DI KAWASAN BATAN
(BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL)
OLEH KELOMPOK 4
Nesya Eka Ramadhani 101511133009
Erlinda Rasikhah Hadi S. 101511133068
M. Affan Mahfudz 101511133151
Rika Fauziah 101511133192
Nur Vita Widianingrum 101511133204
KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
RADIASI
Inti itu tidak dapat bertahan, suatu saat inti akan melepaskan kelebihan energi
tersebut dan mungkin melepaskan satu atau dua atau lebih partikel atau
gelombang sekaligus.
Setiap inti yang tidak stabil akan mengeluarkan energi atau partikel radiasi yang
berbeda.
JENIS RADIASI
1. Berdasarkan massanya
1. Radiasi elektromagnetik tidak memiliki massa
Contoh : Gelombang radio, Gelombang mikro,
Inframerah, Cahaya tampak, Sinar X, Sinar Gamma,
Sinar Kosmik
monitor kontaminasi
DOSIMETER PERSONAL
• Alat ini digunakan untuk mengukur dosis radiasi
secara akumulasi. Jadi, dosis radiasi yang
mengenai dosimeter personal akan dijumlahkan
dengan dosis yang telah mengenai sebelumnya.
• Terdapat tiga macam dosimeter personal, yaitu :
a) Dosimeter Saku
b) Film Badge
c) Dosimeter Termoluminisensi (TLD)
SURVEIMETER
• Surveimeter harus dapat memberikan informasi laju dosis radiasi
pada suatu area secara langsung. Jadi, seorang pekerja radiasi dapat
memperkirakan jumlah radiasi yang akan diterimanya bila akan
bekerja di suatu lokasi selama waktu tertentu.
• Terdapat beberapa jenis survaimeter:
a) Survaimeter Gamma
b) Survaimeter Beta dan Gamma
c) Survaimeter Alpha
d) Survaimeter neutron
e) Survaimeter Multi Guna
Dosimeter Termoluminisensi (TLD)
• Dosimeter ini sangat menyerupai dosimeter
film badge
• Sebagaimana film badge, dosimeter ini
digunakan selama jangka waktu tertentu,
misalnya satu bulan, baru kemudian diproses
untuk mengetahui jumlah dosis radiasi yang
telah diterimanya.
• Alat yang digunakan untuk memproses
dosimeter ini adalah TLD reader.
PENYAKIT AKIBAT RADIASI NUKLIR
1. Kulit Terbakar
2. Pendarahan Saluran Pencernaan
3. Merusak Sel-Sel Tubuh
4. Kerusakan Jaringan Kulit
5. Kerusakan DNA Fatal
6. Kerusakan Otak
7. Penyakit Kelenjar Gondok
8. Kerusakan Sistem Darah
9. Kerusakan Saluran Reproduksi
ANALISIS KASUS
• Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan dosis
radiasi internal dan eksternal bagi pekerja radiasi dan non
radiasi di Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir
dan Daur Ulang (P2TBDU) di Serpong
• Radiasi menyebabkan efek deterministik dan efek stokastik
• Batasan penerimaan dosis radiasi untuk efek deterministik di
BATAN yaitu sebesar 50 mSv/tahun untuk dosis ekivalen
seluruh tubuh (DEST).
• Batasan terbaru menurut ICRP- 60 adalah sebesar 20
mSv/tahun rerata selama 5 tahun
Pelaksanaan Penelitian:
1. Melakukan pemantauan penerimaan radiasi
(Internaldan Eksternal)
2. Internal dengan analisis urin dan WBC & eksternal
dengan analisis TLD
3. Pengumpulan data penerimaan dosis radiasi
4. Pemantauan tingkat radiasi udara daerah kerja serta
tingkat kontaminasi dan laju paparan radiasi daerah
kerja.
Kesimpulan penelitian:
• Selama dua tahun penerimaan dosis radiasi masih jauh
dibawah nilai batas dosis (NBD) yang diperkenankan.
• Pemeriksaan kesehatan terlihat bahwa kelainan tingka
kesehata terjadi pada bagian bagian yang berkaitan
dengan pola makanan.
• Tidak ada kontribusi penerimaan dosis radiasi terhadap
gangguan kesehatan pekerja di P2TBDU
IDENTIFIKASI BAHAYA
TEKNIK
ADMINISTRATIF
APD
PENGENDALIAN SECARA
TEKNIK
• Pemasangan tanda radiasi yang jelas untuk setiap
daerah radiasi
• Penggunaan sistem interlock yang melarang untuk
masuk daerah radiasi
• Pemasangan penahan radiasi
• Penggunaan remote control untuk mengurangi
penanganan sumber radiasi secara langsung
PENGENDALIAN SECARA
ADMINISTRATIF
• Melakukan pemerikasaan pada bekerja yaitu
pemeriksaan awal, berkala dan khusus
• Pelatihan pada pekerja tentang upaya
proteksi diri dari radiasi
• Melakukan audit keselamatan radiasi yang
meliputi kajian prosedur keselamatan kerja,
peralatan radiasi dan fasilitas serta
perencanaan program proteksi radiasi untuk
pemantauan dosis personal dan tempat kerja
Con’t