Efek toksik yang paling berarti pada paparan benzena adalah kerusakan
sumsum tulang yang terjadi secara laten dan sering ireversibel, mungkin
disebabkan oleh metabolit benzena epoksida. Sebagai akibatnya menimbulkan
kerusakan genetik dari DNA pada perkembangan tunas-tunas sel dalam tulang
rawan, meningkatkan pertumbuhan myeloblast (precursor sel-sel darah putih) dan
penurunan jumlah hitung sel darah merah dan platelet. Jumlah hitung platelet
normal mendekati 250.000 dengan range dari 140.000 sampai 400.000, jumlah
hitung diluar range ini bukti akibat toksik benzena. Paparan benzena dalam waktu
lama dapat menyebabkan kanker pada organ pembuat darah. Kondisi ini disebut
leukemia. Paparan terhadap benzena juga berhubungan dengan berkembangnya
leukemia jenis AML(acute myelogenous leukemia). IARC (International Agency
for Cancer Research) dan EPA (Environmentai Protection Agency) telah
menyatakan bahwa benzena adalah karsinogenik pada manusia, Gambaran klinis
pra-leukemia meliputi : anemia, leukopenia, pansitopenia, hiperplasia sumsum
tulang, pseudo-Pelger-Huet anomaly dan splenomegali.