Anda di halaman 1dari 21

Yolanda Adella Suleman Tk.

3b
Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak
disengaja yang menimbulkan perlukaan mata. Trauma mata
merupakan kasus gawat darurat mata. Perlukaan yang
ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan
kebutaan bahkan kehilangan mata.
Bentuk-bentuk trauma mata : Trauma tumpul, Trauma
Kimia, Trauma tembus bola mata, Trauma radiasi.
• Di Amerika Serikat, trauma pada mata
merupakan 3-4% dari seluruh kecelakaan
kerja. Sebagian besar (84%) merupakan
trauma kimia.
• Rasio frekuensi bervariasi trauma asam : basa
antara 1 : 1 sampai 1 : 4
• Secara international, 80% dari trauma kimiawi
dikarenakan oleh pajanan padadan atau karena
pekerjaan.
• Empedu ikan telah terbukti menyebabkan 4% dari
trauma kimiawi pada mata di Norwegia
Trauma kimia pada mata adalah trauma yang mengenai bola
mata baik diakibatkan oleh zat asam (zat dengan pH < 7)
ataupun basa (zat dengan pH > 7) yang dapat menyebabkan
kerusakan struktur bola mata tersebut. Tingkat keparahan
trauma dikaitkan dengan jenis, volume, konsentrasi, durasi
pajanan, dan derajat penetrasi dari zat kimia.
• Trauma kimia pada mata dapat dibedakan dalam
trauma asam dan trauma basa (alkali).
• Mekanisme cedera antara asam dan basa sedikit
berbeda.
Trauma pada mata dapat mengenai jaringan secara terpisah atau
menjadi gabungan trauma jaringan mata. Trauma dapat mengenai
jaringan mata: palpebrae, konjungtiva, cornea, uvea, lensa, retina, papil
saraf optik, dan orbita.
Trauma Asam
Trauma Basa
Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma kimia
mata dan termasuk kegawatdaruratan mata yang
disebabkan zat kimia asam dengan pH<7.
Beberapa zat asam yang sering mengenai mata adalah:
• asam sulfat
• asam asetat,
• Hidroflorida
• asam klorida.
• asam hidroklorida (HCl)
• asam nitratasam asetat (CH3COOH)
• asam kromat (Cr2O3)
a) Bahan kimia berupa cairan, gas atau padat yang mempunyai
keasaman (pH) lebih rendah dari 7.0 dan menyebabkan
terjadinya proses koagulasi.
b) Bahan kimia yang bersifat asam : air keras (asam sulfat :
H2SO4) untuk pembersih industri, air accu; asam sulfit
(H2SO3) untuk pengawet buah dan sayuran, bahan pemutih,
asam cuka; asam khlorida; asam asetat.
Kurang berbahaya dibandingkan trauma basa
Kerusakan jaringan terlokalisir
pH < 2,5 → Proteksi Kornea → Kerusakan Kecil
Kecuali :
- Asam Hidroflorida
- Asam berisi metal berat
• Asam cenderung berikatan dengan protein
• Menyebabkan koagulasi protein plasma. Koagulasi protein
ini, sebagai barrier yang membatasi penetrasi dan kerusakan
lebih lanjut. Luka hanya terbatas pada permukaan luar saja.
• Pengecualian terjadi pada asam hidroflorida. Bahan ini
merupakan suatu asam lemah yang dengan cepat menembus
membran sel .
Asam dipisahkan dalam dua mekanisme, yaitu ion hidrogen dan anion
dalam kornea. Molekul hidrogen merusak permukaan okular dengan
mengubah pH, sementara anion merusak dengan cara denaturasi
protein, presipitasi dan koagulasi.
Baterai mobil → Mengandung asam sulfat H2SO4
Asam Hidroflorida → dapat ditemukan dirumah
pada cairan penghilang karat, pengkilap aluminum,
dan cairan pembersih yang kuat .
Pada Industri (pembersih dinding, glass etching
(pengukiran pada kaca dengan cairan kimia), electro
polishing, dan penyamakan kulit., fermentasi pada
pengolahan bir).
Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi koagulasi
protein epitel kornea yang mengakibatkan kekeruhan pada kornea,
sehingga bila konsentrasi tidak tinggi maka tidak akan bersifat
destruktif seperti trauma alkali.
Gejala utama yang muncul pada trauma mata adalah epifora,
blefarospasme dan nyeri yang hebat. Trauma kimia merupakan
satu-satunya jenis trauma yang tidak memerlukan anamnesa
dan pemeriksaan yang lengkap.
 Penatalaksanaan yang terpenting pada trauma kimia
adalah irigasi mata dengan segera sampai pH mata
kembali normal.
 Irigasi dapat dilakukan dengan garam fisiologi atau
air bersih lainnya paling sedikit menit.
• Bersihkan sisa zat kimia di fornik konjungtiva dengan kapas
lidi.
dan diikuti dengan pemberian obat seperti antibiotik,
multivitamin, antiglaukoma, dll. Selain itu dilakukan juga
upaya promotif dan preventif kepada pasien.
• Anestesi topikal (blefarospasme berat)
• Antibiotik → bila perlu. Biasanya trauma akibat asam akan
normal kembali, sehingga tajam penglihatan tidak banyak
terganggu
Penatalaksanaan pada trauma mata bergantung pada berat
ringannya trauma ataupun jenis trauma itu sendiri. Namun
demikian ada empat tujuan utama dalam mengatasi kasus
trauma okular adalah memperbaiki penglihatan, mencegah
terjadinya infeksi, mempertahankan struktur dan anatomi
mata, mencegah sekuele jangka panjang.
• Pada trauma akibat asam dilakukan irigasi jaringan yang
terkena-kena secepat mungkin setelah terpajan cairan kimia,
dilakukan selama mungkin untuk meyakinkan cairan yang
mengakibatkan trauma benar-benar bersih dari mata.
• Irigasi dapat dilakukan dengan menggunakan garam
fisiologis atau air selama 15-30 menit. Trauma asam pada
dasarnya akan kembali normal, namun jika perlu dapat
diberikan anastesi topikal, larutan natrium bikarbonat 3%,
dan antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai