TB Paru Relaps
FAT H I Y YAT U R R A H M A H M
N 111 1 6 0 2 9
PEMBIMBING KLINIK
Drg. Tri Setyawati , M.Sc
d r. I K e t u t S u j a n a
PENDAHULUAN
Penyakit tuberkulosis (TB)
paru merupakan penyakit
infeksi yang masih
menjadi masalah TB adalah suatu penyakit infeksi yang
kesehatan masyarakat. disebabkan bakteri berbentuk batang
(basil) yang dikenal dengan nama
Mycobacterium tuberculosis dan
ditularkan melalui perantara droplet
udara
2
WHO, 2012
3
RISKESDA 2010
4
Penentuan Prioritas Kasus Menggunakan
Rumus Hanlon Kuantitatif
IDENTIFIKASI
No Masalaah Besar Kegawat Kemungkinan Nilai
kesehatan masalah Daruratan Diatasi
MASALAH 1
2
ISPA
Hipertensi
4
3 4
2 4
4
10
11
3 Gastritis 3 2 3 8
4 Diare 4 4 1 9
5 Kecelakaan 4 3 1 8
Lalin
6 Tuberkulosis 4 3 3 10
5
KRITERIA A:Besar masalah
Masalah Besarmasalah Nilai
Kesehata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
n KRITERIA B : Kegawatan masalah
X (TB) V 7
Masalah Keganas Tingkat Biaya yang Niilai
Y (ISPA) V 8
Kesehatan an urgency dikeluarkan
Z V 4 X (TB) 3 3 3 9
(Hiperten Y (ISPA) 2 2 3 7
si) Z (Hipertensi) 1 4 4 9
6
KRITERIA C: kemudahan dalam
penanggulangan
Sangat sulit Z X Y sangat mudah
1 2 3 4 5
Masalah P E A R L Hasil
Kesehatan perkalian
X 1 1 1 1 1 1
Y 1 1 1 1 1 1
Z 1 1 1 1 1 1
7
PENETAPAN NILAI
TUBERCULOSIS
NPD : (A+B) C = (7+9) 3= 16x3 = 48
NPT : (A+B) CxD = (7+9) 3x1 = 16x3
= 48 KESIMPULAN
ISPA
Masalah A B C NPD D NPT Prioritas
NPD : (A+B) C = (8+7) 3 = 15 x3 = 45
kesehata (PEARL)
NPT : (A+B) CxD = (8+7) 3x1 = 15 x3
n
=45
HIPERTENSI TB 7 9 3 48 1 48 1
NPD : (A+B) C = (4+9) 2 = 13x2 =26 ISPA 8 7 3 45 1 45 2
NPT : (A+B) CxD = (4+9) 2x1 = 13x2 =26 Hiperten 4 9 2 26 1 26 3
si
8
DESKRIPSI KASUS
Identitas Pasien
3 JK : Perempuan
5 Agama : Islam
9
Riwayat Penyakit Sekarang
10
Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga
Pasien memiliki riwayat Tuberkulosis 3 Tidak ada riwayat terkena penyakit
tahun yang lalu dan telah berobat tuberculosis.
dengan tuntas. Pasien memiliki riwayat
Diabetes Melitus dan tidak
mengkonsumsi obat. Riwayat
Hipertensi (-), Riwayat Jantung (-). Riwayat pengobatan:
Pasien pernah berobat tuberculosis 6 bulan
dan selesai
11
R I WAYAT S O S I A L DAN LINGKUNGAN
12
RIWAYAT
S O S I A L D A N L I N G K U N G A N
13
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Keadaan Umum
Sakit sedang
Status Gizi
Gizi kurang
BB: 45kg / 160cm
Kesadaran
Compos Mentis
14
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda Vital
1 Tekanan Darah
130/90 mmhg
2 Denyut Nadi
76 x/ min , reguler
3 Pernapasan
28 kali/ min
4 Suhu
36,7 derajat Celcius
15
PEMERIKSAAN FISIK
16
PEMERIKSAAN FISIK
17
PEMERIKSAAN PENUNJANG
18
DIAGNOSIS
Dapat ditegakkan berdasarkan :
Medikamentosa Nonmedikamentosa
Terapi OAT FDC kategori II tahap Menjelaskan kepada pasien tentang gejala-gejala pada
penyakit TB dan cara penularannya.
intensif RHZE+ Inj.Streptomisin
Membuang dahak pada wadah tertutup serta menggunakan
masker.
Menjelaskan kepada pasien agar tekun minum obat serta rutin
memeriksakan dirinya sampai dinyatakan sembuh untuk
evaluasi perkembangan penyakit TB
Jagalah kebersihan rumah dan pencahayaan di dalamnya,
buka jendela setiap hari pagi dan siang hari.
Menganjurkan pasien makan teratur dan cukup serta
mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.
Pasien wanita 57 tahun memiliki riwayat
tuberculosis. Awalnya pasien mengeluhkan
21
Identifikasi
masalah 1. Bagaimana masalah Tuberkulosis di Wilayah
kerja Puskesmas Pantoloan?
2. Faktor resiko apa saja yang mempengaruhi
masalah Tuberkulosis di Wilayah kerja
Puskesmas Pantoloan?
22
PEMBAHASAN KASUS
Paradigma hidup sehat
diperkenalkan oleh H. Faktor Genetik (Keturunan)
L. Blum mencakup 4
faktor yaitu : Faktor Perilaku (Gaya Hidup)
Individu atau Masyarakat
Faktor Lingkungan (Sosial,
Ekonomi, Fisik, Politik)
Faktor Pelayanan Kesehatan
(Jenis, Cakupan dan Kualitasnya)
23
PEMBAHASAN KASUS
Faktor Genetik
Berdasarkan teori TB bukanlah penyakit keturunan, karena TB merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis.
Pada kasus ini, pasien adalah seorang perempuan berusia 57 tahun dengan status gizi kurang. Penyakit TB
paru seiring dengan terjadinya transisi demografi yang menyebabkan usia harapan hidup lansia menjadi
lebih tinggi, pada usia lanjut lebih dari 55 tahun sistem imunologis seseorang menurun sehingga sangat
rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk penyakit TB paruKeadaan malnutrisi, gizi kurang, atau
kekurangan kalori, protein, vitamin, zat besi dan lain-lain, akan mempengaruhi daya tahan tubuh sesoeranga
sehingga rentan terhadap penyakit termasuk TB paru.1
24
PEMBAHASAN KASUS
Faktor Lingkungan
• Pencahayaan rumah
Keadaan rumah pasien pada kasus ini tergolong lembab dan kurang cahaya. Pasien dan keluarga mengaku jarang membuka
jendela dan gorden. Cahaya yang masuk ke dalam rumah pasien sangat kurang. Hal ini menyebabkan mikroorganisme dapat
berkembang dengan pesat, termasuk kuman dan bakteri penyebab TB.
Untuk memperoleh cahaya cukup pada siang hari, diperlukan luas jendela kaca minimum 10% luas lantai, dengan durasi
pencahayaan minimal 1 jam setiap hari. Jika peletakan jendela kurang baik atau kurang leluasa maka dapat dipasang genteng
kaca. Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, misalnya basil TB, karena
itu rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup.5
25
Kepadatan Hunian Rumah Riwayat Kontak
Rumah tempat tinggal pasien dalam kasus ini memiliki jarak Pasien kurang memperhatikan adanya orang-orang di
yang sangat dekat dengan rumah tetangga-tetangga sekitarnya.
lingkungan tempat tinggal yang memiliki gejala batuk
Bahkan sebagian besar rumah di lingkungan tempat tinggal
berdahak yang lama seperti yang dialaminya. Pasien
pasien ini tidak memiliki halaman. Jarak antar rumah satu dan
lainnya ± 0,5-1 meter. Hal ini tentu saja dapat menjadi faktor menyangkal adanya orang tua ataupun saudara yang
pendukung untuk tersebarnya penyakit TB dengan mudah. memiliki gejala yang sama dengan pasien
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni sebelumnya.
di dalamnya, artinya luas lantai bangunan rumah tersebut harus
disesuaikan dengan jumlah penghuninya agar tidak
menyebabkan overload.
26
PEMBAHASAN KASUS
Faktor Perilaku
• Kebiasan merokok
Pasien dalam kasus ini termasuk perokok pasif. Pasien memiliki anak yang merupakan peroko berat dan juga tetangga yang
merupakan perokok. Dengan adanya paparan asap rokok akan mempermudah untuk terjadinya infeksi TB paru.
27
PEMBAHASAN KASUS
Faktor pelayanan kesehatan
28
KESIMPULAN
29
A.Penyuluhan kesehatan khusus, juga kepada masyarakat dengan suspek atau kontak
B.Pengobatan dan perawatan kasus dengan tepat.
SARAN
Melakukan pengobatan dan perawatan sesuai pedoman sehingga penderita sembuh dan
tidak terjadi komplikasi.
Pembatasan Cacat Meningkatkan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk memungkinkan pengobatan
dan perawatan yang lebih intensif.
Penyuluhan kesehatan khusus, juga kepada masyarakat dengan suspek atau kontak
Rehabilitasi Pengobatan dan perawatan kasus dengan tepat.
30
Thank You!