Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

SEROTINUS

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN OBSTETRI & GINEKOLOGI
IDENTITAS PASIEN

 Nama penderita : Ny. F


 Umur : 27 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Kristen
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Status : Menikah
 Alamat : Kelet, Keling, Jepara
 Tanggal Masuk : 7 November 2017
 Masuk Jam : 13.00
 Ruang : VK Mawar
 Kelas : JKN Mandiri
ANAMNESIS

Keluhan Utama
Pasien G2P1A0 usia 27 tahun hamil 41 minggu datang
dengan keluhan hamil lewat bulan. Perut terasa kenceng-
kenceng dan dirasa sejak 1 minggu yang lalu, hilang
timbul. Keluhan keluar air ketuban dan lendir darah
disangkal

Riwayat Kehamilan Sekarang


Pasien G2P1A0 usia 27 tahun hamil 41 minggu datang dengan
keluhan hamil lewat bulan. Perut terasa kenceng-kenceng
dan dirasa sejak 1 minggu yang lalu, hilang timbul. Keluhan
keluar air ketuban dan lendir darah disangkal. Pasien belum
merasa akan melahirkan sedangkan hari perkiraan melahirkan
sudah lewat. Gerak janin dirasakan masih baik.
• G2P1A0
• G1: perempuan 3500 gr, spontan, dokter spesialis Obsgyn, 7
tahun
Riwayat • G2 :Hamil sekarang
Obstetri

• Menarche : 14 tahun
• Siklus haid : 28 hari
• Lama haid: 7 hari
Riwayat • Dismenore : (-)
Menstruasi • HPHT : 18 Januari 2017
Riwayat • Riwayat Hipertensi : disangkal

Penyakit
• Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
• Riwayat Penyakit Paru : disangkal
• Riwayat DM : disangkal

Dahulu

Riwayat
Penyakit
• Riwayat Hipertensi : disangkal
• Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
• Riwayat Penyakit Paru : disangkal

Keluarga • Riwayat DM : disangkal


Riwayat ANC :
ANC dilakukan rutin di bidan
setelah pasien dinyatakan hamil
sebanyak 10 kali.

Riwayat KB : AKDR 4,5 tahun

Riwayat pernikahan :
Pernikahan ke-1 , usia pernikahan:
8 tahun.

Riwayat social ekonomi :


Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, suami
pasien bekerja sebagai wiraswasta. Kesan
ekonomi cukup, biaya pengobatan ditanggung
JKN mandiri.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Present
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Vital Sign :
 TD : 140/90 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 RR : 19 x/menit
 Suhu : 36,5 0C
 TB : 157 cm
 BB : 70 Kg
Status internus
 Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
 Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-), perdarahan gusi (-)
 Tenggorokan: Faring hiperemesis (-), pembesaran tonsil (-)
 Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-), pembesaran tiroid (-)
 Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)
 Mamae : Simetris, benjolan abnormal (-), hiperpigmentasi areola (+), puting
menonjol (+), besar cukup
 Paru :
o Inspeksi : Hemithorax dextra dan sinistra simetris
o Palpasi : Stem fremitus dextra dan sinistra sama, nyeri tekan
(-)
o Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
o Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
 Jantung :
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Ictus cordis tidak teraba, tidak melebar
 Perkusi : Redup, batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : Suara jantung I dan II murni, reguler, suara tambahan (-)

 Abdomen :
 Inspeksi : Cembung, striae gravidarum (+), bundle ring (-)
 Palpasi : teraba bagian-bagian janin
 Perkusi : tidak dilakukan
 Auskultasi : denyut jantung janin (+) 144x
► Extremitas :
Superior Inferior
o Oedem -/- +/+
o Varises -/- -/-
o Reflek fisiologis +/+ +/+
o Reflek patologis -/- -/-
Status Obstetri
 Abdomen
 Inspeksi : Perut tampak membesar, striae gravidarum (+),
linea nigra (+), bekas operasi (-)
 Palpasi : nyeri tekan (-), teraba bagian janin:
 Leopold 1 : bulat besar lunak, bokong
 Leopold 2 : tahanan memanjang di kiri (puki)
 Leopold 3 : bulat besar keras, kepala
 Leopold 4 : sudah masuk PAP
 TFU : 33 cm.
 His : jarang.
 Auskultasi : DJJ 144x.
 Punctum maximum: Puki
PF Anogenitalia
 Inspeksi : lendir (-) darah (-)
 air ketuban (-) luka parut (-)
 varices (-) oedem vagina (-)
 Anus: hemoroid (-)

Interna/ Vagina toucher :


 Vulva : tenang
 Portio : tebal
 Penipisan : 30%
 Pembukaan : tidak ada
 Kulit ketuban : (+)
 Sarung tangan : lendir (+), darah (-)
 Penurunan kepala di Bidang Hodge :1
Bishop’s Score

 Total Bishop’s Score adalah 3


 Bila nilai > 8, maka induksi persalinan kemungkinan besar akan berhasil
 Bila nilai > 5, dapat dilakukan drip oksitosin
 Bila nilai < 5, dapat dilakukan pematangan serviks terlebih dahulu, kemudian lakukan
pengukuran lagi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hematologi
 Hb : 11,5 gr/dl
 Hematokrit : 35,2 %
 Leukosit : 7.510 /uL
 Trombosit : 298.000 /uL
 Gol. Darah :B+
 HbsAg : Negatif
 CT : 4’ 00’’
 BT : 2’ 10’’
 GDS : 94
DIAGNOSA AWAL
Pasien G2P1A0, Usia 27 tahun Hamil 41 minggu janin tunggal hidup
intra uterin letak kepala, puki, sudah masuk PAP, belum inpartu
dengan serotinus.

SIKAP
- Pasien rawat inap
- Pengawasan 10 : KU, Vital Sign, bundle ring, His, DJJ, PPV, tanda - tanda kala II
- Bishop’s score 0 atau <5 maka perlu dilakukan pematangan serviks terlebih dahulu menggunakan
Misoprostol  ¼ tab (50 mcg) sub lingual, dengan memperhatikan kondisi ibu dan janin, evaluasi 6
jam.
- Memperbaiki his dengan pemberian oksitosin  Oksitosin drip 5 IU oksitosin dalam 500 cc RL di
mulai 8 tpm dinaikkan 4 tetes tiap 30 menit sampai maksimal 20 tpm atau sampe his adekuat,
dengan memperhatikan kondisi ibu dan janin. Evaluasi 4 jam.
- Apabila pematangan serviks gagal, terdapat indikasi mengakhiri kehamilan maka dilakukan
terminasi kehamilan dengan tindakan sectio cesaria (SC)
- Tindakan SCTP
Follow up
• Kehamilan : ad bonam
• Persalinan : ad bonam

PROGNOSA

• Memberitahu kepada pasien dan keluarga resiko kehamilan


lewat bulan.
• Memberitahu akan dilakukan pematangan serviks untuk
melunakkan serviks agar mempermudah penuruna kepala
janin
EDUKASI • Memberitahu akan dilakukannya terminasi kehamilan secara
sectio cesaria (SC) bila pematangan serviks gagal.
PRE INDUCTION CERVICAL SCORING
Points Assigned
Factor
0 1 2 3

Dilatation (cm) 0 1-2 3-4 5-6

Effacement (%) 0 - 30 40 - 50 60 - 70 80

Station -3 -2 -1 or 0 +1 or +2

Consistency Firm Medium Soft

Position Posterior Mid Anterior

Bila nilai > 8, maka induksi persalinan kemungkinan besar akan berhasil
Bila nilai > 5, dapat dilakukan drip oksitosin
Bila nilai < 5, dapat dilakukan pematangan serviks terlebih dahulu, kemudian lakukan
pengukuran PS lagi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai