Anda di halaman 1dari 12

Perpajakan 1

Alex Murtin, SE., M.Si.

Stelsel Pajak
Sesi 4
UU Pajak Penghasilan
di Indonesia
Berdasarkan asas domisili & sumber
Penghasilan yang diterima WP
dalam negeri, baik dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia,
dikenakan pajak
Bagi WP luar negeri yang menerima
penghasilan dari Indonesia,
dikenakan pajak (PPh Pasal 26)
UU Pajak Penghasilan
di Indonesia
Sampai dengan tahun 1983,
menggunakan official assessment
system
Reformasi pajak 1983: perubahan
sistem pemungutan pajak
Mulai 1 Januari 1984, menggunakan
self assessment system (UU No.
9/1983)
Tata Cara Pemungutan Pajak
(sistem kontinental)

Stelsel nyata
(real)

Stelsel anggapan
(fiktif)

Stelsel campuran
Stelsel Nyata

Pengenaan pajak didasarkan


pada penghasilan yang
sesungguhnya diperoleh
Pajak dipungut pada akhir
tahun
Stelsel Anggapan

Pengenaan pajak didasarkan


pada anggapan atau
perkiraan penghasilan
Pajak dipungut pada awal
tahun pajak
Stelsel Campuran
Kombinasi stelsel nyata & stelsel
anggapan
Pajak dipungut pada awal tahun pajak
Pada akhir tahun pajak dilakukan
koreksi
 Kenyataan > anggapan  kurang bayar
 Kenyataan < anggapan  lebih bayar
UU Pajak Penghasilan
di Indonesia
Berdasarkan stelsel campuran (PPh
Orang Pribadi & PPh Badan)
Angsuran pajak bulanan ditentukan
berdasarkan perkiraan (PPh Pasal 25)
Pada akhir tahun dilakukan
perhitungan ulang berdasarkan
penghasilan yang telah diterima (PPh
Pasal 29)
Asas Pemungutan Pajak

•Asas domisili

•Asas sumber

•Asas kebangsaan
Asas Domisili
Berdasarkan domisili (tempat tinggal) WP
WP DN (yang berdomisili di DN):
 Dikenakan pajak atas segala penghasilan
 Baik penghasilan dari DN & LN
Asas Sumber

Berdasarkan sumber penghasilan


Siapapun yang menerima penghasilan
dari Indonesia:
 Dikenakan pajak
 Baik WP DN & LN
Asas Kebangsaan

Berdasarkan kebangsaan atau


kewarga negaraan
WN suatu negara apabila menerima
penghasilan:
 Dikenakan pajak
 Baik di DN & LN

Anda mungkin juga menyukai