RELATIONSHIP
HUBUNGAN PERAWAT - KLIEN
Hubungan terapetik :
• Perawat dengan klien.
• Bertujuan, berfokus pada klien, klien
membutuhkan bantuan.
• Perawat aktif mendengarkan dan
memberi respon, sikap menerima,
memahami, dan menyadarkan klien.
Hubungan sosial ;
• Terjadi setriap hari dalam bergaulan
• Komunikasi bersifat dangkal dan tidak
mempunyai tujuan
• Banyak terjadi dalam pekerjaan, aktifitas
sosial
• Pembicaraan tidak terfokus, tetapi
mengarah pada kebersamaan dan rasa
senang
• Dapatdirencana, tetapi juga tidak
direncanakan.
Membangun trust (rasa percaya) :
1.Tahap orientasi :
- Dimulai saat pertama kali berhubungan.
- 5 ciri pokok : testing, building trust,
identification of problems and goals, clarification of
role, contract formation.
- Tujuan utama tahap orientasi Membangun trust.
2.Tahap Bekerja :
- menyatukan proses komunikasi dengan
tindakan keperawatan
- Membangun suasana yg mendukung untuk
proses berubah.
3. Tahap terminasi :
-Penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan.
- terminasi disampikan sejak awal/tdk
mendadak
- Perpisahan terjadi secara permanen
keduanya mengalami cemas, sedih, dan
perasaan kehilangan
- Reaksi klien denial, penarikan diri,
menolak untuk berkomunikasi.
- Perawat bantu klien mengenal
perasaannya tetang perpisahan,
membantru memberi dukungan.
Hubungan yang baik antara P-K akan terjadi bila :
1. Terdapat rasa saling percaya
2. Perawat benar – benar memahami hak klien dan
melindungi haknya. Salah satunya menjaga privasi
3. Perawat harus sensitif terhadap perubahan
penyakit yang dideritanya
4. Perawat harus memahami keberadaan klien
sehingga dapat bersikapa sabar
5. Dapat bertaggung jawab dan bertanggung gugat
atas resiko yang timbul selama perawatannya.
6. Perawat sedapat mungkin menghindari konflik
dengan pasien dengan cara membina hubungan
baik dengan klien, keluarga, dan teman sejawat
Faktor mempengaruhi klien dalam berhubungan
1. Perbedaan perkembangan
2. Perbedaan budaya
3. Perbedaan gender
4. Gangguan pendengaran
5. Gangguan penglihatan
6. Dying :Komunikasi khusus.
1. Gerak tubuh
2. Ekspresi wajah
3. Pandangan terfokus
4. Postur tubuh
5. Jarak tubuh dan keterdekatan
- 50 cm intim
- 50-150 cm hubungan kurang intim
- 150 – 350 cm hubungan sosial
- 350 cm dihadapan orang banyak.
6. Sentuhan--. Interaksi kontak fisik.
(maakna sentuhan)
Kesimpulan :
Terimakasih