Asma Asma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik jalan udara yang melibatkan peran banyak sel dan komponennya Pada indifidu yang rentan inflamasi menyebabkan sesak nafas,sempit dada dan batuk Karakteristik utama asma adalah obstruksi jalan udara Serangan asma mendadak disebabkan paparan terhadap alergen, virus atau polutan dalam atau luar rumah yang menginduksi respon inflamasi Asma dibedakan menjadi : 1. Asma kronik 2. Asma parah akut Asma kronik Ditandai dengan episode dispnea disertai dengan sempit dada, batuk atau bunyi saat bernafas Bunyi saat ekspirasi dengan pemeriksaan auskultasi, batuk kering yang berulang atau tanda atopi Asma parah akut Asma yang tidak terkontrol Inflamasi, edema jalan udara, akumulasi mukus berlebihan dan bronkospasmus parah Penyempitan jalan udara Pasien mengalami kecemasan dan mengeluhkan dispnea parah, nafas pendek, sempit dada atau rasa terbakar Terapi 1. Agonis β2 merupakan bronkodilator yang paling efektif. Pemberian aerosol meningkatkan bronkoselektivitas dan menyediakan respon yang lebih cepat dibandingkan pemberian sistemik Contoh : albuterol (salbutamol) larutan nebulizer (5mg/mL) Levalbuteror larutan nebulizer 2. Kortikosteroid Meningkatkan jumlah reseptor β2 adrenergik dan meningkatkan respon reseptor terhadap stimulasi β2 adrenergik, yang mengakibatkan penurunanproduksi mukus dan hipersekresi serta mengembalikan jalur nafas Toksisitas rendah ketika digunakan untuk dihirup Kortikosteroid sistemik digunakan untuk asma akut yang tidak dapat diatasi dengan bronkodilator Contoh obat kortikosteroid Kortikosteroid hirup 1. Beklometason dipropionat 2. Budesonide Kortikosteroid sistemik 1. Hidrokortison 2. Prednison 3. Metilprednisolon 4. deksametason 3. Metilxantin Teofilin menghasilkan bronkodilatasi dan memperkuat kontraksi diagfragma Kerugian penggunaan teofilin adalah aritmia, seizure dan kematian paada konsentrasi 2x konsentrasi terapetik optimal Teofilin digunakan terapi lapis ke dua atau ke tiga dalam penanganan asma Paru Obstruktif Kronik (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) COPD Penyakit yang ditandai oleh keterbatasan jalan udara yang progresif yang tidak sepenuhnya dapat pulih kembali Dapat menjadi progresif dan terasosiasi dengan respon inflamasi paru-paru terhdap partikel asing atau gas Penyebab : bronkitis kronik (sekresi mukus berlebih dengan batuk) dan emfisema (pembesaran permanen yang abnormal dari ruang udara) Manifestasi klinik Batuk kronik dan produksi sputum Dispnea Dada sempit Tidak enak badan Penurunan toleransi latihan fisik Terapi Terapi farmakologi digunakan bronkodilator (albuterol, levalbuterol) Metilxantin seperti teofilin dan aminofilin juga merupakan bronkodilator Kortikosteroid memberikan efek antiinflamasi, penurunan permeabilitas kapiler untuk mengurangi mukus, inhibisi prostaglandin Penggunaan antibiotik sebagai terapi tambahan (azitromisin dan klaritromisin) dan doksisiklin Sefalosporin generasi ke 2 (sefaklor) Antihistamin Antihistamin Antihistamin oral dibagi menjadi antihistamin nonselektif dan selektif perifer Efek samping yang paling sering adalah mengantuk Contoh obat oral antihistamin Klorfenilamin maleat 4 mg tiap 6 jam Difenhidramin hidroklorida 25-50 mg tiap 8 jam Loratadin 10 mg sehari sekali Cetirizine 5-10 mg sekali sehari Obat-obat batuk Obat batuk Dibedakan menjadi 2 golongan : 1. Antitusif (batuk kering), tujuan terapi adalah menekan batuk 2. Ekspektoran (batuk berdahak), tujuan terapi adalah mengeluarkan dahak Antitusif Antitusif adalah senyawa yang bekerja dengan menekan pusat batuk Menghentikan rangsang batuk Contoh : dektrometrophan 10 mg, kodein 10 mg Ekspektoran Ekspektoran adalah senyawa yang mempermudah atau mempercepat pengeluaran sekret atau dahak dari saluran nafas Ekspektoran terbagi menjadi 1. Mukolitik : bromheksin dan ambroksol 2. Sekretolitik : meningkatkan sekresi bronkus sehingga mengencerkan lendir..contoh oleum anisi, menthae dan thymi Ekspektoran secara umum misalnya OBH OBP GG (Glyceril Guaicolat)