Anda di halaman 1dari 15

Pola makan adalah mengkonsumsi makanan porsi besar

(melebihi dari kebutuhan), makanan tinggi energi , tinggi


lemak, tinggi karbohidrat sederhana dan rendah serat
seperti makanan cepat saji, makanan ringan dalam
kemasan, makanan manis, dan minuman
ringan(Kementerian Kesehatan RI, 2012).
Pola makan yang kurang baik merupakan pencetus
terjadinya obesitas. Apabila asupan energi lebih besar dari
pada kalori yang dikeluarkan dan rendah serat maka hal
ini dapat menjadi salah satu pemicu obesitas (Kurniawati
dkk, 2016).
Obesitas merupakan keadaan anak yang
memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang
berada di atas persentil ke-95 pada grafik
tumbuh kembang anak sesuai jenis kelaminnya
(Soegondo, 2008).
Indonesia merupakan negara dengan tingkat obesitas anak yang cukup tinggi.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 terjadi peningkatan dari 6,4%
menjadi 9,2% pada laporan Riskesdas 2010. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan
prevalensi gabungan kelebihan berat badan dan obesitas yang sangat drastis pada
yaitu sebesar 18,8% terdiri dari gemuk 10,8% dan sangat gemuk (obesitas)
8,8%.(Riskesdas 2013).

Berdasarkan data dinas kesehatan kota jambi tahun 2014 angka gemuk pada anak di
kota Jambi yang tertinggi terdapat di puskesmas Paal X sebanyak 120 orang atau
25,53%. (Dinas Kesehatan Kota Jambi, 2014). Pada tahun 2015 angka gemuk pada
anak di kota jambi yang tertinggi terdapat di puskesmas Aur Duri sebanyak 65
orang atau 14,38% dari 20 puskesmas di kota jambi. (Dinas Kesehatan Kota Jambi,
2015). Sedangkan angka gemuk pada tahun 2016 paling banyak terdapat di
puskesmas talang banjar yang berjumlah 124 orang atau 12,99% bahkan angka
anak obesitas di puskesmas talang banjar sebanyak 283 orang atau 29,66%. (Dinas
Kesehatan Kota Jambi, 2016).
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana tingkat pengetahuan, sikap dan
tindakan ibu terhadap pola makan pada anak
obesitas usia sekolah (6-12 tahun) di SDN 163
wilayah kerja puskesmas Talang Banjar kota
jambi tahun 2018?
(sumber dari Benyamin Bloom (1908) dalam Notoatmodjo (2010);Nirwana, 2012)
JENIS
PENELITIAN

TEMPAT
PENELITIAN

INFORMAN
PENELITIAN
Instrument dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian
kualitatif, peneliti merupakan intrumen utama penelitian, di mana peneliti
sekaligus sebagai perencana yang menetapkan fokus, memilih informan,
sebagai pelaksana pengumpulan data, menafsirkan data, menarik
kesimpulan sementara di lapang dan menganalisis data di lapangan yang
alami tanpa dibuat-buat (Djaelani, 2013).
Peneliti harus memahami masalah yang akan diteliti, memahami teknik
pengumpulan data penelitian kualitatif yang akan digunakan merupakan
konsekuensi peneliti sebagai instrumen penelitian. Peneliti harus dapat
menangkap makna yang tersurat dan tersirat dari apa yang dilihat,
didengar dan dirasakan, untuk itu dibutuhkan kepandaian dalam
memahami masalah. Peneliti harus dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang akan diteliti, untuk itu dibutuhkan sikap yang toleran,
sabar dan menjadi pendengar yang baik
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-
milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensistesiskannya, mencari dan menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
akan diceritakan kepada orang lain. Analisa data tersebut
dilakukan pada saat pengumpulan data dalam periode
tertentu.Menurut Miles dan Huberman, 1984 bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
secara menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh.
• Reduksi Data (Data Reduction);
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara
teliti dan rinci.Analisis data melalui reduksi data berarti merangkum, memilih hal-
hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

• Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.Namun penyajian data
yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif.

• Kesimpulan/Verifikasi
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya( Sugiyono,2017).

Anda mungkin juga menyukai