OLEH:
ERLINDA RASIKHAH HADI SALMA
101511133068
Urutan Kegiatan
Potensi Bahaya
Gangguan kesehatan
Fisik
Kimia
Biologi
Psikososial
Ergonomi
Jamur, bakteri
Stress kerja jika banyak pola yang digambar, karena rekan kerja yang tidak
sepemikiran
Menyebabkan heat cramps, Kulit kemerahan dan gatal akibat pewarna pada kain,
gangguan mata karena terfokus pada objek yang digambar, Low Back Pain,
gangguan pernafasan.
Mempersiapkan bagian atas sepatu (menjahit pola dan sol bagian dalam)
Getaran mesin, suhu panas, pencahayaan, bising mesin jahit.
Stress kerja jika pesanan banyak diselesaikan serta jika terjadi kegagalan.
Ukuran meja dan kursi yang tidak sesuai, serta sistem kerja (membungkuk)
Kulit kemerahan dan gatal akibat pewarna pada kain, Low Back Pain,
pendengaran terganggu karena suara mesin jahit, Lelah pada mata karena harus
fokus menjahit dan sol sepatu, hand arm vibration, gangguan pernafasan, heat
cramps.
Faktor kimia: Debu dan pewarna kain, uap lem yang mengandung benzena.
Faktor Psikososial: Stress kerja jika pesanan banyak diselesaikan serta jika terjadi
kegagalan, rekan kerja yang tidak sepemikiran, tekanan dari pimpinan
Ergonomi:
Ukuran meja dan kursi yang tidak sesuai, serta sistem kerja (membungkuk)
Kulit kemerahan dan gatal akibat pewarna pada kain, alergi, Low Back Pain,
anemia dan kanker karena uap benzena pada lem, gangguan pernafasan, heat
cramps, uap benzene dapat mengganggu produksi hormon dan testoteron.
Memasang bagian atas sepatu dan bawah sepatu (mengelem, menjahit, memaku)
Faktor fisik: Getaran palu dan mesin jahit, iklim kerja panas.
Ergonomi: Ukuran meja dan kursi yang tidak sesuai, serta sistem kerja
(membungkuk)
Kulit kemerahan dan gatal akibat pewarna pada kain, alergi, Low Back Pain,
anemia dan kanker karena uap benzena pada lem, Hand arm vibration, gangguan
pernafasan, heat cramps, uap benzene dapat mengganggu produksi hormon dan
testoteron.
Faktor fisik: Getaran mesin pengalus, suhu panas karena ventilasi kurang.
Faktor Psikososial: Beban kerja yang berlebih dan jam kerja yang tidak
semestinya, tekanan dari rekan kerja dan pimpinan yang menimbulkan stress kerja
Ergonomi: Ukuran meja dan kursi yang tidak sesuai, serta sistem kerja
(membungkuk)
Low back pain, gangguan pernafasan, heat cramps, hand arm vibration.
Faktor biologi:
Jamur, Bakteri
Ergonomi: Posisi tubuh yang membungkuk ketika mengepak barang yang sudah
siap kirim, kegiatan angkat junjung
3. Evaluasi
Pengukuran dan analisa terhadap hazard yang ada di home industri sepatu sebagai
berikut:
4. Pengendalian
Pengendalian adalah tindakan koreksi terhadap hazard yang teridentifikasi
sebelumnya. Tindakan ini untuk mengendalikan bahaya di tempat kerja
sehingga keberadaannya tidak menimbulkan dampak kesehatan bagi
pekerja khususnya dan masyarakat umumnya.
a. Eliminasi :
Menghilangkan bahan kimia yang berlebih untuk
mengurangi terjadinya paparan.
b. Substitusi :
Mengganti lantai yang licin menjadi tida licin untuk
mencegah terjadinya terpeleset dan terjatuh
Mengganti mesin jahit yang terlalu bising dengan mesin
jahit yang intensitas kebisingannya lebih rendah
Mengganti kursi yang tidak ergonomis dengan lebih
ergonomis (diberi bantalan dan sandaran di kursi)
Mengganti meja kerja menjadi lebih ergonomis sesuai
dengan postur tubuh pekerja
c. Pengendalian Secara Teknik
Pemberian ventilasi pada tempat penyimpanan sisa
pestisida yang digunakan (suplay udara segar)
Mengisolasi sumber kimia berbahaya yaitu benzena dengan
memisahkan pekerjaan yang kontak langsung dengan
sumber agar tidak bercampur dengan yang lainnya
Memberian label dan segel pada kontainer benzena
Memberikan peredam pada area kerja yang memiliki
intensitas kebisingan tinggi
Pemeliharaan alat-alat produksi
d. Pengendalian Administratif
Pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Pengaturan jam kerja dan istirahat di tempat yang nyaman
Adanya pelatihan K3 pada karyawan
Sosialisasi kepada pekerja mengenai bahaya dan dampak
yang disebabkan serta cara pengendalian yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Fahrudhi, Heru. 2017. Risiko Menderita Kanker dan Non Kanker Pada Pekerja
Terpapar Benzene di Home Industry Sepatu Kelurahan Tambak Oso
Wilangun Surabaya”.
https://e-journal.unair.ac.id/IJOSH/article/download/3259/pdf. Diakses Pada 7
Desember 2018.