Anda di halaman 1dari 28

Industri

Alkohol dan
Bir
Rheisya Talitha A (191411054)
2B-TK
Contents of This Presentation

1. Pengertian
2. Sejarah
3. Bahan baku
4. Proses pembuatan
5. Pengolahan Limbah
6. Industri Alkohol di Indonesia
01.
Industri
Alkohol
Pengertian
Industri alkohol adalah industri yang memproduksi, menjual,
dan mendistribusikan minuman beralkohol (C2H5OH).
Selain digunakan pada minuman, alkohol juga digunakan untuk
berbagai kebutuhan seperti bahan bakar, bahan kimia dan
pelarut, serta untuk kebutuhan industri farmasi.
Sejarah
China
Amerika (9000SM)
(abad ke-17) Minuman alkohol paling tua
baru ditemukan pada tahun
Penyulingan pertama di
9.000 sebelum masehi.
Amerika didirikan di Staten
Minuman ini berasal dari
Island , dan hop ditanam di
China dan berbahan dasar
Massachusets untuk
beras, madu, dan buah-
memasok tempat pembuatan
buahan.
bir.

Indonesia
(abad ke-9)
Sumeria Ditemukan dalam ukiran di
candi-candi Buddha di
(5000 SM) Yogyakarta yang
Fermentasi gandum yang melahirkan bir baru dilakukan pada menggambarkan para
tahun 5.000 SM oleh bangsa Sumeria. Bukti fisik dari bir pedagang dan bangsawan
ditemukan pada sebuah gerabah yang mengandung residu sedang minum bersama.
bir.
Bahan Baku

Alkohol/etanol dapat dibuat dari berbagai


macam bahan baku, diantaranya yaitu :
1. Bahan yang mengandung gula,
contohnya molase dan sari buah
2. Bahan yang mengandung pati, seperti
padi, jagung dan kentang
3. Bahan yang mengandung selulosa,
misalnya cairan buangan industri pulp
dan kertas
4. Gas-gas hidrokarbon
Proses pembuatan
Alkohol dibuat dengan cara memfermentasikan glukosa menjadi
alkohol dengan menggunakan mikroba. Proses ini meliputi
pengenceran tetes, pengembangbiakan ragi, fermentasi dan distilasi.
Tiap ton produksi menghasilkan lebih kurang 190 liter molase. Tiap
ton molase dapat menghasilkan 280 liter alkohol. Ada beberapa
syarat untuk mikroba agar bisa digunakan untuk membuat alkohol,
diantaranya :

1. Cepat dalam memfermentasi karbohidrat


2. Memiliki sifat membentuk flokulasi dan sedimentasi
3. Genetiknya stabil sehingga tidak mudah bermutasi
4. Toleran terhadap tekanan osmosis dan kadar alkohol yang tinggi
5. Cepat beregenerasi
Reaksi
Pada prinsipnya reaksi dalam proses pembuatan
alkohol dengan fermentasi
adalah sebagai berikut :
C6H12O6 C2H5OH + CO2

Jika digunakan disakarida seperti sukrosa


reaksinya adalah sebagai berikut :

Reaksi hidrolisis :
C12H22O11 + H2O  C6H12O6

Reaksi fermentasi
C6H12O6  2 C2H5OH + 2CO2
Proses pembuatan
Pengolahan Tetes
Pada proses ini, tetes diencerkan dilakukan untuk mendapat
kondisi yang optimal bagi pertumbuhan ragi. Tetes diencerkan
dari 85°Brix menjadi 12°Brix (untuk pembibitan) dan 24°Brix (untuk
fermentasi). Selain konsentrasi gula, pH dan pemakaian nutrisi
juga harus disesuaikan.

Sterilisasi Tetes
Agar tetes siap untuk difermentasi dan dilakukan pembibitan,
tetes harus disterilkan terlebih dahulu dengan uap pada 75°C
dan selanjutnya didinginkan selama 1 jam pada suhu 30°C. Ini
harus dilakukan agar tidak ada mikroba kontaminan yang
tidak diinginkan ikut tumbuh pada proses.
Proses pembuatan
Pembibitan ragi
Proses ini dilakukan agar sel-sel ragi menjadi banyak dan cukup
untuk fermentasi alkohol. Awalnya dilakukan pada skala
laboratorium, kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam tangki
induk pembibitan, dengan keadaan aerob. Karena proses ini
menimbukan panas, maka tangki dilengkapi dengan cooler
supaya suhu tetap pada 28-30°C

Fermentasi
Fermentasi dilakukan dalam tangki fermentasi, dengan pH
sekitar 4-5. Dilakukan pada suhu 30°C dan waktu selama 30-
72 jam. Cairan yang dihasilkan dari proses ini disebut bir.
Proses pembuatan

Distilasi
Karena cairan hasil fermentasi memiliki kadar alkohol yang rendah (8-10%),
maka harus didistilasi agar kadar alkoholnya meningkat. Proses distilasi
dilaksanakan melalui dua tingkat, yaitu tingkat pertama dengan beer
column dan tingkat kedua dengan rectifying column. Kadar alkohol dapat
meningkat karena proses distilasi ini memisahkan etanol dengan campuran
lain. Dari proses distilasi, dihasilkan etanol hingga 95%.
Distilasi

Kolom bir
Dari bak penampung, bir dengan kadar
alkohol 8–10% dipompakan ke dalam kolom
bir melalui heat exchanger. Di sini bir mengalami
Kolom pemurnian
pemanasan, etanol akan menguap (akan
dilanjutkan ke proses pemurnian) dan cairan Alkohol dari kolom bir kemudian
sisanya tertinggal dalam kolom, lalu akan dimurnikan dari aldehid dan zat
dikeluarkan melalui bagian bawah kolom. yang mudah menguap lainnya.
Cairan ini mengandung protein,
sisa gula dan terkadang vitamin.
Dari kolom inilah alkohol teknis
Baik untuk pakan ternak. dihasilkan, dengan kadar
alkohol sebesar 96%.
Diagram proses pembuatan etanol
02.
Bir
Pengertian
Bir adalah minuman beralkohol yang diproduksi melalui
proses fermentasi bahan mengandung pati seperti biji malt,
cereal dan diberi aroma, tetapi tanpa proses melalui proses
penyulingan setelah fermentasi. Berdasarkan Permenperin
No. 71 tahun 2012, jenis bir yaitu Pilsener, Lager, Ale, dan
Stout.
Bahan Baku Pembuatan Bir

Malt Hop Ragi

Berasal dari biji Berasal dari Ragi yang


barley yang telah bunga betina digunakan untuk
dikecambahkan dua spesies fermentasi
selama beberapa humulus, yaitu alkohol alkohol
hari dan kemudian Humulus lupulus adalah
dikeringkan untuk L dan humulus Saccharomyces
menghentikan Japanicus. cerevisiae.
pertumbuhan
selanjutnya
Proses Pembuatan

Mashing Pemisahan

Bertujuan untuk menghidrolisa zat pati Pemisahan material yang tidak larut dari
dan polisakarida agar zat dari malt atau cairan yang terlarut (wort) biasa dilakukan
sumber pati lain dapat terlarut sebanyak dengan tangkai penyaring. Kemudian hop
mungkin. Sejumlah air dimasukkan pada ditambahkan pada wort dan dididihkan
malt yang telah digiling, lalu suhu selama ± 2,5 jam. Selanjutnya difiltrasi
dinaikkan hingga 65 – 70° C. Enzim dari untuk memisahkan endapan–endapan
malt menghidrolisis pati dan berlanjut ke albumin, resin–resin hop, dan protein.
proses sakharifikasi.
Proses Pembuatan

Fermentasi dan pematangan

Wort harus didinginkan dari temperatur sekitar 90°C dalam pusaran air untuk 16-20 ° C di
ketel fermentasi sebelum difermentasi oleh ragi. Ragi yang digunakan dalam fermentasi bir
adalah spesies saccharomyces cerevisiae. Fermentasi dilakukan pada suhu 3,3 – 14°C
selama 8–14 hari pada pH 5.0 - 5.4. Setelah fermentasi jadi alkohol dan CO2, pH akan turun
lagi menjadi 4.2 – 4.8. Fermentasi utama berlangsung 4 hari. Wort yang telah mengalami
fermentasi ini disebut bir muda.

Bir muda ini kemudian dimatangkan dalam bejana pada


suhu sekitar 0°C selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Selama periode ini, terjadi perubahan rasa dan aroma yang disebabkan
oleh timbulnya ester. Setelah proses penyimpanan dikira cukup, kemudian tahap
selanjutnya adalah pengisian ke botol
Diagram Alir Proses Pembuatan Bir
Pengolahan Limbah
Pada penelitian yang dilakukan oleh Pieper pada tahun 1990, dikatakan bahwa limbah industri
alkohol dapat diolah kembali menjadi etanol. Kemudian pada penelitian yang dilakukan oleh
Nurcahyani dkk di tahun 2016, limbah industri alkohol Desa Bekonang dapat diolah kembali menjadi
etanol dengan kadar tertinggi sebesar 81,11%

Limbah etanol harus diolah karena limbah cair industri alkohol dihasilkan sangat banyak setiap
harinya dan akan mengotori lingkungan bila dibuang begitu saja. Selain itu, limbah industri alkohol
masih mengandung senyawa organik dan berpotensi untuk dimanfaatkan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningtyas dkk pada tahun 2015, limbah industri alkohol
diolah menjadi pupuk cair organik dengan cara fermentasi, karena vinasse (limbah dari pembuatan
alkohol) mempunyai banyak nutrisi yang bermanfaat untuk tanah.
Diagram Proses Pengolahan Limbah Cair
Etanol
Industri Minuman Beralkohol di Indonesia
Di Indonesia, ada peraturan yang
mengatur tentang industri minuman
beralkohol, diantaranya yaitu
Peraturan Menteri Perindustrian
Republik Indonesia No. 71 Tahun 2012
tentang Pengendalian dan
Pengawasan Industri Minuman
Beralkohol, dan Peraturan Kepala
BPOM RI No. 14 Tahun 2006 tentang
Standar Keamanan dan Mutu Minuman
Beralkohol. Seperti tabel di samping ini,
ini merupakan standar mutu minuman
beralkohol yang harus dipenuhi oleh
industri.
Industri Alkohol di Indonesia

PT. Molindo Raya Industrial


Jumlah produksi etanol : 80 juta liter per tahun
Lokasi : Desa Sumberwaras, Malang, Jawa Timur

PT Molindo Raya Industrial memproduksi food grade


ethanol dengan tingkat kemurnian tinggi hingga
Mencapai 99,9%. Produknya banyak dipakai oleh
perusahaan besar yang memproduksi rokok, farmasi
dan obat-obatan, alat-alat kedokteran, kosmetik juga
minuman beralkohol serta perusahaan percetakan.

Limbah proses fermentasi dan destilasi juga telah


diolah menjadi pupuk organik dan pupuk kalium.
Industri Alkohol di Indonesia

PT. Multi Bintang Indonesia


Lokasi : Jl. Daan Mogot, Tangerang
(salah satu brewery)

PT Multi Bintang Indonesia memproduksi beberapa


produk minuman beralkohol yang terkenal, yaitu
Bir Bintang, Heineken, Green Sands dan Strongbow.

Perusahaan ini telah melakukan beberapa usaha untuk


menggunakan energi terbarukan dalam rangka
mengurangi emisi karbon, diantaranya menggunakan
gas metana yang dihasilkan dari IPAL, menjalankan
boiler dengan biomassa, dan limbah sisa campuran malt
yang digunakan untuk pakan ternak.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
Daftar Pustaka
Australia Indonesia Youth Association. 2020. Mengapa Orang Indonesia Tidak Minum Alkohol?
Mengulik Sejarah Antara Indonesia dan Alkohol. (Online),
(https://www.aiya.org.au/id/2020/09/mengapa-orang-indonesia-tidak minumalkhol-mengulik-
sejarah-antara-indonesia-dan-alkohol/), diakses pada 23 November 2020.

Bisnis.com. 2020. Menelusuri Sejarah Alkohol, Pertama Kali Dikenal 10.000 Tahun Lalu. (Online),
(https://traveling.bisnis.com/read/20201113/223/131710/menelusuri-sejarah-alkohol-pertama-kali-
dikenal-10000tahun-lalu), diakses pada 23 November 2020.

H.J. Pieper. 1990. Utilization of waste materials in alcohol industry. Food Biotechnology, 4:1, 203-214,
DOI: 10.1080/08905439009549736

Harahap, Hamidah. 2003. Karya Ilmiah Produksi Alkohol. (Online)


(http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1337/tkimia-hamidah.pdf?sequence=1),
diakses 21 November 2020

Institute Alcohol of Studies. 2017. What is the alcohol industry?. (Online)


(http://www.ias.org.uk/Alcohol-knowledge-centre/The-alcohol-industry/Factsheets/What-is-the-
alcohol-industry.aspx), diakses 21 November 2020.
Daftar Pustaka
Kumparan. 2020. Sejarah Alkohol. (Online), (https://kumparan.com/lampu-edison/sejarah-alkohol-
1seqCApol0p), diakses pada 23 November 2020.

Kusumaningtyas, dkk. 2015. Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Industri Bioetanol
(Vinasse) Melalui Proses Fermentasi Berbantuan Promoting Microbes. Paper disajikan dalam Seminar
Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia FMIPA UNNES, Oktober 2015.

Merdeka. 2015. Sejarah Perkembangan Bir pada Zaman Kuno. (Online). (https://www.merdeka.com/
gaya/sejarah-perkembangan-bir-pada-zaman-kuno.html), diakses pada 22 November 2020.

Molindo Group Indonesia. 2018. Products. (Online), (https://www.molindo.co.id/id/home/products),


diakses pada 22 November 2020.

Nurcahyani, dkk. 2016. Pengolahan Limbah Cair Industri Alkohol Bekonang Menggunakan Proses
Fermentasi. Paper disajikan dalam Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Alam, Januari 2015.

Nurdyastuti, Indyah. 2006. Teknologi Proses Produksi Bio-Ethanol. (Online),


(http://www.geocities.ws/markal_bppt/publish/biofbbm/biindy.pdf), diakses pada 21 November 2020.
Daftar Pustaka
Pangestu, Alrizal. Proses Pembuatan Bir. (Online),
(https://www.academia.edu/9562145/PROSES_PEMBUATAN_BIR), diakses pada 21 November 2020.

Peraturan Kepala BPOM RI No. 14 Tahun 2006 tentang Standar Keamanan dan Mutu Minuman
Beralkohol. (Online), (https://standarpangan.pom.go.id/dokumen/peraturan/2016/PerKa_BPOM_
No_14_Tahun_2016_tentang_Keamanan_Mutu_Alkohol.pdf), diakses 22 November 2020

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pengendalian dan
Pengawasan Industri Minuman Beralkohol. (Online), (https://ngada.org/bn762-2012lmp.htm), diakses
21 November 2020.

PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 2020. Profil Perusahaan. (Online). (https://multibintang.co.id
/id/company/company-profile), diakses pada 22 November 2020.

Sintha, S.S. 2008. Pembuatan Alkohol Dengan Proses Fermentasi Buah Jambu Mete Oleh Khamir
Sacharomices Cerevesiae. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik Vol.8, No.2 Desember 2008 : 104-111. Dari
https://core.ac.uk/download/pdf/12218062.pdf.

Anda mungkin juga menyukai