Anda di halaman 1dari 13

Case Report Session

Hifema Traumatika Arfan Gifari


Avissa Fadlika Dausawati
Fadel Abdussabil

Preseptor : dr. Fitratul Illahi, Sp. M (K)


Laporan Kasus

Nama : Tn. RN
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Padang
Tanggal pemeriksaan : 19 April 2018

Keluhan utama : pandangan mata kiri kabur sejak 1,5 jam sebelum masuk rumah
sakit
Riwayat Penyakit Sekarang

 Pandangan mata kiri kabur sejak 1,5 jam sebelum masuk rumah sakit.
Awalnya pasien sedang bermain bulu tangkis. Tiba-tiba lawan main melakukan
smash dengan kuat dan cepat dari jarak ±1 meter tepat dari arah depan
pasien dan terjadi shuttlecock. Pasien langsung merasa pandangan kirinya
buram. Pasien dibawa ke RS Yos Sudarso dan langsung dirujuk ke RSUP. Dr. M.
Djamil Padang.
 Pandangan ganda (-), mata merah (+), mata berair (-), penglihatan seperti
berawan (-)
 Nyeri pada mata saat kejadian (+), sakit kepala (-)
 Keluar darah dari mata (-)
Riwayat penyakit dahulu :
 Riwayat operasi mata (-)
 Riwayat diabetes mellitus (-)
 Riwayat hipertensi (-)

Riwayat penyakit keluarga :


 Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan sama dan tidak ada yang
menggunakan kacamata.
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : baik


 Kesadaran : komposmentis kooperatif
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Pernapasan : 20 x/menit
 Nadi : 85 x/menit
 Suhu : 36,6 0C
 Kulit : tidak ditemukan kelainan
 KGB : tidak ada pembesaran KGB
 Mata : sesuai status oftalmologi
 Thoraks : dalam batas normal
 Abdomen : dalam batas normal
 Ekstremitas : dalam batas normal
Status Oftalmikus

OD OS
Visus tanpa koreksi 20/20 ½/60
Refleks fundus + -
Silia/supersilia Trikiasis (-) Trikiasis (-)
Madarosis (-) Madarosis (-)
Palpebra superior Ptosis (-) Ptosis (-)
Edema (-) Edema (-)
Palpebra inferior Edema (-) Edema (-)
Margo palpebra Entropion (-) Entropion (-)
Ekstropion (-) Ekstropion (-)
Aparatus lakrimalis Lakrimasi N Lakrimasi N
Konjungtiva tarsalis Papil (-) Papil (-)
Folikel (-) Folikel (-)
Konjungtiva forniks Hiperemis (-) Hiperemis (-)
OD OS

Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva (-) Injeksi konjungtiva (+)


Injeksi siliar (-) Injeksi siliar (+)
Sklera Putih Merah

Kornea Bening Relatif bening

Kamera okuli anterior Cukup dalam Hifema (+) ± 4 mm

Iris Coklat Coklat


Rugae (+) Rugae (+)
Pupil Bulat Membayang bulat di superior
Rf +/+ Rf +↓/+↓
Ø 3 mm Ø 4 mm
Lensa Bening Sulit dinilai

Korpus vitreus Jernih Sulit dinilai

Funduskopi
Media Bening Keruh
Papil optik Bulat, batas tegas, c/d 0,3-0,4 Sulit dinilai
Pembuluh darah a:v = 2:3 Sulit dinilai
Retina Perdarahan (-), eksudat (-) Sulit dinilai
Makula Refleks fovea (+) Sulit dinilai
Tekanan bulbus okuli Normal (P) Normal (P)

Posisi bulbus okuli Ortho Ortho

Gerakan bulbus okuli Bebas ke segala arah Bebas ke segala arah

Pemeriksaan lainnya - -
Gambar Mata Kiri Saat Pasien Masuk
Rumah Sakit
Gambar Mata Kiri Setelah 3 Hari
Pengobatan
 Pemeriksaan penunjang :-
 Diagnosis kerja : Hifema traumatika grade II OS hari ke-3 dengan
perbaikan
 Diagnosis banding : -
 Anjuran Terapi :
Bed rest total, elevasi kepala 30-45°, SA ed 3x1 OS, Posop ed 6x1 OS, LFX ed
6x1 OS, Methylprednisolone 1x32 mg
 Prognosis :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Diskusi

 Keluhan : pandangan mata kiri kabur, mata merah (+) nyeri (+) akibat terkena
shuttlecock jarak ± 1 meter dari depan  trauma tumpul
 Trauma tumpul  kerusakan kornea  diteruskan ke segala arah  pembuluh
darah  robek  perdarahan COA
 Pemeriksaan : darah setinggi 4 mm pada COA sinistra  ⅓ – ½ kornea 
hifema traumatika grade II
 Tatalaksana hifema traumatika : konservatif dan operatif
 Konservatif : bed rest total dan elevasi kepala 30° - 45°
Bed rest total : mencegah perdarahan sekunder
Meninggikan kepala : darah tetap di COA inferior
Tidur telentang  hifema masuk / jatuh di pupil
 Medikamentosa : sulfas atropin, posop, levofloxacin, dan methylprednisolone
Sulfas atropin : midriatika  mengistirahatkan / menghentikan perdarahan
Posop (flourometholon) : tetes mata  anti inflamasi
Methylpredonisolon : kortikosteroid ↑ + mencegah perdarahan sekunder
Antibiotik : mencegah infeksi (levofloxacin  spektrum luas

Anda mungkin juga menyukai