Anda di halaman 1dari 23

Pemastian / Penjaminan Sterilitas

Tujuan Uji
Sterilitas

Untuk menetapakan bahwa apakah bahan yang


harus steril memenuhi syarat berkenaan dengan
uji sterilitas seperti yang tertera pada masing-
masing monografi
SuatuprodukdikatakanSTERIL

Bilamemenuhipersyaratandalamujisterillitas

Kemungkinanhasilpositifdapatterjadikarenat
eknikyangsalahataukontaminasilingkunganp
adawaktupengujian
Melibatkantransfersampelsecaraaseptikdarilarutanyangakandiujikedalammediumpertu
mbuhan

InokulasilangsungkedalamMediaUji

MetodeUjisterilitas

TeknikpenyaringanMembran
Mikroba yang digunakan
1. Bacillus subtilis
2. Candida albicans
3. Bacteroides vulgatus
Ketentuan hasil
 Jika terdapat kontaminasi mikroba dengan menggunakan
prosedur farmakope, maka ditentukan bahwa bahan tersebut
tidak memenuhi syarat
 Jika terdapat kegagalan menunjukkan adanya kontaminasi
mikroba dengan menggunakan prosedur dalam farmakope,
maka ditentukan b ahwa bahan tersebut memenuhi syarat
Media yang digunakan
Media yang digunakan mempunyai 1. Fluid Thioglycolate
sifat merangsang pertumbuhan Medium (FTM) dan/atau
mikroba Alternative Thioglycolate
Medium (ATM)
2. Soybean-Casein Digest
Medium (SCDM)

Cairan pengencer dan pembilas :


1. Cairan AS
2. Cairan D = Cairan A + 1 ml polisorbat 80/L
3. Cairan K
Cairan A
 I gram jaringan hewan yang telah diuraikan oleh enzim
pepsin, dilarutkan dalam air sampai 1 liter, saring atau
sentrifuga, pH diatur 7.1
 Jika akan digunakan untuk uji sediaan yang mengandung
senyawa golongan penisilin / sefalosporin (beta laktam) maka
media tersebut harus ditambahkan enzim penisilinise untuk
proses inaktivasi
Cairan D
 1 Liter cairan A + 1 ml Tween 80
 Digunakan bila sediaan mengandung lesitin atau minyak
 Atau untuk uji peralatan steril dengan menggunakan
penyaring membran
Cairan K
 Cairan yang ,engandung jaringan hewan yang telah diuraikan
oleh enzim lambung (peptic digest), beef extract, dan Tween
80
 Semua cairan pembilas harus disterilkan dengan autoklaf
Uji Fertilitas
 Tujuan : untuk memastikan bahwa media yang digunakan
dapat menumbuhkan mikroba uji sampai waktu 7 hari
 Dilakukan sebelum uji stterilitas terhadap sampel.

Media Mikroba Uji Inkubasi


Suhu (oC) Kondisi
FTM 1. Bacillus subtilis 30 – 35 Aerobik
2. Candida albicans 30 – 35
3. Bacteroides vulgatus 30 – 35

TMA 1. Bacteroides vulgatus 30 – 35 Anaerobik


SCDM 1. Bacillus subtilis 20 – 25 Anaerobik
2. Candida albicans 20 – 25
Hal yang perlu dilakukan sebelum
prosedur inokulasi langsung :
 Uji aktivitas bakteriostatik dan fungistatik
 Jika pertumbuhan mikroba uji dalam campuaran media bahan
secara visual sebanding dengan pertumbuhan dalam tabiung
kontrol, gunakan jumlah bahan dan media seperti yanng
tertera pada Tabel Jumlah untuk bahan cair dalam pemilihan
spesimen uji dan masa inkubasi
 Penetapan perbandinganm bahan dan media yang tidak
merugikan pertumbuhan mikroba uji
Jumlah untuk b ahan cair
Volume minimum tiap media Jumlah wadah per
media
Isi wadah (ml) Vol. min. diambil Digunakan u/ Digunakan u/
dr tiap wadah inokulasi langsung membran/
u/tiap media ke vol yg diambil setengah
dari tiap wadah bag.membran yg
(ml) mewakili vol total
dr jumlah wadah yg
sesuai (ml
< 10 1 ml 15 100 20 (40)
0 - <50 5 ml 40 100 20
50 - <100 10 ml 80 100 20
50 - <100 u/ IV Seluruh isi - 100 20
100 - 500 Seluruh isi - 100 10
> 500 500 ml - 100 10
Ketentuan penambahan atau pengurangan dalam menetukan
perbandingan bahan dan media

 Jika sejumlah tertentu bahan dalam 250 ml media masih


mempunyai daya bakteriostatik atau fungistik. Kurangi jumlah
bahan hingga diperoleh jumlah maksiimum yanng tidak
menghambat pertumbuhan uji dalam 250 ml media
 Untuk cairan dan suspensi yang jumlahnya kurang dari
1 ml, perbesar jumlah media hingga cukup untuk
mengencerkan dan mencegah hambatan pertumbuhan
 Untuk bahan padat yang tidak segera larut atau dapat
terdispersi, jika jumlahnya kurang dari 50 mg, perbesar
jumlah media hingga cukup mengencerkan untuk
mencegah hambatan pertumbuhan
Prosedur Inokulasi Langsung Ke Dalam
Media uji

Untuk /;
• Cairan
• salep. Dan minyak yang tidak larut dalam isopropil miristat
• Zat padat
• Kapas murni, perban, pembalut, benang bedah dan bahan
sejenisnya
• Alkes steril
• Alat suntik kosong atau terisi steril
Prinsip pengujian
 bahan Uji  bahan Uji + Media  inkubasi minimal 14
hari dengan pengamatan pada hari ke 3,4 atau 5, hari ke 7
atau 8 dan pada hari terakhir pengujian.
 Perlakuan awal berbeda untuk masing-masing produk farmasi
dan kesehatan
Perlakuan awal untuk berbagai
sediaan
Cairan
1) Pindahkan cairan dari wadah uji menggunakan pipet atau jarum suntik
steril
2) Secara aseptik inokulasikan sejumlah gtertentu bahan dari tiap wadah
uji ke dalam tabung media
3) Campur cairan dengan media tanpa aerasi berlebihan
Salep dan minyak yanng tidak larut dalam isopropil miristat
Pilih 20 wadah yang mewakili, dibagi atas 2 kelompok terdiri dari 10
wadah s, dan diperlakukan tiap kelompok sebagi berikut :
1) Secara aseptik pindahkan 100 mg dari tiap wadah dari 10 wadah ke
dalam labu berisi 100 ml pemabawa air steril yang dapat mendispersi
homogen bahan uji dalam seluruh campuran cairan
2) Campur 10 ml alikot dari campuran cairan yang diperoleh dengan 80
ml tiiap media
Zat padat
1. Ambil sejumlah tertentu produk dalam bentuk padat kering (yang
sudah dibuat larutan atau sispensi dalam cairan pengencer steril) tidak
kurang 300 mg tiap wadah atau seluruh isi wadah jika tiap isi kurang
300 mg
2. Inokulasikan kedalam masing – masing tidak krang 40 ml FTM dan
SCDM
Kapas murni de el el
1. Dari setiap kemasan , ambil secara aseptik 2 bagian atau lebih masing2
100 – 500 mg dari bagian paling dalam
2. Secara aseptik pindahkan bagian bahan uji ini kedalam sejumlah
tertentu wadah media yang sesuai dan inkubasi
Alkes steril
1. Untuk alat yang bentuk dan ukurannya memungkinkan dicelupkan
keseluruhan kedalam 1000 ml media, uji alat utuh menggunakan
media yang sesuai
Teknik penyaringan membran
Kegunaan :
 Berguna untuk cairan dan serbuk yang dapat larut yang
bersifat bakteriostatik dtau fungistatik, untuk memisahkan
mikroba kontaminan dari penghambat pertumbuhan
 Berguna untuk bahan seperti minyak, salep atau krim yang
dapat melarut kedalam larutan pengencer bukan
bakterostatik atau fungistatik
 Berguna untuk uji sterilitas permukaan atau lumen kritis alat-
alat kesehatan
Prosedur awal
 Buat perbandingan yang sama menggunakan sejumlah tetentu
bahan uji dan cairan pengnecer dan pembilas yang sesuai
 Bilas membran 3 kali, tiap kali dengan 100 ml cairan pengencer
dan pembilas

Pertumbuhan mikrobauji dari membran yang digunakan untuk


menyaring bahan diikuti cairan pengencer dan pembilas yang telah
diinokulasi secara visual sebanding dengan pertumbuhan dari
membran yang hanya digunakan untuk menyaring cairan
pengencer dan pembilas yang telah diinokulasi
 Cairan yangb dapat bercampur dengan pembawa air
 Cairan yang tidak bercampur dengan pembawa air (kurang dari
100 ml per wadahg)
 Zat padat yang dapat disaring
 Salep dan minyak yanng larut dalam isopropil miristat
 Zat padat yang tidak dapat disaring
 Al kesehatan

Peralatan : porositas 0.45 mikrometer, diameter 47 mm, kec.


Penyaringan 55 ml – 75 ml/menit pada tekanan 70 cmHg
Penafsiran hasil uji sterilitas
Tahap 1
 Amati adanya pertumbuhan mikroba seperti kekeruhan dan atau
pertumbuhan pada permukaan pada semua wadah dalam interval
waktu btertentu dan pada akhir periode inkubasi.
 Jika tidak terjadi pertumbuhan, maka bahan uji memenuhi syarat
Tahap II
 Jumlah spesimen yang diuji minimal 2 kali jumlah tahap 1
 Jika tidak ditemuykan pertumbuhan mikroba, bahan yang diuji
memenuhi syarat
 Jika ditemukan pertumbuhan mikroba, bahan yang diuji tidak
mememnuhi syayrat

Anda mungkin juga menyukai