Anda di halaman 1dari 11

Analisi Kuat Geser

Gilang Ramadan K
Tanah Terhadap
186060100111008
Stabilitasi Lereng
Menggunanakan
Tanaman Bambu

Program Studi S2 Teknik Sipil


Universitas Brawijaya
Malang
Latar Belakang

Masalah kestabilan lereng Bioengineering secara umum


merupakan masalah yang sering dapat didefinisikan sebagai suatu
dijumpai. Biasanya pada waktu yang berkaitan dengan
musim hujan sering terjadi peristiwa penggunaan material hidup. Soil
pengikisan tanah yang berlebihan Bioengineering adalah teknologi
atau yang sering disebut dengan Konsep yang menggunakan bahan dari
erosi yang mengakibatkan tanah Bioengineering
disekitar lereng menjadi rusak dan
tanaman hidup dan bagian dari
erosi yang terjadi terus menerus tanaman, untuk mengatasi
dapat mengakibatkan bencana persoalan-persoalan mengenai
longsor. Kestabilan lereng alam lingkungan seperti erosi
merupakan syarat mutlak yang harus permukaan tanah dan erosi
diperhatikan. lereng sungai.

Stabilitas
Lereng? Pohon Bambu

Bambu termasuk jenis


tanaman serbaguna atau MPTS
(Multi Purpose Trees Species),
karena hampir seluruh bagian dari
tanaman bambu dapat
dimanfaatkan. Bambu
Analisis mempunyai nilai ekologi yaitu
sebagai tanaman hias, tirai
peredam suara, pengikat
karbondioksida dan dapat
mencegah erosi apabila ditanam
di tepi jurang, lereng, dan sungai.
Latar Belakang

Sumber : Google Map


Landasan Teori

Tiga mode keruntuhan yang dapat terjadi adalah (lihat Gambar


diatas):
a. Keruntuhan internal, dimana bidang keruntuhan memotong
elemen perkuatan;
b. Keruntuhan eksternal, dimana bidang keruntuhan melewati
bagian belakang dan di bawah massa tanah yang diperkuat;
c. Keruntuhan gabungan, dimana bidang keruntuhan melewati
bagian belakang dan juga memotong massa tanah yang
diperkuat.
Landasan Teori

Kelongsoran secara umum


diklasifikasikan menjadi empat
bagian, yaitu :
- Longsoran Busur (circular failure)
yang paling umum terjadi,
terutama pada tanah dan
batuan yang telah mengalami
pelapukan sehingga hampir
menyerupai tanah
- Longsorang bidang (plane
failure) suatu longsorang batuan
yang terjadi disepanjang bidang
luncur yang dianggap rata.
- Longsoran Baji (wedge failure)
sama halnya dengan longsoran
bidang, longsoran baji juga
diakibatkan adanya struktur
geologi yang berkembang
- Longsorang Guling ( Toppling
failure) terjadi pada lereng terjal
untuk batuan yang keras
dengan bidang-bidang lemah.
Landasan Teori

Bambu adalah tanaman


dengan laju pertumbuhan tertinggi
di dunia, dilaporkan dapat tumbuh
100 cm (39 in) dalam 24
jam. Namun laju pertumbuhan ini
amat ditentukan dari kondisi tanah
lokal, iklim, dan jenis spesies. Laju
pertumbuhan yang paling umum
adalah sekitar 3–10 cm (1,2–3,9 in)
per hari. Bambu pernah tumbuh
secara besar-besaran
pada periode Cretaceous, di
wilayah yang kini disebut dengan
Asia. Beberapa dari spesies bambu
terbesar dapat tumbuh hingga
melebihi 30 m (98 ft) tingginya, dan
bisa mencapai diameter batang
15–20 cm (5,9–7,9 in). Namun
spesies tertentu hanya bisa tumbuh
hingga ketinggian beberapa inci
saja.
Landasan Teori

Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis


analisis kapasitas dukung tanah, stabilitas lereng, dan gaya
dorong pada dinding penahan.
Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang
dilakukan oleh butir butir tanah terhadap desakan atau tarika.
Dengan dasar oengertian ini, bila tanah mengalami
pembebanan akan ditahan oleh
- Kohesi tanah yang bergantung pada jenis tanah dan
kepadatannya, tetapi tidak bergantung pada tegangan
normal yang bekerja pada bidang geser
- Gesekan antara butir butir tanah yang besarnya
berbanding lurus dengan tegangan normal pada bidang
gesernya.
Penelitian Terdahulu
Penelitian Terdahulu
Penelitian Terdahulu
Analisis

Anda mungkin juga menyukai