Oleh :
1. DHEA AMANDA PUTRI ( 201502048 )
2. MARLINA AMBARSARI ( 201502060)
Definisi
2. Kolposkopi
Pemeriksaan dengan pembesaran (seperti
mikroskop) yang digunakan untuk mengamati
secara langsung permukaan serviks dan bagian
serviks yang abnormal.
3. IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
Prosedur pemeriksaannya sangat sederhana, permukaan serviks/leher
rahim diolesi dengan asam asetat, akan tampak bercak-bercak putih
pada permukaan serviks yang tidak normal.
4. Serviksografi
Servikografi terdiri dari kamera 35 mm dengan lensa 100 mm dan lensa
ekstensi 50 mm. Fotografi diambil oleh tenaga kesehatan dan slide
(servikogram) dibaca oleh yang mahir dengan kolposkop.
5. Gineskopi
Gineskopi menggunakan teleskop monokuler, ringan dengan pembesaran
2,5 x dapat digunakan untuk meningkatkan skrining dengan sitologi.
6. Pemeriksaan Penanda Tumor (PT)
Penanda tumor adalah suatu substansi yang dapat diukur secara
kuantitatif dalam kondisi prakanker maupun kanker.
7. Pemeriksaan darah lengkap
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
Cryosurgery
Bedah laser konisasi
Histerektomi
Trachelektomi
Ekstenterasi Panggul
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah penatalaksanaan kanker dengan
pemberian obat melalui infus, tablet, atau intramuskuler.
Komplikasi
Komplikasi biasanya berkitan dengan efek dari
intervensi pembedahan yang berkaitan dengan
teknik-teknik saat melakukan
pembedahan.Komplikasi tersebut meliputi fistula
uretra, disfungsi kandung kemih, emboli
pulmonal, limfosit, infeksi pelvis, obstruksi usus
besar dan fistula rektovaginal.
Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menekankan
perilaku hidup sehat untuk mengurangi atau
menghindari faktor resiko seperti kawin muda,
pasangan seksual ganda dan lain-lain. Selain itu
juga pencegahan primer dapat dilakukan dengan
imuisasi HPV pada kelompok masyarakat.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder kanker serviks dilakukan
dengan deteksi dini dan skrining kanker serviks
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
a. Identitas pasien
b. Riwayat keluarga
c. Status kesehatan
- Status kesehatan saat ini
-Status kesehatan masa lalu
- Riwayat penyakit keluarga
d. Pola fungsi kesehatan
1. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan.
Kanker serviks dapat diakibatkan oleh higiene yang kurang baik pada daerah
kewanitaan. Kebiasaan menggunakan bahan pembersih vagina yang
mengandung zat – zat kimia juga dapat mempengaruhi terjadinya kanker serviks.
2. Pola istirahat dan tidur.
Pola istirahat dan tidur pasien dapat terganggu akibat dari nyeri akibat
progresivitas dari kanker serviks ataupun karena gangguan pada saat
kehamilan.gangguan pola tidur juga dapat terjadi akibat dari depresi yang
dialami oleh ibu.
3. Pola eliminasi
Dapat terjadi inkontinensia urine akibat dari uterus yang menekan kandung
kemih. Dapat pula terjadi disuria serta hematuria. Selain itu biisa juga terjadi
inkontinensia alvi akibat dari peningkatan tekanan otot abdominal
4. Pola nutrisi dan metabolik
Asupan nutrisi pada Ibu dengan kanker serviks harus banyak. Kaji
jenis makanan yang biasa dimakan oleh Ibu serta pantau berat
badan Ibu . Kanker serviks pada Ibu yang sedang hamil juga
dapat mengganggu dari perkembangan janin.
5. Pola kognitif – perseptual
Pada Ibu dengan kanker serviks biasanya terjadi gangguan pada
pada panca indra meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman,
perabaan, pengecap. Bila sudah metastase ke organ tubuh
6. Pola persepsi dan konsep diri
Pasien kadang merasa malu terhadap orang sekitar karena
mempunyai penyakit kanker serviks, akibat dari persepsi yang
salah dari masyarakat. Dimana salah satu etiologi dari kanker
serviks adalah akibat dari sering berganti – ganti pasangan
seksual.
7. Pola aktivitas dan latihan.
Kaji apakah penyakit mempengaruhi pola aktivitas dan latihan.
Dengan skor kemampuan perawatan diri (0= mandiri, 1= alat
bantu, 2= dibantu orang lain, 3= dibantu orang lain dan alat, 4=
tergantung total).
8. Pola seksualitas dan reproduksi
Kaji apakah terdapat perubahan pola seksulitas dan reproduksi
pasien selama pasien menderita penyakit ini. Pada pola
seksualitas pasien akan terganggu akibat dari rasa nyeri yang
selalu dirasakan pada saat melakukan hubungan seksual
(dispareuni) serta adanya perdarahan setelah berhubungan.
Serta keluar cairan encer (keputihan) yang berbau busuk dari
vagina.
9. Pola manajemen koping stress
Kaji bagaimana pasien mengatasi masalah-masalahnya.
Bagaimana manajemen koping pasien. Apakah pasien dapat
menerima kondisinya setelah sakit.
10. Pola peran - hubungan
Bagaimana pola peran hubungan pasien dengan keluarga atau
lingkungan sekitarnya. Apakah penyakit ini dapat
mempengaruhi pola peran dan hubungannya.
11. Pola keyakinan dan nilai
Kaji apakah penyakit pasien mempengaruhi pola keyakinan dan
nilai yang diyakini.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan
pembedahan dan terapi tambahan lainnya.
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d status hipermetabolik
berhubungan dengan kanker dan
konsekuensi kemoterapi , radiasi dan
pembedahan
Diagnosa Tujuan dan kriteria intervensi
keperawatan hasil