Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERWATAN MIOMA

UTERI DAN KISTA OVARIUM


{DOSY AYU MUNIFA & SOFYAN ADI SANJAYA
{ Mioma uteri
definition
 Mioma uteri merupakan tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya sehingga dapat
dalam bentuk padat, karena jaringan ikatnya dominan dan lunak, karena otot rahimnya
dominan. Kejadian mioma uteri sukar ditetapkan karena tidak semua mioma uteri
menunjukkan gejala dan memerlukan tindakan operasi. Sebagian penderita mioma uteri
tidak mengalami keluhan apapun dan ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan.
(Manuaba, 2010, )
epidimology
 Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi pada wanita sebelum menarche.
Setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh. Penelitian
di Amerika Serikat yang pernah dilakukan Scwartz menunjukkan angka
kejadian mioma uteri adalah 2-12,8% orang per 1000 wanita tiap tahunnya.
Angka kejadian mioma uteri 2-3 kali lebih tinggi pada wanita kulit hitam
dibanding kulit putih. Di Indonesia mioma uteri ditemukan pada 2,4%-11,7%
dari semua penderita ginekologi yang dirawat. Berdasarkan otopsi, Novak
menemukan 27% wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma.
Risk factor
 Usia penderita
 Hormone endogen
 Riwayat keluarga
 Etnik
 Berat badan
clasification
 Mioma Submukosa +Tumbuhnya tepat di bawah endometrium.
 Interstinal atau intramural +Terletak di dinding uterus diantara serabut
miometrium.
 Subserosa atau subperitoneal+ Lokasi tumor di subserosa korpus uteri
dapat hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula sebagai suatu massa yang
dihubungkan dengan uters melalui tungkai.
etiology
 Teori stimulasi
Berpendapat bahwa estrogen sebagai faktor etiologi, mengingat bahwa :
1. Mioma uteri sering kali tumbuh lebih cepat pada masa hamil
2. Neoplasma ini tidak pernah ditemukan sebelum monarche
3. Mioma uteri biasanya mengalami atrofi sesudah menopause
4. Hiperplasia endometrium sering ditemukan bersama dengan mioma uteri.
 Teori Cellnest atau genitoblas
Terjadinya mioma uteri itu tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada cell nest yang
selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh estrogen. (Prawirohardjo, 2002).
PATHOFISIOLGY
 Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang kecil di dalam miometrium dan lambat
laun membesar karena pertumbuhan itu miometrium terdesak
 Bila terletak pada dinding depan uterus, uterus mioma dapat menonjol ke depan sehingga
menekan dan mendorong kandung kencing ke atas sehingga sering menimbulkan keluhan
miksi.
 tetapi masalah akan timbul jika terjadi: berkurangnya pemberian darah pada mioma uteri
yang menyebabkan tumor membesar, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan mual.
 Selain itu masalah dapat timbul lagi jika terjadi perdarahan abnormal pada uterus yang
berlebihan sehingga terjadi anemia.
PATWAY
COMPLICATION
 Degenerasi ganas
 Torsi (putaran tangkai)
 Nekrosis dan infeksi
 Perdarahan sampai terjadi anemia.
 Pengaruh timbal balik mioma dan kehamilan.
 Pengaruh mioma terhadap kehamilan .
 Pengaruh kehamilan terhadap mioma uteri
DIAGNOSTIC ASSESMENT
 Pemeriksaan Darah Lengkap
 USG (Ultrasonografi
 Vaginal Toucher
 Sitologi
 Rontgen
 ECG
 Ultrasonografi
 Histeroskopi
 MRI (Magnetic Resonance Imaging)
metode nonbedah meliputi:
 Preparat agonis GnRH

 cepat mensupresi pelepasan gonadotropin hipofisis yang menimbulkan


hipoestrogenemia berat, berkurangnya volume uterus hingga 50 % (efek
puncaknya tercapai setelahterapi memasuki minggu ke-12)
 NSAID (Nonsteroid Antiinflammatory Drugs)

 Ibuoprofen sebagai obat antiinflamasi nonsteroid untuk mengatasi dismenore dan


gangguan rasa nyaman pada panggul.
Terapi nonfarmakologis untuk mioma uteri antara lain :
 Observasi

 Ekstirpasi

 Laparotomi dan miomektomi

 Histerektomi

 Ovariektomi Bilateral
ASUHAN KEPERAWATAN MIOMA UTERI
PENGKAJIAN

 Pengumpulan Data
 Pemeriksaan status lokalis dengan palpasi abdomen. Kadang,
mioma uteri dapat diduga dengan pemeriksaan luar sebagai
tumor yang keras, bentuk tidak teratur, gerakan bebas, tidak
sakit. Bila belum jelas, terutama pada wanita gemuk, dapat
dilakukan pemeriksaan bimanual
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Pemeriksaan abdomen
 Uterus yang membesar dapat dipalpasi pada abdomen
 Teraba benjolan tidak teratur, tetap dan lunak
 Ada nyeri lepas yang disebabkan oleh perdarahan intraperitoneal
b. Pemeriksaan pelvis
 Adanya dilatasi serviks
 Uterus cenderung membesar, tidak beraturan dan berbentuk nodul
Diagnosa keperawatan
 Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kompressi) jaringan pada
organ ruang abdomen
 Gangguan Eleminasi urinarius , perubahan /retensi berhubungan dengan adanya edema
pada jaringan local
 Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan suplai darah
 Gangguan eliminasi fekal berhubungan dengan penekanan ada area rectum
Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kompressi) jaringan pada
organ ruang abdomen

 Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor pencetus
 Gunakan komunikiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri
 Kaji pengalaman masa lalu individu tentang nyeri
 Kolaborasi pemberian analgetik sesuai dengan anjuran.
 Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi (seperti: relaksasi, guided imagery, terapi
musik, dan distraksi)
 Anjurkan klien untuk melaporkan kepada tenaga kesehatan jika tindakan tidak berhasil atau
terjadi keluhan lain
Gangguan Eleminasi urinarius , perubahan /retensi berhubungan dengan adanya edema
pada jaringan local

 Lakukan penilaian kemih yang komprehensif berfokus pada inkontinensia (misalnya, output
urin, pola berkemih kemih, fungsi kognitif, dan masalah kencing praeksisten)
 Masukkan kateter kemih, sesuai Anjurkan pasien / keluarga untuk merekam output urin
 Menerapkan kateterisasi intermiten
 Merujuk ke spesialis kontinensia kemih
 Memantau tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi dan perkusii
Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
suplai darah

 Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap


panas/dingin/tajam/tumpul
 Gunakan sarung tangan untuk proteksi

 Kolaborasi pemberian analgetik

 Monitor adanya tromboplebitis

 Diskusikan menganai penyebab perubahan sensasi


Kista Ovarium
{
 Kista ovarium adalah Kista yang permukaannya rata dan halus,biasanya
bertangkai,bilateral dan menjadi besar. Dinding kista tipis berisi cairan serosa
dan kuning. Pengumpulan cairan tersebut terjadi pada indung telur atau
ovarium(kondas 2008)
 Kista ovarium merupakan tumor jinak berupa kantong abnormal berisi cairan
atau setengah cair yang tumbuh dalam (indung telur) ovarium. (Kusuma, 2008)
 Jadi bisa disimpulkan bahwa kista ovarium adalah suatu kantong abnormal yang
berisi cairan dn neoplasma yang timbul di ovarium yang bersifat jinak juga dapat
menyebabkan keganasan.

definition
1. Kista ovarium Non neoplastik (fungsional)
a) Kista Folikel
 Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak sampai berevolusi, namun
tumbuh terus menjadi kista folikel, beberapa
 tumbuh di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami atresia yang lazim
b) Kista korpus Luteum

c) Korpus Teka Lutein


 Kista ini dapat terjadi pda kehamilan, lebih jarang di luar
kehamilan.Kista lutein yang sesungguhnya, umumnya berasal dari
korpus luteum hematoma

clasification
2. Kista ovarium Neoplastik
a) Kistoma Ovarii Simpleks

 Kistoma ovarii simpleks adalah kista yang permukaannya rata dan halus,
biasanya bertangkai, seringkali bilateral,
b) Kistadenoma Ovarii Muscinosum
 Bentuk kista multilokular dan biasanya unilatelar, dapat tumbuh menjadi
sangat besar
c) Kistadenoma Ovarii Serosum
 Kista ini berasal dari epitel germinativum,Kista ini dapat membesar,
tetapi tidak sebesar musinosum.
d) Kista Dermoid
 Kista dermoid adalah teratoma kistik jinak dengan struktur ektodermal
berdiferensiasi sempurna , Kista ini diduga berasal dari sel telut melalui
proses partenogenesis

Clasification
 Penyebab terbentuknya kista pada ovarium adalah gagalnya sel telur atau
folikel untuk berovulasi.
 Siklus menstruasi yang tidak normal
 Peningkatan distribusi lemak di bagian tubuh bagian atas
 Peningkatan kesuburan pada wanita. Pada wanita yang tidak subur, resiko
tumbuhnya kista naik menjadi empat kali lipat.
 Menstruasi dini, yang terjadi di usia 11 tahun atau lebih muda lagi
 Hipotiroidsm tau ketidakseimbangan hormonal
 Menderita kanker ovarium atau kanker metastatik. Pada penderita kanker ovarim,
biasanya ditemukan pula kista ovariumnya.
 Merokok.

Etiology
 Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium
antara lain :
 Menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.

 Perasaan penuh dan tertekan diperut bagian bawah.

 Nyeri saat bersenggama.

 Perdarahan.

Tanda dan Gejala


1. Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
a) Gangguan haid
b) Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.
c) Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri
spontan dan sakit diperut.
d) Nyeri saat bersenggama.
2. Pada stadium lanjut :
a) Asites
b) Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga perut (usus dan
hati)
c) Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
d) Gangguan buang air besar dan kecil.
e) Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.

Tanda dan Gejala


 Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam
ovarium.Folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak sempurna di
dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium.
 Kista ovari berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa kista folikural
dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein.Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuik FSH
dan HCG.
 Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atausensitivitas terhadap gonadotropin yang
berlebih.Kista folikel dan luteal, kelainan yang tidak berbahaya ini berasal dari folikel de graafyang tidak pecah atau folikel
yang sudah pecah dan segera menutup kembali.
 Kista neopalasia dapat tumbuh dari prolifelasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat
ganas atau jinak.Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium.Sejauh ini, keganasan paling
sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa
dengan keganasan ni adalah kistadenoma serosa dan mucinous.
 Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sec cord sel
dan germ cel tumor dari germa sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan
germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.

Pathofisiology
1. Torsio Kista Ovarium. Komplikasi kista
ovarium bisa berat.
2. Perdarahan dan ruptur kista.
3. Infeksi.

Komplikasi
Patway
 Pap smear
 Ultrasound / scan CT
 Laparoskopi
 Hitung darah lengkap
 Foto Rontgen

Pemeriksaan Diagnostik
1. Observasi
Jika tidak menimbulkan gejala maka cukup di

monitori selama 1- 2 bulan. Karena kista fungsional
akan menghilang dengan sendirinya setelah 2 siklus
haid.
2. Pembendahan
 Laparatomi

 kistektomi /laparatomi salpingooforektomi.

Penatalaksanaan Farmakologi dan Non


Farmakologi
Asuhan keperawatan kista
ovarium
PENGKAJIAN
 Keluhan klien saat masuk rumah sakit: biasanya klien merasa nyeri pada daerah perut dan
terasa ada massa di daerah abdomen, menstruasi yang tidak berhenti-henti.
 Riwayat kesehatan sekarang: Keluhan yang dirasakan klien adalah nyeri pada daerah
abdomen bawah, ada pembengkakan pada daerah perut, menstruasi yang tidak berhenti,
rasa mual dan muntah.
 Riwayat menstruasi: Klien dengan kista ovarium kadang-kadang terjadi digumenorhea dan
bahkan sampai amenorhea.
Pemeriksaan Fisik
 Leher
 Pembengkakan kelenjer tyroid
 Tekanan vena jugolaris.
 Dada
 Jenis pernapasan
 Bunyi napas
 Penarikan sela iga
 Abdomen
 Nyeri tekan pada abdomen.
 Teraba massa pada abdomen.
 Ekstremitas
 Nyeri panggul saat beraktivitas.
 Tidak ada kelemahan.
 Eliminasi, urinasi
 Adanya konstipasi
 Susah BAK
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Preoperasi
 Nyeri kronis berhubungan dengan agen `injuri biologi

 Cemas berhubungan dengan diagnosis dan rencana pembedahan

 Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah.

 Post operasi
 Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
 Resiko infeksi berhubungan dengantindakan invasif dan pembedahan
 Defisit perawatan diri berhubungan denganimobilitas (nyeri paska pembedahan)
 Konstipasi berhubungan dengan pembedahan abdominal
Pre opertif
Nyeri akut b.d agen injuri biologi
 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
 Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
 Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
 Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
 Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
 Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
 Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
 Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Post operatif
Nyeri akut b.d agen injuri fisik

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa
lampau

Kurangi faktor presipitasi nyeri

Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)

Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi

Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Resiko infeksi b.d penurunan pertahanan primer
 Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
 Pertahankan teknik isolasi
 Batasi pengunjung bila perlu
 Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
 Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
 Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan
 Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
 Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
Defisit perawatan diri b.d imobilitas (nyeri
pembedahan)

 Kaji keterbatasan pasien dalam perawatan diri


 Berikan kenyamanan pada pasien dengan membersihkan tubuh
pasien (oral,tubuh,genital)
 Ajarkan kepada pasien pentingnya menjaga kebersihan diri

 Ajarkan kepada keluarga pasien dalam menjaga kebersihan


pasien
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai