Anda di halaman 1dari 22

Nama Kelompok

Ninne Gerdha Fardiyana (P17321181001)


Annisa Arum Shinta D (P17321181002)
Pepsilia Fransiska (P17321181003)
Diyah Merina Saputri (P17321181004)
Putri Faiqotul H (P17321181005)
BIOKIMIA
ASPEK KIMIA DALAM
TUBUH
Pengertian Biokimia

Biokimia berasal dari kata Bios yang artinya kehidupan dan Chemist yang artinya Kimia. Biokimia
dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang daur kimia kehidupan. Makhluk hidup tersusun
atas sel atau dengan kata lain sel merupakan unit struktural makhluk hidup.
Biokimia juga sering dikatakan sebagai The Chemistry of living thing. Hal ini menyangkut dengan
pengertian tentang makhluk hidup, baik yang bersel satu maupun lebih yang di sekitarnya terdapat
sekumpulan zat yang tidak hidup. Zat – zat tersebut berbaur dan bereaksi sesamanya secara rumit
namun tetap beraturan.
Biokimia pada dasarnya bertujuan mempelajari proses transformasi serta fungsi – fungsi senyawa
yang diproduksi di dalam sistem biologis sesuai dengan aktifitas kehidupan. Sehingga Ilmu Biokimia
menjadi sangat penting untuk mendasari pengembangan pengetahuan dalam hal ini Ilmu Kedokteran.
KARAKTERISTIK KEHIDUPAN

1. Bergerak
2. Bernapas
3. Makan
4. Tumbuh dan berkembang
5. Berkembang biak
6. Peka terhadap rangsangan
7. Memiliki metabolisme tubuh
SENYAWA KIMIA DALAM JASAD
KEHIDUPAN

Tubuh tersusun atas unsur – unsur yang persentasenya berbeda , terbanyak


adalah karbon, Oksigen ,Hidrogen Nitrogen, Kalsium, Fosfor dan kalium
sedang yang lain hanya dalam persentase yang kecil.
Unsur – unsur pembentuk molekul dalam makhluk hidup dikenal sebagai
biomolekul
No Unsur % No Unsur %

1. Karbon 50 8. Sulfur 0,8

2. Oksigen 20 9. Natrium 0,4

3. Hidrogen 10 10. Klor 0,4

4. Nitrogen 8,5 11. Magnesium 0,1

5. Kalsium 4 12. Besi 0,01

6. Fosfor 2.5 13. Mangan 0,001

7. Kalium 1 14. Iodium 0,00005


Ada beberapa biomolekul penyusun tubuh , terutama adalah DNA,
RNA, Protein, Polisakarida dan Lipid yang yang masing- masing tersusun
atas molekul yang spesifik dan mempunyai fungsi yang berbeda (Tabel II )

No Biomolekul Molekul Pembangun Fungsi Utama

1. DNA Deoksiribonukleotida Materi Generik

2. RNA Ribonukleotida Sintesa Protein

3. Protein Asam Amino Mjd bag dari sel yang melangsungkan kerja

4. Polisakarida Glukosa Sumber energi jangka pendek


( Glikogen )

5. Lipid Asam Lemak Sumber energi jangka panjang


Komposisi tubuh manusia bersifat dinamis, artinya yang lama selalu
diganti dengan yang baru. Sebagian besar berat badan manusia berasal dari air
dan selebihnya berupa senyawa organik dan anorganik ( Tabel III )
N Komponen Persentase
o Berat
1. Air 55

2. Senyawa Organik
- Protein 15
- Lipid 15
- Karbohidrat 5

3. Senyawa Anorganik / Mineral 5


Komponen Air

Air adalah komponen kimia utama pada organisme makhluk hidup. Sifat
fisiknya unik yang mencakup kemampuan untuk melarutkan berbagai molekul
organik dan anorganik sehingga berfungsi sebagai pelarut biologis yang paling
ideal atau sebagai media untuk kelangsungan berbagai metabolisme dan reaksi
di dalam tubuh juga merupakan produk akhir metabolisme oksidatif makanan
serta untuk menjaga stabilitas suhu tubuh.
Senyawa Organik

Senyawa Organik dibedakan atas senyawa organik struktural yaitu


protein,fosfolipid, glikoprotein, glikolipid, kolesterol dan lain –lain dan
senyawa organik nonstruktural yaitu senyawa cadangan dalam tubuh seperti
glikogen yang merupakan cadangan hidrat arang terutama di sel hati dan
otot, triasilgliserol adalah senyawa cadangan lemak di jaringan adiposa,
senyawa intermediete di jalur – jalur metabolisme dan senyawa metabolit
yang akan diekskresi tubuh seperti ginjal, paru – paru dan saluran
pencernaan.
Senyawa Anorganik

Senyawa Anorganik atau mineral dijumpai dalam bentuk Kation dan Anion.
Kation misalnya natrium,kalium,kalsium,magnesium dan fero , sedang kation
lain hanya dalam jumlah sedikit. Anion misalnya ion – ion bikarbonat,
bihidrofosfat, asam fosfat dan sulfat.
SINTESIS DAN DEGRADASI
Proses Sintesis dan Degradasi selalu terjadi dalam kehidupan. Sintesis adalah
proses pembentukan suatu molekul yang lebih besar dari molekul yang lebih kecil,
misalnya protein merupakan molekul yang sangat besar yang disintesa dari asam amino
– asam amino yang lebih kecil dengan mekanisme yang sangat rumit.
Sedang Degradasi adalah pemecahan atau pembongkaran molekul – molekul yang
besar menjadi lebih kecil, misalnya pada degradasi asam amino. Asam amino yang
berlebihan tidak dapat disimpan dan diekskresikan digunakan sebagai bahan
bakar.Gugus amino dibebaskan menjadi urea sebagai rangka karbon diubah menjadi
zat antara metabolisme. Asam amino Arginin mengalami degradasi menjadi Urea dan
Ornitin, urea diekskresikan melalui ginjal.
PENGERTIAN ENZIM DAN KOENZIM

Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam


protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan
protein. Molekul enzim biasanya berbentuk bulat (globular), sebagian terdiri atas satu
rantai polipeptida dan sebagian lain terdiri lebih dari satu polipeptida.
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan
tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim
bersifat termostabil (tahan panas), mengandung ribosa dan fosfat. Fungsinya
menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin
Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP
berfungsi sebagai akseptor hidrogen.
MACAM – MACAM ENZIM
No. Kelompok/Kelas Sifat Biokimia
1. Oksidoreduktase Mengkatalisis reaksi reduksi-oksidasi terhadap berbagai gugus

Mengkatalisis berbagai reaksi transfer gugus fungsional dari molekul donor ke


molekul akseptornya. Salah satu subkelompok enzim transferase adalah enzim-enzim
2. Transferase
kinase yang mengendalikan metabolisme dengan jalan mentransfer gugus fosfat dari
ATP ke molekul lain.

Mengkatalisis reaksi penambahan molekul air pada suatu ikatan, yang kemudian
3. Hidrolase
dilanjutkan dengan reaksi penguraian (hidrolisis)

Mengkatalisis reaksi penambahan molekul air, ammonia atau karbon dioksida pada
4. Liase suatu ikatan rangkap, atau melepaskan air, ammonia, atau karbon dioksida dan
membentuk ikatan rangkap.

Mengkatalisis berbagai reaksi isomerisasi, antara lain isomerisasi L menjadi D, reaksi


5. Isomerase
mutasi (perpindahan posisi suatu gugus), dan lain-lain.

Mengkatalisis reaksi dimana dua gugus kimia disatukan atau diikatkan (ligasi) dengan
6. Ligase
menggunakan energi yang berasal dari ATP.
CARA KERJA ENZIM
Mekanisme kerja enzim menurut teori Lock and Key :
• Menciptakan lingkungan yang transisinya terstabilisasi untuk
menurunkan energi aktivasi, misalnya dengan cara mengubah substrat.
• Meminimalkan energi transisi dengan membuat lingkungan reaksi
terdistribusi muatan berlawanan dan tanpa mengubah bentuk substrat
sedikit pun.
• Melalui pembentukan lintasan reaksi alternatif.
• Menggiring substrat ke orientasi yang tepat untuk bereaksi dengan
menurunkan entropi reaksi.
Teori Lock and Key
Cara kerja enzim menggunakan teori induksi pas
Molekul enzim mempunyai sisi aktif tempat menempelnya substrat
sehingga terbentuklah molekul kompleks enzim substrat. Pengikatan substrat
menginduksi penyesuaian pada enzim sehingga meningkatkan kecocokan antara
keduanya dan mendorong molekul kompleks enzim-enzim substrat ada dalam
kondisi yang lebih reaktif. Saat substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim, bentuk
sisi aktif akan termodifikasi melingkupinya dan membentuk kompleks. Saat
produk sudah lepas dari kompleks, enzim berubah menjadi tidak aktif lagi dan
menjadi bentuk yang lepas. Substrat lain pun kemudian kembali bereaksi dengan
enzim tersebut.
Teori Induksi Pas
SIFAT KINETIK ENZIM
a. Enzim mengalami denaturasi/kerusakan pada temperatur tinggi.
b. Efektif dalam jumlah kecil.
c. Menurunkan energi aktivasi
d. Bekerja secara bolak-balik
e. Spesifik untuk reaksi tertentu.
f. Merupakan protein
REGULASI ENZIM

Enzim bekerrja dengan regulasi tertentu. Regulasi enzim itu sendiri


dilakukan dengan dua cara yaitu:
1) Secara Mekanisme umpan balik
2) Pengandalian genetik melalui sintesis protein dalam sel
Enzim teregulasi dengan sangat erat. Namun, ada juga enzim yang tidak
teregulaasi. Enzim yang tidak teregulasi bisa menjadi aktiv atau tidak aktiv. Pada
enzim yang aktiv, aktivitas pada enzim yang tidak teratur dapat mengganggu
fungsi sel dan mampu menyebabkan sejumlah penyakit.
AKTIVASI ENZIM

Salah satu sifat enzim yaitu bahwa enzim merupakan biokatalisator yang paling efisien.
Dalam menjalankan tugasnya inilah ada beberapa hal yang mempengaruhi kecepetan reaksi
yang dilakkan enzim, yang pastinya berhubungan erat dengan energi aktivasi.
Kecepatan reaksi yang tinggi dengan keberadaan enzim berhubungan dengan energi
aktivasi. Maksud dar pernyaaan ini yaitu jika reaksi yang terjadi dalam sel berlangsung diluar
sel, kecepatannya akan sangat lambat kecuali yang terjadi pada energi diberikan, misalnya
dengan peningkatan suhu. Sementara reaksi dalam sel berlangsung pada suhu sekitar
lingkungannya (mis. 5o - 40oC).
Yang ke dua yaitu bahwa kecepatan reaksi kimia yang tinggi pada suhu kamar (mis.
laboratorium) tidak mungkin terjadi. Maksudnya, karena kebanyakan reaksi kimia, sekalipun
mengeluarkan energi, tidak terjadi secara spontan (berlangsung dengan sendirinya) tetapi
membutuhkan tambahan energi yang disebut energi aktivasi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai