Ekstirpasi
Histerektomi
Ovariektomi Bilateral
ASUHAN KEPERAWATAN MIOMA UTERI
PENGKAJIAN
Pengumpulan Data
Pemeriksaan status lokalis dengan palpasi abdomen. Kadang,
mioma uteri dapat diduga dengan pemeriksaan luar sebagai
tumor yang keras, bentuk tidak teratur, gerakan bebas, tidak
sakit. Bila belum jelas, terutama pada wanita gemuk, dapat
dilakukan pemeriksaan bimanual
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Pemeriksaan abdomen
Uterus yang membesar dapat dipalpasi pada abdomen
Teraba benjolan tidak teratur, tetap dan lunak
Ada nyeri lepas yang disebabkan oleh perdarahan intraperitoneal
b. Pemeriksaan pelvis
Adanya dilatasi serviks
Uterus cenderung membesar, tidak beraturan dan berbentuk nodul
Diagnosa keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kompressi) jaringan pada
organ ruang abdomen
Gangguan Eleminasi urinarius , perubahan /retensi berhubungan dengan adanya edema
pada jaringan local
Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan suplai darah
Gangguan eliminasi fekal berhubungan dengan penekanan ada area rectum
Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kompressi) jaringan pada
organ ruang abdomen
Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor pencetus
Gunakan komunikiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri
Kaji pengalaman masa lalu individu tentang nyeri
Kolaborasi pemberian analgetik sesuai dengan anjuran.
Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi (seperti: relaksasi, guided imagery, terapi
musik, dan distraksi)
Anjurkan klien untuk melaporkan kepada tenaga kesehatan jika tindakan tidak berhasil atau
terjadi keluhan lain
Gangguan Eleminasi urinarius , perubahan /retensi berhubungan dengan adanya edema
pada jaringan local
Lakukan penilaian kemih yang komprehensif berfokus pada inkontinensia (misalnya, output
urin, pola berkemih kemih, fungsi kognitif, dan masalah kencing praeksisten)
Masukkan kateter kemih, sesuai Anjurkan pasien / keluarga untuk merekam output urin
Menerapkan kateterisasi intermiten
Merujuk ke spesialis kontinensia kemih
Memantau tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi dan perkusii
Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
suplai darah
definition
1. Kista ovarium Non neoplastik (fungsional)
a) Kista Folikel
Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak sampai berevolusi, namun
tumbuh terus menjadi kista folikel, beberapa
tumbuh di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami atresia yang lazim
b) Kista korpus Luteum
clasification
2. Kista ovarium Neoplastik
a) Kistoma Ovarii Simpleks
Kistoma ovarii simpleks adalah kista yang permukaannya rata dan halus,
biasanya bertangkai, seringkali bilateral,
b) Kistadenoma Ovarii Muscinosum
Bentuk kista multilokular dan biasanya unilatelar, dapat tumbuh menjadi
sangat besar
c) Kistadenoma Ovarii Serosum
Kista ini berasal dari epitel germinativum,Kista ini dapat membesar,
tetapi tidak sebesar musinosum.
d) Kista Dermoid
Kista dermoid adalah teratoma kistik jinak dengan struktur ektodermal
berdiferensiasi sempurna , Kista ini diduga berasal dari sel telut melalui
proses partenogenesis
Clasification
Penyebab terbentuknya kista pada ovarium adalah gagalnya sel telur atau
folikel untuk berovulasi.
Siklus menstruasi yang tidak normal
Peningkatan distribusi lemak di bagian tubuh bagian atas
Peningkatan kesuburan pada wanita. Pada wanita yang tidak subur, resiko
tumbuhnya kista naik menjadi empat kali lipat.
Menstruasi dini, yang terjadi di usia 11 tahun atau lebih muda lagi
Hipotiroidsm tau ketidakseimbangan hormonal
Menderita kanker ovarium atau kanker metastatik. Pada penderita kanker ovarim,
biasanya ditemukan pula kista ovariumnya.
Merokok.
Etiology
Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium
antara lain :
Menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
Perdarahan.
Pathofisiology
1. Torsio Kista Ovarium. Komplikasi kista
ovarium bisa berat.
2. Perdarahan dan ruptur kista.
3. Infeksi.
Komplikasi
Patway
Pap smear
Ultrasound / scan CT
Laparoskopi
Hitung darah lengkap
Foto Rontgen
Pemeriksaan Diagnostik
1. Observasi
Jika tidak menimbulkan gejala maka cukup di
monitori selama 1- 2 bulan. Karena kista fungsional
akan menghilang dengan sendirinya setelah 2 siklus
haid.
2. Pembendahan
Laparatomi
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah.
Post operasi
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
Resiko infeksi berhubungan dengantindakan invasif dan pembedahan
Defisit perawatan diri berhubungan denganimobilitas (nyeri paska pembedahan)
Konstipasi berhubungan dengan pembedahan abdominal
Pre opertif
Nyeri akut b.d agen injuri biologi
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Post operatif
Nyeri akut b.d agen injuri fisik
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa
lampau
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Resiko infeksi b.d penurunan pertahanan primer
Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi
Batasi pengunjung bila perlu
Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan
Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
Defisit perawatan diri b.d imobilitas (nyeri
pembedahan)