Anda di halaman 1dari 38

*Kelompok 2

Anggota : Amelia Gustin


Dwi Haryati
Fadillah Sa’di E.
Gadis Fujiastuti
Nisa Utami Dewi
Mita Saputri

*
* Bakteri
BAKTERI???

istilah bakteri berasal dari bahasa Yunani dari kata bakterion


yang berarti tongkat atau batang, bersel satu dan umumnya
tidak berklorofil.
Bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
bersifat prokariota artinya memiliki inti sel tetapi tidak memiliki
membran (selaput) inti sel.
Cabang biologi yang mempelajari bakteri disebut bakteriologi.
CIRI-CIRI BAKTERI

uniseluler
berukuran sangat kecil (mikroskopis)
hidupnya ada yang soliter ada yang bersimbiosis, parasit dan saprofit
pada umumnya tidak mempunyai kloroplas
berkembang biak secara generatif dan vegetatif
hidupnya kosmopolit
• Panjang bakteri umumnya berkisar antara 0,5-3 mikron, sedangkan
lebarnya berkisar antara 0,1-0,2 mikron.
• Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada tiga tipe,
yaitu :
a. bentuk batang/silinder (basil)
 Basil tunggal,  hanya berbentuk satu batang tunggal. Contoh: Salmonella
typhosa penyebab penyakit tipus, Escherichiacoli bakteri yang terdapat pada
usus dan Lactobacillus.
 Diplobasil  bakteri berbentuk basil yang bergandengan dua-dua
 Streptobasil  bakteri berbentuk basil yang bergandengan memanjang
berbetuk rantai, misal Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks,
Streptpbacillus moniliformis, Azotobacter, bakteri pengikat nitrogen.
b. bentuk bulat (kokus)
 Monokokus bakteri berbentuk bola tunggal, misal Monococcus
gonorhoe penyebab penyakit kencing nanah.
 Diplokokus  bakteri berbentuk bola bergandengan dua-dua,
misal Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia
(radang, paru-paru).
 Sarcina  bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat
membentuk kubus, misal Sarcina luten.
 Streptokokus  bakteri berbentuk bola yang berkelompok
memanjang berbentuk rantai, misal Streptococcus lactis,
Streptococcus pyogenes penyebab sakit tenggorokan dan
Streptococcus thermophilis untuk pembuatan yoghurt (susu asam).
 Stafilokokus  bakteri berbentuk bola yang berkoloni seperti buah
anggur, misal Staphylococcus aureus, penyebab penyakit radang
paru-paru.
c. bentuk spiral (spirilum)
 Spiral  golongan bakteri yang bentuknya seperti
spiral, misalnya Spirillum.
 Vibrio atau bentuk koma  bentuk spiral tak
sempurna misal Vibrio cholerae penyebab penyakit
kolera.
 Spiroseta  berbentuk spiral yang dapat bergerak
misal: Spirochaeta palida, penyebab penyakit sifilis.
 Membran sel
Tersusun atas lemak dan
protein, bersifat
semipermeable, berfungsi
untuk mengatur keluar
masuknya zat ke dalam sel.

 Sitoplasma
Merupakan tempat
berlangsungnya reaksi
metabolik.

 Nucleoid (DNA)
Untuk mengontrol sintesis
protein dan pembawaan sifat.
 Flagella (Cambuk Besar)
Berfungsi utk bergerak, flagel melekat
pada membran luar di dinding sel.
 Ribosom
Tersusun atas protein dan RNA, sebagai
tempat sintesis protein.
Mesosom

Terbentuk dari membran sel yg tidak


membentuk lipatan. Organel ini berfungsi
sbg tempat pemisahan dua molekul DNA dan
berperan juga dalam pembentukan dinding
sel baru antara kedua sel anak tersebut.
CLOSTRIDIUM

 Pada kondisi
lingkungan yang tidak
menguntungkan, misal
kekurangan nutrisi dan
air, suhu yang sangat
panas atau sangat
dingin serta racun, BACILLUS
maka sel bakteri akan
membentuk
endospora misal pada
bakteri Clostridium dan
Basilus.
BENTUK BAKTERI
Ada 3 macam bentuk bakteri sebagai berikut :

a. Bentuk batang (basil)


b. Bentuk bulat (kokus)
c. Bentuk spiral
Bentuk2 Bakteri Kokus (Bulat)
Bakteri bentuk bulat (bola)
atau kokus dpt dibedakan
mjd:

 Monokokus yaitu bakteri


berbentuk bola tunggal,
misal Monococcus
gonorhoe penyebab
penyakit kencing nanah.

 Diplokokus yaitu bakteri


berbentuk bola
bergandengan dua-dua,
misal Diplococcus
pneumoniae penyebab
penyakit pneumonia
(radang, paru-paru).
 Streptokokus
yaitu bakteri berbentuk
bola yang berkelompok
memanjang berbentuk
rantai, misal Streptococcus
lactis, Streptococcus
pyogenes penyebab sakit
tenggorokan dan
Streptococcus thermophilis
untuk pembuatan yoghurt
(susu asam).

 Stafilokokus
yaitu bakteri berbentuk
bola yang berkoloni seperti
buah anggur, misal
Stafilokokus aureus,
penyebab penyakit
radang paru-paru.
Bentuk Spirilia
Ada tiga macam bakteri
bantuk spiral yaitu:

 Spiral, yaitu golongan bakteri


yang bentuknya seperti spiral,
misalnya Spirillum.

 Vibrio atau bentuk koma


yang dianggap sebagai
bentuk spiral tak sempurna
misalnya Vibrio cholerae
penyebab penyakit kolera.

 Spiroseta yaitu golongan


bakteri berbentuk spiral yang
dapat bergerak misal:
Spirochaeta palida, penyebab
penyakit sifilis.
1. Dinding sel  mukopolisakarida dan peptidoglikan
(murein) yaitu susunan yang terdiri dari polimerbesar dan
terbuat dari N – asetil glukosamin dan asam N – asetil
muramat yang saling berikatan silang dengan ikatan
kovalen
2. Kapsul  selaput licin terdiri dari polisakarida terletak di
luar dinding sel, bakteri yang patogen memiliki kapsul
berfungsi mempertahankan diri dari antitoksin yang
dihasilkan sel inang.
3. Flagel  untuk bergerak, flagel melekat pada membran
luar di dinding sel. Berdasarkan letak dan jumlah flagel
yang dimiliki maka bakteri dibedakan menjadi:
a. Monotrik  bakteri yang memiliki sebuah flagel pada
satu ujungnya
b. Lopotrik  bakteri yang pada satu ujungnya memiliki
lebih dari satu flagel
c. Amfitrik  bakteri yang pada kedua ujungnya hanya
terdapat satu buah flagel
d. Peritrik  bakteri yang memiliki flagel pada seluruh
permukaan tubuhnya
4. Membran sel  tersusun atas lemak dan protein, bersifat
semipermeable, berfungsi untuk mengatur keluar
masuknya zat ke dalam sel
5. Mesosom  terbentuk dari membran sel yang tidak
membentuk lipatan, berfungsi sebagai tempat
pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam
pembentukan dinding sel baru antara kedua sel anak
tersebut
6. Sitoplasma  tempat berlangsungnya reaksi metabolik
7. DNA  mengontrol sintesis protein dan pembawaan sifat
8. Ribosom  tersusun atas protein dan RNA, sebagai
tempat sintesis protein
9. Endospora  terbentuk pada saat lingkungan yang tidak
menguntungkan, misal kekurangan nutrisi dan air, suhu
yang sangat panas atau sangat dingin serta racun. Misal
pada bakteri Clostridium dan Basilus.
Reproduksi
 Bakteri berkembang biak dengan cara :
◦ Vegetatif dengan pembelahan biner  Pada
pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama
dengan sifat sel induknya.
◦ Generatif dengan rekombinasi genetik  pemindahan
secara langsung bahan genetik (DNA) di antara dua
sel bakteri melalui proses berikut:
1. Transformasi  perpindahan materi genetik berupa
DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang
lain.
2. Transduksi  pemindahan materi genetik bakteri
ke bakteri lain dengan perantaraan virus.
3. Konjugasi  transfer DNA (berupa plasmid) karena
adanya kontak sel dengan membentuk jembatan
untuk pemindahan materi genetik.
Pembelahan Biner
Konjugasi

O Merupakan transfer langsung materi genetik


antara dua sel bakteri yang berhubungan
sementara (reproduksi seksual ala bakteri).
O Transfer DNA satu arah :
O Satu sel sebagai donatur gen /DNA ( jantan)
O Satu sel sebagai penerima gen/DNA ( betina)
O Jantan akan menggunakan pili seks untuk
menempel pada resipien ( betina)
O Kemudian akan terbentuk jembatan sitoplasmik
semen tara diantara kedua sel.
O Kegiatan donor dan penggunaan pili seks
disebabkan adanya pengaruh sepotong DNA
khusus yang disebut faktor F (Fertilitas).
Konjugasi
 Adalah proses membawa bacteri dari satu sel inang
kepada sel inang lainnya.
 Ada 2 tipe transduksi
 Transduksi umum
 Transduksi khusus
Keduanya berasal dari penyimpangan pada siklus
reproduksi
faga( virus yang menginfeksi bakteri ).

 Transduksi umum
 Faga akan menginfeksi sel bakteri kemudian
masuk kedalam sel inang. Molekul asam nukleat
virus akan terbungkusdidalam kapsid dan pada
saat sel inang lisis maka faga lengkap akan
dilepaskan.
 Kadangkala sebagian kecil DNA sel inang ikut
terdegradasi dan terbungkus dalam kapsid faga
menggantikan genom faga. Virus ini cacat (
nongenetik),
 Tetapi bila faga ini kemudian menempel pada bakteri
lain dan menginjeksikan bagian DNA bakteri yang
didapat dari sel pertama
 Beberapa DNA ini kemudian dapat menggantikan
daerah homolog dari dua sel. Rekombinasi genetik
telah terjadi.
 Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umum
karena gen gen bakteri ditransfer secar acak.
 Transduksi khusus
 Bentuk transduksi ini memerlukan infeksi oleh faga temperat.
 Genom faga temperat berintegrasi sebagai profaga kedalam
kromosom bakteri inang, biasanya disuatu tempat yang spesifik .
 Ketika genom faga dipisahkan dari kromosom yang kadangkala
membawa DNA dari bakteri yang berdampingan dengan profaga.
 Ketika suatu virus yang membawa DNA bakteri seperti ini
menginfeksi sel inanglain, gen gen bakteri ikut terinjeksi bersama
sama dengan genom faga.
 Transduksi khusus hanya mentransfer gen-gen yang berada didekat
tempat profaga pada kromosom tersebut.
PLASMID
O Plasmid adalah molekul DNA sirkuler yang terpisah dari DNA
kromosomal dan bisa membelah sendiri. Ini berbentuk
melingkar and double-stranded. Ini biasanya terdapat di
bakteri, kadang – kadang di organisme eukariot, yaitu ragi.
O Ukuran dari plasmid beragam dari 1 sampai lebih dari 250
kb, sehingga hanya sebagian kecil dari plasmid alami yang
dapat bermanfaat sebagai vektor kloning
O Plasmid terdiri dari plasmid F untuk konjugasi, plasmid R
untuk memberikan sifat resisten terhadap antibiotik, col
plasmid, plasmid virulensi dan plasmid degradatif.
Jenis-jenis Bakteri
O Berdasarkan karakteristik dinding
sel :
O Bakteri gram negatif O Berdasarkan sumber
O Bakteri garam positif oksigen yang diperlukan
O Bakteri tidak berdinding sel dalam proses respirasi :
O Berdasarkan jumlah dan letak O Bakteri aerob
flagela : O Bakteri anaerob
O bakteri monotrik O Berdasarkan kebutuhan
O bakteri amfitrik terhadap oksigen :
O bakteri lofotrik O Bakteri aerob obligat
O bakteri peritrik O Bakteri anaerob obligat
O Berdasarkan cara hidup O Bakteri anaerob fakultatif
O Bakteri heterotrof
O Bakteri parasit
O Bakteri saprofit
O Bakteri patogen
O Bakteri apatogen
O Bakteri autotrof
O Fotoautotrof
O Kemoautotrof
• Taksis: pergerakan langsung bakteri kearah atau
berlawanan arah dengan molekul signal yang berasal
dari lingkungan
• Chemotaxis: adanya kemoreseptor, pergerakan
sebagai respon thd senyawa kimia
• Phototaxis: adanya fotoreseptor----- respon terhadap
cahaya, pada organisme yang fototrofik (bergerak ke
arah cahaya)
 dipengaruhi oleh beberapa faktor :
◦ Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada
suhu antara 25 - 35 derajat C.
◦ Kelembaban, lingkungan lembab dan tingginya
kadar air sangat menguntungkan untuk
pertumbuhan bakteri
◦ Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung
dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
◦ Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-
senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan
mematikan bakteri

Pertumbuhan Bakteri
Manfaat Bakteri
 Bakteri yang menguntungkan :
◦ Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju dan
minuman nata decoco dari air kelapa.
◦ Streptococcus lactis dan S. Cremoris digunakan dalam
pembuatan keju dan mentega
◦ Lactobacillus citrovorum digunakan untuk memberi aroma pada
mentega dan keju.
◦ Bacilluus brevis menghasilkan antibiotik tirotrisin, Bacillus
subtilis menghasilkan antibiotik basitrasin, Bacilus polymixa
menghasilkan polimixin.
◦ Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter dan Acetobacter
chroocum berperan dalam proses penambahan kesuburan
tanah (membentuk humus).
◦ Acetobacter penting dalam pembuatan asam gula dan nata de
coco.
◦ Beberapa asam lemak penting dapat dihasilkan oleh bakteri
misal:
 Propionibacterium  Asam propionat (C2H5COOH)  Pembuatan
keju
 Clostridium  Asam butirat Menghasilkan butilalkohol, aseton dan
isopropil alkohol
 Bakteri yang merugikan :
◦ Vibrio comma  Penyakit kolera
◦ Treponema palidum  sifilis
◦ Salmonella thyposa  tifus
◦ Pasteurella pestis  pes atau sampar
◦ Neisseria gonorhoe  kencing nanah
◦ Mycobacterium tuberculosis  TBC
◦ Bordetella pertusis  batuk rejan
◦ Cytophoga colimnaris  parasit pada ikan
◦ Salmonella pollurum  feses berkapur pada
ayam
◦ Xanthomono citri  kanker pohon jeruk
Tindakan Pencegahan dan
Pengobatan
Terhadap Penyakit Bakteri
 Tindakan pencegahan dengan pemberian
vaksin. Misalnya :
◦ vaksin BCG  pencegahan terhadap penyakit
TBC
◦ Vaksin DPT  pencegahan penyakit difteri,
pertusis dan tetanus
 Tindakan pengobatan pemberian
antibiotik
 Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai