Gizi Buruk
Gizi Buruk
PROTEIN
t Defisiensi Zn
t Defisiensi vitamin A
t Obesitas
MEP
PERMASALAHAN MEP :
BB/TB
- Edema
- Wajah membulat dan sembab
- Pandangan mata sayu
- Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut
jagung, mudah dicabut tanpa sakit,rontok
- Perubahan status mental: apatis & rewel
TANDA-TANDA KLINIS
ANAK GIZI BURUK
Edema
- Pembesaran hati
- Otot mengecil (hipotrofi)
- Kelainan kulit berupa bercak merah muda
yg meluas & berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
- Sering disertai: peny. infeksi (umumnya
akut), anemia, dan diare
Gizi buruk : Kwashiorkor
edema
rambut
kemerahan,
mudah dicabut
kurang aktif,
rewel/cengeng
pengurusan otot
crazy pavement
dermatosis
Gizi buruk : Kwashiorkor
Gizi buruk : Kwashiorkor
Kwashiorkor
Hepatomegali
Pitting Edema
KWASHIORKOR (lanjutan)
TANDA-TANDA KLINIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan)
2. MARASMUS
3. MARASMIK - KWASHIORKOR
DIAGNOSIS :
1. Anamnesis
2. Pem.fisis
Checklist : anamnesis
• Makanan sehari-hari sebelum sakit
• Pemberian ASI
• Makanan/minuman beberapa hari terakhir
• Mata cekung
• Lama & frekuensi muntah-diare, penampilan
muntahan / feses
• Kapan kencing terakhir?
• Kematian pada saudara kandung
• Berat lahir?
• Perkembangan psikomotor
• Kontak dgn. penderita KP atau Campak
• Imunisasi
MEP.
‘Puffy’
Edema
MEP berat : Kwashiorkor
Hepatomegali
Crazy pavement Edema
dermatosis
MEP berat : Marasmus
Wajah
Rambut
Atrofi otot
Lemak SC <<
Iga gambang
MEP berat : Marasmus
limfadenopati
MEP berat : Marasmus + KP
‘Caverne’
Pemeriksaan laboratorium :
• Ada manfaatnya :
k Gula darah : < 54 mg/dl = hipoglikemia
k prep.apus darah : parasit malaria
k Hb atau Ht : < 4 g/dl atau < 12% = anemia berat
k Urin rutin/kultur: bakteri + atau > 10 lekosit/LPB = infeksi
k Feses : darah + = disentri
Giardia + / parasit lain = infeksi
k Foto Rontgen : - toraks : l Pneumonia
l Gagal jantung
TATALAKSANA:
- MEP ringan-sedang :
- gejala klinik - , tampak kurus / hipotrofi
- tidak perlu dirawat
- identifikasi penyebab
- penyuluhan & suplementasi
Hipoglikemi
Seringkali menjadi penyebab kematian pd 2 hari pertama perawatan
Terjadi karena inf berat atau tdk mendpt makanan selama 4-6 jam
Kgd < 54 mg/dl
Jika tdk memungkinkan utk memeriksa kgd, maka semua anak gizi
buruk hrs dianggap menderita hipoglikemia
50 ml larutan gula 10% atau 1 sdk teh munjung gula + 50 ml air
Mulai pemberian F75 setiap 2 jam, utk 2 jam pertama berikan ¼ dari
dosis makanan setiap 30 mnt
Bila anak tdk sadar glukosa 10% 5ml/kg iv atau larutan
glukosa/gula pasir 50 ml/NGT
Antibiotik spektrum luas
MEP/tatalaksana.
Hipotermi
Suhu 36.5 – 37.5 ºC
Pastikan anak tertutup pakaian atau selimut, tempatkan di dekat
penghangat atau lampu, letakkan anak pd dada ibu (skin to skin)
Berikan makanan setiap 2 jam siang dan malam
Jaga agar anak tetap kering
Hindari paparan langsung dgn udara
MEP/tatalaksana.
Dehidrasi
Jangan gunakan infus utk rehidrasi kec dehidrasi berat
dgn syok
Sulit menentukan adanya dehidrasi
Dx pasti jika bj urin >1.030
Beri Resomal, sec oral atau NGT
2 jam pertama : 5 ml/kgBB setiap 30 mnt
Setelah 2 jam : 5-10 ml/kg/jam selang seling dgn F75 dgn jlh yg
sama setiap jam selama 10 jam
Selanjutnya F75 setiap 2 jam
Jika masih diare berikan Resomal setiap kali diare (<1 thn 50-100
ml/x diare, >1 thn 100-200 ml/x diare)
MEP/tatalaksana.
MEP/tatalaksana.
KEGAGALAN PENGOBATAN :
1. Pasien meninggal :
= dlm 24 jam pertama :
- hipoglikemia
- hipotermia
- dehidrasi
- sepsis
= dlm 24 – 72 jam :
- volume formula >>
- densitas kalori >>
MEP/tatalaksana
Kenaikan BB :
= baik : > 10 g/kgbb/h baik =
= sedang : 5-10 g/kgbb/h > 50 g/kgbb/mg
= kurang : < 5 g/kgbb/h atau < 50 g/kgbb/mg
MEP/prognosis
PROGNOSIS :
Xn Rabun Senja
Tanda-tanda:
Keratomalacea
KLASIFIKASI XEROFTALMIA
(Lanjutan)
XS (Corneal scar/ jaringan parut pada kornea)
Tanda-tanda:
Corneal scar
Pencegahan dan Terapi
Kadar Hb normal:
6 bulan – 5 tahun : 11 g/ dl
6 tahun – 11 tahun : 11, 5 g/ dl
12 tahun – 13 tahun : 12 g/ dl
Tanda-tanda klinis:
- daya tahan terhadap penyakit menurun
- mudah lelah
- pucat (mata, telapak tangan)
(Sumber: indicators for assessing iron deficiency and strategies for its
prevention, WHO, UNICEF, UNU, 1998)
ANEMIA (lanjutan)
Fe (zat besi):
Fe (zat besi):
Defisiensi Cu:
- Absorpsi zat besi turun
- Zat besi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik
oleh sel darah merah.
- Pengeluaran cadangan zat besi meningkat
- Anemia hipokromik dan netropenia
ANEMIA (lanjutan)
Defisiensi B12:
(Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 1990, Prof. DR.dr.Solihin Pudjiadi, DSAK)
ANEMIA
KEKURANGAN MIKRO NUTRIEN
(lanjutan)
5. Beri-beri
(kekurangan vitamin B1/ Thiamin)
Tanda-tanda klinis:
(Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 1990, Prof. DR.dr.Solihin Pudjiadi, DSAK)
Terimakasih
atas
perhatian