,02 ppm. Air tersebut harus bebas dari nitrat,
amonia, bahan-bahan organik dan mikroba pembusuk.
Beras yang akan digunakan
sebagai bahan baku harus dicuci,
direndam didalam air selama
lebih kurang 1-20 jam tergantung
dari jenis beras yang akan
digunakan. Setelah ditiriskan 4-8
jam lalu dikukus. Selama
pengukusan akan terjadi
perubahan pati beras yang akan
membentuk ikatan - sehingga lebih mudah
terfermentasi. Selain itu, protein yang ada pada beras
juga akan terdenaturasi. Pengukusan dapat dilakukan
selama 30-60 menit tergantung dari jumlah dan jenis
berasnya. Pada akhir pengukusan air yang ada pada
bahan telah ditambah sekitar 35-40% bila dibandingkan
dengan berat asalnya.
Nasi yang telah dimasak
didinginkan hingga sekitar
40oC bila nasi tersebut akan digunakan sehingga bahan
baku pembuatan koji dan sekitar 10-20oC bila nasi akan
digunakan sebagai bahan baku dan dicampurkan dengan
bahan lainnya pada proses mashing.
Setelah menjadi nasi, pada dasarnya pembuatan sake
dibagi menjadi 3 bagian yaitu pembuatan koji,
pembuatan moto dan moromi.
Koji merupakan komponen
yang paling menentukan karena
selain digunakan sebagai sumber
enzim, koji juga akan
mempengaruhi flavor dari
produk. Pada pembuatan koji,
nasi yang sudah didinginkan
diinokulasi dengan A. oryzae atau A. soyae atau A.
awamori. Sedangkan sake dari daratan Cina
menggunakan kapang jenis Phycomycetes. Fermentasi
ini dilakukan pada suhu 28-30oC selam 5-6 hari. Secara
umum, semakin tinggi suhu inkubasi yang digunakan
maka aktivitas enzim amilase dan protease yang
dihasilkan akan semakin tinggi pula. Tentunya hal ini
hingga batas suhu tertentu.
Selama 10-20 jam pertama, suhu nasi yang di
inkubasi bersama-sama kapang tersebut akan meningkat
karena adanya respirasi dari kapang yang tumbuh.
Setelah 20 jam akan nampak pertumbuhan miselia dan
pada saat ini koji harus dipindahkan pada wadah yang
lebih luas permukaannya, sehingga tidak menumpuk
terlalu tinggi. Peningkatan suhu dapat mencapai 38oC
setelah 36 jam dan setelah 45 jam akan mencapai 40oC.
Pembuatan koji yang dilakukan secara modern
dengan menggunakan alat khusus, akan menghasilkan
alat koji yang berwarna putih karena pertumbuhan
kapang telah dihentikan sebelum spora kapang
terbentuk. Koji yang terbentuk dapat langsung
ditambahkan pada bahan baku yaitu dengan
perbandingan 60-100 g koji untuk 1000 kg bahan baku.
Selanjutnya dapat
dipersiapkan moto yaitu starter
khamir. Cara pembuatannya
adalah dengan mencampurkan
nasi dengan starter yang telah ada,
lalu di inkubasi selama 14 hari
pada tahap ini akan terjadi
pertumbuhan mikroba yang dominan. Apabila
fermentasi tetap dilanjutkan maka setelah tahap ini akan
terjadi pertumbuhan mikroba aerobik lainnya yang
berupa khamir perusak dan bakteri asam laktat.
Berbagai jenis moto yang dikenal adalah kimoto,
yamahai moto, dan sokuyo moto. Pada pembuatan moto
yang khas seperti sokuyo moto, ditambahkan asam
laktat untuk mengasamkan media sehingga mikroba
kontaminan tidak dapat tumbuh. Dengan digunakannya
media yang lebih spesifik tersebut maka waktu
fermentasi dapat dipersingkat menjadi hanya sekitar 7
hari. Contoh dari campuran pembuatan sokuyo moto
adalah 60 kg koji, ditambah dengan 200 l air, 140 ml
asam laktat 75%, dan khamir sake dengan densitas 105-
106 sel per g dan 140 kg nasi. Fermentasi dilakukan
pada suhu awal 112oC dan akan meningkat dan
dipertahankan tidak lebih dari 18oC.
Khamir sake secara
komersial dapat diperoleh
dipasaran, dan apabila
digunakan khamir ini maka
khamir yang berupa padatan
tersebut dapat langsung ditambahkan pada campuran
bahan baku dengan jumlah sekitar 7% dari total nasi
yang digunakan.
Setelah koji dan moto siap dapat dilakukan
fermentasi utama atau pembuatan moromi. Moromi
adalah campuran nasi, koji, moto, dan air. Fermentasi
dapat dilakukan pada suhu 12oC dan suhu tetap
dipertahankan tetap rendah untuk menghindari
kontaminasi. Lamanya fermentasi berkisar antara 20-24
hari, selama itu alkohol dapat terbentuk yaitu pada 2
minggu pertama dengan kecepatan peningkatan alkohol
rata-rata 1% per hari.
Setelah fermentasi 1 minggu maka jumlah sel akan
mencapai 2,5108 sel/g dari jumlah khamir semula
yang ditambahkan yaitu sekitar 105-106 sel/g.
Penambahan khamir sebaiknya dilakukan secara
bertahap.
Pemberian penambahan nasi dan koji yang keempat
dilakukan pada tahap akhir fermentasi yaitu pada saat
kandungan etanol lebih tinggi dari pada 15% (v/v).
Karena pada kandungan etanol yang telah tinggi
tersebut, aktivitas khamir telah menurun, sedangkan
keadaan akhir alkohol yang diinginkan dari produk ini
adalah sekitar 20-22% (v/v). Fermentasi sake ini
berlangsung secara anaerobik.
Suhu dari pencampuran pertama sekitar 12oC dan
pada hari kedua belum ditambahkan bahan baku
kembali, hal ini untuk memberi kesempatan pada
khamir untuk berkembangbiak. Setelah hari kedua dan
selanjutnya barulah diberi penambahan bahan baku.
Penyaringan dilakukan setelah fermentasi selesai
dan dilakukan pengandapan selam 5-10 hari. Setelah
disaring maka dilakukan pengendapan kembali yang
lamanya berkisar antara 30-40 hari. Pasteurisari
dilakukan pada akhir proses menggunakan suhu yang
tidak terlampau tinggi yaitu sekitar 55-65oC sehingga
aroma dan flavor yang telah terbentuk tidak hilang dan
tetap dapat dipertahankan.
Proses penuaan atau aging dilakukan pada suhu 13-
18oC dengan atau tanpa karbonasi. Produk ini dapat
dikemas dengan atau tanpa proses pengenceran setelah
dilakukan penyaringan tahap akhir.

Berikut gambar
dari tahapan proses pembuatan sake :
Gambar: tahapan proses pembuatan sake
2.4. DAMPAK MENGKONSUMSI MINUMAN SAKE

2.4.1. Dampak Positif Mengkonsumsi Minuman Sake


Minuman keras di masyarakat luas sudah terkenal
keburukannya karena begitu banyak hal negatif yang
ditimbulkannya namun minuman keras juga memiliki
sisi positif dari semua sisi negatifnya, dengan dosis
yang tepat dan tidak berlebihan tentunya. dan jangan
mencoba terobosan baru dengan mengoplos minuman
keras dengan bahan bahan yang tidak lazim misal
dengan autan dan sejenisnya karena hal itu akan sangat
berakibat buruk bagi kesehatan kita .

2.4.2. Dampak Negatif Mengkonsumsi Minuman Sake


Bila dikonsumsi berlebihan minuman beralkohol dapat
menimbulkan ganggguan mental organik (GMO), yaitu
gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan
berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi
langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat
adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-
kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis
sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
Akibat Penyalahgunaan Alkohol / Minuman Keras :
Gangguan Fisik
Meminum minuman beralkohol banyak, akan
menimbulkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan
peradangan lambung, otot syaraf, mengganggu
metabolisme tubuh, membuat penis menjadi cacat,
impoten serta gangguan seks lainnya
Gangguan Jiwa
Dapat merusak secara permanen jaringan otak
sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan,
kemampuan penilaian, kemampuan belajar dan
gangguan jiwa tertentu.

Gangguan Kamtibmas
Perasaan seorang tersebut mudah tersinggung dan
perhatian terhadap lingkungan juga terganggu, menekan
pusat pengendalian diri sehingga yang bersangkutan
menjadi berani dan agresif dan bila tidak terkontrol
akan menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar
norma-norma dan sikap moral yang lebih parah lagi
akan dapat menimbulkan tindakan pidana atau kriminal.
Gangguan Kesehatan
Beberapa Dampak Lain Yang Ditimbulkan Oleh
Minuman Beralkohol pada kesehatan: merusak fungsi
hati,pankreas, pencernaan, otot,darah, dan tekanan
darah, kelenjar endokrin dan jantung.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Sake (; diucapkan "s.k" "SA-KE") adalah
sebuah minuman beralkohol dari Jepang yang berasal
dari hasil fermentasiberas.
Klasifikasi sake terbagi menjadi dua yaitu
a. sake yang ditambah sedikit alcohol
b. sake yang tidak ditambah alcohol
Mikroorganisme yang berperan dalam proses
pembuatan minuman sake yaitu (ragi
roti) Saccharomyces cerevisiae. Starter yang digunakan
dalam proses pembuatan minuman koji disebut koji
Proses pembuatan sake:
Milling,washing,soaking,steaming, sacrafision,
fermentasi, filtrasi pertama, filtrasi kedua, pasteurisasi,
storasi aging,blending, adding water,pasterilizatioon,
bottling
Dampak Negatif Mengkonsumsi Minuman Sake
o Gangguan Fisik
o Gangguan Jiwa
o Gangguan Kamtibmas
o Gangguan Kesehatan
Makgeolli, juga dikenal
sebagai Makkoli atau Makuly (takju)
(dan disebut dalam bahasa Inggris sebagai "anggur
berasKorea"), adalah sebuah minuman
beralkohol asli Korea. Minuman ini dibuat dari beras
yang dikukus dan difermentasi. Warnanya putih keruh
dan masih mengandung ampas beras karena minuman
ini tidak disaring. Hal ini dibuat dengan
memfermentasi campurannasi, gandum dan
air, dan alkohol sekitar 6-8% volume. Saat
ini Makgeolli kebanyakan berisi beras, namun beberapa
merekmengandung gandum bukan beras. Minuman ini
pada awalnya populer di
kalangan petani, dengan nama nongju, yang
berarti"arak petani". Namun, baru-baru ini mulai
menjadi lebih populerdi kota-kota, terutama
dengan generasi muda.

Menurut "Catatan Puitis Kaisar dan Raja-raja


(Jewangun-gi)", yang ditulis selama Dinasti Goryeo,
penyebutan pertama minuman itu dalam kisah pendiri
Goguryeo selama pemerintahan Raja
Dongmyeong. Banyak suku di Korea sekitar waktu itu
menikmati tradisi minum dan menari sepanjang malam
dalam upacara-upacara khusus. Selama Dinasti Goryeo,
makgeolli disebut ihwa-ju (pir mekar alkohol) untuk
minuman keras tersebut dibuat selama mekar dari
bunga tertentu.

Makgeolli adalah minuman rakyat bagi orang Korea,


dan sering dihidangkan dalam pesta-pesta. Sejak zaman
dulu, minuman ini sering dibuat di rumah-rumah.
Bahan bakunya dari beras,gandum, atau ubi jalar. Selain
fermentasi dengan ragi yang menghasilkan alkohol,
fermentasi juga dilakukan dengan
bantuan Lactobacillus untuk menekan bakteri. Oleh
karena itu, minuman ini memiliki rasa manis sekaligus
sedikit asam serta memiliki hampir sepuluh jenis
kandungan zat asam amino.

Makgeolli lebih merupakan produk musiman yang lebih


banyak dijual selama musim dingin karena tidak tahan
lama disimpan. Makgeolli paling umum tersedia dalam
botol plastik atau wadah kotak aseptik. Secara
tradisional, disajikan dalam logam besar
atau mangkuk kayu lalu dituangkan dalam cangkir-
cangkir dan mangkuk yang diisi dengan
menggunakan sendok.Karena
merupakan minuman tanpa
filter, makgeolli umumnyadikocok atau
diaduk sebelum dikonsumsi, sebagai bagian
putihberawan cenderung untuk menetap ke
bawah, meninggalkan cairan kuning pucat-jelas di
atas. Makgeolli digunakan selama upacaraleluhur di
Korea.

Pada tahun 2011, pembuat sake


Jepang mulai memproduksi produkmakgeolli, berusaha
untuk mempromosikan mereka di
bawah nama'makkori', pengucapan Jepang makgeolli.
Hal ini mungkin menyebabkan masalah
orang asing menganggap makgeolli sebagai
minuman beralkohol tradisional Jepang dari
Jepang, bukan sebagai minuman beralkohol tradisional
Korea.

Untuk menyesuaikan selera


konsumen, penelitian standardisasi
untuk mengurangi rasa dan memastikan
konsistensi antara batchtelah diterapkan dalam produksi
modern. Perasa seperti buah dan ginseng juga kadang-
kadang ditambahkan, bersama denganaspartam, yang
memberikan rasa manis tanpa
menambahkankarbohidrat yang difermentasi,
meningkatkan umur simpan dan stabilitas rasa dalam
merek komersial. Sebagai hasil dari upaya
ini, penjualan meningkat.
Kementerian Pangan, Pertanian, Kehutanan dan
Perikananmengumumkan rencana untuk
meningkatkan daya saing minumanberalkohol pada 26
Agustus 2009, yang mencakup rencana[klarifikasi
diperlukan] untuk industri makgeolli.

Pemenang kontes publik


oleh Departemen Korea Pangan, Pertanian,Kehutanan,
dan Perikanan untuk pemilihan nama bahasa Inggris
untuk makgeolli adalah "Drunken Rice", dengan
alasan bahwaDepartemen asing akan mengerti
bahwa makgeolli adalah jenisminuman keras yang
dibuat dari beras. "Mackohol" dan
"Markelixir" adalah runner-up, Namun
demikian., Sebuah survei11-negara yang
diidentifikasi "Korea Anggur Beras" sebagaiistilah
yang paling mudah menyampaikan gagasan makgeolli.

Bahan-bahan :

2kg beras

500g ragi
3 liter air putih
Cara membuat:Kukus 2 kilo beras lalu
keringkanCampurkan ragi dengan nasi yang sudah
setengah keringTempatkan di tempayan lalu tuangkan
airTutupi tempayan dengan kain kasa lalu biarkan
selama 7 sampai 10 hari.Rasanya cara membuat tidak
sulit tapi jarang sekali ada orang yang membuatnya di
rumah. Biasanya setiap minuman keras memiliki teman
yang cocok ketika menikmatinya. Misalnya bir cocok
dengan snek seperti kacang, cumi-cumi kering, Soju,
minuman khas Korea, cocok dengan Jjigae sejenis sup
tapi sedikit berkuah dan pedas. Akan tetapi makanan
yang paling sesuai dengan Makgeoli adalah Buchimgae
atau Jeon sejenis gorengan. Menurut orang yang suka
minum, Makgeoli yang diminum dengan gorengan pada
hari hujan paling enak.

SAKE
Sake (diucapkan "s.k" "SA-KE") adalah sebuah
minuman beralkohol dariJepang yang berasal dari
hasil fermentasi beras. Sering juga disebut dengan
istilahanggur beras.
Penjabaran tertulis tentang proses pembuatan sake
tercantum dalam buku pertama sekitar tahun 700
setelah Masehi.
Di Jepang, kata "sake" berarti "minuman beralkohol".
Di beberapa wilayah regional dapat memiliki arti yang
lain. Di Kyushu Selatan, sake berarti minuman yang
disuling. Di Okinawa, sake merujuk ke shchu yang
terbuat dari tebu.
Sake memiliki aroma yang mirip dengan tape beras.

Sejak zaman dahulu, orang-orang telah membuat


alkohol dan menikmatinya sebagai bagian dari budaya
mereka. Dalam banyak bagian di dunia, alkohol
mendapatkan tempat sebagai sesuatu yang dihargai dan
telah diromantisasi menjadi sesuatu yang ideal. Orang-
orang Jepang pastinya tidak terkecuali. Berabad-abad
yang lalu, mereka mulai mencampurkan makanan
utama mereka, beras, dengan air murni dan
mikroorganisme koji untuk membuat Nihon-shu (Sake
jepang), dengan mahir memanfaatkan kondisi alam dan
lingkungan setempat untuk menciptakan sebuah
minuman yang unik.

Lautan memisahkan kepulauan Jepang dari benua Asia,


dan hal ini terbukti menguntungkan untuk pembuatan
sake karena orang-orang di Negeri Matahari Terbit,
yang terletak di sebelah timur dari sebagian besar benua
Asia Timur, mengembangkan minuman spesial mereka
sendiri. Pemisahannya secara geografis dilengkapi juga
dengan pengasingan politik, ekonomi dan budaya
selama berabad-abad, sampai modernisasi dimulai
sekitar pertengahan tahun 1800-an. Sake adalah
minuman beralkohol yang didesain untuk selera orang
Jepang oleh para ahli yang bebas dari pengaruhnya
budaya lainnya.

Sake sering dikonsumsi sebagai bagian


dari ritual pemurnian Shinto. Selama Perang Dunia II,
pilotkamikaze meminum sake sebelum menjalankan
misi mereka.
Dalam sebuah upacara yang disebut kagami biraki, tong
kayu sake dibuka dengan palu selama festival Shinto,
pernikahan, pembukaan toko, olahraga dan kemenangan
pemilu, dan perayaan lainnya. Sake ini, yang disebut
zake-Iwai ( "sake perayaan"), diberikan secara gratis
kepada semua orang untuk menyebarkan nasib baik.
Pada Tahun Baru banyak orang Jepang meminum sake
khusus yang disebut toso. Toso adalah semacam Iwai-
zake yang dibuat dengan merendam tososan, sebuah
obat bubuk cina, selama semalam di dalam sake.
Bahkan anak-anak ikut mendapat porsi. Di beberapa
daerah, urutan meminum toso dimulai dari orang yang
paling muda ke yang paling tua

Sake juga diproduksi di negara China dan Korea, tetapi


hasil akhirnya sering berbeda. Perbedaan utamanya
adalah pada pemanfaatan jenis kapang (koji) yang
digunakan untuk memecahkan pati.
Koji Jepang terdiri dari kapang yang ditumbuhkan pada
beras yang telah dikukus atau pada tepung terigu. Bila
digunakan terigu, biasanya tidak dilakukan proses
pengukusan. Pada kojiChina, kapang yang ditumbuhkan
adalah Phycomycetes, sedangkan kapang yang
digunakan pada pembuatan koji Jepang adalah
Ascomycetes, seperti Aspergillus oryzae, Aspergillus
awamori, Aspergillus sojae

Dikenal beberapa jenis sake yang digolongkan


berdasarkan pernambahan alkohol, aroma, harga,
kualitas, dan kompleksitas.

Tidak ditambah alkohol Ditambah sedikit alkohol

Junmai Daiginjoshu. Daiginjoshu

Junmai Ginjoshu Ginjoshu

Junmaishu Honjozoshu
Ada pula Futsuushu yang merupakan sake biasa
dan murah yang tidak dimasukkan ke dalam
penggolongan sake. Produksi jenis sake ini telah
mencapai 80% dari total produksi sake. Akhiran -shu
disini artinya sake. Terkadang nama jenis-jenis sake
tersebut disebut tanpa akhiran -shu
Sake Jepang diproduksi melalui tiga tahap fermentasi
yang melibatkan koji dari beras yang telah
ditumbuhi cendawan, yaitu suatu adonanbibit awal
dilanjutkan proses sterilisasi pada suhu rendah.
Penggunaan jenis bibit awal tersebut sangat penting
karena dapat memberikan kesempatan terjadinya
fermentasi secara serentak, baik dalam masa Moromi
atau masa utama. Ketiga tahap tersebut adalah:
Pembuatan Koji

Pembuatan Massa Moto

Pembuatan Masa Moromi

Pembuatan Sake
Minuman Jepang - Keunikan Sake

Orang Inggris menyebut minuman Jepang ini dengan sebutan sake rice
wine(anggur beras). Akan tetapi, berbeda dengan anggur, nan alkoholnya
dihasilkan dari fermentasi gula nan terdapat pada buah, sake dibuat melalui
proses nan mirip dengan pembuatan bir (proses brewing ).

Dalam pembuatan bir atau sake, gula nan dibutuhkan buat menghasilkan
alkohol harus diubah terlebih dahulu dari pati. Akan tetapi, proses brewing sake
berbeda dengan bir. Dalam pembuatan bir, pengubahan pati menjadi gula dan
gula menjadi alkohol berlangsung dalam dua langkah terpisah. Sebaliknya,
dalam pembuatan minuman Jepang ini, langkah pengubahan tersebut terjadi
secara simultan.Kandungan alkohol sake, anggur, dan bir juga berbeda.

Anggur biasanya mengandung 9 16% alkohol dan bir mengandung 3 9%


alkohol, sedangkan sake nan tak diencerkan mengandung 18 20% alkohol.
Setelah ditambah air sebelum dibotolkan, kandungan alkohol sake akan turun
hingga tinggal 15%.

Minuman Jepang: Cara Pembuatan Sake

Bahan primer pembuatan minuman Jepang , sake ialah beras, air, dan koji. Koji
ialah starter buat fermentasi nan dibuat dari beras dan spora jamur Aspergillus
oryzae . Beras nan digunakan berbeda dengan beras biasa. Varietas beras buat
membuat sake berkadar protein rendah. Harganya lebih mahal sebab metode
penanamannya lebih rumit.

Kualitas air nan digunakan dalam pembuatan minuman Jepang nan satu ini juga
sangat penting. Pembuat sake biasanya memanfaatkan sumber air alami nan
banyak terdapat di Jepang buat membuat sake berkualitas istimewa.
Dalam pembuatan minuman Jepang ini, bahan utamanya, yaitu beras mula-mula
digosok buat menghilangkan protein dan minyak dari bagian luar beras,
sehingga nan tertinggal hanya pati.

Selanjutnya, beras diistirahatkan agar menyerap kelembaban dari udara


sehingga tak pecah saat direndam dalam air. Setelah diistirahatkan, beras
direndam dalam air. Lama perendaman bergantung pada intensitas penggosokan
beras sebelumnya, dapat beberapa jam hingga semalam.

Beras nan telah direndam kemudian ditanak atau dikukus dalam panci besar.
Dalam pembuatan minuman Jepang ini, taraf kematangan beras harus dikontrol
secara saksama. Jika terlalu matang, fermentasi akan berlangsung terlalu cepat
sehingga rasa sake belum keluar. Jika kurang matang, fermentasi hanya akan
terjadi di bagian luar.

Beras nan telah tanak (nasi) kemudian didinginkan dan dibagi-bagi buat
berbagai penggunaan. Sebagian nasi digunakan buat pembiakan kapang koji.
Nasi nan telah diinokulasi dengan kapang ini juga disebut koji . Pembiakan
kapang kojimemerlukan waktu sekitar dua hari.

Jika koji telah siap, langkah berikutnya dalam pembuatan minuman Jepang ini
ialah membuat campuran starter , nan disebut shubo atau moto . Beras koji , air,
dan ragi dicampur, kemudian ditambah nasi nan baru dikukus. Ragi selanjutnya
dibiakkan selama 10 hingga 15 hari.

Selanjutnya, setiap hari ditambahkan kembali nasi, air, dan koji . Penambahan
ini dilakukan selama tiga hari. Campuran tambahan ini merupakan bahan primer
nan disebut moromi .Proses penyampuran ini sangat krusial dalam pembuatan
minuman Jepang, sake.

Moromi lalu difermentasikan selama dua hingga enam minggu. Pada pembuatan
sake berkualitas tinggi, fermentasi diperlambat dengan menurunkan suhu
hingga 10 derajat celcius.

Setelah fermentasi, sake diperas buat memisahkan cairan dari bahan-bahan


padat. Endapan nan masih tersisa dipisahkan, dan sake disaring menggunakan
karbon. Terakhir, sake dipasteurisasi sebelum diperam. Sebelum dibotolkan,
sake ditambah air buat menurunkan kadar alkohol dari 20% menjadi 15%.
Barulah minuman Jepang ini dapat dikonsumsi.

Minuman Jepang: Penyajian Sake


Barangkali, tak ada minuman beralkohol selain sake nan bisa dinikmati dalam
keadaan hangat maupun dingin. Sake bisa disajikan pada rentang suhu antara 5
derajat Celcius dan 55 derajat Celcius. Para penikmat minuman Jepang (sake)
mengatakan perubahan suhu membuat rasa sake berubah. Namun, perubahan
rasa tersebut sulit diungkapkan.

Baik disajikan dingin ataupun panas, dan bahkan pada suhu ruangan, kita bisa
menemukan pesona dari minuman Jepang ini.

Istilah nan digunakan buat menyebut sake nan disajikan panas, hangat, dan
dingin juga berbeda-beda. Berikut ini berbagai sebutan buat sake berdasarkan
suhu penyajiannya.

1. Joukan ialah sake nan disajikan panas (sekitar 50C).


2. Nurukan ialah sake nan disajikan hangat (sekitar 40C).
3. Hitohadakan ialah sake nan disajikan hangat-hangat kuku (sekitar 35C)
4. Jouon ialah sake nan disajikan pada suhu ruangan.
5. Reishu adalah sake nan disajikan dalam keadaan dingin (5C - 8C)

Minuman Jepang - Penggunaan Sake dalam Upacara Adat

Sake sebagai minuman Jepang sering dikonsumsi sebagai bagian dari ritual
pemurnian shinto. Selama Perang Global II, pilot Jepang meminum sake
sebelum menjalankan misinya.

Dalam sebuah upacara adat nan disebut kagami biraki , tong kayu sake dibuka
dengan palu selama Festival Shinto, pernikahan, pembukaan toko, olahraga, dan
seremoni lainnya. Sake ini biasa disebut zake-Iwai atau sake perayaan.
Minuman Jepang ini diberikan secara perdeo pada semua orang buat
menyebarkan nasib baik.

Pada Tahun Baru, banyak orang Jepang meminum minuman Jepang "edisi"
spesifik nan disebut toso . Toso ialah semacam Iwai-zake nan dibuat dengan
merendam tososan , sebuah obat bubuk cina, selama semalam di dalam sake.
Bahkan, anak-anak ikut mendapat porsi. Di beberapa daerah, urutan
meminum tosodimulai dari orang nan paling muda ke nan paling tua.

Minuman Jepang - Jenis Sake


Pembagian jenis minuman Jepang ini bisa digolongkan berdasarkan
penambahan alkohol, aroma, harga, kualitas, dan komleksitas. Jenis sake nan
tak ditambahkan alkohol antara lain Junmai Daiginjoshu , Junmai Ginjoshu ,
dan Junmaishu . Sementara itu, sake nan ditambahkan sedikit alkohol antara
lain Daiginjoshu ,Ginjoshu , Honjozoshu .

Minuman Jepang - Sake dan Budaya Jepang

Berabad-abad nan lalu, Orang-orang Jepang mulai mencampurkan makanan


primer mereka, beras, dengan air murni dan mikroorganisme koji buat
membuatNihon-shu (Sake jepang), dengan mahir memanfaatkan kondisi alam
dan lingkungan setempat buat menciptakan sebuah minuman nan unik. Sake
termasuk minuman Jepang beralkohol nan didesain buat selera orang Jepang
oleh para pakar nan bebas dari pengaruhnya budaya lainnya.

Itulah sebabnya, sederas apapun kemajuan teknologi nan dimiliki dan


diciptakan oleh Jepang, minuman Jepang nan satu ini nyatanya tetap tak
kehilangan pamor. Sake tetap berjaya, baik di ma

Anda mungkin juga menyukai